"Yue'er apa yang kau lakukan?" tanya Xiao Li terkejut melihat tindakan Yue. Ia segera melompat ke tengah arena.
Melihat tindakan Yue yang termasuk tidak sopan tak membuat satupun orang yang berani bergerak menahan Yue. Hanya Xiao Li yang tampak cemas dengan sikap Yue. Namun Yue sendiri tak mempedulikan teriakan gurunya, dengan tenang ia mencengkeram tangan Doku di atas sayatan yang ia berikan, sedangkan tangannya yang lain menampung darah yang mengalir cukup deras.
Setelah dirasa cukup, Yue melepas cengkeramannya dan hendak kembali ke tempat dimana Eito tengah dikelilingi beberapa tabib sekte. Namun, langkah Yue terhenti saat Xiao Li tiba di tengah arena.
"Guru, maaf aku tak punya waktu untuk menjelaskan, atau dia akan mati saat ini juga" tunjuk Yue pada Eito yang semakin melemah.
Melihat kondisi Eito yang semakin parah, akhirnya Xiao Li membiarkan Yue pergi tanpa bertanya lebih banyak lagi. Para penonton dan tetua bergidik ngeri melihat luka Eito yang sudah membuat hampir sebagian tubuhnya menghitam, bahkan Eito tampak sesak nafas.
Yue meminta mereka membantu Eito untuk duduk bersila. Ia meminumkan darah di tangannya pada Eito dengan lembut. Setelah darah di tangannya habis, ia duduk bersila di belakang Eito. Yue meminta seseorang berjaga di belakangnya, Xiao Li memilih duduk di belakang Yue takut sesuatu yang buruk terjadi padanya.
Yue mulai mengalirkan mana ke dalam tubuh Eito. Sedangkan disisi lain, Doku sudah berhasil menghentikan pendarahannya, namun ia tak berani sedikitpun melawan. Ia hanya diam menyaksikan tindakan Yue.
'Teknik Pemindahan?' batin Qin Ming menyipitkan matanya ke arah Yue.
"Tidakkkk!!!! Jangan lakukan itu!!!" teriak Qin Ming menggema di seluruh arena.
โIa melompat menghampiri Yue. Tindakannya mengejutkan Semua orang, tak terkecuali Xiao Li dan 3 Tetua tertinggi. Qin Ming terpental beberapa meter saat mendekati Yue yang membuat semua orang semakin terkejut.
Bahkan para penonton yang sejak tadi hanya duduk manis dengan deretan pertanyaan di benaknya kini berdiri dengan tegak, tak tertinggal satu orang pun.
Xiao Li tercekat dan hampir berdiri tapi Yue bergumam agar Xiao Li tetap diam. Qin Ming tak bisa menyembunyikan kekhawatiran dan keterkejutannya saat itu. Ia tahu betul apa yang akan dilakukan oleh Yue.
"Darah Pengguna Sebagai Penawar" Gumam Qin ming pelan namun masih bisa didengar orang-orang karena tenaga dalamnya.
โSatu kalimat itu berhasil membuat semua orang kembali terkejut. "Racun Pedang" Lanjutnya semakin membuat mereka tak bisa bergerak sedikitpun.
"Teknik Pemindahan" ucapnya kembali membuat semua orang menelan ludah dengan susah payah.
3 Kalimat yang diucapkan Qin Ming menggemparkan seisi sekte. Bahkan Lan Tao yang berdiri dengan tegak sejak tadi terduduk lemas.
"Ke-ketua, bagaimana, bagaimana ini?" tanya Lan Tao merasa cemas.
Qin Ming hanya menggeleng menanggapi pertanyaan Lan Tao, ia sendiri bingung harus bagaimana. Di satu sisi ia tak bisa mendekati Yue karena lingkaran energi tersebut, sedangkan di sisi lain jika dibiarkan saja maka resiko yang akan diterima Yue sangat besar.
Seperti namanya, Teknik Pemindahan merupakan sebuah teknik dimana seseorang dapat memindahkan luka seseorang pada dirinya. Luka tersebut bukanlah luka fisik melainkan energi luka itu sendiri.
โJika berhasil maka orang yang menderita luka tersebut akan selamat dari bahaya, hanya menyisakan luka fisik yang harus diobati dengan medis pada umumnya. Sedangkan di pihak penolong, ia akan menderita kerusakan energi dan menyebabkan luka pada organ dalam. Kapasitas kerusakan tergantung seberapa besar energi luka yang ia serap.
