Keadaan Yue berangsur membaik dalam dua hari sejak insiden racun pedang terjadi. Dalam waktu dua hari itu juga ujian tertunda, ketua sekte tak bisa menunda lebih lama lagi. Xiao Li mengerti sebab misi ke Kerajaan Karayami tidak dapat ditunda terlalu lama.
"Jangan khawatir guru, murid sudah lebih baik. Bisa bertarung dengan sempurna, percayalah." ujar Yue menatap Xiao Li yang duduk di depannya dengan tatapan cemas.
Xiao Li geleng-geleng kepala mendengar ucapan Yue. "Guru khawatir kau tidak bisa bertahan lama, Yue'er. Kau juga tahu hanya kau murid kepercayaan guru. Mi'er sudah mulai menunjukan identitasnya yang selama ini tidak kita ketahui." ujar Xiao Li menuntun Yue keluar ruangan.
"Kita mau kemana m, guru?" tanya Yue melihat jalan yang kini ia lalui tidak pernah ia lihat sebelumnya.
Xiao Li tak menjawab, ia terus menuntun Yue ke belakang bukit di samping sektenya. Jalan yang licin membuat Yue sedikit kesal karena beberapa kali hampir tergelincir. Pepohonan yang begitu besar berjejer menghiasi sepanjang jalan.
"Kita sudah sampai" ujar Xiao Li berhenti tepat di depan sebuah danau.
Danau tersebut berada di dalam salah satu goa di hutan itu, namun goa tersebut tertutupi pepohonan yang jauh lebih besar dari pohon yang keduanya temui. Yue tahu betul goa itu tidak pernah terjamah oleh orang lain, selain karena posisi goa yang tersembunyi, terlihat jelas keadaan di dalam goa sangat asri.
โBanyak tanaman herbal tumbuh disana, mulai dari yang umum digunakan di kekaisaran, hingga tanaman langka yang belum pernah Yue temui. Namun yang menarik perhatian Yue adalah danau di depannya, tampak bersinar dengan warna biru kehijauan. Sangat jernih dan bersih, tak ada satupun dedaunan kering mengambang di atasnya.
"Ohh, kalian sudah sampai." sapa seseorang dibalik batu besar disamping danau.
"Tetua Han?" gumam Yue.
"Ahh benar. Mari aku perkenalkan dengan danau ini." sahutnya melambai agar Yue mendekat padanya, sedangkan Xiao Li membuka jubahnya dan berendam di danau tersebut.
"Ini adalah Danau Suci. Ini adalah satu dari 5 danau ajaib di seluruh dunia. Apapun luka yang kau miliki, maka akan sembuh hanya dengan kau bermeditasi didalamnya." Han Luan menjelaskan dengan lembut.
Yue menyentuh permukaan danau tersebut. Hawa dingin yang begitu menusuk tulang membuat Yue sedikit bergidik kedinginan, apalagi ketiganya berada disana dini hari.
Han Luan menjelaskan, bukan hanya sebagai penyembuh tapi danau ini berkhasiat dalam peningkatan kekuatan manusia, terutama tenaga dalam yang sangat penting bagi seorang pendekar.
Han Luan meminta Yue mencoba khasiatnya untuk mengurangi efek dari energi racun pedang. Sebenarnya bisa sembuh total dalam waktu 1 hari, namun karena 4 jam lagi Ujian akan dilanjutkan maka kemungkinannya hanya bisa menetralisir 20%.
Yue tak mempermasalahkan hal tersebut, Han Luan juga menyetujui nya. Mereka bisa kembali kesini setelah ujian babak pertama selesai. Andai Yue lolos ke 10 besar, maka Yue harus memulihkan kekuatannya sebelum ujian babak kedua dimulai. Bagaimanapun ujian babak kedua penuh dengan anak-anak jenius yang tidak mudah Yue hadapi.
Xiao Li hanya diam memperhatikan keduanya seraya menyerap energi dari danau tersebut. Yue perlahan-lahan memasuki danau, tak seberapa dalam sebab hanya setinggi lututnya yang terendam. Namun dingin yang sangat menusuk membuat Yue sedikit tidak Fokus.
Bersamaan dengan dimulainya meditasi Yue, para tetua tengah membahas beberapa hal yang tiba-tiba membuat gempar seisi sekte belakangan ini, terutama jurus yang digunakan salah satu muridnya tersebut yang merupakan jurus paling berbahaya.
