Kata-kata Winda tidak bisa menenangkanku. "Apa Kamu yakin Winda?!"
"Saya akan menelepon cabang lagi untuk menanyakan hal ini Pak." Kemudian Winda kembali menelepon cabang Surabaya untuk memastikannya. Beberapa saat kemudian Winda kembali meneleponku.
"Saya sudah memastikannya Pak. Menurut orang cabang Ibu Khansa tidak akan menikah dengan Pak Andre karena mereka sudah putus beberapa saat yang lalu..."
"Apa Kamu yakin mereka sudah putus?! Apa Kamu yakin Khansa tidak menikah dengannya?!"
"Ya Pak, Saya sangat yakin." Aku tidak bisa serta merta lega mendengar perkataan Winda sebelum Aku benar-benar tahu Khansa dimana.
"Lalu dimana dia? Apa Kamu juga sudah menanyakannya?"
"Menurut orang cabang, dia pulang ke kampung halamannya karena akan dinikahkan oleh orangtuanya Pak."
Argh, pikiranku semakin buntu. Membayangkan Khansa akan menikah dengan orang lain membuatku ketakutan. Aku tidak boleh berdiam diri seperti ini. Aku harus segera mencari Khansa!!
***
Aku menghubungi mama dan menanyakan kabar Aaron. Ketika kutahu kondisi Aaron stabil dan organ vitalnya bekerja dengan normal, Aku memutuskan untuk lebih lama berada di Indonesia. Aku bisa mengesampingkan pekerjaan, tapi Aku tidak bisa mengesampingkan Khansa. Aku harus segera mencari wanita itu!
Hari itu juga Aku memutuskan untuk pergi ke Surabaya. Begitu kakiku menjejak di kota itu, Aku langsung menuju rumah kontrakan Khansa. Kupikir Aku bisa menemukan wanita itu di sana, namun hasilnya nihil. Khansa tidak ada di sana.
Mungkin Khansa memang benar-benar pulang ke kotanya. Aku memutuskan untuk pergi ke kota J***** hari itu juga. Sudah tidak ada penerbangan, sehingga Aku memutuskan untuk menyewa mobil menuju kota itu.
Baru setengah jam Aku berada di mobil ketika mama meneleponku. "Ya Ma?"
"Al... Al... Kamu cepat ke sini... Ka-kakakmu Al... Huuu..."
"Ada apa dengan dia? Bukannya dia baik-baik saja?"
"Ka-kamu ce-cepat ke sini Al... Ma-mama khawatir mu-mungkin... Huuuu..." Mama kembali menangis terisak-isak. Aku berusaha membujuk mama, menenangkan hatinya. Kemudian Aku menelepon dokter yang menangani Aaron, menanyakan kondisi Aaron yang sebenarnya. Ternyata memang benar perkataan mama. Tubuh Aaron mengalami komplikasi efek dari operasi sebelumnya. Terjadi lessi masa yang menyebabkan otaknya tertekan. Otaknya mengalami pembengkakan sehingga mau tidak mau harus dilakukan operasi lanjutan untuk membuka tempurung kepalanya.
Lagi-lagi Aku diharuskan untuk memilih. Hatiku ingin segera mencari Khansa, namun tanggung jawab kembali membawaku pada keluarga. Aku begitu dilema.
"Kembali ke bandara."
"Maaf Pak?"
"Kembali ke bandara. Aku tidak jadi ke J*****."
"Lalu bagaimana dengan pembayarannya Pak?"
"Aku akan membayarmu full."
"Baik Pak, Saya akan segera membawa Anda ke bandara." Mobil putar haluan dan kembali ke bandara. Aku tidak bisa mencari Khansa langsung, namun Aku bisa meminta bantuan temanku. Aku menelepon Dino.
"Yes Nguk? Kamu menelepon pasti..."
"Din, carikan Khansa untukku."
"Maksudnya? Untuk apa mencari Khansa? Bukankah wanita itu ada di Surabaya?"
"Dia resign. Menurut teman-temannya dia pulang ke J*****. Pastikan dia benar-benar ada di rumahnya. Dan pastikan juga apa dia benar-benar akan menikah."
"Menikah? Khansamu akan menikah? Hahahaha, mamp*s. Makanya jangan kelamaan Nguk, keburu disamber orang beneran kan dia..."
"Din, Aku serius. Tolong cari keberadaan dia. Aku harus kembali ke Singapura. Aaron harus melakukan operasi lanjutan." Mungkin Dino bisa menilai nada putus asa pada suaraku, sehingga dia tidak lagi bercanda. Dino menyanggupi untuk mencari Khansa untukku.
***
Aku kembali ke Singapura dan menemani keluargaku. Dokter membuka tempurung kepala Aaron dan membiarkannya selama beberapa waktu sampai otak Aaron kembali normal dan tidak mengalami pembengkakan. Selama proses itu Aaron ditempatkan di ruang ICU. Alat medis memonitor semua aktivitas tubuhnya.
Aku khawatir Diana akan kembali down dan membentuk dirinya yang dulu. Tapi ternyata wanita itu lebih kuat dari dugaanku. Sepertinya pengaruh adanya janin di dalam perutnya menjadikannya sosok wanita yang lebih kuat dibanding sebelumnya. Hanya mama yang tetap rapuh. Beliau menangis terus-menerus memikirkan kondisi Aaron. Hampir sepanjang hari Aku selalu menemaninya. Menjaga mama, karena Aku khawatir mama akan melakukan hal-hal nekat.
