"Tuan Li, maafkan kecerobohan kami" kepala desa bersimpuh didepan Xiao Li merasa dirinya bertanggung jawab akan kejadian hari ini.
"Hmm? Kenapa meminta maaf padaku?" Xiao Li merasa heran akan sikap kepala desa tersebut.
"Emm.. Karena kecerobohan kami, Nona Yue menjadi seperti ini. Kami akan bertanggung jawab atas semua pengobatannya, Tuan Li" kepala desa tampak khawatir Xiao Li akan memperpanjang masalah di festival hari ini.
"Ooooo" Xiao Li ber O-ria menanggapi penjelasannya. Kepala desa dibuat kalang kabut dengan sikap Xiao Li.
Melihat kecemasan di wajah kepala desa tak menghilang, Xiao Li menghela nafas panjang. "Jika kondisi Yue'er yang anda khawatirkan, tak perlu cemas lagi. Aku justru merasa tak berguna sebagai gurunya jika muridku di anggap lemah" Xiao Li menatap kepala desa dengan tajam.
"Ini kujadikan latihan untuknya, ia bisa bertahan hingga akhir menunjukan dirinya punya tekad yang kuat. Dimana harga diri seorang pendekar jika sedikit rasa lelah kau sikapi dengan rasa kasihan?" Lanjutnya dengan nada yang semakin dingin.
"M-maafkan aku. Aku hanya... "
"Sudah, tak perlu kau perpanjang soal Yue'er. Kau berhutang penjelasan lain padaku" sela Xio Li dengan tegas. Xiao Li menyadari ada hal yang disembunyikan olehnya jika pendekar setingkat An Chi turun tangan. Bahkan tampaknya sekte sekte aliran putih tidak tahu menahu soal hal tersebut.
Kepala desa menghela nafas perlahan, ia tahu tak ada gunanya menyembunyikan hal tersebut. Apalagi di hadapan Xiao Li yang terkenal sebagai pendekar aliran putih paling tegas di era ini. Semua penduduk Kekaisaran Quan hanya mengetahui bahwa Xiao Li merupakan pendekar paling dihormati, bahkan ketua sekte pun tak bisa membantah setiap keputusan yang Xiao Li ajukan.
Kepala desa meminta pengawal pribadinya membawakan sebuah benda dari ruang kerjanya. Tak lama kemudian kepala desa menyerahkan sebuah peti kecil pada Xiao Li. Dari tampilannya, Xiao Li menduga itu adalah sebuah sumber daya berharga bagi penganut ilmu bela diri.
"Iniii.... Apa maksudmu?" Xiao Li tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Hanya secarik kertas yang ada di dalam peti itu.
"Izinkan, aku menjelaskannya. Kertas tersebut merupakan sebuah peta rahasia yang kami temukan di sebuah lokasi dimana terdapat reruntuhan kota kuno. Kami menyimpannya sebaik mungkin agar tidak jatuh ke tangan yang salah" ujarnya menjelaskan sesingkat mungkin.
"Tapi ini kertas kosong. Bagaimana kau tahu ini sebuah peta?" tanya Xiao Li heran.
"Benar, itulah mengapa kami menyebutnya peta rahasia. Aku menemukan sebuah catatan peninggalan leluhurku, dimana tertulis ada sebuah kertas khusus dan pena khusus untuk membuat sebuah peta." Kepala desa mengambil secangkir air putih lalu menyiramnya pada peta itu tanpa ragu.
Xiao Li hampir mengumpat dengan tindakan kepala desa tersebut. Namun ia mengurungkan niatnya ketika melihat garis demi garis muncul. Sebenarnya ini bukan kali pertama Xiao Li melihat kertas rahasia, namun yang ia tahu hanya bereaksi dengan api, bukan air.
"Kami berhasil menemukan cara melihat isi peta tersebut. Namun lokasi yang ditunjukan tidak dapat dicapai oleh warga sipil, ini terlalu berbahaya bagi kami. Kami berencana meminta bantuan kaisar, namun sekarang anda mengetahuinya" sedikit rasa sesal terlihat diwajahnya.
