Yue terbangun dari tidurnya kala mendengar suara ledakan. Masih dengan rasa kantuk yang menempel dimatanya, Yue beranjak dari tempat tidur menghampiri jendela. Yue melihat api yang berkobar ditengah kota. Yue menduga itu ulah gurunya, menyadari Xiao Li tak ada di dalam kamar.
Mengetahui tindakan sang guru, Yue hanya bisa menguap saja tak tahu apa yang harus ia lakukan. Satu sisi Yue ingin membantu gurunya, namun dengan kekuatannya saat ini membuat gerakannya terbatas. Selama Yue bertarung satu lawan satu dengan pendekar kelas tiga, Yue masih yakin bisa menang, namun jika situasi membuatnya terkepung maka Yue sendiri tak bisa menjamin nyawanya sendiri.
Merasa tak ada yang perlu dikhawatirkan, Yue memutuskan untuk berlatih. Rasa kantuk yang perlahan menghilang semakin mendorong Yue untuk berlatih.
Sedangkan ditengah kota terjadi keributan besar. Xiao Li berhasil menggagalkan rencana Gao Ying untuk membunuh kepala desa. Sesuai dugaan, wanita yang ditunggu Gao Ying merupakan tokoh besar dan lagi beliau merupakan salah satu tetua dari sekte aliran hitam terbesar di Kekaisaran Quan.
"Sungguh tak ku sangka, penyihir seruling bambu akan terlibat dalam konflik ini" cetus Xiao Li menatap wanita muda yang berdiri di depannya.
"Ohh.. Sungguh sebuah kehormatan dapat berjumpa dengan pendekar pedang langit disini. Salam hormat dari adik Kai Chi" sapa Kai Chi membungkuk.
"Tak perlu menyebutkan gelarku. Sebenarnya apa tujuan kalian melakukan hal ini? Aku yakin jika hanya karena sebuah jabatan tidak akan membuat sekte sebesar sekte Seribu Bambu ikut terlibat" ujar Xiao Li berharap mendapat informasi yang berguna.
"Waahhh.. Ternyata memang seperti rumornya. Tuan Li sangat jeli dan pintar, tapi berhati-hatilah karena terkadang terlalu pintar juga akan membahayakan nyawamu." jawab Kai Chi terkekeh tak berniat memberitahu tujuan utamanya terlibat.
"Apapun itu memang tak ada hubungannya denganku, tapi karena aliran hitam seperti kalian terlibat membuatku tak bisa tinggal diam saja" Xiao Li menarik pedangnya menyadari usahanya akan sia-sia.
Pertempuran antar keduanya pecah, para pasukan Kai Chi semakin semangat menyaksikan pemimpin mereka turun tangan. Xiao Li bertarung sekuat tenaga melawan Kai Chi. Bisa dibilang kekuatan Kai Chi dua tingkat dibawah Xiao Li, namun kemampuannya sebagai penyihir membuat sebuah pengecualian.
Xiao Li mundur beberapa langkah melihat Kai Chi mengeluarkan seruling andalannya. Kai Chi mulai memainkan serulingnya, pasukan militer yang tak jauh dari sana berusaha menutup telinganya kuat-kuat. Tak hanya musuh, bahkan pasukannya sendiripun menutup telinganya sambil meringis.
Aura mematikan yang keluar bersamaan dengan suara seruling yang ditiup Kai Chi membuat siapapun yang berada dalam jangkauannya akan merasakan sakit yang menusuk di telinganya.
Xiao Li mengeluarkan aura suci untuk menekan energi yang dikeluarkan seruling iblis tersebut. Kai Chi semakin meninggikan nada suaranya membuat Xiao Li mengerutkan keningnya.
"Sepertinya auraku belum sempurna" gumam Xiao Li yang membuat Kai Chi menyeringai ditengah iramanya.
Xiao Li mencoba mendekati Kai Chi dan menyerangnya, namun serangannya berhasil dihindari tanpa menghentikan serulingnya.
'Tak ada pilihan lain' batin Xiao Li kehabisan akal.
'7 Pedang Surgawi '
Xiao Li mulai menari dengan iramanya sendiri menciptakan 7 gerakan pedang yang sangat indah. Setiap gerakan yang ia ciptakan membuat energi pedang yang melesat kemanapun Xiao Li arahkan.
Gerakan ketiga membuat kehancuran di tanah tempat Xiao Li berdiri. Namun ledakan yang ditimbulkan tak membuat Xiao Li menghentikan jurus andalannya. Kai Chi semakin kewalahan menghindari energi pedang yang dilepaskan Xiao Li.
