[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu

"Mencari Saya?" Ayah Khansa kembali menatapku dengan bertanya-tanya. Mungkin beliau lupa dengan wajahku. Terakhir kali Aku ke rumah Khansa ketika akan berangkat ke Jakarta sepuluh tahun yang lalu. Jadi wajar kalau beliau sudah lupa.

"Iya Pak. Saya ada perlu dengan Bapak dan Ibu." Ayah Khansa berada di depan pintu, sementara Aku berada di luar pagar. Meskipun di wajahnya masih tampak tanda tanya besar, namun Ayah menghampiri pagar dan membukakan pintu untukku.

"Marketing ya? Mau menawarkan tabungan? Saya sudah punya tabungan di bank..."

"Bu-bukan Pak. Saya kemari karena ada keperluan pribadi. Tidak ada sangkut pautnya dengan perbankan atau perusahaan lain."

"Oh, keperluan pribadi. Saya pikir marketing bank. Ayo masuk." Ayah membukakan pintu untukku. Mempersilakanku untuk masuk. Aku merasa telah masuk ke kandang harimau, yang entah apa bisa keluar dari dalamnya hidup-hidup. "Bu, bikinkan kopi. Kita kedatangan tamu." teriak Ayah.

Beberapa saat kemudian seorang wanita paruh baya berwajah kalem memasuki ruang tamu. Informasi yang kuperoleh dari mengintai Khansa selama bertahun-tahun membuatku tahu bahwa wanita paruh baya itu adalah ibu tiri Khansa yang tampaknya memperlakukan Khansa dan adiknya dengan baik.

"Tamunya Ayah?"

"Tamu Kita berdua. Katanya ada keperluan dengan Kita. Ibu tidak sedang berhutang di bank kan?" Ayah bertanya dengan penuh selidik.

"Nggak dong Yah. Mana berani Ibu hutang tanpa sepengetahuan Ayah. Ibu buatin minum dulu ya." Kemudian Ibu berlalu ke dapur. Hanya tinggal Aku dan Ayah di ruangan itu. Aku benar-benar sangat gugup. Ayah menatapku dengan pandangan menyelidik.

"Sebenarnya Saya sudah tidak sabar ingin mendengarnya. Tapi mari Kita tunggu istri Saya dulu."

"Iya Bapak." Kami saling berdiam diri. Tujuh menit kemudian, Ibu datang sembari membawakan dua cangkir kopi untuk Kami. Entah mengapa Aku sangat takut melihat cairan panas itu. Aku takut Ayah akan melemparkan cairan itu ke wajahku begitu mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Aku semakin pucat pasi.

"Nah, sekarang sudah lengkap. Kalau boleh tahu, Kamu siapa? Ada keperluan apa? Kok bisa ada keperluan dengan Kami berdua?" tanya Ayah membuka percakapan. Aku mengambil napas dalam-dalam. Menyiapkan mentalku atas segala kemungkinan yang terjadi.

"Perkenalkan Bapak, Ibu, nama Saya Alex. Saya adalah teman SMA Khansa. Dulu waktu SMA Saya cukup sering kemari. Kedatangan Saya kesini berkaitan dengan Khansa..."

"Kamu mau cari Khansa? Dia ada di Surabaya. Kerja di sana. Dua bulanan yang lalu juga ada yang nyari Khansa. Maksa minta nomornya. Apa Kamu ke sini tujuannya juga seperti itu?" Ayah menatapku dengan tatapan curiga. Membuat nyaliku semakin ciut. Melihat anak perempuannya dicari oleh laki-laki saja Ayah sudah seprotektif itu, bayangkan bila beliau tahu Aku telah menghamili anak kesayangannya. Aku pasti akan dikuliti hidup-hidup!!

"Bu-bukan Ayah... Sa-saya ke sini bukan untuk mencari Khansa. Saya tahu Khansa dimana..." karena terlalu gugup, Aku memanggil Ayah Khansa dengan panggilan *ayah*.

"Lalu untuk apa Kamu ke sini?"

"Saya datang untuk meminta restu. Khansa sedang hamil anak Saya. Ijinkan Saya untuk menikahinya." Aku langsung beranjak dari kursi dan berlutut di hadapan kedua orangtua Khansa. Aku menundukkan kepalaku dalam-dalam. Aku sudah mengungkapkan tujuanku. Sekarang Aku hanya bisa pasrah.

