Kota Shui

"Yue'er, apa kau yakin tidak akan kembali ke desa terlebih dahulu? Siapa tahu keluargamu berhasil selamat" Xiao Li melirik Yue yang berjalan disampingnya.

"Tidak guru. Aku yakin tak ada satu orang pun yang selamat. Aku melihat sendiri bagaimana kejamnya pendekar itu membantai desaku" Yue terlihat tegar menjawab pertanyaan Xiao Li, namun jauh di lubuk hatinya penuh harap agar salah satu keluarganya masih selamat.

"Apa kau punya saudara?" Xiao Li kembali bertanya.

"Ya. Aku punya seorang kakak laki-laki, dia kuat dan selalu melindungiku dari anak-anak lain. Tapi dalam pertempuran hebat seperti itu, akupun ragu kakak akan selamat" jawab Yue dengan mata yang berkaca-kaca.

Yue dan sang kakak sangat dekat, mereka saling menyayangi lebih dari siapapun, bahkan dari orangtuanya. Orangtua Yue terkadang masih suka bertindak kasar padanya, karena kondisi anehnya membuat satu keluarga terasa dikucilkan warga. Bagi mereka kondisi yang dialami Yue sangat aneh dan takut membawa nasib buruk bagi warga.

Tak ada lagi perbincangan antara Yue dan Xiao Li. Keduanya terdiam sepanjang perjalanan hingga tak jauh dari sana mereka melihat sebuah kota. Kota yang cukup besar dengan pohon-pohon besar yang mengelilingi desa.

"Kita akan singgah dulu di kota itu, membeli perbekalan dan beristirahat untuk malam ini" Xiao Li menuntun Yue menghampiri penjaga gerbang desa itu.

"Desa Shui" gumam Yue membaca papan nama di atas gerbang tersebut.

Keduanya memasuki kota setelah Xiao Li melapor pada penjaga. Suasana desa tampak sepi, hanya beberapa orang yang tampak lalu lalang dijalanan. Xiao Li menarik Yue memasuki sebuah kedai, sambil mengisi perut Xiao Li berniat mencari informasi terkait desa ini.

Xiao Li sering melewati desa ini, sehingga ia tahu desa tersebut merupakan desa yang damai dan sejahtera. Tak seperti biasanya, warga tampak mengurung diri.

"Tuan Li, lama tidak berjumpa" sapa seorang wanita paruh baya menghampiri Xiao Li yang tengah duduk.

"Ohh, bibi nan. Tolong bawakan makanan 2 porsi. Dan... Iniii... " ucapan Xiao Li terhenti khawatir menyinggung wanita pemilik kedai tersebut.

"Sudah lama Tuan Li tidak kemari, jadi wajar jika Tuan tidak mengetahuinya. Beberapa waktu yang lalu, para pendekar aliran hitam datang kemari dan membuat keributan. Mereka menculik para gadis muda dan merampok harta mereka. Kepala desa sedang kritis saat ini karena melawan mereka untuk menolong para gadis" bibi nan tersebut menjelaskan situasi yang terjadi.

Xiao Li tak dapat menyembunyikan keterkejutannya, ia cukup akrab dengan warga disini karena memang Xiao Li selalu membantu warga yang kesulitan saat singgah disini.

Xiao Li tersadar dari rasa terkejutnya saat menyadari aura pembunuh tak jauh dari kedai tersebut. Xiao Li menatap Yue yang tengah menatapnya sejak tadi. Yue mengangguk pelan sebagai isyarat.

"Begitu rupanya. Baiklah bi, tolong bawakan makanan kami, muridku belum makan sejak pagi. "Xiao Li mengalihkan perhatiannya pada makanan.

Pemilik kedai segera berlalu ke dapur untuk menyiapkan makanan keduanya. Xiao Li dan Yue saling menatap, keduanya yakin bahwa masih ada beberapa pengintai disekitar mereka.

