Putri Mahkota Yang Terbuang
Penting !!!
Hey kak, sebelum membaca. Tolong di perhatikan. Sebagian Novel ini di hapus atau Bab sama. Karena sudah ada Versi cetaknya/versi bukunya. Jadi akan ada beberapa Bab yang sama atau beberapa bab yang akan di hapus demi kepentingan Penerbit. Silahkan Order atau nabung dulu buat di order🙏🙏😊😊😊
Bisa COD lewt shope, ketik saja judul ini "Putri Yang Terbuang"
Tokyo 18:45.
Butiran kecil dan putih itu mulai turun menyapa kota Tokyo, Ibu Kota Jepang. Rasa dingin menyeruak masuk ke dalam tubuh siapa pun yang merasakan hawa salju. Di kerumuan orang yang berlalu lalang. Terlihat seorang gadis berkulit putih, memiliki hidung mancung, bulu mata yang lentik, bola mata berwarna cokelat yang mampu menghipnotis tiap lelaki yang menatapnya. Gadis itu berjalan sendirian di jalan trotoar. Dengan menyelipkan kedua tangannya di saku jaketnya. Hembusan nafas di mulutnya terasa hangat. Sesekali ia melirik ke dalam toko yang hanya melihat-lihat dari luar kaca, tidak berniat membeli. Gadis itu kembali melanjutkan perjalanannya. Namun beberapa menit, rasa lapar itu mulai terasa di perutnya. Ia mencari Restaurant Ramen terdekat. Sampai langkah kakinya berhenti di sebuah Restaurant Mutekiya ( Mutekiya Ramen ). Ia masuk ke dalam Restaurant itu dengan cukup mengantri dalam waktu 15 menit. Karena Restaurant Mutekiya Ramen, Restaurant terkenal di kota Tokyo. Banyak turis asing dari Luar Negeri yang ikut mencicipi Ramen di Restaurant Mutekiya.
Gadis itu menunggu seraya memainkan bedah pipih di tangannya. Selang beberapa menit, Ramen datang dengan mangkok yang besar. Ia mengambil sumpit di sebelah kiri, memakan telur Tamago yang di belah dua. Ia mengambil separuh telur itu, menyuapinya ke dalam mulutnya. Ia mengangguk, rasa enak telur Tamago membuat lidahnya bergoyang. Ia makan dengan lahapnya sampai Ramen di mangkok besar itu ludes tanpa kuah. Setelah menyelesaikan pembayarannya. Ia keluar dari Restaurant Mutekiya menuju lampu merah, berniat menyebrangi jalan.
"Tolong-tolong, co, copet !!" teriak seorang wanita paruh baya di belakangnya.
Kamelia menoleh, melihat seorang laki-laki menerobos orang, berlari dengan cepatnya.
Tanpa basa basi, Kamelia berlari mengejar orang itu.
Selain cantik, ia juga ahli bela diri. Hingga tidak ada rasa takut di jiwanya saat menolong orang yang dalam kesusahan.
"Wooi, berhenti !" teriak Kamelia. Namun orang berjaket hitam dan bertopi itu hanya menoleh dan terus berlari.
Orang berjaket hitam itu menyebrangi jalan dengan sembarangan. Hingga terdengar suara roda mobil yang berhenti mendadak dan umpetan dari pemilik mobil.
Kamelia berlari, begitu dirinya menyebrangi jalan itu tanpa menoleh kanan-kiri. Tanpa sadar Kamelia yang fokus ke arah pencopet itu dan ...
bruk !!!
Darah segar keluar dari kepalanya, Kamelia melihat sekelilingnya. Perlahan-lahan orang mendekatinya. Masih samar-samar ia mendengarkan orang yang menelfon ambulans dan mendengarkan orang-orang yang mengucapkan rasa kasihan.
Seiringnya berjatuhnya salju yang pertama pada malam itu. Kamelia memaksakan tersenyum di tengah tubuhnya yang kaku. Dia hidup bersama seorang kakak laki-lakinya sebagai seorang anak yatim piatu. Kedua orang tuanya telah meninggal tiga tahun yang lalu karena kecelakaan. Anak blasteran antara Indonesia dan China.
Kamelia mengingat Mama dan Papanya yang sangat memanjakan nya dan menyayanginya, tidak pernah membentaknya ataupun memarahinya jika ia salah. Mereka akan menasehatinya dengan lembut.