Suasana tampak hening. Aku menahan napas. Menunggu adegan selanjutnya yang akan terjadi. Mungkin Aku akan menerima pukulan, tendangan dan sikap kekerasan lainnya. Tidak apa-apa, asalkan Aku direstui untuk menikahi Khansa, Aku rela diperlakukan seperti apapun.

"Co-coba ulangi... Ta-tadi Saya tidak begitu dengar..." suara Ayah tampak gemetar. Tampak tak yakin dengan berita yang baru saja didengarnya. Sementara kudengar suara isakan. Ibu sudah menangis.

"Saya Alex. Saya sudah menghamili putri Bapak. Tolong ijinkan Saya untuk menikahinya." Aku mengeraskan suaraku. Hening, tak ada suara. Yang terdengar hanya suara isakan Ibu yang semakin intens.

"Be-berani!! Berani-beraninya!!"

BUUUKKKK!!

"Ayah!!" teriak Ibu.

Aku merasa nyeri di pipi kananku. Aku tersungkur ke belakang. Rupanya Aku telah menerima pukulan.

"Hentikan Yah!!"

"Lepas!!" Ayah mengibaskan tangan Ibu yang menahannya dan kembali mendekat padaku. Beliau memegang kerah bajuku dan kembali memukulku.

"Baj*ngan Kamu!!"

BUUUUKKK!!

Sekarang pipi kiriku yang terkena pukulan. Aku membiarkan Ayah memukulku. Itu ganjaran buatku karena sudah bercinta dengan Khansa sebelum menikahinya. Ganjaran buatku karena telat mencari Khansa. Pukulan ini tidak seberapa.

"Fian!! Fian!! Bangun!! Pegang Ayah!!" Ibu berteriak-teriak. Beberapa saat kemudian Fian muncul dari arah kamar. Wajahnya tampak mengantuk. Namun begitu melihat adegan di depan mata, dia langsung berlari dan menahan tubuh Ayah.

"B*jingan Kamu!! B*jingan!! Berani-beraninya pada putriku!!" Ayah sangat emosional. Wajahnya memerah. Terdapat kilat kemarahan di matanya. Fian memegang tubuh Ayah. Mencegahnya untuk tidak memukulku. Tubuh Ayah gemetar, tampak sangat menahan amarah. Fian membawa Ayah ke kamar, berusaha menenangkannya. Sementara Ibu mulai mendekatiku. Wajahnya dipenuhi dengan airmata. Ibu membimbingku untuk kembali duduk di kursi. Kemudian beliau mulai membersihkan darah di bibirku yang pecah karena hantaman pukulan Ayah.

"Ap-apa benar yang Kamu katakan itu Nak?" tanya Ibu sembari tetap membersihkan luka kecilku. Aku menganggukkan kepala. Tangisan Ibu semakin deras. Aku merasa sangat bersalah terhadap beliau.

"Se-sekarang dia dimana? Aahh, putriku yang malang... huuu..." Ibu kembali terisak. Selesai membersihkan lukaku, Ibu ke kamar. Sepertinya beliau sedang menenangkan Ayah yang tampak emosi.

Hampir satu jam Aku menunggu, sebelum akhirnya Ayah kembali menemuiku di ruang tamu. Wajahnya sudah nampak tenang, meskipun masih ada kilatan kemarahan di dalamnya.

"Ceritakan semuanya." ucap beliau dengan tenang. Merasa diberi kesempatan, Aku mulai menceritakan semuanya. Rasa sukaku pada Khansa semenjak SMA. Perpisahan selama bertahun-tahun. Bertemunya Kami dalam sebuah reuni, yang menyebabkan Kami bersama. Musibah yang ditimpa keluargaku, hingga mengharuskanku berbulan-bulan berada di luar negeri. Keterlambatanku mencari Khansa. Pertemuanku dengan Khansa hari ini di Malang dengan perut yang sudah membesar. Hingga penolakan Khansa untuk menikah denganku.

Tangisan Ibu semakin keras mendengar penjelasanku. Sementara Ayah sebaliknya. Beliau tampak sangat murka.

