[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri

Aku melepas sepatuku dan bergabung dengan Khansa. Aku berbaring sembari menatap wajahnya. Rasa lelahku seolah-olah hilang. Dia adalah tempatku pulang.

Aku menggunakan tangan kananku sebagai bantalan, sementara tangan kiriku membelai pipi Khansa. Mengingat kilas balik kisah Kita, rasanya masih benar-benar tidak percaya dia ada di depanku saat ini.

Setiap kali mengingat hal itu selalu berhasil membuat tetesan mengalir dari mataku. Aku malu pada diriku sendiri. Aku benar-benar laki-laki yang cengeng bila berhubungan dengan Khansa.

Semalaman yang kulakukan hanya memandangi kesayanganku. Rasanya tak pernah ada kata puas dalam hatiku. Aku mengecupi pipi Khansa dengan gemas. Dahi wanita itu tampak berkerut, terlihat terganggu dengan ulahku. Aku menyentuh dahinya dan mencoba untuk membuatnya rileks.

Kemudian Aku mulai bermain-main dengan bibirnya. Sesekali Aku menyentuh bibir itu, menyusuri setiap bagiannya dengan lembut. Menatap bibir Khansa membuat gairahku tersulut. Kilas bayangan di malam itu kembali menghampiri otakku. Aku masih ingat dengan jelas, bagaimana rasa bibir Khansa, kehangatan tubuhnya, desahan dari bibir mungilnya... Haaah, Aku benar-benar menginginkannya lagi!!

Aku berusaha menekan hasrat yang kembali timbul. Aku berusaha fokus dengan rasa cinta dan sayangku pada Khansa. Tapi seberapa keras pun Aku berusaha, tetap saja tidak bisa. Hanya Khansa yang bisa menyulut gairahku seperti ini. Hanya Khansa satu-satunya wanita yang membuatku bergairah. Menatap foto Khansa saja sudah membuatku bergairah, bisa dibayangkan bila objek dari fantasi itu berada tepat di depan Kita? Rasanya ingin menerkamnya saat ini juga.

Yohan Alexander, tahan nafsumu. Kamu sudah menunggu lama untuk saat-saat seperti ini. Jangan biarkan nafsu bodohmu merusak semuanya. Kalian masih punya waktu yang panjang. Nikmati secara perlahan. Tatap Khansamu. Bukankah dia sangat manis ketika tertidur seperti itu? Cepat temani dia. Dan singkirkan nafsu bodohmu saat ini juga!!

Aku berusaha meredupkan gairahku. Sangat sulit. Tapi karena cintaku lebih besar, Aku berusaha menahannya. Aku menarik Khansa ke dalam pelukan dan tidur dengan keadaan tubuh yang tersiksa.

***

Sebenarnya Aku sudah terbangun, namun Aku tetap pura-pura tertidur. Aku membiarkan jari lentik itu menelusuri wajahku. Tunggu saja sampai Aku menangkap basah dirimu, sayang.

Jari-jari Khansa mulai menelusuri alisku, yang menjalar ke hidung dan berakhir di bibirku. Tangan Khansa terasa mengukir bibirku, seolah-olah sedang memahami bentuknya. Sentuhan sederhana itu membangkitkan gelora kelelakianku. Tubuh bagian bawahku mulai menegang. Khansa menguasai tubuhku. Dia seolah-olah bisa mengontrol tubuh dan hatiku. Hanya sentuhan sederhana sudah mampu membuatku menggelora.

Semakin lama tubuh bagian bawahku semakin menegang. Aku sudah tidak tahan lagi. Aku harus menghentikan siksaan ini. Khansa harus bertanggung jawab telah membuatku seperti ini!!

"Sudah puas melihatnya?" Aku membuka mata dengan tiba-tiba. Membuat Khansa terkejut dan menjauhkan tubuhnya.

"Aakhhhpp!!" Tubuh Khansa terlonjak ke belakang. Tanganku secara refleks langsung menahan tubuhnya dan menariknya hingga terbaring di ranjang. Dengan gerakan secepat kilat, Aku sudah berhasil menguasai tubuhnya. Khansa kini berada di bawah tubuhku.

Aku memandangi wajah ayu itu berlama-lama. Bahkan saat baru bangun dari tidur pun dia terlihat sangat cantik. Kecantikan natural, tanpa polesan make up berlebihan. Gairahku semakin bangkit. Khansa benar-benar mengendalikan tubuhku, bahkan ketika dia tidak sedang melakukan apapun.

Di tatap secara intens rupanya membuat Khansa salah tingkah. Itu terlihat dari gerak-gerik tubuhnya yang tak nyaman serta tatapan matanya yang mencoba untuk menghindariku. Melihatnya seperti itu membuatku semakin ingin menggodanya.

Aku mulai menggesek-gesekkan bagian tubuhku yang menegang. Selain bermaksud untuk menggodanya, tentu saja niat lainnya karena Aku butuh pelepasan. Khansa yang membuatku menegang, wanita ini harus bertanggung jawab.

