Setelah selesai sanda gurau, Ming Yue yang mulai kelelahan berjalan gontai ke pavilium nya. Kakinya terasa pegal karna berlari seharian. Bahkan rambutnya sudah acak-acakan, berantakan tak seperti Putri Mahkota pada umum nya yang menampilkan keanggunan.
Dari arah kejauhan, Ming Yue berpapasan dengan rombongan Putra Mahkota Wang.
Ming Yue menundukkan kepalanya di ikuti para pelayan nya, melihat Putra Mahkota Wang berhenti di depannya.
"Hem, kau kenapa Putri? kenapa pakaian mu lusuh dan rambut mu berantakan?" Tanya Putra Mahkota Wang dengan pura-pura. Padahal ia tau apa yang terjadi, karna hatinya sangat penasaran, ia memilih menunju pavilium belakang istana. Bermaksud melihat Ming Yue.
"Oh, aku hanya bermain." Jawab Ming Yue datar.
"Ekhem, kau harus menjaga nama baik mu sebagai Putri Mahkota." Ujar Putra Mahkota Wang, entah kenapa hatinya tiba-tiba ingin mengatakannya.
"Putri Mahkota?" Ming Yue tersenyum di balik bibir mungilnya itu sambil menutupi dengan tangannya.
"Bukankah selama ini kau hanya ingin menjadikan Selir mu sebagai Putri Mahkota?" Sindiran Ming Yue membuat Putra Mahkota Wang menyadari perkataannya.
"Sungguh, sangat lucu sekali." Ejek Ming Yue.
"Hormat hamba Putra Mahkota dan Putri Mahkota."
Membuat kedua pasutri tak rukun itu menatap ke asal suara itu.
"Mei'er kau kenapa datang kesini?" tanya Putra Mahkota Wang.
"Ehem, hamba hanya merindukan Putra Mahkota. Tadi hamba mencari Putra Mahkota dan setelah hamba mendengar dari prajurit yang menjaga kediaman Putra Mahkota."
Cih,
"Baiklah, aku lelah. Silahkan kalian lanjutkan Pasutri." Ucap Ming Yue menunduk hormat dan menerobos di tengah-tengah Putra Mahkota Wang dan Selir Mei, yang membuat mereka terkejut akan keberanian Ming Yue.
"Putri, anda sungguh tidak sopan."
Ming Yue menghentikan langkah kakinya tanpa membalikkan badannya. "Lalu, apa kau ingin memarahi seorang Putri Mahkota?" Tanya Ming Yue dengan nada penuh penekanan, menekankan Putri Mahkota bahwa dirinya juga berhak marah pada Selir sok lembut itu di depannya.
"Ampun Putri, hamba tidak berani bukankah seharusnya.."
"Kau tak perlu mengajari ku." Potong Ming Yue dengan cepat.
"Benar yang dikatakan Mei'er Putri." Timpal Putra Mahkota Wang. Ia merasa tak suka dengan sikap Ming Yue. Ada rasa kesal di hatinya.
Sementara Selir Mei tersenyum kemenangan. Ia sudah mengira jika Putri Mahkota akan menangis, memohon pada Putra Mahkota Wang agar tidak marah.
Ming Yue membalikkan badannya dan
menatap mereka berdua dengan tatapan sinis.
"Semenjak kapan kau meminta ku belajar tata krama? bukan kah selama ini kau tidak pernah memperdulikan tingkah ku, dan kau ingat ?" menarik salah satu alisnya. "Putra Mahkota pernah berkata, kau tak perlu belajar tata krama menjadi Permaisuri. Karna kau tidak pantas untuk ku." Jelas Ming Yue membuat Putra Mahkota Wang kehilangan muka.
Semenjak Ming Yue mengambil alih tubuh pemilik aslinya. Ia sudah mengingat apa saja perkataan Putra Mahkota Wang yang menyayat di hatinya dan membekas di hatinya.
"Hamba mohon, tolong ingat perkataan Putra Mahkota. Jika ingin menyindir hamba yang penuh dosa ini." Ujar Ming Yue dengan nada dingin.
Ming Yue membalikkan badannya kembali dan melanjutkan langkah kakinya. Hingga sampai di kediamannya. Sedangkan Selir Mei terkejut karna Ming Yue berani bahkan tidak menangis sedikit pun dan tidak terlihat wajah ketakutan. Lain halnya dengan Putra Mahkota Wang entah apa yang dipikirkan di otaknya.
Setelah sampai di pavilium nya, salah satu pelayan maju dan mengambil pakaian tebal Ming Yue.
"Putri, hamba sudah menyiapkan air hangat untuk Putri." Ujar salah satu pelayan Ming Yue.
Ming Yue mengangguk dan membersihkan tubuhnya dengan air hangat yang telah disiapkan oleh pelayannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
RossyNara
keren cramu ming yue
2024-03-08
0
Aqiyu
bagus
2022-11-19
1
Karebet
👍👍👍👍👍👍
2022-09-27
0