Xiao Li baru menyadari jika Yue memiliki kepekaan yang tajam di usia semuda itu. Xiao Li merasa masih ada banyak hal yang belum Yue tunjukan padanya. Xiao Li berfikir untuk mempersiapkan mentalnya agar siap saat Yue kembali membuatnya terkejut dengan bakatnya.

Keduanya segera melahap makanannya setelah pemilik kedai kembali ke dalam.

BRAAKKKK

Sekali tendang pintu kedai hancur berkeping-keping. Xiao Li dan Yue mengalihkan pandangan mencari siapa pelakunya. Seorang pria berbadan besar masuk diikuti beberapa orang dibelakangnya. Tampak satu orang yang berpakaian bak bangsawan dalam rombongan tersebut.

"Pelayan!! Bawakan makanan sebanyak mungkin dan arak terbaik" teriak pria bebadan besar tersebut. Mereka duduk dengan menggabungkan beberapa meja menjadi meja besar.

Xiao Li dan Yue kembali melanjutkan makan mereka yang tertunda akibat aksi pria besar tersebut. Sedangkan beberapa orang lainnya memilih untuk pulang, meninggalkan Xiao Li dan Yue di dalam bersama rombongan yang baru tiba itu.

Yue tampak tak peduli akan kehadiran dan aksi yang dilakukan rombongan itu selama mereka tak mengganggu acara makannya. Begitu pula dengan Xiao Li, namun ia tetap takjub dengan sifat tenang yang ditunjukan Yue.

"Bos, kenapa kita harus menunggu wanita itu untuk merebut desa ini? Ini kesempatan emas selama tua bangka itu kritis" tanya pria besar itu sambil menikmati araknya.

"Jangan gegabah, tua bangka itu memiliki koneksi dengan salah satu sekte aliran putih terbesar di Kekaisaran Quan ini." jawab pria dengan jubah bangsawan itu tenang.

"Ya memang benar tapi ini tidak ada kaitannya dengan dunia bela diri. Semua orang tahu tanpa perintah kaisar tak seorangpun diizinkan ikut campur urusan politik" sahut pria besar itu seperti tak sabar untuk beraksi.

"Sudah kubilang jangan gegabah. Aliran putih memiliki aturan sendiri, selama untuk kebaikan masyarakat mereka tak akan segan melawan aturan bodoh itu" timpalnya dengan kesal.

Xiao Li dan Yue terdiam sesaat ketika mendengar percakapan keduanya. Namun mereka memilih tak mempedulikannya.

'Merebut kekuasaan? Apa mereka bodoh? Tanpa bantuan sekte pun kaisar akan menangkap mereka. Tanpa peresmian pemerintah kekaisaran hal itu akan dianggap sebagai sebuah kejahatan apalagi bersekutu dengan sekte aliran hitam.' batin Yue menanggapi percakapan mereka.

Xiao Li sendiri larut dalam fikirannya, jika keduanya berlama-lama disana maka bukan hal mustahil bagi para warga untuk meminta bantuan mereka.Bagaimanapun juga Xiao Li sudah menganggap warga disana sebagai keluarganya.

"Oh sepertinya ada orang hebat yang menguping pembicaraan kita" pria besar menghampiri Yue dan Xiao Li yang hampir menghabiskan makannya.

Merasa tak mendapat sahutan, pria besar menggebrak meja hingga beberapa makanan tumpah. Hal itu membuat Yue sangat geram. Yue adalah gadis yang sangat protektif pada makanan, ia tak akan membiarkan sebutir pun makanan tumpah dan terbuang. Itu karena ia tahu betapa berharganya makanan yang belum tentu semua orang mampu mendapatkannya.

Yue masih menahan amarahnya berharap pria besar tak mempedulikan kehadirannya dan mengganggunya makan.

"Ohh gadis kecil kamu cantik juga. Maukah kau ikut bersama kami? Kami janji akan melayanimu dengan baik" ujar pria besar menyentuh dagu Yue diiringi gelak tawa teman-temannya.

Xiao Li hendak bertindak namun mendapat tatapan tajam dari Yue. Entah kenapa Xiao Li merasa dirinya tak perlu bertindak.

