Eps 5 : Memberikan Obat

Tak terasa Matahari telah menenggelamkan cahaya. Kini pagi dan siang telah berganti malam. Burung pun telah kembali ke sarangnya. Para pelayan telah menyalakan lilin di setiap sudut ruangan. Salah satu pelayan sering menghampiri ke arah ranjang. Ingin membangunkan, ia tidak tega melihat wajah pulasnya. "Putri," ujarnya tersenyum. Pucat di wajahnya telah memudar. Rasa bahagia akan kesembuhan Ming Yue tak bisa ia ungkapkan.

Wanita di depannya pun membuka kelopak mata indahnya. Ia mengucek matanya hingga penglihatannya jelas dan beringsut duduk.

Hoaem ..

"Lu, jam berapa ini?" Tanya Ming Yue. Ia menggaruk kepalanya. Rasa kantuknya masih menyelimuti matanya. Ia enggan beranjak dari tempat tidurnya.

"Putri sudah bangun," sapa pelayan Lu terkekeh kecil melihat wajah yang begitu menggemaskan. "Sekarang waktunya makan malam Putri." Sambungnya lagi.

"Oh !"

Ming Yue turun dari ranjangnya dan para pelayan pun mendekatkan, membawa sebaskom air untuk membasuh wajah Ming Yue, yang sedari tadi sudah di siapkan oleh mereka.

"Hamba akan menyiapkan hidangan malam untuk Putri."

Ming Yue mengangguk, ia pun menuju ke arah jendela dan membukanya.

Sebenarnya enak banget sih, disini ada yang melayani. Malah gratis, tapi disini sangat membosankan. Sebaiknya besok aku keluar istana atau mencari sesuatu yang bisa menyibukkan diriku batinya.

Pelayan Lu di ikuti pelayan lainnya dengan membawa masing-masing nampan. Mereka meletakkan hidangan di atas nampan itu di meja yang telah di sediakan. "Putri, hamba sudah selesai menyiapkan. Silahkan Putri makan malam."

Ming Yue menoleh ke arah meja yang telah disiapkan oleh beberapa jenis macam hidangan. daging ayam panggang, sup daging dan beberapa hidangan yang menggugah selera.

Ia langsung duduk, tak sabar rasanya ingin menyantap hidangan lezat di depannya. Membuat air liurnya menetes. "Emm, enak." Ia memakan hidangan itu sendirian. Lalu tersadar, jika para pelayan masih berdiri di sampingnya dengan wajah menunduk kecuali Pelayan Lu yang terus mengembangkan senyumannya.

"Kenapa kalian tidak duduk, ayo temani ku makan." Ujarnya menatap para pelayan.

"Ampun Putri, hamba tidak berani." Balas para pelayan. Mereka serempak duduk dengan menunduk.

"Hah, Siapa yang akan memakan kalian? kenapa tidak berani? ayolah temani diriku." Rengek Ming Yue. Ia merasa kesepian jika hanya makan sendirian.

"Tapi Putri," tolak pelayan Lu.

"Apa kalian sudah makan?" Tanya Ming Yue. Ia merasa tak enak hati melihat para pelayan yang menahan air liurnya.

"Belum Putri." Jawab pelayan Lu, mewakili jawaban para pelayan.

"Hem, baiklah. Jika kalian tidak mau menemani ku. Aku tidak akan makan, Bagaimana?"

"Tapi Putri,"

"Sudahlah, aku tidak ingin mendengarkan ocehan penolakan kalian. Lu, kau tau sendiri kan. Aku paling tidak suka dengan penolakan."

"Begini Putri, kami akan makan sendiri setelah Putri selesai." Ucap pelayan Lu menunduk hormat di ikuti para pelayan.

Ming Yue mengambil lauk pauk di piringnya dengan kesal. "Baiklah, kalian keluar. Aku akan makan sendiri dan kalian tidak perlu menjaga ku."

Para pelayan pun pergi, meninggalkan Ming Yue di dalam. Mereka tak enak hati menolak. Namun lebih tak enak hati lagi. Jika mereka menyetujui permintaan junjungannya. Mereka sadar, mereka hanyalah seorang pelayan yang berstatus rendahan.

