[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****

Aku menyuruh Diana untuk mempacking baju-bajuku, kemudian mengirim pesan pada Winda untuk mengambil koperku di rumah Diana sebelum ke kosan Khansa. Setelah semua urusan selesai, Aku kembali memandangi Khansa yang masih tampak makan dengan sangat lahap.

Hatiku menghangat melihatnya. Perasaanku begitu meluap-luap. Aku begitu menyayangi wanita ini. Bukan lagi cinta, tapi sayang. Menurutku kadar sayang lebih tinggi dibandingkan cinta. Aku sampai pada tahap, bahwa Aku akan tetap menyayangi Khansa, apapun yang akan wanita itu lakukan padaku. Aku akan tetap memaafkan dan menyayanginya. Sebesar itu perasaanku untuknya.

"Pelan-pelan makannya." Tanpa sadar tangan bodohku telah bergerak sendiri. Mengusap sisa makanan yang menempel di bibir Khansa. Seperti biasa, Khansa kembali menepis tanganku. Sakit hati? Tentu saja. Tapi tidak apa-apa. Saat ini Khansa memang belum mencintaiku, lambat laun Aku akan membuatnya mencintaiku.

Setelah selesai makan, Aku melajukan mobil ke kosan Khansa. Kami sama-sama terdiam. Terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing. Tidak lama kemudian, Kami sampai di tempat itu. Aku menatap bangunan tempat Khansa selama beberapa bulan ini bersembunyi. Aku menghembuskan napas lega, mengetahui Khansa memilih lingkungan yang aman sebagai tempat tinggalnya.

Aku berjalan di samping Khansa, mengikuti dengan ketat langkah kecil wanita itu.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Ikut masuk." jawabku dengan ringan.

"Maaf Pak, laki-laki tidak boleh masuk." seorang security yang bertugas menghentikan langkahku. Khansa tampak tersenyum penuh kemenangan dan berjalan masuk ke dalam kosan. Sepertinya wanita itu sangat puas karena berhasil menghindar dariku.

Aku menatap security itu dengan tajam. Tidak suka karena dia sudah menginterupsiku. Aku bisa saja menghajar security itu, namun Aku tidak ingin memancing keributan. Aku memilih jalan damai.

"Biarkan Aku masuk." kataku sembari membuka dompet.

"Maaf Pak, laki-laki dilarang masuk. Ini kosan khusus perempuan."

"Aku suami wanita itu. Aku akan menjemputnya." Aku mendekati security dan menempelkan beberapa puluh lembar uang pecahan seratus ribuan. "Buka gerbangnya untukku." bisikku dengan nada penekanan sekaligus ancaman. Security menatapku, kemudian beralih menatap lembaran uang di tangannya. Dua detik kemudian, dia dengan sigap membuka gerbang itu untukku.

"Silakan Pak." Security memberi hormat padaku, layaknya Aku adalah komandannya. Terkadang uang memang dibutuhkan untuk memperlancar hal-hal kecil seperti ini. Tapi seberapa banyak pun uang yang kumiliki, tidak akan bisa serta merta membuat Khansa menjadi milikku. Khansa adalah salah satu hal yang tak bisa kubeli dengan uang. Butuh hati yang tulus, pengorbanan, dan perjuangan untuk mendapatkannya. Dan Aku sedang bersiap-siap untuk melakukan itu semua.

***

Aku menatap kamar kecil itu. Untuk ukuran kamar kos, kamar ini terbilang memiliki fasilitas yang lengkap. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Perhatianku terpaku pada ranjang di tengah ruangan. Membayangkan Khansa tidur di ranjang itu membuatku tanpa sadar melangkahkan kaki ke sana dan merebahkan diri. Ada aroma Khansa di sana. Aku menghirup aroma itu dalam-dalam. Seketika bayangan pada malam itu berkelebat di dalam kepalaku. Membuatku kembali menginginkannya.

Berada dalam satu kamar dengan Khansa seperti ini sungguh sangat menggoda sifat kelelakianku. Aku ingin mendekap wanita itu dan mencumbunya. Kerinduan di dada ini begitu besar untuk bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Khansa terlihat sangat tidak nyaman berada satu ruangan denganku. Dia terlihat gelisah. Beberapa kali dia mencoba mengusirku, tapi Aku tetap bersikukuh dengan pendirianku. Kami mulai berdebat tentang beberapa hal. Terutama masalah pernikahan. Wanita itu benar-benar tidak ada keinginan sedikit pun untuk menikahiku. Menyakitkan ditolak beberapa kali seperti ini. Tapi Aku tidak bisa mundur. Aku tetap harus menjadikan Khansa sebagai istriku.

