[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik

Aku menghampiri keluargaku. Begitu melihatku, Diana dan mama langsung berlari ke arahku. Berbagai pertanyaan mereka ajukan. Aku menatap wajah-wajah penuh harap itu. Sungguh tidak tega untuk menyampaikan hal yang sebenarnya. Pada akhirnya Aku memilih menyembunyikan kebenarannya.

"Operasinya berhasil. Dia akan baik-baik saja." hanya kata-kata itu yang terucap dari bibirku. Tangisan kembali pecah memenuhi ruangan. Diana dan mama berpelukan, mengungkapkan kelegaan. Aku tidak sanggup melihat kebahagiaan mereka. Perasaan bersalah menyelimuti hatiku. Aku berharap, keajaiban akan terjadi. Aaron bisa kembali pada Kami, tanpa kurang suatu apapun suatu saat nanti.

***

Dua hari sudah berlalu, namun Aaron tak kunjung sadar. Seharusnya pengaruh anestesi akan segera hilang setelah beberapa jam, namun kenyataannya tidak seperti itu. Sepertinya benar dugaan dokter Arya, Aaron mengalami fase vegatatif.

Mama dan Diana mulai bertanya-tanya. Raut wajah cemas kembali menghampiri mereka. Aku masih tetap membohongi mereka. Mengatakan kata-kata penghiburan bahwa Aaron baik-baik saja.

Aku menemui dokter Arya dan menanyakan keadaannya. Tanpa sepengetahuan keluargaku, Kami mulai melakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk memastikan kondisi Aaron.

Beberapa dokter spesialis didatangkan untuk menguji tingkat kesadaran Aaron. Dokter saraf mulai memeriksa kondisinya secara teliti. Melakukan beberapa test pada beberapa bagian tubuhnya. Dan hasilnya nihil. Tubuhnya sama sekali tidak bereaksi.

Dokter itu menatap dokter Arya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Wajah dokter Arya tampak mendung. Aku sudah bisa menduga apa yang akan diucapkan dokter Arya berikutnya.

Aku bersandar pada dinding, menopang tubuhku agar tidak limbung. Kenyataan ini membuatku terpukul. Dokter Arya mendekat dan menepuk-nepuk bahuku sebagai penghiburan. Namun tidak ada tindakan apapun yang cukup untuk membuatku terhibur.

Aku menatap tubuh Aaron yang tampak dipenuhi oleh peralatan medis. Laki-laki tampan, gagah dan playboy itu sudah tidak ada lagi. Selang ventilator dan makanan terhubung di hidung, selang infus terhubung di lengan, sementara kateter terhubung di bagian tubuhnya yang lain. Monitor yang terletak di samping tempat tidur memantau detak jantung, kandungan oksigen dan juga tekanan darah secara akurat. Sementara kepalanya di perban secara keseluruhan, menutupi tempurung kepalanya yang telah di operasi. Wajahnya tampak sangat pucat, seolah-olah tidak ada kehidupan di dalam dirinya.

Mataku kembali berair. Tidak menyangka kakakku akan bernasib seperti ini. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi keluargaku bila mengetahui keadaannya yang sebenarnya.

Aku keluar dari ruang ICU dan memutuskan memberitahu papa. Hanya papa satu-satunya yang memiliki emosi stabil dibanding yang lain. Aku tidak bisa terus-terusan berbohong kepadanya.

Aku mencari waktu yang tepat dan memberitahu semuanya. Papa terlihat sangat syok, namun bisa mengontrol emosinya. Tubuhnya sempat limbung, namun beliau menguasainya. Kami duduk berdua, saling menguatkan dan mencari solusi yang terbaik. Pada akhirnya Kami menghadap dokter Arya, bertanya dan meminta saran untuk menindaklanjuti kondisi Aaron.

"Sebenarnya untuk pasien dalam kondisi vegetatif, tidak ada tindakan medis pasti yang akan membuat pasien tersebut terbangun dari tidur panjangnya. Namun, ada beberapa dokter yang melakukan percobaan dan tingkat keberhasilannya di bawah 1%. Menurut Saya ini lebih baik, dibanding tidak sama sekali." dokter Arya menjelaskan.

"Maksudnya bagaimana Dok? Apa kakakku akan dijadikan kelinci percobaan?!"

"Tenang Pak Alex, bukan itu maksud Saya. Menurut jurnal kedokteran yang Saya baca, ada beberapa dokter di RS University of California yang menerapkan metode ini pada pasien koma. Memang tidak semua berhasil, tapi ada satu pasien yang bisa terbangun. Metode ini bisa Anda coba, daripada membiarkan kakak Anda tertidur tanpa kepastian kapan akan terbangun."

