Eps 4 : Beruang Kutub

Wah, cakep bener ni orang. tunggu-tunggu wajahnya keliatan tidak asing.

Seketika Ming Yue menajamkan matanya, ia memutar otaknya begitu keras. Semenit kemudian ia ingat siapa orang yang di depannya itu.

Astagah, dia adalah Putra Mahkota

Ming Yue langsung memutar bola matanya. Tidak ingin bertatap muka dengan laki-laki di depannya.

"Hormat hamba Ibunda." Kata Putra Mahkota.

"Hormat hamba Ibunda, Putri Mahkota." Kata seorang wanita yang bergelanyut manja di lengannya.

"Baiklah silahkan duduk." Ucap Permaisuri Bai Lu dengan ramah. Meskipun ia tidak suka dengan Selir putranya ini. Ia akan mencoba bersikap lembut padanya.

Ming Yue hanya menaikkan salah satu alisnya, kemudian menyeruput tehnya. Ia mengabaikan kedua insan yang di mabuk cinta itu.

"Wang'er, apa hari ini kau tidak sibuk ?" tanya Permaisuri Bai Lu.

"Tidak Ibunda, hamba hanya berniat berjalan-jalan dengan Selir Lin." Sahut Putra Mahkota Wang seraya melirik ke arah Ming Yue yang bersikap acuh padanya.

Ada apa dengannya? tidak biasanya dia bersikap santai.

"Kebetulan sekali, kau datang. Kau harus membawa Ming'er jalan-jalan. Mungkin putri bosan berada di kediamannya." Ujar Permaisuri membuat Ming Yue tersedak. Ia berharap akan tumbuh benih cinta di antara keduanya.

Huk, huk,

"Putri, putri tidak apa-apa ?" tanya Permaisuri Bai Lu khawatir.

Sementara pelayan Lu, memukul punggung Ming Yue agar tidak merasakan sakit.

"Maaf Ibunda, atas ketidak sopanan hamba. Hamba merasa tidak enak badan. Hamba mohon undur diri." Cerocos Ming Yue. Ia membungkukkan badannya. Lalu langsung memutar tubuhnya. Ia akan berusaha menjaga jarak dengan Putra Mahkota. Demi kedamaiannya dan ketentramannya.

"Ming'er, Ibunda akan memanggilkan Tabib untuk mu."

Ming Yue menghentikan langkahnya, membalikkan badannya kembali."Tidak perlu Ibunda, hamba hanya perlu istirahat." Tolak Ming Yue dengan lembut.

Permaisuri Bai Lu merasa aneh dengan sikap Ming Yue, tapi ia memahami, mungkin menantunya tidak ingin melihat putranya bersama selirnya.

Sementara Putra Mahkota Wang merasa heran, biasanya Ming Yue akan bergelanyut manja padanya. Bahkan Ming Yue pernah terang-terangan bertengkar dengan Selirnya hanya karna dirinya.

Sedangkan Selir Lin merasa puas, ia mengira jika Ming Yue takut padanya dan tau posisinya jika Putra Mahkota tidak pernah mencintainya.

Setelah tubuh Ming Yue cukup jauh. Permaisuri Bai Lu menatap putranya.

"Hem, tidak biasanya ia bersikap seperti itu. Biasanya dia akan manja dengan mu. Apa mungkin Putri sudah tidak mencintai mu lagi Pangeran?" ujar Permaisuri Bai Lu, ia sengaja mengetes putranya yang sedari tadi menculik pandang, melirik Ming Yue.

Entah kenapa perkataan Ibundanya membuat hatinya tidak enak. Jujur saja ia merasa ada yang kurang.

"Apa kau sudah menjenguknya ?" tanya Permaisuri Bai Lu. Karena tidak mendapatkan jawaban dari Putra Mahkota Wang.

Putra Mahkota Wang menggelengkan kepalanya, pertanda menjawab pertanyaan ibundanya itu.

"Sepertinya Putri marah, karna kau tidak menjenguknya. Ibunda tau kau tidak menyukainya, tapi setidaknya kau harus menghargainya." Permaisuri Bai Lu menghembuskan nafasnya. Ia tidak tau harus menasehati seperti apa lagi agar Putra Mahkota Wang sedikit saja menghargai Putri Mahkota.

"Sebaiknya nanti malam, temui dia dan kau antarkan obat putri."

Permaisuri Bai Lu beranjak pergi. Sebenarnya ia tidak terlalu suka akan Selir Lin yang menurutnya hanya lemah lembut luarnya saja. Sekilas dia melihat ke arah Selir Lin. Ia merasa jengah setiap kali bertemu dengannya. Ia tak menyangka putranya akan buta tentang cintanya. Tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk. Maka dari itu dia menolak jika Selir Lin menjadi Putri Mahkota.

Disisi lain.

Li Ming Yue sampai kediamannya dan duduk di kursinya.

"Hah, untung aku cepat pergi." Ming Yue menuangkan air ke cangkirnya dan meneguknya.

"Malas banget aku melihatnya, laki-laki judes, ketus, dingin dan menyebalkan." Omelnya yang mampu membuat para pelayan saling menatap.

"Maksud Putri siapa?" Tanya pelayan Lu.

"Dia itu, tadi itu beruang kutub."

Seketika pelayan Lu membulatkan matanya dan menutup mulut Ming Yue dengan telapak tangan kanannya.

"Putri tidak boleh berbicara seperti itu, bagaimana jika ada yang mendengar ? putri pasti di hukum." Ujar pelayan Lu menurunkan telapak tangannya.