Begitu mama tertidur, pikiranku akan kembali pada Khansa. Bertanya-tanya, sedang ada dimana wanita itu? Mengapa tiba-tiba menghilang begitu saja?
Dua hari setelah Aku meminta bantuan Dino, pria itu kemudian meneleponku. Dino mengatakan bahwa Khansa tidak ada di rumahnya. Keluarganya bahkan tidak tahu kalau Khansa sudah resign dari pekerjaannya. Keluarganya menyangka Khansa tetap berada di Surabaya. Dino meminta nomor ponsel Khansa, tapi keluarganya memberi nomor yang lama. Dino sudah meyakinkan keluarga bahwa nomor itu tidak aktif, namun keluarga tetap bersikukuh. Sepertinya keluarga tidak mempercayai Dino.
"Ya sudah Din, begitu kembali ke Indonesia, Aku yang akan datang ke rumahnya sendiri. Sementara itu, tolong cari tahu keberadaannya melalui orang sewaan itu. Kalau orang itu mengawasi Khansa selama beberapa tahun ini, dia pasti tahu dimana Khansa sekarang. Sudah beberapa bulan dia tidak memberiku laporan. Tolong cari orang itu untukku."
Beberapa hari kemudian Dino memberiku kabar. Bos dari usaha itu ternyata sudah mendekam di penjara dengan tuduhan praktik usaha illegal. Semakin berkembangnya usaha, menyebabkan permintaan klien semakin bermacam-macam. Salah satunya menjadi kurir penyelundupan barang-barang terlarang. Begitu tahu bosnya tertangkap, para anak buahnya langsung menghilangkan jejak tak terkecuali orang yang menguntit Khansa.
Perasaan putus asa tentu saja ada. Sekarang satu-satunya harapan hanya pada keluarga Khansa. Bila Dino tidak bisa meyakinkannya, maka hanya Aku yang bisa. Dan hal itu bisa kulakukan ketika Aku sudah berada di Indonesia.
***
Tak terasa butuh waktu hampir dua bulan untuk kembali melakukan operasi penyambungan tempurung kepala. Otak Aaron sudah tidak mengalami pembengkakan lagi sehingga dokter memutuskan untuk melakukan operasi lanjutan. Operasi itu berjalan lancar sehingga Aaron dipindahkan ke ruang perawatan.
Begitu melihat kondisi Aaron sudah mulai stabil, mama mulai menyuruhku untuk kembali ke Indonesia. Mama menyuruhku untuk membawa Diana, karena mama khawatir dengan kondisi emosional Diana bila terus-menerus berada di sisi Aaron.
Awalnya Diana menolak. Dia tetap bersikeras untuk tinggal di sisi Aaron. Namun setelah dibujuk rayu, akhirnya dia mau menerima ide mama. Anggap saja kepulangannya ke Indonesia ini adalah liburan singkat untuknya setelah berbulan-bulan lamanya mengurus Aaron.
Mama berpesan padaku untuk selalu membawa Diana kemana pun Aku pergi. Tanggung jawab mengurus Diana diserahkan padaku, sebagai pengganti atas ketidakberdayaan Aaron dalam memenuhi perannya sebagai calon ayah. Aku mengiyakan setiap perkataan mama. Kalau dipikir-pikir, perkataan mama ada benarnya juga.
Siang itu Kami tiba di Jakarta. Aku langsung mengantar Diana ke rumah Aaron yang terletak di kawasan Pondok Indah. Selama ini Diana memang tinggal bersama Aaron. Wanita itu membuang harga dirinya dan memilih tinggal bersama pria yang dicintainya, meskipun status mereka hanya tunangan saja.
"Di, Aku akan ke apartemenku dulu. Aku akan mengambil beberapa barang."
"Kamu masih tinggal di apartemen itu Al?"
"Iya. Sore ini Aku mau ke Jatim. Ada beberapa hal yang harus kuurus. Managermu mana?"
"Oh, Kak Lusi ke luar kota. Mungkin dua hari lagi baru pulang..."
"Di rumah ini ada siapa saja?"
"Hanya beberapa pembantu. Kenapa sih Al?"
"Keluargamu dimana?"
"Papa di J*****, kalau mama di Malang sih. Sudah sebulan ini mama di rumah nenek. Kenapa sih Al?"
Aku menatap Diana lekat-lekat. Secara kasat mata wanita itu memang terlihat normal, tapi Aku tahu hatinya serapuh apa. Aku tidak bisa membiarkan Diana bersama ART seperti ini.
"Di, siapkan barang-barangmu."
"Hah? Baru aja nyampe Al. Mau kemana?"
"Aku akan membawamu ke Malang."
***
Happy Reading 😌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Ningke Endengi
ohhjj begitu
2024-06-15
0
Wiji Lestari
Tau gak Thor aku semalam sampai jam 2 pagi baca novelmu karna serasa gak mau berhenti penasaran trus sm lanjutannya
2023-09-23
0
SUGA 💙💚💛💜💝💘
jember ya 😊
2023-07-20
1