Yue tinggal di sebuah desa bernama padang merah, salah satu desa di kekaisaran Quan tepatnya di pulau musim panas. Julukan padang merah dikenal karena sebagian besar tumbuhan disana berwarna merah. Meski warnanya merah menyala tapi tidak mengandung racun sehingga aman dikonsumsi ternak.
Yue terlahir dengan tubuh yang misterius, dimana ia mampu mengumpulkan mana lebih banyak dari orang lain. Meski begitu, kelemahan dari kelebihannya itu membawa petaka bagi dia dan keluarganya, bahkan sektenya sendiri.
Karena kondisi tubuh Yue yang tak pernah muncul selama ratusan tahun, membuat beberapa rumor yang membuat nyawa Yue terancam. Merasa kehadiran Yue di sekte membawa bencana, akhirnya Yue dikeluarkan dari sekte. Bahkan penduduk di desa mengusirnya karena dianggap mempermalukan desa setelah dikeluarkan dari sekte.
Sebelum Yue dan keluarganya berhasil keluar dari desa tersebut, beberapa pendekar aliran hitam mengepung desa dan menghancurkan segalanya. Dalam sekejap padang merah hilang dari muka bumi. Ayah dan Ibu Yue meninggal saat itu juga, sedangkan Yue berhasil lolos dengan luka serius di tubuhnya.
Yue sempat bersembunyi dan mendengar percakapan para pendekar disekitar. Diketahui mereka melakukan hal tersebut karena dipicu oleh sebuah rumor yang mengatakan bahwa di tubuh salah satu anak di desa itu memiliki Inti Jiwa Dewa, dan ciri-ciri yang tersebar tertuju pada Yue.
Sebuah organisasi terlintas di benak Yue namun ia menepisnya karena Yue tahu organisasi tersebut berada diwilayah sekte aliran putih. Namun dugaanya terbukti saat pendekar tersebut mengatakan nama Organisasi Phoenix Langit. Jantung Yue bak berhenti sejenak, sungguh diluar dugaannya.
Organisasi Phoenix Langit merupakan sebuah organisasi yang sedang naik daun. Kemunculannya yang mendadak membuat gejolak di Kekaisaran Quan. Latar belakang yang misterius membuat mereka disegani sebagian besar penduduk karena belum menunjukan pro kontra terhadap aliran putih maupun hitam.
3 sekte besar kekaisaran menegaskan agar tidak sembarang mengacau pada organisasi tersebut sebelum diloloskan oleh pemerintah atas identitasnya.
...****************...
Xiao Li bernafas lega saat Yue kembali membuka matanya. Ia membantu Yue untuk duduk, dan memberinya minum. Setelah merasa tenang, Yue mengucapkan terimakasih karena telah membantunya mengendalikan mana yang meluap-luap tadi.
"Tak usah dipikirkan, tapi aku punya beberpa pertanyaan Yue'er " ujar Xiao Li.
"Inti Jiwa Dewa" sahut Yue singkat.
Satu kalimat Yue membuat Xiao Li tercekat. Ia tahu betul apa itu Inti Jiwa Dewa. Antara takjub dan khawatir terukir diwajahnya.
'Pantas saja tubuhnya menolak mana yang aku alirkan' batin Xiao Li dalam keterkejutannya.
"Tapi, Yue'er bukankah ini bukan pertama kalinya kau mengalami gejolak energi? " lanjut Xiao Li.
"Benar. Biasanya kakek guru yang membantuku. Namun ini pertama kalinya aku lolos dengan arahan ilmu dasar" Yue melirik Xiao Li yang masih mematung disampingnya.
"Ii-ituu.. Anu.. Bolehkah aku mengetahui nama kakek guru?" Xiao Li mendapatkan sesuatu yang aneh atas ucapan Yue. ' Jika bukan memusatkan mananya sendiri lalu bagaimana cara kakek guru membantu Yue? Sepertinya kakek guru bukan orang sembarangan' gumam Xiao Li menebak identitas kakek guru yang disebutkan Yue.
"Hachilin Bai Shoera" sahut Yue polos.
Suasana mendadak hening sesaat. "AAAAKKHHHHHHH" Xiao Li terkejut bukan main. Ia mundur menjauhi Yue.
Yue mengkerutkan keningnya melihat reaksi Xiao Li. Ia merasa tak ada yang aneh dengan nama itu, tapi kenapa Xiao Li bersikap berlebihan.
"Yue'er ! Apa kau sedang bercanda? Kau mau menakutiku?" tanya Xiao Li mendekati Yue kembali perlahan-lahan menghentikan ucapan Yue yang hampir terucap.