"Mama, Papa ! apa Kamel akan mati ? kasian Kakak sendirian." Gumam Kamelia, pipinya telah basah karna air mata. Kamelia mengingat wajah Kakaknya yang memeluknya, mencium dan menggendongnya.
"Aku harap Kakak bahagia. Kamel akan segera menemui Mama dan Papa. Kamelia mencintai Kakak." Lirih Kamelia dan memejamkan matanya.
💦💦💦
Dinasti Zhang.
Terlihat kereta kuda melintasi keramaian ibu kota. Banyak para warga yang telah menunggu kedatangan kereta itu dengan di ikuti 10 orang prajurit dan 10 pelayan serta prajurit berkuda yang lumayan banyak. Mereka berharap, Permaisuri, Ibu Negara Dinasti Zhang bisa memimpin Kekaisaran Zhang dengan baik.
Di dalam kereta itu, seorang gadis berpakaian hanfu berwarna merah, khas hanfu tradisional pernikahan tradisi China.
Gadis itu yang sedari tadi telah terbujur kaku tanpa seorang pun yang tau. Kini gadis itu perlahan-lahan membuka matanya. Kepalanya terasa pusing. Ia memijat dahinya dan merasakan sesuatu yang aneh. Ia menatap sekelilingnya, tubuhnya bergoyang seperti sedang menaiki sesuatu.
"**** ! sakit sekali."
Gadis itu kembali memegang kepalanya yang sangat sakit. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya. Hingga ingatan asing berputar di kepalanya.Gadis itu terus memegangi kepalanya yang sakit. Sampai ia merasa kepalanya lumayan membaik. Lalu menatap ke arah kedua tangannya yang berpakaian hanfu merah, khas hanfu pernikahan China. "Hah," matanya membulat. Ia memegangi area kedua gunung kembarnya. Buah dadanya tidak besar, bisa di katakan jauh dari kata seksi. Tetapi sekarang, buah dadanya justru sebaliknya, lumayan besar.
"What? apa maksud semua ini?" Ia mulai menatap horor ke arah pakaiannya. "Dan tadi ingatan siapa itu? jangan bilang nasib ku sama dengan Komik dan Novel timetravel." Ujar gadis itu yang tak lain adalah Kamelia. Nafasnya seakan berhenti. Ia memejamkan matanya, berharap semuanya mimpi.
"Satu, dua, tiga." Ia mulai berhitung dan membuka matanya. Masih sama, tidak ada yang berubah.
Jika dilihat dari intieornya, ia menyadari dirinya berada di dalam kereta, seperti ia tonton di drama korea. Dengan ragu-ragu Kamelia membuka kelambu kereta itu dan melihat seorang pelayan yang memakai sebuah hanfu. Mulutnya tak bisa mengatup. Hingga membuat pelayan itu sadar. "Putri, apa butuh sesuatu ?" tanya pelayan itu menatap ke arah Kamelia.
Dengan sigapnya Kamelia menutup kembali kelambu kereta itu dan menatap terkejut kedepan.
Kamelia mencubit tangannya.
"Au, sakit !"
Kamelia menggigit kukunya, sudah kebiasaanya jika ia merasa gugup pasti akan menggigit kuku jempolnya.
"Tidak ! tidak mungkin ! seharusnya aku di surga bersama Mama dan Papa, tapi kenapa malah jadi gini?" kata Kamelia, melepaskan penutup wajahnya dan menaruhnya di sampingnya. Perasaannya bimbang tak menentu.
"Dosa apa yang aku buat? aku bahkan suka menolong, tapi kenapa? ah, sial !" umpatnya, merutuki keanehan hidupnya yang ia jalani. Ia ingin mengumpat, tapi siapa yang harus ia salahkan?
argh....
Kamelia mengacak-acak rambutnya, hingga kesakitan di kepalanya menimpanya kembali. Matanya terasa bergoyang dan menutup mata kembali. Membuat kereta kuda itu berhenti mendadak mendengarkan sebuah teriakan di dalam kereta Permaisuri.
"Permaisuri," pekik seorang pelayan yang melihat Kamelia tak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Irma Yanti
8
2024-11-22
0
🌸 Airyein 🌸
Waduh jadi gede ga tuh
2024-03-04
0
°nina°
dari jepang time travel ke china... lumayan jauh ya
2023-06-09
1