"Kalian makanlah dulu, aku akan menunggu Putri selesai." Ucap pelayan Lu pada pelayan lainnya.

Para pelayan mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan pelayan Lu yang berjaga di luar kediaman.

Selang beberapa saat.

Terlihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan aura dingin, tegas dan tak lupa pula ketampanannya yang membuat para gadis bangsawan tergila-gila menuju ke arah kediaman Ming Yue. Pelayan Lu yang melihatnya, hanya mengernyitkan dahinya. Ia merasa akan terjadi sesuatu jika keduanya bertemu. Junjungannya sekarang, bukanlah junjungannya yang dulu. Jika dulu sang junjungan berkata lemah lembut. Namun sekarang junjungannya tak bisa mengontrol perkataanya.

"Hormat hamba, Putra Mahkota."

"Dimana Putri? apa Putri sudah tidur?" tanya Putra Mahkota Wang dengan suara datar. Jika bukan karena Permaisuri Bai Lu. Ia tidak mau menginjakkan kakinya ke kediaman Ming Yue.

"Putri sedang .."

Sebelum pelayan Lu menyelesaikan perkataanya. Pintu kediaman Ming Yue terbuka. Memperlihatkan seorang gadis tanpa polesan di wajahnya. Serta rambutnya yang terurai panjang. Membuat siapa pun tak bisa mengkedipkan matanya, termasuk Putra Mahkota Wang sendiri yang kini menatapnya tanpa berkedip.

Ming Yue menatap sinis Putra Mahkota Wang. Mungkin dia sadar, jika dirinya tak kalah cantik dengan Selir tercintanya.

Baru tau jika aku cantik, lebih cantik dari Selir mu itu.

"Untuk apa kau datang kesini?" Tanya Ming Yue.

Putra Mahkota Wang hanya diam melamun, masih menatap wajah gadis di depannya.

Deg

Deg

Deg

Jantungnya seakan melompat dari tempatnya, ketika menatap wajah gadis di depannya. Bahkan ia melihat mata yang indah yang mampu membuat siapa pun terhipnotis.

Alah, pakek melamun lagi

Dengan usilnya, Ming Yue melewati Putra Mahkota Wang, mengibaskan rambutnya hingga mengenai wajah Putra Mahkota Wang dan menyadarkan lamunan nya.

Seketika Putra Mahkota Wang langsung tersadar dan menetralkan wajahnya kembali.

"Ehem, aku datang kesini. Hanya ingin membawa obat. Sesuai perintah Ibunda." Ujarnya.

"Oh," Ming Yue melihat salah satu seorang pelayan yang membawakan obat. Ia melirik ke arah pelayan Lu. Ingin menolak, tapi ia merasa tidak enak hati. Lebih lagi Permaisuri Bai Lu yang menyuruhnya. Dengan sigap pelayan Lu mengambil nampan itu.

"Baiklah, jika tidak ada urusan lagi. Permisi !" Ucap Ming Yue hendak pergi.