"Paman, biarkan aku menyelesaikan makanku dahulu baru kita bicara" Yue menatap pria besar disampingnya dengan dingin.

"Jangan seperti itu nona, kau bisa makan lebih banyak setelah ikut dengan kami" sahutnya menghempaskan makanan Yue hingga berserakan di lantai.

Melihat itu Yue benar-benar murka. Ia bangun dan menatap pria besar tanpa rasa takut sedikitpun. Kemarahan terukir jelas dimatanya.

Yue melayangkan pukulan pada perut pria besar sekuat tenaga hingga ia mundur beberapa langkah. Kaget bukan main, pria itu menatap Yue dengan tatapan berbeda kali ini. Bahkan Xiao Li terbatuk-batuk melihat tenaga Yue.

Terpopuler

Comments

Li yang

Li yang

/Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2023-12-27

3

Li yang

Li yang

Alih genre ya nyai /Drool//Hey/

2023-12-21

4

Rozh

Rozh

semngat

2022-04-13

4

lihat semua
Episodes
1 Pergolakan Energi
2 Hachilin Bai Shoera
3 Kota Shui
4 Syarat Dari Kaisar
5 Keluarga Kedua
6 Suasana Iniiiiii
7 Sekte Pedang Lotus
8 Gua Terlarang
9 Tahap Bumi Lv.3
10 Puteri Agung
11 Terkepung
12 Akhir Festival
13 Peta Rahasia
14 Kitab Pelindung Semesta
15 Trauma Yue
16 Ujian Babak Pertama ( UBP ) #1 ~ Tiga Jenius Super
17 UBP #2 ~ Menyembunyikan Kekuatan
18 UBP #3 ~ Jurus Pedang Racun
19 UBP #4 ~ Teknik Terlarang
20 UBP #5 ~ Danau Suci
21 UBp #6 ~ Cinta Segitiga
22 UBP #7~ Monster Kecil dan Raja Jenius
23 UBP #8 ~Pentingnya Sopan Santun
24 Akhir Ujian Babak Pertama
25 Reaksi Permata Pada Yue
26 Penikmat Laki-laki
27 Mawar Surgawi
28 Danau Dua Esensi
29 Kegelisahan Xiao Li
30 Ujian Babak Kedua ~UBK #1
31 UBK #2 ~ Dua Saudara Monster
32 UBK #3 ~Emosi Wei Yan
33 UBK #4 ~Menyerah Begitu Saja?!
34 UBK #5 ~Calon Menantu
35 UBK #6 ~Pelindung Terkuat Pulau Es
36 UBK #7 ~Suara Misterius
37 UBK #8 ~Xiao Li Si Guru Es
38 Kekacauan Kekaisaran Quan
39 Babak Final ~ 1
40 Babak Final ~ 2
41 Babak Final ~ 3
42 Akhir Ujian Pendekar Muda
43 Paviliun Pedang Muda
44 Aura Suci Yue
45 Perkenalan Pengurus Paviliun
46 Keangkuhan Fu Tao
47 Keputusan Tiga Pemimpin
48 Malam Yang Dingin
49 Kecerobohan Yue
50 Mencari Tikus Pencuri Misi
51 Preman Sekte Yang Miskin
52 Organisasi Phoenix Langit
53 Kedai Bingjie
54 Kedai Bingjie 2
55 Miu Hilang Kendali
56 Pria Bertudung Putih
57 Pria Bertudung Putih #2
58 Sarang Siluman Serigala
59 Bertemu Kakek Guru
60 Cucuku....
61 Kedatangan Pangeran Kedua
62 Penginapan Kebakaran
63 Target Pembunuhan
64 Keluarga Bangsawan
65 Keluarga Bangsawan 2
66 Kerajaan Mamoru
67 Kerjasama Dengan Aliran Hitam
68 Kai Chi Berulah
69 Mengalihkan Perhatian
70 Undangan
71 Menuju Istana Kekaisaran Quan
