[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku

Aku pura-pura membawa Khansa ke rumah sakit. Aku yakin cara ini akan lebih mudah untuk membuatnya mengaku. Kalaupun Khansa tidak mengaku, Aku hanya tinggal menggendong dan membawanya ke ruang pemeriksaan. Aku suka sekali merasakan Khansa ada didekapanku. Mendekap tubuh hangat dan mencium aroma tubuhnya. Sepertinya ini akan menjadi hobi baruku.

Aku menghentikan mobil tepat di depan sebuah rumah sakit. Khansa mulai terlihat gelisah. Gerak-geriknya terlihat gugup ketika bertanya tujuanku membawanya ke sana, membuatku semakin yakin seribu persen bahwa janin itu milikku!!

Aku kembali menatap Khansa. Jantungku berdegup kencang. Aku begitu gugup dan gelisah ketika berdekatan dengan wanita itu. Perasaan tidak percaya diri dan takut mendapat penolakan menghantuiku. Tapi Aku berusaha menutupi semua itu dengan bersikap tenang, dan sepertinya Aku berhasil melakukannya.

"Un-untuk apa ke sini sini?" tanya Khansa dengan suara gugup.

"Untuk memastikan bahwa dia milikku. Tapi tanpa tes pun pun aku tahu kalau dia milikku." ucapku dengan tenang. Aku menatap Khansa lekat-lekat. Berusaha untuk bersikap tenang dan menormalkan debaran jantungku yang tak karuan, ketika aku berkata. "Jadi Khansa, kapan kita akan menikah?" hanya Tuhan yang tahu bagaimana gugupnya Aku ketika mengucapkan kata-kata itu.

Khansa terlihat terkejut mendengar kata-kataku. Mungkin dia menganggapku pria gila, tapi Aku tidak peduli dengan hal itu. Yang kuinginkan hanyalah membuat Khansa menjadi milikku.

"Aku tanya kapan kita akan menikah? Mengingat perutmu yang sudah membesar, Kita harus menikah secepat mungkin..." Aku tidak bisa menahan diri lagi. Aku mendekat pada Khansa dan menyentuh perut buncitnya dengan lembut. Khansa sepertinya sangat terkejut dengan perlakuanku itu. Dia menjauhkan tubuhnya dariku.

"Jangan sentuh aku!" Khansa menepis tanganku dengan cepat. Penolakan Khansa tentu membuat hatiku sakit, tapi aku bisa memahaminya.

Aku tahu Khansa tidak akan membuat hal ini mudah. Untuk itu aku memaksanya turun dari mobil. Sepertinya aku harus menggunakan cara lain untuk membujuknya. Ketika Khansa menolak untuk turun, Aku menggendong dan membawanya melewati parkiran. Mungkin dengan cara seperti itu akan membuat Khansa lebih cepat mengaku. Seperti dugaanku Khansa mulai berteriak-teriak. Wanita itu lebih mementingkan rasa malu dibanding harus menghindar dari pertanyaanku. Aku mulai menekan Khansa untuk menjawab pertanyaanku. Akhirnya wanita itu setuju untuk menjawab pertanyaanku.

Aku kembali membawanya ke mobil, kemudian aku mendudukkannya dengan nyaman. Aku mulai bertanya satu pertanyaan yang ingin kudengar jawaban dari mulutnya. Meskipun aku yakin jawaban itu akan sesuai dengan apa yang ku prediksi.

"Dia milikku. Benar begitu?"

"Hem." Satu jawaban Khansa yang tak lebih dari deheman itu seolah-olah membuatku menjadi pria paling bahagia. Aku ingin berlari ke jalanan dan berteriak. Memberitahu seluruh dunia bahwa Khansa sedang hamil anakku. Aku akan menjadi seorang ayah!! Tapi tentu saja Aku menahan diri. Aku tidak ingin Khansa melihatku sebagai pria barbar.

Aku menatap Khansa lekat-lekat. Aku ingin meraihnya dalam pelukan, menghadiahinya dengan ciuman dan mengucapkan terima kasih kepadanya karena dia sudah bersedia untuk mengandung anakku. Aku harus menahan diri. Tunggu sampai Khansa sah menjadi milikku, maka Aku akan bisa menyentuhnya sesuka hati.

Dalam bayanganku, Aku akan menyatakan cinta pada Khansa kemudian wanita itu akan membalas perasaanku. Kami mulai menjalin hubungan. Setelah beberapa saat berlalu, Aku akan melamar Khansa. Aku akan melamarnya dalam suasana romantis, dengan disaksikan oleh keluarga dan teman-teman terdekat Kami. Namun sepertinya rencana itu tidak bisa terealisasi. Semua rencana menjadi berantakan. Khansa sudah hamil besar. Keluargaku sedang diterpa kemalangan, sementara Aku juga belum menemui orangtua Khansa. Aku akan men-skip rencana lamaran romantis itu. Aku sedang dikejar-kejar waktu.

