"Kasim Yin, cari tau, apa Pangeran Zhang sudah kembali ke kediamannya." Perintah Putra Mahkota Wang yang sudah tidak sabar. Ia tidak bisa tinggal diam melihat kedekatan keduanya.
"Baik Yang Mulia." Ucap Kasim Yin berlalu pergi. Tidak biasanya Pangeran Wang menyuruhnya mengawasi Pangeran Zhang. Pikirannya beralih pada kejadian tadi, tetapi ia menepis pikiran aneh itu. Tidak mungkin Putra Mahkota Wang merasakan cemburu pada wanita yang tidak dia cintai.
15 menit kemudian.
"Hormat hamba Putra Mahkota, hamba mendengar jika Pangeran Zhang sudah kembali." Tutur Kasim Yin membuat Putra Mahkota Wang lega.
Apa benar Putra Mahkota cemburu? rasanya tidak mungkin batinnya
"Baiklah, kalian boleh pergi. Aku ingin beristirahat." Tukas nya. Akhirnya ia bisa bernafas lega.
Dari luar kediaman, empat pelayan masuk. Mereka membantu Putra Mahkota Wang mengganti hanfunya dengan hanfu polos putih. Ia membaringkan tubuhnya. Menutup matanya, semoga esok hari ia bisa bertemu dengan Ming Yue. Ya, Ming Yue otaknya tak berhenti memikirkan wajahnya. Ia memiringkan tubuhnya ke samping kiri. Kepalanya kembali mengingat kebersamaan Ming Yue dan Pangeran Zhang, otaknya kembali mendidih. Ia tidak terima Ming Yue berdekatan dengan Pangeran Zhang.
"Aghrg, sialan ! kenapa aku tidak bisa tidur? Kenapa aku harus memikirkan mereka berdua? Sungguh membuat ku kesal saja." Ucapnya sambil beranjak duduk di kasurnya dan menghela napas panjang. Hatinya tak karuan, ia kembali mengingat perkataannya sendiri. Jika mereka sangat cocok dan serasi.
"Tidak bisa, mereka tidak cocok dan serasi." Pekik Putra Mahkota Wang. Ia menyangkal pemikirannya sendiri.
Ke esokan paginya.
Kasim Yin, pengawal Sansan dan para pelayan saling terkejut melihat lingkaran hitam di bawah Putra Mahkota Wang. Sangat jelas, tadi malam Putra Mahkota Wang sudah tidur lebih awal. Tapi sekarang, sungguh di luar perkiraanya. Seharusnya sekarang, Putra Mahkota Wang bangun dengan tubuh yang segar bukan tubuh yang layu seperti mawar yang akan mati.
"Pangeran hamba akan menghilangkan lingkaran hitam di mata Pangeran." Ujar Kasim Yin. Ia menyuruh salah satu pelayan mengompres mata Putra Mahkota Wang.
"Baiklah," Tubuhnya sangat lesu dan lelah, tapi otaknya tidak lelah memikirkan Ming Yue. Ia bergegas ketempat pemandiannya yang ber aroma bunga mawar merah. Ia merendamkan tubuhnya, menyandarkan kepalanya ke sisi bak pemandiannya. Kedua tangannya di pijat dengan lembut dan matanya di kompres. Sesuatu yang membuat tubuh rileks. Tetapi tidak dengan hatinya.
Setelah selesai melakukan ritual mandinya, Kini Putra Mahkota Wang di bantu oleh para pelayan memakai hanfu resminya yang bersulaman naga.
"Kasim Yin, undang Putri Mahkota ke perjamuan." Perintahnya tampa memandang wajah Kasim Yin.
Kasim Yin dan pengawal Sansan terkejut bukan kepalang. Biasanya mereka hanya melihat Putra Mahkota Wang makan bersama Selirnya. Entah ada angin apa, perkataan itu meluncur bebas dari bibirnya
"Baik Pangeran." Ucap Kasim Yin.
Sampailah Kasim Yin di pavilium mawar, ia memberitaukan ke para pelayan maksud kedatangannya itu. Hingga para pelayan melaporkan pada Ming Yue, dan Ming Yue pun mengizinkan Kasim Yin menemuinya.
"Hormat hamba Putri, hamba di suruh Pangeran untuk menyampaikan. Jika Putri Mahkota di undang ke acara perjamuan."
Ming Yue yang mendengarkan Kasim Yin menaikkan salah satu alisnya dan melirik Kasim Yin yang menunduk. Sedari tadi ia hanya fokus pada tulisannya.
Padahal Ming Yue hari ini berencana akan menulis novel modern nya. Dimana ia menulis karya pertama yang berjudul 'Terpaksa Menikahi Pangeran Garang.'Dan tentunya ia mengaitkan zaman kuno.
"Bilang saja aku sibuk." Jawabnya acuh.
Bukankah, Putri selalu berharap akan makan bersama dengan Putra Mahkota. Tapi, kenapa Putri sekarang malah menolak. Padahal kesempatan bagus untuk Putri lebih dekat dengan Pangeran. Kenapa Putri sekarang berubah ? batin Kasim Yin.
brak !
"Kenapa malah diam? cepat pergi!" Bentak Ming Yue. Ia tidak ingin di ganggu oleh siapa pun dan pada akhirnya Ming Yue melanjutkan menulis novelnya.
"Ba-baik Putri." Ujar Kasim Yin gelagapan.
Ming Yue menulis novel pertamanya, di zaman antah berantah ini dan telah menyelesaikan 2 halaman. "Lu, jika ada yang bertemu dengan ku. Bilang aku sibuk. Siapapun itu." Tegas Ming Yue dengan penuh penekanan.
Ming Yue pun melanjutkan kembali. Bahkan Pangeran Zhang yang ingin menemui Ming Yue, berakhir kecewa karna kesibukan Ming Yue. Baru semalam ia bertemu, tapi hatinya sudah merindukan Ming Yue.
Tak terasa malam pun tiba, Ming Yue meregangkan otot tangannya yang pegal karna menulis dan ia juga merasakan bahunya sakit karena menunduk. "Andaikan saja ada komputer, tidak perlu capek seperti ini." Desahnya pelan.
Setelah sekian lama berlekuk dengan tinta hitam dan kertasnya. Akhirnya ia mampu menyelesaikan separuh perjalanan novelnya dan besok ia akan berencana ke kota.
"Putri, sebaiknya istirahat lebih dulu. Hamba sudah menyiapkan makan malamnya."
"Hem, baiklah. Aku memang sudah lelah."
Ming Yue menghampiri meja yang di penuhi hidangan lezat itu. Tanpa berfikir panjang Ming Yue melahap semua hidangan di depannya. Rasanya tenaganya terkuras habis dan butuh banyak energi.
Sementara disisi lain.
Putra Mahkota Wang di buat kesal oleh tolakan Ming Yue. Seharian Kasim Yin dan pengawal Sansan mendapatkan amukan amarahnya yang tidak jelas. Bahkan karna kelewat kesal ia juga sempat memarahi Selirnya yang mengganggu tugasnya, memeriksa laporan istana.
Selir Mei pun merasa sedih, Putra Mahkota Wang tidak pernah memarahinya atau membentaknya. Ia penasaran siapa yang membuat Putra Mahkota Wang marah padanya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Erna Ladi Yanti
emang enak,gimna rasanya di tolak psti sakit kan😁😁
2024-05-26
0
Neng Niehan
hahaaaaa baru tau rasa x ditolak belum ditikam 😂😂😂😂
2022-02-18
1
Wahyuni 87
bagus semprot aja biar hamanya mati...😄🤭
2021-11-09
0