「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 2)」

Rendy dengan segera melesat ke arah sebaliknya. Mike dengan segera fokus pada arah serangan musuhnya. Secara cepat, Rendy meluncurkan serangan berupa Avra berkekuatan tinggi dari pedangnya.

Mike kembali memusatkan pelindung di depannya tepat, membentuk dinding cekung untuk melindunginya. Ledakan besar terjadi, seketika daerah dua energi besar yang berbentrokan itu dipenuhi asap. Para penonton mencoba mencari keduanya di balik asap.

Begitu asap menipis terlihat Mike dan Rendy saling bertukar serangan. Mike hampir kewalahan membalas balik serangan Rendy. Rendy terus melayangkan berbagai serangan tanpa memberi waktu untuk bernapas.

Keduanya saling barter serangan hingga terlihat beberapa kilatan karena pedang Rendy berbentrokan dengan pelindung Mike yang dipusatkan dari arah yang berbeda-beda dan berpindah-pindah terus karena anak berambut putih itu terus menyerang dengan gesitnya.

Setelah balas-membalas serangan cukup lama, Rendy meluncurkan kembali Avra dari pedangnya. Ia memotong udara dan keluar energi biru dari pedangnya.

Semua merasakan bahwa jumlah Avra pada kali ini lebih besar dari sebelumnya. Mike segera memusatkan kembali walau pelindungnya semakin mengecil tapi ketebalannya semakin meningkat.

Asap bersekelabatan kembali menghalangi pandangan para penonton. Sekali lagi asap menipis, Mike diam dengan harpanya yang menggelantung di dua jarinya. Ia tak berkutik sedikitpun. Para penonton ricuh karenanya.

“Kau sengaja membuat aku memusatkan pelindungku agar bisa menjadi celah seranganmu ya?”

“Benar sekali, aku tahu pelindungmu ada satu kelemahan, semakin memperlebar jangkauan. Maka ketebalannya juga menipis karena kau harus membagi Avra milikmu.

Jika hanya dipusatkan di depanmu saja seperti dinding, maka akan butuh dikit. Tapi tetap butuh Avra yang sama jika kau mempertebal dinding pelindungmu itu.

Aku tinggal perkuat seranganku agar kau kehabisan Avra juga membuat celah agar bisa menjangkaumu, sehingga aku bisa mengerahkan serangan berikutnya.

Yaitu membuatmu tidak bergerak, karena kuncimu adalah jarimu. Untuk memainkan harpanya,” jelas Rendy tersenyum puas.

“Ada satu kesalahan,” ucap Mike. Rendy segera bersiaga, ia bisa merasakan Avra di dalam diri Mike yang ditimbunnya.

Seketika suara memekakkan telinga keluar dari mulut Mike. Rendy menutup telinganya, saking melekingnya suara itu.

Sampai-sampai kaca bergetar dan tak lama kemudian es yang mengunci Mike yang sudah dipertahankan Rendy agar tidak pecah, akhirnya juga pecah. Mike kembali memegang harpanya dengan tangan kanannya secara erat-erat.

“Kau membiarkan mulutku terbuka!” seru Mike mulai membuat dinding pelindung kembali.

Rendy terdiam, ia menatap lantai cukup lama. Karena suara memekakkan telinga  tadi, darah mengalir dari telinganya.

Mungkin juga karena Rendy yang paling dekat dengan sumber suara. Walau sudah menjauh, radius serangan cukup luas.

“Kenapa? Apa kau ingin menyerah, tuan Rendy?”

“Kau boleh menyerah, tuan. Menyerahlah sekara—”

Psssttt…

Tubuh Rendy berasap, seketika dinding kaca ruangan itu bergetar hebat. Gumpalan-gumpalan air perlahan terbentuk di udara. Mike dengan segera bersiap membuat dinding pelindungnya.

Suhu di antara mereka berdua menurun drastis. Sampai-sampai napas Mike terlihat di mulutnya. Jika memerhatikan, Mike sebenarnya juga menggigil kedinginan walau tidak terlalu.

“Jangan remehkan aku!”

Seketika gumpalan tersebut seakan beranak pinak, memenuhi sekitar Rendy. Rendy mengangkat tangan kanannya gumpalan air itu langsung membeku, berubah menjadi runcing seperti kerucut tajam.

