Eps 19 : Perubahan

Tinggal lah Putra Mahkota dan Pangeran Zhang, Mereka saling menatap membunuh satu sama lainnya. Seakan mereka tak memiliki hubungan darah, melupakan persaudaraanya.

"Ingat, jauhi Putri Mahkota." Bentak Putra Mahkota Wang dengan sengit.

"Heh, Putri Mahkota, tidak akan mencintai mu. Dia sudah membenci mu." Balas Pangeran Zhang tak kalah tajam.

"Lagi pula, cepat atau lambat. Putri Mahkota akan berpaling darimu, lihat saja nanti." Ucap Pangeran Zhang tak kalah pedas kemudian meninggalkan Putra Mahkota Wang.

Putra Mahkota Wang menuju kediaman Ming Yue dengan tatapan tajam. Bahkan para pelayan dan pengawal Sansan yang mengikutinya, seakan mati berdiri, aura yang di keluarkan Putra Mahkota Wang sangat mencekam. Bahkan para pelayan yang berpapasan dengannya berdiri gemetar.

brak

Ming Yue yang sedang duduk santai, malah mendengus kesal melihat ke arah pintunya.

kenapa zombie ini kesini, memangnya tidak ada kerjaan lain apa? batin Ming Yue memutar bola mata jengkel.

"Keluar," bentak Putra Mahkota Wang, membuat para pelayan Ming Yue keluar.

"Untuk apa kau kesini? apa untuk menghukum ku lagi?" Cerocos Ming Yue yang mulai tertekan aura kematian Putra Mahkota di depannya itu.

"Dengar! mulai detik ini, jauhi Pangeran Zhang." Titah Putra Mahkota Wang. Ia tidak butuh alasan dan penolakan Ming Yue.

Ming Yue memejamkan matanya. "Kau tidak punya hak untuk mengatur ku. Sedari dulu kau mengabaikan ku." Ucap Ming Yue, tanpa terasa air matanya luluh keluar dari pelupuk matanya. Hatinya begitu sesak, ia bisa merasakan bagaimana sakitnya di abaikan dan di acuhkan.

"Pernahkah Putra Mahkota mengerti perasaan hamba? hamba selalu berharap suatu saat nanti Putra Mahkota menyayangi hamba dan mencintai hamba." Lirih Ming Yue. Namun masih di dengarkan oleh Putra Mahkota.

"Hamba yang bodoh mencintai Putra Mahkota yang tidak pernah mencintai hamba. Hamba lelah, hamba ingin mengakhiri semua ini. Hamba ingin bercerai."

Mendengar perkataan Ming Yue, Putra Mahkota Wang berlari dan memeluk Ming Yue erat, bahkan sangat erat. Jantungnya seakan berhenti mendengarkan kata cerai. Ia sangat takut dan takut kehilangan Ming Yue. Dunianya seakan runtuh.

"Lepaskan." Ming Yue meronta-ronta di pelukan Putra Mahkota Wang. Ia bisa memaafkan, tapi tidak bisa melupakan dan menyembuhkan luka di hatinya. Sudah banyak ia berkorban, dia Kamelia bukan lagi Putri Mahkota. Ia ingin mencari kebebasan. Mencari cinta sejatinya, mencintainya tanpa ada orang ketiga.

"Maaf." lirih Putra Mahkota Wang mendekap tubuh Ming Yue.

Percuma kau meminta maaf, semuanya tidak akan kembali batin Ming Yue.

"Lepaskan." lirih Ming Yue. Ia lelah dan sangat lelah. Ia ingin hidup di cintai dan tentunya saling mencintai.

Putra Mahkota Wang melepaskan pelukannya dan menatap wajah Ming Yue begitu lekat. "Tatap aku." Putra Mahkota Wang meraih dagu Ming Yue yang masih menunduk.

Matanya merah karena air mata yang ia keluarkan untuk dirinya yang telah menyakitinya. Suami macam apa dirinya tak bisa menghargai perasaan istrinya.

"Aku minta maaf. Berikan aku kesempatan Ming Yue."

Ming Yue mendorong tubuh Putra Mahkota Wang begitu kuat. Hingga Putra Mahkota Wang berjarak beberapa meter dengannya. Ia tak bisa mencintai Putra Mahkota yang hidupnya harus di madu. Bagaimana jadinya kelak? seandainya ia hidup dengan istrinya yang lain.

"Keluarlah,"

"Tapi,"

"Keluar !" Bentak Ming Yue dengan menunjuk ke arah pintu kediamannya, tanpa melihat wajah Putra Mahkota Wang.

"Aku tau, di kehidupan dulu, aku memiliki salah. Tapi sungguh aku minta maaf." Putra Mahkota Wang berusaha meyakinkan Ming Yue.

"Aku bisa memaafkan mu, seandainya kau bisa menghidupkannya kembali."

Tanpa sadar Ming Yue mengatakan, apa yang seharusnya tidak boleh di keluarkan dari mulutnya.

"Ming'er,"

deg,

Hatinya berdesir ketika mendengarkan panggilan lembut itu, suara, dan suara lembut itu yang di harapkan oleh hatinya. Ia memalingkan wajahnya, mengusap air matanya.

Mungkin pemilik tubuh ini yang bereksi batin Ming Yue

"Aku mohon keluarlah." Tandas Ming Yue.

"Ming'er apa maksud mu tadi?" tanya Putra Mahkota Wang keheranan.

"Keluar!" Teriak Ming Yue dengan tatapan tajam dan dingin. Seketika membuat Putra Mahkota terkejut akan perubahan Ming Yue.

