"Jiang An, apa menurutmu Yue'er akan lolos ke babak berikutnya?" tanya Jiang Chi tiba-tiba.
Jiang An yang mendapatkan pertanyaan tersebut malah menatap Jiang Chi dengan heran. Jiang Chi dikenal sebagai orang yang tak suka banyak ikut campur hal sepele. Tapi sejak Yue dikenal semua orang, Jiang Chi menjadi lebih bawel dan banyak menanyakan hal-hal sepele.
"Kenapa menatapku seperti itu?" celetuk Jiang Chi yang mendapat tatapan heran setelah bertanya, bahkan beberapa tetua disekitar mereka ikut melirik Jiang Chi.
"Bagaimana tidak? Sejak kau mengenal Yue'er, kau jadi bawel. Tapi tak tampak kau bangga padanya, lebih seperti.... waspada" sahut Jiang An menjeda ucapannya seraya menyipitkan matanya.
Jiang Chi tak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Raut wajahnya yang gugup membenarkan dugaan Jiang An. Jiang An tak banyak bertanya alasan Jiang Chi waspada.
Tak dapat dipungkiri bahwa Jiang An penasaran, alasan apa yang membuat Jiang Chi begitu waspada pada Yue. Hanya beberapa kemungkinan yang terlintas di fikiran Jiang An. Jiang Chi sangat memanjakan Wei Yan, mungkin ia khawatir keberadaan Yue akan mengancam posisi Wei Yan sebagai 3 jenius super Pedang Lotus.
Pertandingan 1 dan 3 berlangsung seperti biasanya, tak terlalu menarik bagi beberapa orang termasuk Xiao Li dan Qin Ming serta beberapa tetua lainnya. Pertandingan berikutnya sedikit menarik perhatian Xiao Li, dimana Yukimi akan bertanding melawan Haru Na.
Setelah beberapa menit pertandingan berlangsung, Yue semakin menyipitkan matanya memperhatikan gerakan Yukimi dan lawannya itu.
"Mengapa aku merasa Mimi memiliki beberapa gerakan yang tak pernah diajarkan guru?" gumam Yue.
"Sepertinya adik seperguruanmu menyembunyikan identitas aslinya" sahut Chen Qin yang duduk di sebelahnya.
Yue tak menggubris ucapan Chen Qin. Yue semakin yakin bahwa beberapa gerakan yang dilakukan oleh Yukimi sangat berbeda dari yang di ajarkan gurunya. Gerakannya sangat tak beraturan namun mematikan, Yue seperti teringat sesuatu setelah melihat gerakan tersebut. Namun Yue gagal mengingat kapan dan dimana ia pernah melihatnya.
Xiao Li juga merasakan hal yang sama, terlebih,ia sendiri yang melatih Yukimi dalam seni pedang. Namun Xiao Li tak menemukan titik cerah dari mana Yukimi dapat menguasai gerakan tersebut.
Semakin lama pertandingan, semakin membuat Yue dan Xiao Li pusing. Pasalnya, lawan Yukimi tampak mengalah sedikit demi sedikit, yang membuatnya terlihat sengaja memperlemah pertahanannya.
Xiao Li menatap Yue dari kejauhan, Yue balik menatapnya dengan perasaan yang sama. Pertanyaan yang sama terlintas di benak keduanya, hingga pertandingan berakhir dan dimenangkan oleh Yukimi.
Para penonton yang tidak menyadari gerakan Yukimi bertepuk tangan dengan meriah. Kecantikan Yukimi memang tak kalah dari Yue, sehingga banyak murid laki-laki yang sangat mengaguminya bahkan memujanya.
Jika dibandingkan dengan Yue, mungkin Yukimi sedikit lebih baik karena Yue tipe orang yang sangat cuek dan dingin pada siapapun. Berbanding terbalik dengan Yukimi yang selalu ceria dan tersenyum pada semua orang, terutama laki-laki.
"Kakak Yue, Bagaimana penampilanku?" tanya Yukimi menghampiri Yue lalu duduk di sebelahnya.
"Bagus, Mimi. Pertahankan bakatmu, namun jangan lupa untuk tetap rendah hati" sahut Yue tersenyum menutupi gejolak rasa yang sempat terjadi.
Yukimi sangat senang mendapat pujian dari Yue. Selama ini Yue selalu berusaha membuat Yue kagum padanya dan memujinya hingga Yukimi kegirangan bukan main. Berbeda dengan laki-laki di samping Yue, ia tampak tersenyum pahit melihat sikap Yue pada Yukimi yang berbeda jauh dengan sebelumnya.
