Yue berputar dengan indah, ia bergerak secara acak mengincar para pendekar tersebut. Musuh-musuhnya kewalahan tak bisa membaca gerakan Yue.
"Waspadalah. Dia bukan gadis biasa" teriak salah satu dari mereka mengingatkan teman-temannya agar lebih waspada.
"Tak bisa. Sulit sekali membaca gerakannya" keluh salah satu dari mereka sebelum tertena tebasan Yue.
"Lotus Abadi" seru Yue melompat setinggi mungkin lalu menghempaskan tebasan yang sangat kuat ke arah lawannya.
Gelombang kejut menerbangkan kerumunan tersebut dengan penuh luka, seolah gelombang kejut yang diberikan Yue mengandung energi pedang yang sangat dahsyat.
"Aaakkhhhh" teriak mereka serempak menggema di sekitar area festival.
Kepala desa dan Kazehua terkejut bukan main. Ia tak mengira gadis kecil tersebut memiliki tenaga yang sangat luar biasa. Energi pedang yang ia hasilkan setara dengan para pendekar terkenal, namun keduanya belum pernah mendengar sepak terjang Yue.
"Yue'er, apa kau masih sanggup?" tanya Xiao Li ketika keduanya sudah berdekatan.
"Ya, guru. Mereka terus berdatangan seperti segerombolan lebah." jawab Yue terengah-engah.
"Benar. Tapi sepertinya bukan hadiah tersebut yang mereka incar. " Xiao Li melirik Kazehua yang terlihat sangat gugup dan ketakutan diwaktu bersamaan.
"Aku setuju, guru. Mari bahas hal itu nanti" Yue melesat dengan cepat menghabisi beberapa pendekar yang menuju ke arahnya.
Merasa jubahnya sangat menghambat, Yue melemparkan jubah yang menyelimuti gaunnya. Seketika itu waktu bak berhenti berputar.Semua orang termasuk Xiao Li dan musuh-musuhnya terdiam mematung saat Yue melepas jubahnya. Hanya Miu yang terus berlari menangkap jubah yang dilemparkan Yue.
'Bodoh. Bagaimana kau membuang jubah kebanggaanmu seperti itu' gerutu Miu berhasil menangkap jubah Yue.
Beberapa saat kemudian, waktu kembali berputar saat beberapa orang berteriak terkena serangan Yue.
"Gadis bodoh! Apa kau berniat membuat kami mati terpesona?! " teriak Xiao Li dengan pipi yang memerah tersipu.
"Kenapa guru memarahi Yue?" tanya Yue dengan polosnya, ia tak menyadari bagaimana pesona tubuhnya. Meski baru berusia 10 tahun, tubuh Yue sudah matang. Meski dengan wajah yang terlihat seperti anak kecil, tapi tubuhnya jauh lebih sempurna daripada gadis seusianya. Bahkan Yukimi kalah darinya soal pesona.
Xiao Li berdecak kesal melihat kepolosan muridnya tersebut. Bahkan Kazehua mematung di tempatnya tanpa berkedip. Mungkin ia akan tetap seperti itu jika kepala desa tidak menyadarkannya. Semua pria bak terhipnotis oleh pesona Yue, tak hanya pria dewasa, pria yang berusia sama dengan Yue pun ikut terpana.
'Hehhh.. Dasar makhluk-makhluk mesum' ketus Miu dalam hati.
Miu melolong sekuat tenaga, suaranya menggema sangat kuat membuat semua orang menutup telinganya yang berdengung. Yue memanfaatkan situasi tersebut untuk menyelesaikan langkah terakhirnya. Miu ikut bergerak membantu Yue. Ia menggigit dan mencakar musuh-musuhnya mempercepat pertempuran tersebut.
"Aishhh.. Ternyata mereka sangat tak berguna, menyebalkan sekali aku harus turun tangan" seru seorang pria di atas atap kedai tempat Yue dan yang lain makan tadi.
Saat itu juga mereka menoleh ke tempat asal suara. Xiao Li mengerutkan dahi berusaha mengenali pria tersebut.
"Mau bagaimana lagi, mereka terlalu lemah, An Chi" ucap Kai Chi yang tiba-tiba muncul di tengah pertempuran.
Yue dan Xiao Li tersentak bersamaan. Ia menarik kepala desa dan Kazehua mundur menjauhi Kai Chi yang berdiri tak jauh dari mereka.
"Kau! Ternyata kau lagi dalang dibalik kekacauan ini. Apa kau tidak merasa bosan terus berbuat ulah?" tanya Xiao Li tidak senang.