DUAAARRR
Gubuk disamping rumah kepala desa hancur berkeping-keping bersamaan dengan berakhirnya jurus Xiao Li. Kai Chi terduduk lemas, hampir saja tebasan terakhir merenggut nyawanya, hanya beberapa luka ditubuhnya.
"Kurangajar kau Li. Aku menyesal pernah memendamnya. Aaakhhhhh Li Shoeraaaaa" teriak Kai Chi membabi buta menyerang Xiao Li.
Xiao Li tersenyum tipis mendengar ucapan Kai Chi. Ingatan masalalunya tak membuat Xiao Li lengah menghadapi Kai Chi. Melihat Kai Chi bertarung dengan tangis dan marahnya membuat Xiao Li ingin segera mengakhiri pertarungannya.
"Hentikan Kai. Kau takan bisa mengalahkanku selama ada iblis dalam hatimu. Pergilah" Xiao Li menodong leher Kai Chi dengan ujung pedangnya.
"Aku akan melepaskanmu kali ini Li. Aku akan datang lagi suatu hari nanti." Kai Chi meniup terompet memberikan tanda pada anak buahnya untuk mundur.
Xiao Li menghela nafas melihat Kai Chi berlalu semakin jauh. Xiao Li meminta salah satu pengawal kepala desa menjemput Yue, karena sebentar lagi matahari akan terlihat.
Xiao Li kembali ke kamar dimana kepala desa dirawat. Kepala desa tampak pucat, ia mencoba bangkit saat melihat Xiao Li memasuki kamarnya.
"Jangan memaksakan dirimu, istirahatlah semua sudah aman." Xiao li buru-buru menghampiri kepala desa.
"Li, apakah kau baik-baik saja?" kepala desa terlihat sangat khawatir.
"Aku baik-baik saja, tak perlu khawatir " Xiao Li tersenyum pada kepala desa agar tak khawatir tentangnya.
Xiao Li menatap Gao Ying yang disekap oleh prajurit kepala desa. Gao Ying berkeringat dingin melihat Xiao Li mendekati dirinya. Meskipun dengan wajah tersenyum, Gao Ying yakin bahwa saat ini Xiao Li tengah menahan amarahnya.
"Gao Ying, aku akan memaafkanmu kali ini. Tapi kau tak akan bisa lari dari hukuman, baik dari kepala desa maupun kaisar." Xiao Li tak melakukan apapun padanya, hanya memberinya peringatan.
Gao Ying tak merubah ekpresinya meskipun Xiao Li tak membunuhnya. Ia melirik kepala desa berharap kepala desa tidak akan menghukumnya terlalu berat. Namun kepala desa hanya memalingkan wajahnya sebagai jawaban.
"Li, maafkan bapak. Lagi-lagi perjalananmu terganggu karena desaku." Kepala desa merasa bersalah, pasalnya bukan sekali dua kali Xiao Li membantu desanya menyelesaikan masalah yanh dialaminya.
"Tidak. Kebetulan aku sedang dalam perjalanan pulang jadi tidak terlalu terburu-buru. Lagipula aku sedang bersama muridku" Xiao Li menepis rasa bersalah kepala desa.
Baginya kepala desa shui sudah seperti ayahnya, dan warga desa seperti keluarga baginya. Xiao Li tentu tidak akan tinggal diam jika orang-orang yang ia anggap sebagai keluarga diusik oleh orang-orang apalagi mereka bersekutu dengan sekte aliran hitam.
"Desa Shui sungguh beruntung memilikimu sebagai keluarga, Li. Terlepas dari jabatanku, aku sungguh berterimakasih padamu. Entah bagaimana jadinya jika kamu tidak disini" kepala desa memeluk Xiao Li dengan bangga, ia terharu akan sikap dan kepribadian Xiao Li.
"Maaf mengganggu, tuan. Nona sudah hamba jemput" salah satu pengawal menuntun Yue memasuki ruangan.
"Guru, Kepala desa." Yue memberi hormat dihadapan keduanya.
"Aihhhh, cantiknya. Apa ini muridmu Li?" kepala desa sangat berantusias melihat Yue yang sangat lucu baginya. "Kemari nak. Siapa namamu?" tanpa menunggu jawaban Xiao Li, kepala desa meminta Yue mendekat padanya.
"Ada apa, nak?" tanya kepala deaa melihat Yue tak bergerak sedikitpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
โค๏ธโWแตf๐ฅโหขโฃโโ โงโแทขApri_Zyan๐ฆ๐งธ
bau2nya cinta ditolak ini mah๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
2024-02-18
2
Li yang
mantan kah??? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2023-12-22
4
Rozh
๐ป๐ป
2022-04-13
5