Terpopuler

Comments

Neng Diah

Neng Diah

lo gak paham sih wahai laki laki (pangeran)bagaimana rasanya dicueki, di abaikan oleh orang yg kita cintai. itu sakit sumpah sakit. lo gak faham penderitaan istri lo selama ini, dan dengan gampangnya lo sekarang minta maaf.
thor mana goloknya thor

2021-06-28

3

novita setya

novita setya

tendang aja tuh..ga guna amat jadi lakik😠

2021-04-26

2

Windy Veriyanti

Windy Veriyanti

memang harus dihadapi dengan garang...biar nggak seenaknya lagi 👊

2021-02-27

8

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 : Awal
2 Eps 2 : Sadar
3 Eps 3 : Pertemuan Pertama
4 Eps 4 : Beruang Kutub
5 Eps 5 : Memberikan Obat
6 Eps 6 : Salju
7 Eps 7 : Sindiran
8 Eps 8 : Rencana Berbisnis.
9 Eps 9 : Bisnis
10 Eps 10 : Kegagalan
11 Eps 11 : Apa Yang Mereka Lakukan. Revisi
12 Eps 12 : Penolakan
13 Eps 13 : Wajah Cebol revisi
14 Eps 14: Apa Kau Mencintai ku?
15 Eps 15 : Kau, revisi
16 Eps 16 : Perlakuan Kasar
17 Eps 17 : Bertemu Ibu Suri
18 Eps 18 : Perkelahian
19 Eps 19 : Perubahan
20 Eps 20 : Pertengkaran Ming Yue
21 Eps 21 : Aku Menyesal Telah Menikah Dengan Mu
22 Eps 22 : Berilah Dia Kesempatan
23 Eps 23 : Sayangi Pangeran Zhang
24 Eps 24 : Pangeran Zhang Menyerah
25 Eps 25 : Terpaksa Menerima Ajakan
26 Eps 26 : Diantara Aku dan Dia
27 Eps 27 : Kematian Nyonya Li
28 Eps 28 : Tapi Kau Jangan Menyesal
29 Eps 29 : Perubahan
30 Eps 30 : Perjodohan
31 Eps 31 : Lanjutkan Perjuangan Mu
32 Eps 32 : Ciuman
33 Eps 33 : Amarah
34 Eps 34 : Putra Mahkota Merelakan ming yue
35 Eps 35 : Merelakan
36 Eps 36 : Pertemuan Dengan Putri Meng
37 Eps 37 : Panasnya Hati Selir Mei dan meninggalkan istana.
38 Eps 38 : Tamparan
39 Eps 39 : Pertengakaran Putra Mahkota dan Selir Mei
40 Eps 40 : Mengabaikan
41 Eps 41 : Kehamilan dan kepergian Selir Mei.
42 Eps 42 : Pertemuan
43 Eps 43 : Kebahagian
44 Eps 44 : Hampir Melakukannya
45 Eps 45 : Pertemuan
46 eps 46 : Cemburu
47 eps 47 : posesif
48 48 : End
49 Pengumuman terbit
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Eps 1 : Awal
2
Eps 2 : Sadar
3
Eps 3 : Pertemuan Pertama
4
Eps 4 : Beruang Kutub
5
Eps 5 : Memberikan Obat
6
Eps 6 : Salju
7
Eps 7 : Sindiran
8
Eps 8 : Rencana Berbisnis.
9
Eps 9 : Bisnis
10
Eps 10 : Kegagalan
11
Eps 11 : Apa Yang Mereka Lakukan. Revisi
12
Eps 12 : Penolakan
13
Eps 13 : Wajah Cebol revisi
14
Eps 14: Apa Kau Mencintai ku?
15
Eps 15 : Kau, revisi
16
Eps 16 : Perlakuan Kasar
17
Eps 17 : Bertemu Ibu Suri
18
Eps 18 : Perkelahian
19
Eps 19 : Perubahan
20
Eps 20 : Pertengkaran Ming Yue
21
Eps 21 : Aku Menyesal Telah Menikah Dengan Mu
22
Eps 22 : Berilah Dia Kesempatan
23
Eps 23 : Sayangi Pangeran Zhang
24
Eps 24 : Pangeran Zhang Menyerah
25
Eps 25 : Terpaksa Menerima Ajakan
26
Eps 26 : Diantara Aku dan Dia
27
Eps 27 : Kematian Nyonya Li
28
Eps 28 : Tapi Kau Jangan Menyesal
29
Eps 29 : Perubahan
30
Eps 30 : Perjodohan
31
Eps 31 : Lanjutkan Perjuangan Mu
32
Eps 32 : Ciuman
33
Eps 33 : Amarah
34
Eps 34 : Putra Mahkota Merelakan ming yue
35
Eps 35 : Merelakan
36
Eps 36 : Pertemuan Dengan Putri Meng
37
Eps 37 : Panasnya Hati Selir Mei dan meninggalkan istana.
38
Eps 38 : Tamparan
39
Eps 39 : Pertengakaran Putra Mahkota dan Selir Mei
40
Eps 40 : Mengabaikan
41
Eps 41 : Kehamilan dan kepergian Selir Mei.
42
Eps 42 : Pertemuan
43
Eps 43 : Kebahagian
44
Eps 44 : Hampir Melakukannya
45
Eps 45 : Pertemuan
46
eps 46 : Cemburu
47
eps 47 : posesif
48
48 : End
49
Pengumuman terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!