"Ini, ini bukan sepenuhnya salahmu!! Kamu salah!! Tapi anak itu juga salah!! Berani-beraninya dia membohongi orangtua?! Keluar dari pekerjaan!! Pindah ke Malang!! Dan hamil di luar nikah?! Sejak kapan dia pintar berbohong seperti itu?! Aku tidak akan memaafkannya!!" Ayah tampak sangat geram. Aku merasa sangat bersalah pada Khansa.

"Tidak Pak. Itu sepenuhnya salahku. Aku yang membuatnya seperti itu. Aku yang telat mencarinya..."

"Kamu salah!! Tapi dia lebih salah!! Kalau dia bisa menjaga diri dengan baik, dia tidak mungkin mau berhubungan denganmu, padahal kalian baru saja bertemu!! Itu artinya dia tidak bisa menjaga diri!! Tidak memikirkan perasaan orangtua!! Tidak takut pada Tuhan!! Dia sangat salah!!" Ayah menjadi lebih murka. Apapun perkataan yang akan kugunakan untuk membela Khansa tidak akan ada gunanya. Ayah berteriak-teriak, yang intinya dia menyalahkan Khansa. Puas berteriak, dia memusatkan perhatiannya padaku.

"Lalu, apa rencanamu?!" tanyanya.

***

Happy Reading 🤗

Terpopuler

Comments

Be snowman

Be snowman

ikut tegang ,nelen ludah /Whimper/

2024-11-24

0

Azizah Mehrunnisa

Azizah Mehrunnisa

part Tahan Nafas ...

2023-03-21

1

Erny Manangkari

Erny Manangkari

ya tujuan Alex ta membawa ayahx Khansa agar Khansa maw menikah dengan alex

2023-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 [POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2 [POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3 [POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4 [POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5 [POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6 [POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7 [POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8 [POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9 [POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10 [POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11 [POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12 [POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13 [POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14 [POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15 [POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16 [POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17 [POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18 [POV Alex] Ch 18 - Posesif
19 [POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20 [POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21 [POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22 [POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23 [POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24 [POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25 [POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26 [POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27 [POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28 [POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29 [POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30 [POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31 [POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32 [POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33 [POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34 [POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35 [POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36 [POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37 [POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38 [POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39 [POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40 [POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41 [POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42 [POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43 [POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44 Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45 Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46 Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47 Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48 Ch 48 - Jadi Berpisah?
49 Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50 Ch 50 - Curahan Hati Dino
51 Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52 Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53 Ch 53 - Aku Mencintaimu
54 Ch 54 - Jangan Tergoda
55 Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56 Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57 Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58 Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59 Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60 Ch 60 - Kencan Kita
61 Ch 61 - Jalan Lahir
62 Ch 62 - Boleh Dilakukan
63 Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64 Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65 Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66 Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67 Ch 67 - Rencana Pernikahan
68 Ch 68 - Hari Pernikahan
69 Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70 Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71 Ch 71 - EPILOG Part 1
72 Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73 Bonus Chapter 1
74 Bonus Chapter 2
75 Bonus Chapter 3
76 Bonus Chapter 4
77 Bonus Chapter 5
78 UPDATE NOVEL BARU
79 PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80 NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81 Side Story 1
82 Side Story 2
Episodes