Terpopuler

Comments

RossyNara

RossyNara

eheemmmm

2024-03-08

0

Aqiyu

Aqiyu

hmm

2022-11-19

0

Karebet

Karebet

👍👍👍👍

2022-09-27

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 : Awal
2 Eps 2 : Sadar
3 Eps 3 : Pertemuan Pertama
4 Eps 4 : Beruang Kutub
5 Eps 5 : Memberikan Obat
6 Eps 6 : Salju
7 Eps 7 : Sindiran
8 Eps 8 : Rencana Berbisnis.
9 Eps 9 : Bisnis
10 Eps 10 : Kegagalan
11 Eps 11 : Apa Yang Mereka Lakukan. Revisi
12 Eps 12 : Penolakan
13 Eps 13 : Wajah Cebol revisi
14 Eps 14: Apa Kau Mencintai ku?
15 Eps 15 : Kau, revisi
16 Eps 16 : Perlakuan Kasar
17 Eps 17 : Bertemu Ibu Suri
18 Eps 18 : Perkelahian
19 Eps 19 : Perubahan
20 Eps 20 : Pertengkaran Ming Yue
21 Eps 21 : Aku Menyesal Telah Menikah Dengan Mu
22 Eps 22 : Berilah Dia Kesempatan
23 Eps 23 : Sayangi Pangeran Zhang
24 Eps 24 : Pangeran Zhang Menyerah
25 Eps 25 : Terpaksa Menerima Ajakan
26 Eps 26 : Diantara Aku dan Dia
27 Eps 27 : Kematian Nyonya Li
28 Eps 28 : Tapi Kau Jangan Menyesal
29 Eps 29 : Perubahan
30 Eps 30 : Perjodohan
31 Eps 31 : Lanjutkan Perjuangan Mu
32 Eps 32 : Ciuman
33 Eps 33 : Amarah
34 Eps 34 : Putra Mahkota Merelakan ming yue
35 Eps 35 : Merelakan
36 Eps 36 : Pertemuan Dengan Putri Meng
37 Eps 37 : Panasnya Hati Selir Mei dan meninggalkan istana.
38 Eps 38 : Tamparan
39 Eps 39 : Pertengakaran Putra Mahkota dan Selir Mei
40 Eps 40 : Mengabaikan
41 Eps 41 : Kehamilan dan kepergian Selir Mei.
42 Eps 42 : Pertemuan
43 Eps 43 : Kebahagian
44 Eps 44 : Hampir Melakukannya
45 Eps 45 : Pertemuan
46 eps 46 : Cemburu
47 eps 47 : posesif
48 48 : End
49 Pengumuman terbit
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Eps 1 : Awal
2
Eps 2 : Sadar
3
Eps 3 : Pertemuan Pertama
4
Eps 4 : Beruang Kutub
5
Eps 5 : Memberikan Obat
6
Eps 6 : Salju
7
Eps 7 : Sindiran
8
Eps 8 : Rencana Berbisnis.
9
Eps 9 : Bisnis
10
Eps 10 : Kegagalan
11
Eps 11 : Apa Yang Mereka Lakukan. Revisi
12
Eps 12 : Penolakan
13
Eps 13 : Wajah Cebol revisi
14
Eps 14: Apa Kau Mencintai ku?
15
Eps 15 : Kau, revisi
16
Eps 16 : Perlakuan Kasar
17
Eps 17 : Bertemu Ibu Suri
18
Eps 18 : Perkelahian
19
Eps 19 : Perubahan
20
Eps 20 : Pertengkaran Ming Yue
21
Eps 21 : Aku Menyesal Telah Menikah Dengan Mu
22
Eps 22 : Berilah Dia Kesempatan
23
Eps 23 : Sayangi Pangeran Zhang
24
Eps 24 : Pangeran Zhang Menyerah
25
Eps 25 : Terpaksa Menerima Ajakan
26
Eps 26 : Diantara Aku dan Dia
27
Eps 27 : Kematian Nyonya Li
28
Eps 28 : Tapi Kau Jangan Menyesal
29
Eps 29 : Perubahan
30
Eps 30 : Perjodohan
31
Eps 31 : Lanjutkan Perjuangan Mu
32
Eps 32 : Ciuman
33
Eps 33 : Amarah
34
Eps 34 : Putra Mahkota Merelakan ming yue
35
Eps 35 : Merelakan
36
Eps 36 : Pertemuan Dengan Putri Meng
37
Eps 37 : Panasnya Hati Selir Mei dan meninggalkan istana.
38
Eps 38 : Tamparan
39
Eps 39 : Pertengakaran Putra Mahkota dan Selir Mei
40
Eps 40 : Mengabaikan
41
Eps 41 : Kehamilan dan kepergian Selir Mei.
42
Eps 42 : Pertemuan
43
Eps 43 : Kebahagian
44
Eps 44 : Hampir Melakukannya
45
Eps 45 : Pertemuan
46
eps 46 : Cemburu
47
eps 47 : posesif
48
48 : End
49
Pengumuman terbit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!