Crk!

Rendy menggigit jarinya dan tetesan darah keluar, ia melemparkan tetesan darah itu ke salah satu es yang runcing. Semua es langsung berubah menjadi merah seperti darah. Mike mebelalak, ia belum pernah melihat benda seperti itu sebanyak ini.

“Akan kutunjukkan jurus buatanku. Kehormatan bagimu yang pertama kali merasakannya!”

Rendy mengibaskan tangannya ke arah Mike, seakan memberi komando kumpulan es merahnya agar menyerang ke arah Mike.

Secara cepat semua menerjang Mike bertubi-tubi, sampai-sampai pelindungnya hancur berkeing-keping.

Semua meluncur bagai roket. Hingga penonton hanya bisa melihat serbuan para es merah darah itu yang menerjang Mike tak henti-henti.

“Bloody Ice: Knife Strike…” ucap Rendy lirih.

Beberapa saat kemudian, setelah amunisi serbuan es itu habis. Terlihat Mike masih kuat berdiri dengan beberapa es menancap di sekujur tubuhnya. Membuat darah tercecer kemana-mana, bagai film horror bagi penonton di situ.

Brukh! Bugh!

Mike tersungkur lalu terkapar tak sadarkan diri. Semua tim medis langsung bergerak masuk ke dalam arena setelah Rendy diam menunduk tak berkutik.

Semua penonton bersorak menyambut sang pemenang. Tapi sepertinya Rendy tak mendengarkan semua sorak sorai penonton lalu meninggalkan arena dengan tubuh lecet.

Ia sendiri juga sedikit terkena serangan bertubi-tubinya, tapi tidak separah Mike. Mungkin karena dirinya belum bisa mengontrol teknik buatannya seratus persen.

“Kau hebat!” puji Jack dan beberapa yang lainnya mendekat ke Rendy, seperti Lucy, Lily, dan Finne.

“Kau agak berlebihan, tau! Setiap bertarung kau hampir membunuh musuhmu!” omel Pelatih Bennetta ikut ke kerumulan. Rendy tetap diam masih menunduk.

“Hey? Apa kau mendengarkanku?” Pelatih Bennetta memegang bahu Rendy. Rendy menatap Pelatih Bennetta lemah.

“Kalian bicara apa?” tanya Rendy lirih.

“MAKANYA DENGERIN?!” bentak Lily. Rendy tidak bergerak dari posisinya, seakan tidak tahu suara Lily.

“Sepertinya, ia jadi tuli … ” celetuk Lucy. Jack segera menarik Rendy ke ruangan kesehatan.

Begitu dekat dengan ruang perawatan, tangan Jack serasa ditarik ke belakang. Betapa terkejutnya ia juga teman-teman di belakang bahwa Rendy tiba-tiba tidak sadarkan diri.

...***...

“Euh?”

“Oh? Sudah bangun?” Rendy menoleh ke sumber suara, rupanya Pelatih Raven sedang meracik suatu ramuan.

“Berapa lama saya pingsan?”

“Aku menjawab pun percuma …”

“Hah?”

“Tuhkan … apa kubilang ...”

“Maaf pelatih, tapi suaramu kurang je—“ 

Tiba-tiba saja kepala Rendy berdenyut hebat. Rasanya seperti mau pecah. Pelatih Raven memberikan segelas yang berisi cairan berwarna kuning.

Rendy menautkan alisnya bingung. Raven mengisyaratkan agar Rendy meminumnya. Rendy pun menurut.

“Minum obat itu secara berkala dan teratur, ya.”

Sekarang Rendy bisa mendengar suara Pelatih Raven walau samar-samar. Ia mengangguk menanggapi pesan Pelatih Raven.

“Sekarang kau boleh kembali ke asrama.” Rendy beranjak dari kasur dan keluar.

“Eh, tunggu!” Rendy berhenti di ambang pintu dan sedikit menengok ke belakang.

“Besok, pertandingan akan dilanjutkan, dan lawanmu adalah nona Irene.”

Rendy melebarkan matanya tertarik. “Terima kasih atas informasinya.”

Sebelum kembali ke asrama, Rendy memilih ke hutan buatan milik Halfen Laboratorium. Ruang hutan buatan itu sering dikenal Hutan Dalam Ruang, atau Indoor Forest.