Aku mencerna kata-kata dokter Arya. Menurutku hal ini patut dicoba. Benar kata dokter Arya, meskipun tingkat keberhasilannya dibawah 1%, setidaknya pernah ada pasien yang berhasil terbangun. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Apapun akan kulakukan asalkan Aaron bisa segera kembali tersadar.

Aku menatap papa, meminta kepastian. Papa menganggukkan kepala, seolah-olah mengerti akan pertanyaan yang tak terucap.

"Berikan Kami rujukan ke RS itu. Kami akan segera memindahkannya." kataku. Dokter Arya menganggukkan kepalanya, tampak setuju dengan keputusanku.

***

Aku menyampaikan kondisi Aaron yang sebenarnya pada Mama dan Diana. Mama menangis, sementara Diana langsung pingsan. Butuh waktu untuk membuat keduanya menerima kenyataan yang ada di depan mata.

Beberapa hari kemudian, prosedur pemindahan Aaron ke salah satu rumah sakit di California selesai dilakukan. Aku tahu hal ini akan memakan waktu yang lama. Aku mulai melepas tanggung jawabku satu persatu. Aku menghubungi direktur bank tempatku bekerja sementara, menyatakan permintaan maafku karena belum bisa melakukan peranku sebagai Group Head untuk sementara waktu. Direktur memberiku ijin dengan waktu yang tak terhingga.

Aku juga menelepon para pemimpin anak perusahaanku. Menyuruh mereka untuk menghandle setiap permasalahan perusahaan. Hanya dalam kondisi benar-benar urgent mereka boleh menghubungiku.

Saat ini Aku hanya ingin fokus pada proses penyembuhan Aaron. Aku mengesampingkan hal yang lain. Saat ini Aku hanyalah seorang adik dari Yuan Aaron Seanan, yang begitu ingin melihat kakaknya kembali pulih seperti sedia kala.

Aku juga mengesampingkan perasaanku sebagai seorang pria yang mencintai seorang wanita.

Khansa, bersabarlah. Aku pasti akan datang untukmu.

***

Proses pemindahan Aaron berjalan dengan lancar. Rumah sakit di California menyambut Kami dengan baik. Tim medis bergerak cepat, dan langsung memeriksa kondisi Aaron dengan teliti.

Diagnosis dari RS National Hospital sama dengan RS University of California. Mereka langsung membentuk tim medis untuk membuat Aaron terbangun dari koma.

Prosedur itu dinamakan teknik pioneering ultrasound. Fungsinya untuk merangsang jaringan otak. Teknik ini dilakukan dengan cara menanam elektroda di bagian otak yang bernama thalamus, karena bagian itu berfungsi untuk mengolah kesadaran dan gerakan.

Meskipun secara prosedural Aku tidak memahaminya, namun secara garis besar Aku memahami maksud dan tujuan dari teknik itu. Kami menyerahkan penanganan Aaron kepada ahlinya.

Tim medis yang terdiri dari beberapa dokter mulai melakukan prosedur itu. Mereka memasukkan alat itu di sisi kepala Aaron selama sepuluh menit. Kemudian berhenti sejenak untuk melihat reaksinya. Namun, tidak ada reaksi. Sistem gerak maupun sistem saraf Aaron tidak bereaksi.

Dokter kembali mencoba metode itu selama beberapa kali, namun tetap tidak ada hasil. Tubuh Aaron tetap tidak bereaksi. Setiap dokter spesialis kembali mengecek kondisi tubuh Aaron, namun tidak ada perkembangan yang berarti.

Dokter keluar dari ruangan, menatapku sembari menggelengkan kepala. Aku memejamkan mata. Perasaan putus asa menghampiriku. Sementara dua orang wanita itu kembali menjerit, menangis dan tak sadarkan diri.

Harus dengan apa Aku membuat Aaron tersadar?!!

***

Happy Reading 🙏

Maaf kalau kata-katanya amburadul dan nggak enak dibaca. Ngetik di kantor buru2, ngejar 1k kata biar bisa disetor 🙏😅

Semoga besok bisa setor lebih ya 😙🤗

Terpopuler

Comments

Maryani Yani

Maryani Yani

, Si Alex bo.o pira nelepon Meni hararese

2024-10-08

0

Wiji Lestari

Wiji Lestari

Bagaimnapun kondisi dan alasannya seharusnya Alex bisa meminta tolong temen sekelasnya yg jadi informan bertahun2 ke Khanza atau chat lngsng ke yg bersangkutan biar gak nyiksa perasaan anak orang.

2023-09-23

2

Astuti Puji VaNolzky

Astuti Puji VaNolzky

hanya authors yg tahu🥺

2023-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!