"Ahhh, sungguh berjodoh. Lagi-lagi bertemu tuan Li. Sungguh membuat hatiku bahagia hehehe" Kai Chi tertawa kecil melihat ekspresi Xiao Li yang sedikit kesal.
"Adik Kai, apa pria ini yang membuatmu begitu semangat hari ini?" An Chi yang terlihat geram dengan ucapan Kai Chi turun mendekatinya.
"Ahh, tidak Kakak An. Kau akan selalu jadi yang pertama di hatiku" Kai Chi melingkarkan tangannya pada An Chi.An Chi terlihat puas dengan tindakan kecil itu.
"Hehh, sungguh menjijikan" ketus Yue mendekati gurunya.
An Chi terpaku beberapa saat melihat tubuh Yue yang menggoda matanya. Kai Chi geram melihat tatapan An Chi. Kai Chi hendak menyerang Yue. Miu melompat menghadang Kai Chi yang hendak maju. Kai Chi merasa tidak nyaman dengan tatapan mata serigala itu, ia mengurungkan niatnya untuk menyerang Yue. Ia sadar bukan waktunya mengusik Xiao Li.
Yue mengambil jubah yang berada di punggung Miu dan segera mengenakannya. "Terimakasih,Miu" ucap Yue mengelus kepala Miu.
An Chi dan Kai Chi terpana melihat sikap Yue pada serigala tersebut. "Kau punya peliharaan yang bagus, nona." An Chi sedikit menyunggingkan senyumnya.
Miu merebahkan tubuhnya membiarkan Yue mendudukinya. "Ah, terimakasih. Tapi bisakah kau segera membawa mereka pergi? Ini membuatku takut melihat genangan darah sebanyak ini" tunjuk Yue pada anak buah Kai Chi yang sudah terkapar di genangan darah.
Kai Chi dan Xiao Li ternganga mendengar Yue ketakutan melihat genangan darah.
'Bukankah tadi dia yang paling bersemangat menghabisi mereka?' batin orang-orang bersamaan mendengar ucapan Yue.
"Hahaha... Sungguh, maafkan kami kalau begitu. Hahaha tak kusangka misi kali ini terdapat sedikit hiburan" berbeda dengan yang lain, An Chi justru tertawa mendengar ucapan Yue. "Adik Kai, mari kita hentikan dulu misi kali ini" lanjutnya berbalik meninggalkan Kai Chi yang masih mematung.
Kai Chi hendak menolak, tapi ia tahu An Chi memiliki posisi lebih tinggi darinya. Ia tak akan bisa berbuat apapun jika An Chi sudah memutuskannya.
Dengan berat hati, Kai Chi meminta anak buahnya yang tak terluka untuk membawa teman-temannya kembali ke sekte. Kepala desa dan Kazehua segera memerintahkan para pengawal membereskan kekacauan tersebut.
"Pendekar Li, mohon ikut kami ke kediaman kepala desa. Kami harus mengucapkan terimakasih atas bantuan anda dan murid-murid anda" Kazehua dengan hormat memohon pada Xiao Li untuk singgah sebentar.
"Tidak perlu, Tuan. Kami harus segera kembali ke sekte" Yue bangkit mendekati gurunya.
Xiao Li melihat Yue sedikit pucat, ia berfikir Yue kelelahan akibat pertempuran tadi.
"Yue'er, apa kau baik-baik saja?" tanya Xiao Li khawatir melihat Yue sedikit sempoyongan.
"A-aku tidak.... " Yue terjatuh sebelum menyelesaikan kalimatnya, beruntung Miu berhasil menahan tubuh Yue sebelum menyentuh tanah.
"Yue'er " "Kakak Yue" teriak Xiao Li dan Yukimi serempak. Keduanya berlari menghampiri Yue.
"Ayo kita harus segera menolongnya. Pengawal bantu Nona Yue ke kediaman kepala desa." titah kepala desa dengan cemas.
"Maaf merepotkan anda kepala desa, sepertinya muridku terlalu memaksakan dirinya. Ini pertama kali ia terlibat pertempuran secara langsung" Xiao Li merasa tak enak hati harus merepotkan kepala desa.
"Tidak apa-apa. Mari ikut dengan kami, kalian juga harus beristirahat dahulu" Kepala desa memimpin jalan menuju ke kediamannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Li yang
aku telat baca/NosePick/
2023-12-29
3
An Lin
Mak lampir lagi/Speechless/
2023-12-28
3