Ia tidak tahu benda atau harta apa yang ada disana, tapi ia yakin apapun itu pasti sangat berharga. Maka dari itu ia berencana meminta bantuan pada kaisar untuk mengerahkan pasukannya untuk membantu mencarinya. Namun tiba-tiba ia harus mengungkapnya pada Xiao Li karena bocornya informasi dan menjadi kekacauan besar diwilayahnya, dengan begitu menandakan ia tidak akan terlibat dalam pencarian.
"Aku tidak ingin merampasnya darimu, tapi aku tidak bisa membiarkannya begitu saja. Terlalu membahayakan para penduduk jika dibiarkan. Kau mengerti maksudku" Xiao Li menatap kepala desa dengan pandangan yang sulit ditebak.
"Dari titik yang ditunjukan peta, ini terdapat di Kekaisaran Karayami, Pulau Iblis" gumam Xiao Li disambut anggukan kepala desa.
"Pulau iblis tidak sebodoh itu untuk tidak menyadarinya." Yue tiba-tiba keluar dari kamar. Ia mendengar sebagian perbincangan Xiao Li dan kepala desa tentang peta tersebut.
"Yue'er, apa sudah lebih baik?" tanya Xiao Li melihat Yue menghampirinya bersama Yukimi. Yue hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Sebaiknya kita laporkan dulu pada ketua sekte, guru. Ini tidak sesederhana yang kita bayangkan. Pulau iblis bukanlah tempat dimana aliran putih bisa masuk sesuka hati" Yue mengajukan untuk memberi laporan terlebih dahulu.
Pulau Iblis adalah wilayah terbesar sekte aliran hitam berada. Setelah berakhirnya era Pendekar Sutera Suci, Pulau Iblis terus berkembang tak terkendali. dengan kekuatan sekte-sekte besar aliran putih pun kemungkinan besar hanya 20% wilayah yang bisa mereka taklukan. Pulau Iblis juga dikenal sebagai sarangnya para siluman.
"Kakak Yue benar. Kita tidak tahu bahaya apa yang menunggu disana, tanpa misi resmi sama saja kita bunuh diri" celetuk Yukimi yang sejak tadi hanya diam menyimak.
Xiao Li setuju dengan usulan kedua muridnya. Ia lebih memahami situasi Pulau Iblis karena beberapa tahun terakhir Xiao Li mendapat misi disekitar Pulau Iblis.
"Kazehua akan menulis surat permintaan pada kaisar untuk membantu pencarian." ujar kepala desa melirik Kazehua.
Akhirnya semua sepakat untuk memberikan laporan pada ketua sekte terlebih dahulu dan Kaisar Quan untuk permohonan bala bantuan. Xiao Li dan yang lain pamit untuk melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda.
Pada awalnya Xiao Li hendak menginap untuk malam ini, tapi melihat situasinya tak bisa ditunda akhirnya mereka melanjutkan perjalanan malam hari. Kepala desa memberikan beberapa makanan sebagai bekal dan beberapa sumber daya yang ia miliki.
"Guru, entah kenapa aku berfikir bahwa harta tersebut adalah sebuah batu" ucap Yue tiba-tiba saat ketiganya cukup jauh dari kediaman kepala desa.
"Hmm?" Xiao Li tak mengerti maksud ucapan Yue.
"Saat aku mendengar tentang hal itu, terlintas di kepalaku sebuah batu berwarna merah pekat"
Xiao Li tak menimpali ucapan Yue, semakin bingung ia dibuatnya. Dengan bocornya informasi peta rahasia dari kediaman kepala desa menandakan aliran hitam semakin liar di Kekaisaran Quan. Xiao Li sering menghadapi situasi seperti itu, tapi pengalamannya tak bisa menghilangkan kecemasan setiap kali hal sama terulang.
Ucapan Yue, dikesampingkan dahulu. Karena menurut Xiao Li, apapun itu pasti akan memicu pertempuran hebat dari kedua aliran. Disisi lain Xiao Li menemukan cara melatih kedua muridnya, namun ia tidak bisa sembarangan bertindak karena sudah jelas keduanya minim pengalaman.
Mereka tiba di sekte saat matahari hampir terbit, namun mereka dikejutkan oleh kehadiran ketua sekte yang berdiri di depan pintu gerbang seolah sudah menunggu kedatangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
An Lin
karna ada peta rahasia mereka lupa gimana Yue bisa sembuh secepat itu. /Shame/
2024-01-01
5