Setelah sekian lama seperti kucing dan tikus. Karena kelelahan Ming Yue berhenti dan duduk di kursinya. Lalu menuangkan air, menghilangkan haus nya.
"Sebenarnya Putra Mahkota untuk apa kesini?" tanya Ming Yue tanpa basa basi lagi. Ia menatap Putra Mahkota Wang yang masih berdiri jauh dan kemudian menghampiri Ming Yue.
Putra Mahkota Wang duduk di hadapan Ming Yue. Lalu mengambil cangkir bekas Ming Yue yang masih sedikit ada airnya.
"Itu bekas mulut ku, kenapa kau meminum nya?" Tanya Ming Yue. Bukankah sama artinya ciuman tidak langsung.
"Sudahlah, aku hanya ingin bertanya dengan mu. Semalam kau melakukan apa saja dengan Pangeran Zhang?"
"Aku hanya berbincang saja, tapi kenapa kau bisa tau? jangan bilang kau mematai-matai ku." Ujar Ming Yue melotot tajam, ia sudah menghilangkan rasa sopan nya, tidak memanggil sebutan formal lagi. Ia tak suka Putra Mahkota Wang ikut campur urusannya.
"Aku sempat jalan-jalan dan melihat mu."
"O, sebaiknya kau pergi saja. Kita tidak memiliki urusan lagi." Ming Yue memutar bola matanya.
"Kau mengusir ku?"
"Aku ingin membersihkan tubuh ku, aku tidak ingin meladeni mu." Ming Yue pergi menuju ke pemandian nya, meninggalkan Putra Mahkota Wang sendiri dengan raut wajah kecewa. Ulu hatinya teriris, Ming Yue seakan menjauh darinya.
"Ming'er."
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Ming Yue kembali kekediaman nya, ia masih melihat Putra Mahkota Wang yang masih berada di kediamannya. Bahkan ia melihat berbagai macam hidangan.
"Kenapa kau masih disini?" Tanya Ming Yue dan melipatkan kedua tangan di dadanya.
"Aku datang kesini hanya ingin makan bersama mu dan kemarin kau menolak perjamuan ku." Balas Putra Mahkota Wang menampilkan deretan gigi putihnya.
"Apa itu penting?" Tanya Ming Yue sinis. Muak itu lah yang ia rasakan saat ini.
"Tentu saja penting." Sahut Putra Mahkota Wang santai. Ia hanya bisa bersabar mendekati Ming Yue. Ia pantas di perlakukan seperti ini.
"Semenjak kapan perjamuan itu penting tanpa kehadiran ku? Jangan mengungkit hal yang tidak penting Putra Mahkota. Ingatlah perkataan mu, tidak mungkin kamu melupakannya kan." Sindir Ming Yue dengan kasar.
Putra Mahkota Wang mengkerutkan dahinya, ia tau arah pembicaraan Ming Yue. Sudah cukup mereka bertengkar, ia tidak ingin bertengkar lagi. "Tentu saja penting. Kamu adalah istri ku."
Telinganya seakan meledak mendengarkan perkataan laki-laki di depannya. "Lakukan lah seperti dulu." Ming Yue memejamkan matanya. Ingatan tentang seseorang pun berputar kedalam otak nya kembali.
"Tetaplah mengabaikan ku, seperti biasa kau akan menghindari ku bahkan menyalahkan ku. Aku ingin pertemuan kita cukup sampai di sini." Tegas Ming Yue. Ia ingin menyadarkan Putra Mahkota Wang, apa yang di lakukan sebelumnya adalah hal yang benar.
deg.
Perkataan Ming Yue membuat amarah Putra Mahkota Wang terpancing. Ia melangkah, mendekati Ming Yue.
"Bukankah selama ini, semua ini kau harapkan makan bersama ku dan berdua dengan ku." Ucap Putra Mahkota Wang yang berdiri di depan Ming Yue, ia melanjutkan langkah kakinya sampai tubuhnya sangat dekat dengan tubuh Ming Yue. Ia tidak akan membiarkan jarak itu semakin menjauh.
"Itu dulu, tapi beda dengan sekarang. Aku bukanlah Ming Yue yang dulu, yang mengemis cinta mu. Ming Yue yang dulu bodoh di abaikan, di marahi. Ia diam saja, tapi Ming Yue sekarang berbeda. Bahkan Ming Yue sekarang telah siap bercerai dan menyandang janda." Sengit Ming Yue tak kalah tajamnya.
"Kau tau apa itu janda? di Kekaisaran ini, janda adalah status yang rendah. Apalagi Putri Mahkota yang keluar dari istana." Bentak Putra Mahkota Wang. Ia tak percaya, perkataan itu keluar dari mulut Ming Yue seakan tanpa beban. Apa benar wanita di depannya sudah berubah? cintanya sudah memudar.
"Lebih baik janda dari pada mengemis cinta. Mencintai tapi tidak di cintai. Mending hidup sendiri dari pada makan hati." Ucap Ming Yue dengan santai, tak gentar sedikit pun. Ming Yue tau, ucapan nya menyulut emosi Putra Mahkota Wang.
"Kau? apa kau pikir dengan mudahnya meninggalkan istana. Aku tidak akan pernah membuat mu meninggalkan istana. Lakukanlah segala cara, maka aku akan menggagalkannya." Ucap Putra Mahkota Wang merendam emosinya.
"Seharusnya kau senang jika aku pergi. Selama ini kau menginginkannya, kan?" Ming Yue menatap bola mata hitam Putra Mahkota Wang tanpa berkedip.
"Apa sekarang kau mulai menginginkan ku atau lebih tepatnya mencintai ku ?"
deg
Seketika jantung Putra Mahkota Wang berdetak semakin hebat. Putra Mahkota Wang langsung memalingkan wajahnya yang memerah. Ia belum bisa mengakuinya. Ia sangat malu mengakuinya. Tidak bisa ia pungkiri, ia memang benar menyimpan rasa pada Ming Yue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Karebet
👍👍👍👍
2022-10-20
0
orang hebat muncul♪┌|∵|┘
apakah putra mahkota mencintai dia hanya kerana kecantikan..,ck anda menjijikkan sekali ya putra mahkota
2022-05-01
1
Amira Neha
jangan bilang wanita modern itu pantang menyerah
2021-08-18
0