"Lalu, kapan Kita akan menikah?" pertanyaan itu kembali meluncur dari mulutku. Khansa terkejut mendengar pertanyaanku. Dia menghela napas dalam-dalam sebelum menjawab.

"Aku tidak mau menikah denganmu."

DEG

Sengatan sakit di dada kembali menggerogotiku. Namun Aku tetap memaksakan diri untuk bertanya, "Kenapa?"

"Aku tidak bisa menikah denganmu, karena Aku tidak mencintaimu."

DEG

Tiba-tiba Aku merasa dunia mulai pias. Ucapan itu terlalu menyakitkan untuk didengar. Hatiku sakit seperti ditusuk-tusuk oleh duri. Dadaku ikut terasa sakit. Mataku mulai panas. Terpaan kekecewaan menerjangku terlalu kuat. Aku memegang kemudi kuat-kuat, mencegah diriku untuk tidak menangis dan memohon Khansa untuk mencintaiku.

Aku tahu Khansa tidak mencintaiku. Namun mendengar pernyataan itu keluar dari mulutnya sungguh membuatku tidak bisa bangkit lagi. Seolah-olah Aku kalah sebelum pertempuran ini dimulai.

Aku mengatur napas, berusaha merilekskan tubuhku. Aku harus bisa berpikir jernih dan menebalkan muka di kondisi saat ini. Aku tidak boleh terlalu terbawa perasaan. Meskipun Aku tahu Khansa tidak mencintaiku, tapi Aku harus tetap menjadikan wanita itu milikku. Apapun akan kulakukan untuk memililikinya, meskipun dengan cara pengecut sekalipun.

Tiba-tiba Aku teringat laporan Dino beberapa bulan yang lalu. Orangtua Khansa tidak tahu kalau Khansa sudah resign dari pekerjaan dan meninggalkan Surabaya. Itu artinya Khansa juga menyembunyikan kehamilannya dari keluarganya. Bingo!! Aku sudah menemukan kelemahannya!! Kalau Aku tidak bisa memaksa Khansa untuk menikahiku, maka hanya orangtuanya yang mampu. Ide briliant. Aku ingin memuji-muji otak cerdasku saat ini.

***

Di jalan Kami memperdebatkan beberapa hal. Aku memaksa Khansa untuk memberitahu tempat tinggalnya. Wanita itu bersikeras untuk tidak memberitahunya. Dengan iseng Aku membawa Khansa ke salah satu hotel terdekat. Seperti yang kuduga, wajah Khansa langsung berubah ketakutan. Ingin rasanya Aku tertawa melihat tingkahnya. Apa dia pikir Aku akan memperkosanya? Khansa benar-benar lucu.

Pada akhirnya wanita itu memberitahu alamat kosannya. Aku tersenyum penuh kemenangan. Banyak hal yang harus kulakukan. Aku sudah menyuruh Winda agar segera datang ke Malang. Aku akan menyuruh Winda untuk menjaga Khansa, sementara Aku akan ke kota J***** untuk bertemu dengan orangtua Khansa. Aku harus bergerak cepat sebelum wanita itu kembali menghilang dari hidupku lagi.

Di sepanjang perjalanan menuju kosan, kulihat Khansa kelaparan. Aku menghentikan mobil di depan para pedagang lima yang berjejer di pinggir jalan. Khansa tampak memesan beberapa macam makanan. Aku takjub melihatnya.

"Jangan terlalu banyak makan, nanti perutmu sakit." ucapku karena terlalu khawatir dengan porsi makannya yang banyak.

"Kalau Aku kurang makan, perutku akan sakit." Khansa menjawab sembari menyendokkan makanan ke dalam mulutnya. Hatiku nyeri mendengar jawabnya. Apa selama beberapa bulan ini dia seperti ini? Apa bayiku menyusahkannya? Apa kehamilan ini benar-benar menyulitkannya?

Terpaan rasa bersalah kembali bersarang di dadaku. Andaikan Aku mencari Khansa dengan lebih cepat, mungkin wanita ini tidak akan terlalu lama menjalani masa kehamilan dalam kesendirian. Aku benar-benar laki-laki tidak berguna!! Aku merasa sangat bersalah.

***

Happy Reading 😚

Terpopuler

Comments

Erna Yunita

Erna Yunita

lebay sangat kau bang kardus/Scream/

2024-08-31

0

Ayu Btfl

Ayu Btfl

karyanya kak erka bagus" aku suka. aku udah baca

2024-08-13

0

Wiji Lestari

Wiji Lestari

Ya Allah bisa trenyuh aku baca novel mu Thor mengaduk2 perasaanku

2023-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!