"Tidak. Itu nama kakek guru" jawab Yue dengan polosnya.
"A-apa dia guru di sektemu? Mungkin tetua? Atau pemimpin sekte?"tanya Xiao Li semakin penasaran.
"Tidak. Beliau tinggal seorang diri di pinggir air terjun di desaku. Bukan bagian dari sekte maupun desa, tak ada satu orangpun yang diperbolehkan mengetahui namanya atau tempat tinggalnya." sahut Yue menjelaskan sedikit detail.
"Tapi kau memberitahuku" gumam Xiao Li pelan namun masih terdengar oleh Yue.
"Ahh, aku lupa" Yue menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Xiao Li menganga tanpa sedikitpun suara keluar. Entah bagaimana ia harus bereaksi akan situasi ini. Setelah mendapat ketenangan Xiao Li menjelaskan beberapa situasi dunia persilatan saat ini.
Terdapat 3 benua terbesar saat ini. Benua Langit dipimpin Kekaisaran Shoera. Benua Dataran Tengah dipimpin Kekaisan Quan. Benua Kegelapan dipimpin Kekaisaran Karayami.
Banyak pendekar terkenal dari masing-masing benua, salah satunya dari kekaisaran Shoera. Salah satu pendekar terkuat sepanjang sejarah berasal dari benua langit, ia dikenal sebagai Pendekar 8 Giok Langit Kejujuran.
"Yue'er jangan pernah sebutkan nama itu didepan siapapun apapun yang terjadi. Itu terlalu beresiko." Xiao Li menatap Yue dalam-dalam memastikan gadis didepannya mengerti.
"Baiklah. Tapi kenapa tadi aku berhasil memusatkan energi manaku?" tanya Yue mengalihkan topik.
"Karena tubuh khusus yang kau miliki berbeda dengan manusia biasa. Kau bisa memiliki 3 titik pusaran mana. Di usia semuda ini kau berhasil membuat 2 titik itu sudah merupakan pencapaian terbesar di era ini. Namun aku penasaran bagimana kakek Bai menolongmu tanpa arahan titik mana?" Xiao Li kembali heran mengingat ucapan Yue.
"Kakek selalu membantuku dengan mengalirkan mana dan mengontrol gejolak energi" jawab Yue.
'Bagaimana bisa? Aku menyaksikan sendiri bagaimana tubuhnya menolak energi mana yang ku alirkan. Selain itu, beliau adalah orang ternama, tidak mungkin jika ia tidak tahu kondisi Yue'er ' Batin Xiao Li bertanya-tanya akan tindakan kakek Bai.
Merasa pusing dengan situasi tersebut membuat Xiao Li memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah tersebut. Ia menganjurkan agar Yue ikut ke sekte Xiao Li. Bagaimanapun kondisi Yue dan identitas Kakek Bai harus benar-benar dirahasiakan.
Karena Yue tak tahu harus kemana lagi akhirnya ia memutuskan menerima tawaran Xiao Li.
"Yue'er perjalanan kita masih jauh. Aku akan berburu untuk makan malam kita, beristirahat dengan baik pulihkan dirimu." Xiao Li berlalu meninggalkan Yue yang mulai berlatih kultivasi.
Keduanya tengah berada di Pulau Musim Panas. Xiao Li hendak pulang dari sebuah misi dan menemukan Yue terkapar di semak belukar dengan luka di sekujur tubuhnya.
Xiao Li kembali dari berburu dan mendapat seekor ayam hutan yang lumayan besar, cukup untuk keduanya makan bersama. Xiao Li memanggangnya dengan sempurna, ia menaburkan garam dengan merata. Meskipun hanya ditambah garam tanpa bumbu yang lain, aromanya sudah harum tercium mengganggu konsentrasi Yue.
Keduanya makan malam dengan lahap, mengingat beberapa kejadian yang sangat mengejutkan membuat Xiao Li tampak kelaparan. Yue tak kalah lahap karena memang sejak pertempuran di desanya ia belum makan sesuap pun hingga ia bertemu dengan Xiao Li. Perjalanan panjang akan ditempuh esok hari, keduanya memanfaatkan malam itu untuk beristirahat sepenuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Kumbang ๐
aku klo baca novel murim, biasanya namanya klo ga Xio fan, xio yan , sekarang xio li...
nnti aku biat nama karakternya jet li (klo kesampean/Facepalm/)
2024-01-26
4
Li yang
/Yawn//Right Bah!/
2023-12-27
3
An Lin
Hachi lin bai /Sly//Sly/
2023-12-26
2