Walau dalam ruangan, kesejukan dan suasananya tidak jauh beda dengan hutan biasanya. Bahkan lebih sejuk, karena ada beberapa tunjangan alat-alat canggih yang diciptakan para peneliti.

“Siapa yang masuk?”

Tiba-tiba ada suara seseorang dari balik pepohonan. Rendy terkejut, ia memicingkan matanya ke arah sebuah siluet. Siluet itu semakin dekat, dan semakin jelas siapa itu.

“Irene?”

“Oh, Rendy ya. Bagaimana keadaan Anda, tuan Rendy?” tanya Irene dengan muka datar nan dingin khasnya.

“Hanya mencari udara segar, selepas siuman. Apalagi dengan ruangan obat-obatan milik Pelatih Raven. Sungguh memualkan!”

“Oh … begitu, apakah Anda su—”

“Tak perlu formal-formal, kita ini teman. Bukan karyawan dengan manager!”

“Maaf. Apakah Anda sudah merasa baikan?”

“Sejauh ini baik.”

“Baguslah …”

Irene menatap ke arah lain sejenak, lalu kembali memandang Rendy sendu. Rendy yang ditatap begitu menatap balik bola mata Irene dengan tajam.

“Ada apa? Apa ada masalah, Irene?” tanya Rendy. Irene tersenyum, mungkin hanya kali ini gadis dingin itu bisa tersenyum.

“Apakah anda tahu bahwa di pertandingan esok adalah saya dengan anda? Pada pertarungan pertama?” tanya Irene. Rendy mengangguk cepat.

“Baguslah, bersiaplah!” tutup Irene lalu berjalan meninggalkan Rendy. Tapi sebelum ia menutup pintu ia mengintip lagi ke dalam. “Dan satu lagi, Rendy.”

”Apa?”

“Kumohon tolong aku…” ucap Irene sendu.

“Tolong ap— Hey!”

Belum lanjut pertanyaan Rendy, Irene sudah pergi. Rendy berpikir, bahwa jika pertandingan berikutnya jika sudah selesai mungkin gadis misterius itu baru akan memberitahukannya.

Merasa cukup segar, Rendy keluar lalu menuju ke perpustakaan. “Ada satu hal yang harus kupelajari untuk pertarungan besok!” pikirnya dalam hati.

...Goddess's Voice: Melodious Protector (Michael Muses)...

Mike mengeluarkan semacam gelombang suara lalu dikeraskan agar menjadi pelindung.

Sistem : Semakin luas dindingnya, atau seperti yang dilakukan Mike di awal pertandingan yaitu membentuk setengah bola di sekelilingnya. Itu membutuhkan sekitar 125 Avra, jika hanya dipusatkan membentuk dinding cekung di arah tentu hanya akan membuthkan 50 Avra dengan ketebalan yang sama.

Namun jika diperkuat menjadi 100 Avra, maka akan menambah ketebalannya 2 kali lipat. Dengan bentuk dinding cekung.

...Bloody Ice : Knife Strike...

...(Rendy Winter Frost)...

Rendy mengumpulkan air dari uap air di sekitarnya(bisa juga dari air biasa), lalu membekukannya. Dan memberikan sedikit darahnya. Hal ini bisa membuat es milik Rendy tidak akan mencair dan menjadi tambah keras dan kuat. Kekuatannya setara dengan adamantium(di atas titanium).

Kelemahannya : Membutuhkan darah sang pengguna, juga menguras banyak Avra dan energi.