"Ketua, jika Doku tidak secepatnya ditemukan, itu akan menjadi ancaman bagi sekte kita maupun sekte aliran putih yang lain" ucap Jiang Chi yang sudah mendengar gosip bahwa Doku menghilang dari Paviliun Burung.
Benar, saat Doku di tahan di Paviliun Burung beberapa waktu lalu, penjaga mengungkapkan bahwa Doku menghilang tengah malam. Hanya pakaiannya yang tertinggal di tempat Doku ditahan.
"Aku sudah mengirim surat pada Kaisar Quan. Kita hanya bisa berusaha semampu kita, aku akan menurunkan misi untuk murid dalam. Maka dari itu ujian babak pertama harus secepatnya selesai. Kita juga harus mengejar misi besar." sahut Qin Ming memijat keningnya dengan pelan.
Para tetua mengerti posisi Qin Ming, ujian kali ini bisa dikatakan menentukan nasib aliran putih. Kesalahan seperti yang Doku lakukan sudah mengacaukan ujian ini. Qin Ming membubarkan rapat tersebut, meskipun masih banyak yang ingin disampaikan para tetua.
Empat jam sudah berlalu, Xiao Li menghentikan meditasi Yue. 2 jam lagi pertandingan akan dimulai, mereka tidak boleh terlambat. Yue kagum dengan khasiat Danau Suci, esensi dari danau tersebut melebihi perkiraan ketiganya. Yue berhasil menetralisir sebanyak 40%.
Saat ketiganya memasuki area pertandingan, Lan Tao sudah memanggil nama Yue untuk segera bertarung. Beberapa gadis yang merasa tersaingi oleh Yue terus meneriaki Yue karena terlambat datang.
"Kalau takut kalah kenapa muncul, sudah beruntung kamu hampir didiskualifikasi" cibir orang yang menjadi lawan Yue.
"Tetua, maaf Yue terlambat, ada sedikit urusan dengan guru tadi" ujar Yue meminta maaf pada Lan Tao sebagai wasit.
Lan Tao hanya mengangguk dan tersenyum, kemudia ia mengumumkan pertarungan dimulai.
Ju Chao melesat dengan cepat ke arah Yue. Namun Yue berhasil menahan serangannya. Yue melancarkan gerakan dasar untuk menyerang lawan.
"Hahaha... Megumi, jika hanya gerakan dasar yang kau pelajari, kenapa repot repot mengikuti ujian?" Ju Chao tertawa lantang melihat Yue yang sejak tadi bertahan dan menyerang menggunakan gerakan dasar.
Mendengar ucapan lawannya, Yue tak terkecoh sedikitpun. Ia masih bertahan dengan teknik dasar yang diajarkan sektenya. Ju Chao yang sejak awal menertawakan Yue mulai terlihat sedikit serius. Begitu juga para penonton, tak terkecuali para tetua yang menyaksikannya.
Gerakan Yue semakin cepat dan kuat, gerakan dasar yang diremehkan semua orang, terutama Ju Chao, ternyata bisa meningkat begitu tajam. Kecepatan dan ketajaman sudut gerak Yue semakin meningkat.
Ju Chao yang terpaksa berada di posisi bertahan berdecak kesal, sebelum akhirnya ia mendorong Yue sekuat tenaga hingga serangan Yue terhenti.
"Aku salah sudah meremehkanmu. Mari, aku akan mulai serius kali ini" ujar Ju Chao mengambil posisi menyerang.
Yue tak menjawab sepatah katapun, hanya senyuman tipis yang hanya bisa dilihat orang-orang tertentu saja. Yue menangkis jurus demi jurus yang dilontarkan Ju Chao.
"Pedang Pembelah"
Teriak Ju Chao mengeluarkan jurus pertamanya. Jurus pedang pembelah adalah jurus tingkat 1 yang biasa dipelajari murid luar seperti mereka. Kecepatannya yang cukup untuk menyudutkan lawan, namun tidak ada apa-apanya bagi Yue. Bahkan bagi Yue, kecepatan itu tidak sebanding dengan 10% kekuatannya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
An Lin
up up up
2024-01-17
1
Li yang
lanjut thorrr/Determined//Determined/
2024-01-15
1