Yue menyingkirkan kekacauan hatinya untuk sesaat. Selain menghindari Yukimi menyadari kecurigaannya, pertandingan berikutnya kembali menyita perhatian Yue. Dimana peserta dengan nama Doku memancarkan aura berbeda yang berusaha disembunyikan. Yue kembali menatap Xiao Li, namun kali ini gurunya tampak acuh pada pertandingan kali ini.Yang berarti Xiao Li tak menyadari aura ganjil yang dipancarkan anak laki-laki tersebut.
Pertandingan antara Doku dan Eito dimulai. Keduanya menggunakan kuda-kuda dengan mantap. Bertukar beberapa jurus dengan sangat cepat, keduanya tampak seimbang pada awal pertandingan.
"Hahaha... Kamu tidak akan bisa mengalahkan aku dengan kemampuanmu yang setetes embun itu" ujar Doku tiba-tiba membuat beberapa tetua mengerutkan kening.
"Senior terlalu memuji, aku hanya murid baru. Jangankan setetes embun, setitik cahaya pun aku belum berani mengakuinya" sahut Eito dengan lembut.
Para tetua tersenyum mendengar ucapan Eito yang tengah merendah. Pasalnya, semua orang tau Eito adalah jenius kedelapan Sekte Pedang Lotus. Sedangkan Doku justru merasa kesal dengan ucapan Eito. Dimatanya Eito tak lebih kuat darinya.
Doku adalah murid luar tertua pada era ini. Sifatnya sangat angkuh dan tak mau kalah. Banyak murid luar dan dalam yang membenci Doku karena sikapnya itu, terutama Chen Qin yang pernah berselisih dengannya.
Adanya ujian ini akan menentukan status seseorang di dalam sekte. Ujian ini dijuluki ujian Khusus dimana murid luar dan murid dalam diperbolehkan mendaftar sebagai peserta, karena tujuan utama dari ujian ini adalah memilih tetua pedang muda.
Sedangkan status murid luar dan dalam ditentukan dari kompetisi khusus yang diadakan 10 tahun sekali. Namun kompetisi ini sama ketatnya karena hanya 10 orang yang akan terpilih menjadi calon murid dalam. Lalu 10 orang akan mengikuti ujian tertulis khusus, dan hanya 3 orang yang terpilih menjadi murid dalam.
Gosip bahwa Doku mengalami kegagalan saat melakukan ujian tertulis tersebar. Hal itu lah yang diduga membuat Doku bersifat seperti sekarang ini,ia memiliki dendam karena merasa terhina karena kegagalannya.
"Jurus Pedang Racun" teriak Doku tanpa sadar membuat semua orang terkejut.
"Apa-apaan ini?" sentak Qin Ming tak kalah terkejut.
Suasana menjadi hening seketika, tidakada sorak sorai para penonton, bahkan sekedar berbisik pun tidak ada. Semua orang tampak mematung saat mendengar nama jurus itu, tak terkecuali Eito yang berdiri tepat di hadapan Doku.
"Aaakkhhhh" teriak Eito memecah keheningan, menarik kembali kesadaran semua orang.
Lan Tao bergegas melompat ke tengah arena menghadang Doku yang tampak dikuasai amarah. Beberapa orang yang ditugaskan untuk mengamankan pertandingan bergegas mengelilingi Doku.
"Doku, apa kau sadar jurus apa yang baru saja kau gunakan?" tanya Lan Tao dengan tegas.
Bak mendapatkan kewarasannya kembali, Doku tercekat. Ia terdiam tak berani bergerak, tatapan Lan Tao sungguh membuatnya tak bisa berkutik. Beberapa orang bergegas membantu Eito yang mendapat luka di bagian perut akibat tusukan yang diberikan Doku.
Luka di perut Eito tampak menghitam perlahan-lahan membuat beberapa orang yang membantu mengobatinya gugup setengah mati. Yue berlari menghampiri Eito, menyadari kondisinya yang semakin memucat, Yue mendekati Doku.
Lan Tao tampak keheranan melihat Yue, namun ia juga tak menghentikannya. Namun tanpa diduga Yue menyayat Doku yang diam mematung sebelum akhirnya menjerit mendapat sayatan dari Yue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Li yang
wahahha kasar kali bermuka dua/Curse/
2024-01-13
1
An Lin
bisa juga ya bermuka dua/Slight//Slight/
2024-01-13
1
An Lin
nahh yukimi lagi/Doubt//Doubt/
2024-01-13
1