Namun jika teknik mengalami kegagalan, maka keduanya akan mati saat itu juga. Maka dari itulah Teknik Pemindahan digolongkan pada teknik medis terlarang sepanjang sejarah.
Lan Tao bangkit dan perlahan-lahan menghampiri Doku. Doku semakin tak berkutik mendapat tatapan tajam dari Lan Tao.
'Sial! Seharusnya aku menahan diri tadi' keluh Doku diam-diam.
"Te-tetua, ma-maafkan aku" ucapnya dengan gugup saat Lan Tao tiba didepannya.
"Darimana kau mendapatkan jurus itu?" tanya Lan Tao dengan dingin.
"A-aku tidak tahu,tetua.Aku, tiba-tiba jurus itu muncul didalam kepalaku" elak Doku gemetar ketakutan.
"Itu adalah jurus dari sekte racun di benua kegelapan. Tidak mungkin didapatkan begitu saja di benua dataran tengah, apa hubunganmu dengan mereka?" ujar Lan Tao semakin tajam menatap Doku.
'Sial, bagaimana ini?' batinnya semakin gelisah. "Aku, aku benar-benar tidak tahu, tetua. Jurus itu tiba-tiba ada di kepalaku, aku berani bersumpah tidak berniat menyakiti saudara Eito" jawabnya sedikit buru-buru.
Lan Tao ingin terus mendesak Doku, namun Qin Ming menghentikannya. Qin Ming meminta mereka memasukan Doku ke paviliun burung untuk ditindak lanjuti.
Paviliun Burung merupakan satu-satunya paviliun penegak hukum, namun bagi murid-murid, paviliun itu adalah penjara sekte. Doku ingin menolak, namun ia sadar semakin ia memberontak semakin kuat kecurigaan Qin Ming dan para tetua.
"Uhukkk.. Uhukkk"
Eito terbatuk-batuk, darah hitam nan kental keluar dari mulutnya. Semua orang bergidik ngeri menyaksikan itu. Melihat banyaknya gumpalan darah hitam yang keluar, membuat Qin Ming semakin gelisah. Lan Tao menghampiri dan menepuk pundaknya dengan lembut. Qin Ming hanya menoleh, ia tak dapat menepis kekhawatiran dari dalam dirinya.
Semua orang tahu jenis racun itu, Racun Pedang merupakan racun terkuat kelima dari Benua Kegelapan. Maka resiko yang tidak dapat dihindari tersebut menjadi nasib buruk bagi siapapun yang melakukan teknik pemindahan atas racun tersebut.
Yue menutup aliran mananya pada Eito. Ia meminta mereka membawanya ke ruangan medis untuk mengobati luka luarnya. Qin Ming buru-buru menghampiri Yue.
"Yue'er, apa kau tidak apa-apa ?" tanya Xiao Li mendahului pertanyaan yang hendak dilontarkan Qin Ming.
"A-aku.. Aku tidak apa-apa guru" sahut Yue tersenyum tipis, namun wajahnya sudah sangat pucat.
"Xiao Li, cepat bawa muridmu ke ruanganku" titah Qin Ming melepas formalitasnya pada Xiao Li selaku tetua kehormatan.
Tanpa memperhatikan tatapan orang-orang padanya, Xiao Li bergegas menuju ruangan Qin Ming dengan cepat. Sedangkan Lan Tao mengumumkan ujian ditunda hingga Yue sadar dan pulih kembali. Tak ada satupun yang protes akan keputusan Lan Tao sebagai wasit, mereka tahu betul seberapa serius racun pedang, meski hanya energinya saja.
"Guru, aku tidak apa-apa. Aku bisa menekan energi racunnya dengan manaku" ujar Yue yang melihat Xiao Li tampak mondar mandir mencari solusi.
"Tidak! Tidak bisa begitu. Bagaimana jika kamu tidak selamat? Aku sudah berjanji pada Kakekmu untuk menjagamu dengan baik. Apa yang harus aku katakan jika beliau tahu kamu terluka seperti ini? Lalu kenapa juga kau ceroboh seperti ini?" celoteh Xiao Li mengekspresikan apa yang tengah ia rasakan saat itu.
"Kakek Shui, ya..." gumam Yue menatap langit-langit ruangan dengan sendu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Li yang
kereeen deh pokonya/Determined/
2024-01-15
1