Terpopuler

Comments

Risma Farna

Risma Farna

Masih nyimak

2022-10-09

0

Alice(*˘︶˘*).。.:*♡

Alice(*˘︶˘*).。.:*♡

sungguh...🤔

2021-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 「Pʀoʟoԍ」
2 「Fᴇsтιvᴀʟ」
3 「Bᴀʟᴀικoтᴀ」
4 「Hᴀʟғᴇɴ Lᴀʙoʀᴀтoʀιuм」
5 「Aɴᴀκ Bᴀʀu」
6 「Bᴇʏoɴᴅ」
7 「Bᴇʏoɴᴅ (Pᴀʀт 2)」
8 「Avʀᴀ Tᴇsт」
9 「Avʀᴀ Tᴇsт (Pᴀʀт 2)」
10 [Próti Exétasi]
11 「Pʀóтι Exéтᴀsι」
12 「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 2)」
13 「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 3)」
14 「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 4)」
15 「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 5)」
16 「Aт Scнooʟ」
17 「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 2)」
18 「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 3)」
19 「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 4)」
20 「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 5)」
21 「Déғтᴇʀι Doκιмí」
22 「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 2)」
23 「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 3)」
24 「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 4)」
25 「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 5)」
26 「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ」
27 「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ (Pᴀʀт 2)」
28 「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ (Pᴀʀт 3)」
29 「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ (Pᴀʀт 4)」
30 「Tнᴇ Kιɴԍ Wᴀɴтᴇᴅ」
31 「Pʀoмιsᴇ」
32 「Pʀoмιsᴇ (Pᴀʀт 2)」
33 「Tнᴇ Sᴀмᴇ Tʀιcκ」
34 「Coʀvιɴᴀʟ, ZᴀɴQuᴇᴇɴ, ᴀɴᴅ Tнᴇ Hᴀʟғ-Eʟғ」
35 「A Fᴀтнᴇʀ」
36 「Tнᴇ Scʀᴇᴀм」
37 「Tнᴀт Cʟuᴇ」
38 「Bιԍ Cʀᴇᴀтuʀᴇ」
39 「Pʀoנᴇcт Oɴᴇ」
40 「Pʀoғᴇssoʀ Hᴀʀᴘᴇʀ」
41 「Pʟᴀɴ Iɴ Tᴇʟᴇᴘᴀтнʏ」
42 「Moтнᴇʀ」
43 「Hᴇcᴀтᴇ」
44 「Aκu? Lᴇʟuнuʀмu」
45 「Rᴀнᴀsιᴀ」
46 「Boᴅoн」
47 「Puʟᴀu Lιcιsιᴀ」
48 「Sιsтᴇʀ's Hᴇᴀʀт」
49 「Uנιᴀɴ ᴅᴀʀι Sι Pᴀɴᴅᴀι Bᴇsι」
50 「Kᴇнᴀɴԍᴀтᴀɴ」
51 「Gᴇʟᴀᴘ」
52 「Aʟтᴇʀ Eԍo」
53 「Aʀтᴇмιs」
54 「Pᴇɴcιᴘтᴀ」
55 「Bᴀɴтuᴀɴ, Bᴀɴтuᴀɴ, Bᴀɴтuᴀɴ!」
56 「Hᴀɴтu」
57 「Iɴsιᴅᴇ」
58 「Tᴀмu」
59 「Iмᴘosтoʀ」
60 「Towᴀʀᴅs Huмᴀɴ Dᴇsтʀucтιoɴ」
61 「Kᴇмuɴcuʟᴀɴ Dᴇмι-Goᴅ Lᴀιɴɴʏᴀ」
62 「Bᴀʟᴀs Dᴇɴᴅᴀм」
63 「I ᴀм Tнᴇ Nᴀмᴇʟᴇss」
64 「Cнᴀɴԍᴇ」
65 「Pᴇɴʏιнιʀ Yᴀɴԍ Bᴇʀoʀԍᴀɴιsᴀsι」
66 「Huтᴀɴ Kᴇκᴇʟᴀмᴀɴ」
67 「Kᴇʟᴀs & Tιɴԍκᴀтᴀɴ」
68 「Pᴇмʙᴀԍιᴀɴ」
69 「Sᴇɴιoʀ」
70 「Iᴅᴇɴтιтʏ」
71 「Tнᴇ Tнιʀтᴇᴇɴтн Zoᴅιᴀc」
72 「Sι Aʟʙιɴo」
73 「Tuנuᴀɴ」
74 「Pᴇɴԍuмuмᴀɴ Eɴᴅ S1」
75 Pengumuman S2!!
Episodes