72 Istana Kekaisaran Quan
73 Kesepakatan
74 Antusias Pangeran Kedua
75 Sisi Kelam Jun Hua
76 Kaisar Iblis Numachi
77 Petualangan Puteri Es
78 Serangan Di Organisasi
79 Kembali Ke Sarang Serigala
80 Sejarah Benua Iblis
81 Pertarungan Di Kedai
82 Pertarungan di Kedai 2
83 Garis Takdir
84 Tiba Di Sekte
85 Kesepakatan Bersama
86 Ulah Sekte Beracun ?
87 Pesan Fu Yan
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Pergolakan Energi
2
Hachilin Bai Shoera
3
Kota Shui
4
Syarat Dari Kaisar
5
Keluarga Kedua
6
Suasana Iniiiiii
7
Sekte Pedang Lotus
8
Gua Terlarang
9
Tahap Bumi Lv.3
10
Puteri Agung
11
Terkepung
12
Akhir Festival
13
Peta Rahasia
14
Kitab Pelindung Semesta
15
Trauma Yue
16
Ujian Babak Pertama ( UBP ) #1 ~ Tiga Jenius Super
17
UBP #2 ~ Menyembunyikan Kekuatan
18
UBP #3 ~ Jurus Pedang Racun
19
UBP #4 ~ Teknik Terlarang
20
UBP #5 ~ Danau Suci
21
UBp #6 ~ Cinta Segitiga
22
UBP #7~ Monster Kecil dan Raja Jenius
23
UBP #8 ~Pentingnya Sopan Santun
24
Akhir Ujian Babak Pertama
25
Reaksi Permata Pada Yue
26
Penikmat Laki-laki
27
Mawar Surgawi
28
Danau Dua Esensi
29
Kegelisahan Xiao Li
30
Ujian Babak Kedua ~UBK #1
31
UBK #2 ~ Dua Saudara Monster
32
UBK #3 ~Emosi Wei Yan
33
UBK #4 ~Menyerah Begitu Saja?!
34
UBK #5 ~Calon Menantu
35
UBK #6 ~Pelindung Terkuat Pulau Es
36
UBK #7 ~Suara Misterius
37
UBK #8 ~Xiao Li Si Guru Es
38
Kekacauan Kekaisaran Quan
39
Babak Final ~ 1
40
Babak Final ~ 2
41
Babak Final ~ 3
42
Akhir Ujian Pendekar Muda
43
Paviliun Pedang Muda
44
Aura Suci Yue
45
Perkenalan Pengurus Paviliun
46
Keangkuhan Fu Tao
47
Keputusan Tiga Pemimpin
48
Malam Yang Dingin
49
Kecerobohan Yue
50
Mencari Tikus Pencuri Misi
51
Preman Sekte Yang Miskin
52
Organisasi Phoenix Langit
53
Kedai Bingjie
54
Kedai Bingjie 2
55
Miu Hilang Kendali
56
Pria Bertudung Putih
57
Pria Bertudung Putih #2
58
Sarang Siluman Serigala
59
Bertemu Kakek Guru
60
Cucuku....
61
Kedatangan Pangeran Kedua
62
Penginapan Kebakaran
63
Target Pembunuhan
64
Keluarga Bangsawan
65
Keluarga Bangsawan 2
66
Kerajaan Mamoru
67
Kerjasama Dengan Aliran Hitam
68
Kai Chi Berulah
69
Mengalihkan Perhatian
70
Undangan
71
Menuju Istana Kekaisaran Quan
72
Istana Kekaisaran Quan
73
Kesepakatan
74
Antusias Pangeran Kedua
75
Sisi Kelam Jun Hua
76
Kaisar Iblis Numachi
77
Petualangan Puteri Es
78
Serangan Di Organisasi
79
Kembali Ke Sarang Serigala
80
Sejarah Benua Iblis
81
Pertarungan Di Kedai
82
Pertarungan di Kedai 2
83
Garis Takdir
84
Tiba Di Sekte
85
Kesepakatan Bersama
86
Ulah Sekte Beracun ?
87
Pesan Fu Yan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!