Beberapa saat kemudian Winda datang. Kehadiran Winda sangat melegakan. Aku harus bertindak cepat. Aku akan membiarkan Khansa berada di bawah pengawasan Winda, sementara Aku sendiri akan berangkat ke kota J*****.

***

Dari perjalanan ke bandara hingga berada di dalam pesawat, dadaku tidak bisa berhenti berdebar. Aku begitu gugup dan gelisah. Aku tidak pernah merasa segugup ini. Aku begitu bingung harus memulai darimana?

Aku pihak yang paling bersalah di sini. Aku telah menghamili anak gadis orang, dan sekarang Aku sedang dalam perjalanan menuju rumah orangtua si gadis untuk melakukan pengakuan dosa besar.

Menghadapi profesor, investor, atau direktur perusahaan besar tidak pernah membuatku setakut ini. Tapi menghadapi orangtua Khansa benar-benar membuatku takut. Segala kepercayaan diriku rasanya menguap seketika. Aku hanyalah seorang pria putus asa yang begitu ingin menikahi wanita yang dicintainya.

Pikiran-pikiran buruk berkeliaran di kepalaku. Bagaimana bila orangtua Khansa menolakku? Bagaimana bila mereka tidak mengijinkanku untuk menikah dengan Khansa? Bagaimana bila mereka menyuruh Khansa untuk membuang anaknya? Membayangkan hal-hal seperti itu membuatku ketakutan.

Tidak sampai satu jam, pesawat telah mendarat di bandara kecil di kotaku. Aku semakin gelisah. Aku memutuskan untuk ke toilet dan membasuh wajahku dengan air. Aku menatap pantulan wajahku di cermin. Aku melihat wajah tidak yakin dari seorang pria. Aku menghela napas dalam-dalam. Berusaha mengontrol pikiranku. Tidak disangka, melamar anak gadis orang akan membuatku segugup ini. Andaikan beberapa bulan lalu Aku menuju rumah Khansa, apakah hasilnya akan berbeda?

Hampir tiga puluh menit Aku berada di dalam toilet. Menenangkan hati yang gelisah dan mensugesti diri sendiri. Setelah kurasa siap, Aku keluar dari toilet dan melangkah keluar dari area bandara. Aku memesan taksi dan langsung menuju rumah Khansa.

Aku pasti bisa!! Aku pasti bisa!! Aku pasti bisa!

Aku meyakinkan diri sendiri untuk menenangkan hati. Semakin mendekati rumah Khansa, hatiku semakin berdebar. Tanganku mulai berkeringat. Begitu pula dengan keningku. Aku benar-benar sangat gugup.

Taksi berhenti tepat di depan rumah Khansa. Rumah itu sudah mengalami renovasi. Dinding bambu di bagian belakang rumah yang kulihat beberapa tahun yang lalu sudah tidak ada lagi, digantikan oleh dinding tembok yang kokoh. Aku tahu, pasti Khansa yang membuat rumah ini di renovasi. Aku benar-benar bangga pada Khansa. Wanita itu benar-benar bisa mengubah perekonomian keluarganya.

Aku berdiri mematung di depan rumah Khansa. Melamunkan hal-hal yang dulu. Tanpa Aku sadari seorang pria paruh baya keluar dari rumah itu.

"Cari siapa ya?" ucapnya. Aku tersentak dan memfokuskan pandanganku. Aku melihat ayah Khansa berdiri di depan pintu. Menatapku dengan pandangan menyelidik, dari atas ke bawah, kemudian kembali ke atas lagi.

Ayah Khansa tidak berubah. Hanya ada tambahan sedikit uban di rambutnya dan guratan halus di wajahnya. Aku menatap wajah itu dengan ragu-ragu. Mata yang penuh selidik itu semakin membuatku gugup dan gelisah. Seolah-olah mulutku tak bisa berkata-kata.

"Cari siapa Nak? Temannya Fian? Tapi Fian tidak mungkin punya..."

"Saya mencari Bapak." tandasku dengan terburu-buru.

***

Happy Reading 🤗

Terpopuler

Comments

Maryani Yani

Maryani Yani

akhir tahun baca lgi

2023-12-14

2

SUGA 💙💚💛💜💝💘

SUGA 💙💚💛💜💝💘

tebbalkan muka mu lex, semangat 💪.... begitu emang resiko cinta dalam diam 😊

2023-07-20

1

Erny Manangkari

Erny Manangkari

lanjut thor

2023-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!