Updated 75 Episodes

1
「Pʀoʟoԍ」
2
「Fᴇsтιvᴀʟ」
3
「Bᴀʟᴀικoтᴀ」
4
「Hᴀʟғᴇɴ Lᴀʙoʀᴀтoʀιuм」
5
「Aɴᴀκ Bᴀʀu」
6
「Bᴇʏoɴᴅ」
7
「Bᴇʏoɴᴅ (Pᴀʀт 2)」
8
「Avʀᴀ Tᴇsт」
9
「Avʀᴀ Tᴇsт (Pᴀʀт 2)」
10
[Próti Exétasi]
11
「Pʀóтι Exéтᴀsι」
12
「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 2)」
13
「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 3)」
14
「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 4)」
15
「Pʀóтι Exéтᴀsι (Pᴀʀт 5)」
16
「Aт Scнooʟ」
17
「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 2)」
18
「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 3)」
19
「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 4)」
20
「Aт Scнooʟ (Pᴀʀт 5)」
21
「Déғтᴇʀι Doκιмí」
22
「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 2)」
23
「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 3)」
24
「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 4)」
25
「Déғтᴇʀι Doκιмí (Pᴀʀт 5)」
26
「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ」
27
「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ (Pᴀʀт 2)」
28
「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ (Pᴀʀт 3)」
29
「Uɴᴅᴇʀwoʀʟᴅ (Pᴀʀт 4)」
30
「Tнᴇ Kιɴԍ Wᴀɴтᴇᴅ」
31
「Pʀoмιsᴇ」
32
「Pʀoмιsᴇ (Pᴀʀт 2)」
33
「Tнᴇ Sᴀмᴇ Tʀιcκ」
34
「Coʀvιɴᴀʟ, ZᴀɴQuᴇᴇɴ, ᴀɴᴅ Tнᴇ Hᴀʟғ-Eʟғ」
35
「A Fᴀтнᴇʀ」
36
「Tнᴇ Scʀᴇᴀм」
37
「Tнᴀт Cʟuᴇ」
38
「Bιԍ Cʀᴇᴀтuʀᴇ」
39
「Pʀoנᴇcт Oɴᴇ」
40
「Pʀoғᴇssoʀ Hᴀʀᴘᴇʀ」
41
「Pʟᴀɴ Iɴ Tᴇʟᴇᴘᴀтнʏ」
42
「Moтнᴇʀ」
43
「Hᴇcᴀтᴇ」
44
「Aκu? Lᴇʟuнuʀмu」
45
「Rᴀнᴀsιᴀ」
46
「Boᴅoн」
47
「Puʟᴀu Lιcιsιᴀ」
48
「Sιsтᴇʀ's Hᴇᴀʀт」
49
「Uנιᴀɴ ᴅᴀʀι Sι Pᴀɴᴅᴀι Bᴇsι」
50
「Kᴇнᴀɴԍᴀтᴀɴ」
51
「Gᴇʟᴀᴘ」
52
「Aʟтᴇʀ Eԍo」
53
「Aʀтᴇмιs」
54
「Pᴇɴcιᴘтᴀ」
55
「Bᴀɴтuᴀɴ, Bᴀɴтuᴀɴ, Bᴀɴтuᴀɴ!」
56
「Hᴀɴтu」
57
「Iɴsιᴅᴇ」
58
「Tᴀмu」
59
「Iмᴘosтoʀ」
60
「Towᴀʀᴅs Huмᴀɴ Dᴇsтʀucтιoɴ」
61
「Kᴇмuɴcuʟᴀɴ Dᴇмι-Goᴅ Lᴀιɴɴʏᴀ」
62
「Bᴀʟᴀs Dᴇɴᴅᴀм」
63
「I ᴀм Tнᴇ Nᴀмᴇʟᴇss」
64
「Cнᴀɴԍᴇ」
65
「Pᴇɴʏιнιʀ Yᴀɴԍ Bᴇʀoʀԍᴀɴιsᴀsι」
66
「Huтᴀɴ Kᴇκᴇʟᴀмᴀɴ」
67
「Kᴇʟᴀs & Tιɴԍκᴀтᴀɴ」
68
「Pᴇмʙᴀԍιᴀɴ」
69
「Sᴇɴιoʀ」
70
「Iᴅᴇɴтιтʏ」
71
「Tнᴇ Tнιʀтᴇᴇɴтн Zoᴅιᴀc」
72
「Sι Aʟʙιɴo」
73
「Tuנuᴀɴ」
74
「Pᴇɴԍuмuмᴀɴ Eɴᴅ S1」
75
Pengumuman S2!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!