Khansa mulai berteriak-teriak. Aku geli melihatnya seperti itu. Aku semakin ingin menggodanya. Aku menjadi lebih intens menggesekkan bagian tubuhku, sementara bibirku berlabuh di leher jenjangnya. Menghirup aromanya yang memabukkan dan mulai menciumi lehernya. Sesekali Aku memberikan gigitan kecil untuk menandakan kepemilikan. Aktivitas yang bertujuan untuk menggoda itu malah menjadi boomerang sendiri bagiku. Gairahku semakin membesar dan butuh pelepasan. Aku menginginkan Khansa.

"Cium Aku." ucapku tanpa berpikir.

"Hah?"

"Cium Aku, atau kalau tidak, Aku lakukan yang tadi..." Aku semakin menggesek-gesekkan tubuhku. Ini luar biasa nikmat.

"Aaaa... Ja-jangan..."

"Cium Aku. Beri Aku ciuman selamat pagi." Aku semakin berani memberi perintah. Raut wajah Khansa terlihat bingung. Tampak berpikir dan menimbang-nimbang. Hingga akhirnya Aku melihat kilat keteguhan di matanya.

"I-iya... Sini mendekat..."

Yess!! Khansa bersedia menciumku!! Dengan tidak tahu malu Aku mendekatkan wajah. Menatap mata Khansa lambat-lambat. Aku ingin melahapnya saat itu juga. Tapi tahan dulu, biarkan Khansa yang datang mendekat padaku.

Satu sapuan lembut bibir Khansa mambu menggoyahkan pertahananku. Dengan tidak sabar Aku langsung menyambar dan memag*t bibir itu dalam-dalam. Seolah-olah bibir itu adalah oasis di tengah-tengah padang pasir. Aku haus akan bibir Khansa. Aku haus akan tubuhnya. Aku ingin menenggelamkan tubuhku di dalam tubuhnya. Membuat tubuh Kami bersatu selamanya.

Khansa tampak terkejut dengan serangan mendadak itu. Namun Aku tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Aku hanya mengeksplore kehangatan bibirnya. Menjelajahi rongga mulutnya. Bermain-main dengan lidah hangatnya. Aku menyesap l*dah itu, hangat dan manis. Rasa yang sama dengan yang kurasakan di malam itu. Aku semakin mabuk dibuatnya. Otakku mulai tidak bisa diajak untuk bekerja sama. Semua inderaku terpusat pada bagian bawah tubuhku yang semakin minta untuk dipuaskan. Aku...

"Mmmmmm..." Desahan Khansa menyadarkanku. Aku menarik tubuh dan menatap wajah di bawahku. Wajah Khansa tampak bersemu merah. Bibirnya membengkak karena ciumanku. Matanya menjadi sayu karena gairah. Aku menelan ludah dengan bersusah payah. Sangat sulit untuk menekan dorongan untuk tidak menerkamnya. Tapi Aku tahu ini belum waktunya. Tunggu waktu yang tepat. Dan waktu itu bukan saat ini.

Aku mencoba mengatur napasku yang berat karena gairah. Tersenyum dengan manis dan menyapa istri cantikku. "Selamat pagi istriku." Aku mendaratkan ciuman kecil di keningnya. Seperti biasa, Khansa tampak tersipu malu. Ingin Aku mengurungnya di dalam ruangan ini selamanya, agar hanya Aku yang bisa melihatnya. Mengapa Khansa cantik sekali?!!

"Kenapa Kamu cantik sekali? Jadi tidak sabar ingin memakanmu..." Aku berkata sembari setengah melamun. Tanganku mengelus-ngelus pipi Khansa, mengagumi kecantikannya.

"Mesum!!" Khansa mendorong tubuhku dan beranjak bangun dari ranjang. Aku menahan tubuhnya dan memeluknya dengan erat. Memeluknya dengan posisi seperti ini seperti memeluk Khansa dan bayiku sekaligus. Aku menyukai perasaan ini. Aku menciumi perut Khansa dengan lembut. Berulang kali kata maaf meluncur dari mulutku.

Maafkan Aku sayang, karena sudah membuatmu seperti ini. Tapi Aku tidak pernah menyesal membuatmu hamil. Hal yang paling kusesali adalah betapa terlambatnya Aku mencarimu. Itu akan menjadi penyesalan seumur hidupku. Aku akan berusaha menebus kesalahanku itu. Tetap bersabar denganku, dan segeralah cintaiku Aku. Sama seperti cinta yang Kamu berikan terhadap bayiku. Please...

***

Happy Reading 😊

NB : Beteweh, part "pelajaran penting" dibahas dikit-dikit aja ya? Nggak sanggup yalord ngetik tiga part isinya mantab2 again 🤧😂 hahaha

Terpopuler

Comments

maryani

maryani

setiap baca karyamu aku berasa peran utama thor/Chuckle/

2025-03-16

0

Ningke Endengi

Ningke Endengi

apakah ini di dunia nyata?

2024-06-15

0

SUGA 💙💚💛💜💝💘

SUGA 💙💚💛💜💝💘

jujur yg lapor itu hidupnya susaaah, gc bahagia 😤

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!