Updated 82 Episodes

1
[POV Alex] Ch 1 - Kondisi Aaron
2
[POV Alex] Ch 2 - Hasil Operasi
3
[POV Alex] Ch 3 - Mencoba Metode Terbaik
4
[POV Alex] Ch 4 - Kehamilan Diana
5
[POV Alex] Ch 5 - Kabar Khansa
6
[POV Alex] Ch 6 - Mencari Khansa
7
[POV Alex] Ch 7 - Bertemu Khansaku
8
[POV Alex] Ch 8 - Mengejarmu
9
[POV Alex] Ch 9 - Membujukmu Menikah denganku
10
[POV Alex] Ch 10 - Pergi ke Kota J*****
11
[POV Alex] Ch 11 - Meminta Restu
12
[POV Alex] Ch 12 - Membuatmu Menjadi Istriku
13
[POV Alex] Ch 13 - Pendamping Hidup
14
[POV Alex] Ch 14 - Menahan Diri
15
[POV Alex] Ch 15 - Kembali Bersabar
16
[POV Alex] Ch 16 - Perusak Suasana
17
[POV Alex] Ch 17 - Part Pelajaran yang Dipotong
18
[POV Alex] Ch 18 - Posesif
19
[POV Alex] Ch 19 - Perintah Mama
20
[POV Alex] Ch 20 - Diana Mengetahuinya
21
[POV Alex] Ch 21 - Tidak akan Melepasmu
22
[POV Alex] Ch 22 - Cara agar Kamu di sampingku
23
[POV Alex] Ch 23 - Aku Bangga Padamu
24
[POV Alex] Ch 24 - Pergi ke Pernikahan Dino
25
[POV Alex] Ch 25 - Khansa Hilang
26
[POV Alex] Ch 26 - Mencari Khansa
27
[POV Alex] Ch 27 - Menemukanmu
28
[POV Alex] Ch 28 - Menyusulmu ke Hotel
29
[POV Alex] Ch 29 - Cincin dari Siapa?
30
[POV Alex] Ch 30 - Amarah di Dada
31
[POV Alex] Ch 31 - Jangan Sentuh Istriku!!
32
[POV Alex] Ch 32 - Kembali Kritis
33
[POV Alex] Ch 33 - Kejutan
34
[POV Alex] Ch 34 - Satu Rahasia yang Terbuka
35
[POV Alex] Ch 35 - Tanggapan Keluarga
36
[POV Alex] Ch 36 - Pulang ke Rumah
37
[POV Alex] Ch 37 - Sakit Hati & Kecewa
38
[POV Alex] Ch 38 - Menemui Rival
39
[POV Alex] Ch 39 - Apa Kamu juga Mencintaiku?
40
[POV Alex] Ch 40 - Bertemu dengan Keluarga Khansa
41
[POV Alex] Ch 41 - Pertemuan Dua Keluarga
42
[POV Alex END) Ch 42 - Melamar
43
[POV AUTHOR] Ch 43 - Mengetahui Kenyataan
44
Ch 44 - Perlahan Mulai Terbuka
45
Ch 45 - Mengakui Kesalahan
46
Ch 46 - Kamu adalah Istriku Satu-satunya
47
Ch 47 - Tidak Mengubah Keputusan
48
Ch 48 - Jadi Berpisah?
49
Ch 49 - Kamu Perlu Tahu
50
Ch 50 - Curahan Hati Dino
51
Ch 51 - Aku Ingin Menemuinya
52
Ch 52 - Aku Tidak Mau Berpisah
53
Ch 53 - Aku Mencintaimu
54
Ch 54 - Jangan Tergoda
55
Ch 55 - Lamaran yang Tertunda
56
Ch 56 - Awal Mulai Menyukaimu
57
Ch 57 - Bercerita Tentang Masa Lalu
58
Ch 58 - Acara Pernikahan & Mitoni
59
Ch 59 - Kehidupan setelah Badai
60
Ch 60 - Kencan Kita
61
Ch 61 - Jalan Lahir
62
Ch 62 - Boleh Dilakukan
63
Ch 63 - Menanti Kelahiran Alkha
64
Ch 64 - Detik-detik Melahirkan
65
Ch 65 - Welcome to the World Baby Alkha
66
Ch 66 - Alkha Putra Yohan
67
Ch 67 - Rencana Pernikahan
68
Ch 68 - Hari Pernikahan
69
Ch 69 - Tamu-tamu Luar Biasa
70
Ch 70 - Menemukan Teman yang Tulus
71
Ch 71 - EPILOG Part 1
72
Ch 72 - EPILOG Part 2 [END]
73
Bonus Chapter 1
74
Bonus Chapter 2
75
Bonus Chapter 3
76
Bonus Chapter 4
77
Bonus Chapter 5
78
UPDATE NOVEL BARU
79
PENGUMUMAN NOVEL LOVE ME PLEASE, HUBBY TERBIT CETAK!!
80
NOVEL AKU HANYA FIGURAN & KAMU BUKAN FIGURAN SUDAH TERBIT!!!
81
Side Story 1
82
Side Story 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!