"Maaf putri. Hamba tidak sopan." Pelayan Lu menunduk. Ia sadar atas kelancangannya.

"Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya. Yang paling penting, aku tidak suka dengan nya. Jika ada beruang kutub itu, sebaiknya kau usir." Jawab Ming Yue menghentakkan kakinya. Lalu Menuju ke arah ranjangnya. Bertemu dengan Putra Mahkota Wang membuatnya lelah.

Terpopuler

Comments

Karebet

Karebet

👍👍👍👍

2022-09-27

0

Kezie Fitri

Kezie Fitri

karyamu mang the best Thor,,

2021-06-28

0

Kezie Fitri

Kezie Fitri

untuk keb4x nya baca ini,,, ga tau suka ajja

2021-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 : Awal
2 Eps 2 : Sadar
3 Eps 3 : Pertemuan Pertama
4 Eps 4 : Beruang Kutub
5 Eps 5 : Memberikan Obat
6 Eps 6 : Salju
7 Eps 7 : Sindiran
8 Eps 8 : Rencana Berbisnis.
9 Eps 9 : Bisnis
10 Eps 10 : Kegagalan
11 Eps 11 : Apa Yang Mereka Lakukan. Revisi
12 Eps 12 : Penolakan
13 Eps 13 : Wajah Cebol revisi
14 Eps 14: Apa Kau Mencintai ku?
15 Eps 15 : Kau, revisi
16 Eps 16 : Perlakuan Kasar
17 Eps 17 : Bertemu Ibu Suri
18 Eps 18 : Perkelahian
19 Eps 19 : Perubahan
20 Eps 20 : Pertengkaran Ming Yue
21 Eps 21 : Aku Menyesal Telah Menikah Dengan Mu
22 Eps 22 : Berilah Dia Kesempatan
23 Eps 23 : Sayangi Pangeran Zhang
24 Eps 24 : Pangeran Zhang Menyerah
25 Eps 25 : Terpaksa Menerima Ajakan
26 Eps 26 : Diantara Aku dan Dia
27 Eps 27 : Kematian Nyonya Li
28 Eps 28 : Tapi Kau Jangan Menyesal
29 Eps 29 : Perubahan
30 Eps 30 : Perjodohan
31 Eps 31 : Lanjutkan Perjuangan Mu
32 Eps 32 : Ciuman
33 Eps 33 : Amarah
34 Eps 34 : Putra Mahkota Merelakan ming yue
35 Eps 35 : Merelakan
36 Eps 36 : Pertemuan Dengan Putri Meng
37 Eps 37 : Panasnya Hati Selir Mei dan meninggalkan istana.
38 Eps 38 : Tamparan
39 Eps 39 : Pertengakaran Putra Mahkota dan Selir Mei
40 Eps 40 : Mengabaikan
41 Eps 41 : Kehamilan dan kepergian Selir Mei.
42 Eps 42 : Pertemuan
43 Eps 43 : Kebahagian
44 Eps 44 : Hampir Melakukannya
45 Eps 45 : Pertemuan
46 eps 46 : Cemburu
47 eps 47 : posesif
48 48 : End
49 Pengumuman terbit
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Eps 1 : Awal
2
Eps 2 : Sadar
3
Eps 3 : Pertemuan Pertama
4
Eps 4 : Beruang Kutub
5
Eps 5 : Memberikan Obat
6
Eps 6 : Salju
7
Eps 7 : Sindiran
8
Eps 8 : Rencana Berbisnis.
9
Eps 9 : Bisnis
10
Eps 10 : Kegagalan
11
Eps 11 : Apa Yang Mereka Lakukan. Revisi
12
Eps 12 : Penolakan
13
Eps 13 : Wajah Cebol revisi
14
Eps 14: Apa Kau Mencintai ku?
15
Eps 15 : Kau, revisi
16
Eps 16 : Perlakuan Kasar
17
Eps 17 : Bertemu Ibu Suri
18
Eps 18 : Perkelahian
19
Eps 19 : Perubahan
20
Eps 20 : Pertengkaran Ming Yue
21
Eps 21 : Aku Menyesal Telah Menikah Dengan Mu
22
Eps 22 : Berilah Dia Kesempatan
23
Eps 23 : Sayangi Pangeran Zhang
24
Eps 24 : Pangeran Zhang Menyerah
25
Eps 25 : Terpaksa Menerima Ajakan
26
Eps 26 : Diantara Aku dan Dia
27
Eps 27 : Kematian Nyonya Li
28
Eps 28 : Tapi Kau Jangan Menyesal
29
Eps 29 : Perubahan
30
Eps 30 : Perjodohan
31
Eps 31 : Lanjutkan Perjuangan Mu
32
Eps 32 : Ciuman
33
Eps 33 : Amarah
34
Eps 34 : Putra Mahkota Merelakan ming yue
35
Eps 35 : Merelakan
36
Eps 36 : Pertemuan Dengan Putri Meng
37
Eps 37 : Panasnya Hati Selir Mei dan meninggalkan istana.
38
Eps 38 : Tamparan
39
Eps 39 : Pertengakaran Putra Mahkota dan Selir Mei
40
Eps 40 : Mengabaikan
41
Eps 41 : Kehamilan dan kepergian Selir Mei.
42
Eps 42 : Pertemuan
43
Eps 43 : Kebahagian
44
Eps 44 : Hampir Melakukannya
45
Eps 45 : Pertemuan
46
eps 46 : Cemburu
47
eps 47 : posesif
48
48 : End
49
Pengumuman terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!