Bab 20

"Kok aku nggak dicium juga sih".

Devian dan Clarisa pun menghentikan aktivitas mereka kemudian tertawa geli.

"Oh iya, Aydin juga mau dicium ya? kemarilah" panggil Devian kepada anak tiri nya itu.

Mereka berdua pun mencium pipi kiri dan kanan Aydin secara bergantian kemudian tertawa bersama.

.

.

.

1 tahun kemudian

Aydin saat ini sudah berusia 7 tahun. Ada yang berbeda dari ulang tahunnya kali ini. Jika sebelumnya ia hanya bisa merayakan ulang tahun dengan kue tanpa tingkat dan juga tanpa lilin, kali ini tepat ulang tahunnya yang ke 7, Aydin mendapat kue ulang tahun bertingkat idamannya serta dipasangkan lilin bertuliskan angka 7.

Aydin merayakan ulang tahunnya bersama keluarga dan juga teman-teman sekolahnya. Tema ulang tahunnya yaitu dinosaurus.

"Tiup lilinnya..tiup lilinnya..tiup lilinnya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga" ucap tamu yang hadir di acara itu.

Aydin segera meniup kue ulang tahunnya, tidak lupa Devian mengabadikan momen ulang tahun anaknya itu yang terlihat sangat bahagia.

Setelah acara berakhir, Aydin mendapatkan banyak sekali hadiah dari teman-temannya. Ia mulai membuka satu persatu hadiah itu.

"Wah mami, papi lihat deh ada dinosaurus t-rex" ucap Aydin melihat salah satu karakter dinosaurus kesukaannya.

"Hadiahnya disimpan baik-baik ya, jangan sampai di rusak. Ini kan pemberian orang, jadi kita harus jaga" kata Clarisa memberi pengertian kepada Aydin agar tidak merusak dan membuang mainan sesukanya.

"Iya mami, Aydin pasti jaga kok".

"Itu baru anak papi" colek Devian di hidung Aydin.

"Ayo tidur, ini sudah malam loh" ajak Clarisa kepada anak dan suaminya.

Setelah menidurkan Aydin di kamarnya, Clarisa menuju ke kamarnya. Ia mendapati Devian sedang duduk bersandar di kasur sambil memandangi layar hp nya.

"Apa yang kamu lakukan sayang? sepertinya sangat serius melihat hp".

"Oh sayang kamu disini. Iya nih aku lagi lihat-lihat foto kita bertiga" ucap Devian.

"Mana? aku mau lihat juga dong" Clarisa menghampiri Devian dan bersandar di dada suaminya sambil memandangi foto mereka bertiga.

"Hahaha Aydin lucu sekali di foto ini" tunjuk Clarisa di salah satu foto.

"Bagus ya kalau Aydin ada adiknya. Jadi ada yang bisa menemaninya bermain" kata Devian masih memandangi foto-foto itu.

"Apa kamu menginginkannya sayang?" tanya Clarisa menatap serius ke arah Devian.

"Tentu saja. Tapi aku tidak akan memaksamu jika kau belum ingin mempunyai anak lagi".

"Sekarang aku siap sayang. Aku sadar, tidak seharusnya aku selalu menghindari ini semua hanya karena kejadian buruk yang pernah aku alami dulu".

"Terima kasih sayang. Aku tahu ini mungkin masih berat untukmu, apalagi kau dulu sempat keguguran. Tapi aku berjanji, aku akan menjaga bayi kita nanti" ujar Devian menggengam kedua tangan Clarisa.

"Iya, aku percaya sayang" kata Clarisa sambil tersenyum.

"Boleh aku melakukannya sekarang?".

Clarisa mengangguk.

Setelah mendapat persetujuan, Devian akhirnya melakukan pembuahan tanpa menggunakan alat pengaman.

"Terima kasih sayang, aku sangat mencintaimu" ucap Devian, mencium puncak kepala istrinya.

"Aku juga sangat mencintaimu, suamiku".

Mereka mengakhiri malam yang indah dengan berciuman.

.

.

.

Beberapa bulan kemudian Clarisa akhirnya hamil, ia segera memberitahu Devian atas kehamilannya. Tentu saja Devian sangat bahagia mendengar kabar kehamilan Clarisa, terlebih lagi Aydin yang bersemangat karena akan mempunyai seorang adik.

"Mami dede bayinya sedang apa sekarang?" Aydin kerap kali menanyakan kabar adiknya sejak mengetahui ibunya hamil.

"Dede bayinya lagi nendang-nendang perut mami" ujar Clarisa sambil mengelus-elus perutnya.

"Benarkah? Aydin mau dengar dong mi".

Aydin mendekatkan wajahnya ke arah perut ibunya. "Wah benar mami, dedenya nendang-nendang".

"Dede bayi jangan nakal ya disana, nanti mami kelelahan" ucap Aydin mengelus perut ibunya.

"Wah ada apa ini ramai-ramai? papi nggak diajak nih?" tanya Devian dari balik pintu.

"Dede bayinya nakal, nendang-nendang perut mami" adu Aydin.

"Masa sih, papi juga pengen dengar dong".

"Wah iya ya dia nendang-nendang di dalam. Nanti kalau dede bayinya lahir kita cium-cium pipinya karena membuat mami susah bergerak".

"Siap papi" kata Aydin.

Clarisa tersenyum melihat kelakuan anak dan suaminya.

.

.

.

Beberapa bulan kemudian, Clarisa akhirnya melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik yang diberi nama Alvena yang memiliki arti mulia dan bijaksana.

"Aydin mainnya bareng ade Alvena ya".

"Kan ade Alvena nya belum ngerti apa-apa mi" kata Aydin.

"Dulu kan bilangnya mau main bareng, ajarin main dong adiknya".

"Baik mami".

Clarisa menyuruh Aydin untuk mengajak Alvena bermain, karena hari ini ia sibuk membuat kue ulang tahun untuk Devian. Ya, suaminya itu berulang tahun hari ini. Ia sengaja tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada Devian, agar bisa memberikan kejutan ulang tahun saat pulang kerja nanti.

"Ayo sayang sudah waktunya mandi. Hari ini kita akan membuat kejutan untuk papi".

"Kejutan untuk papi? kejutan apa itu mami?" tanya Aydin merasa bingung.

"Kejutan ulang tahun, karena hari ini adalah hari ulang tahun papi. Kita bertiga akan kasih kejutan, jadi Aydin mandi sekarang ya, habis itu kita dekor rumah ini dengan balon" ujar Clarisa.

"Benarkah? baiklah Aydin akan cepat-cepat mandi" kata Aydin segera berlari ke kamar mandi.

Setelah semua dekorasi dan kuenya sudah siap, Clarisa mulai mengetik pesan untuk Devian. Ia menyuruh Devian agar pulang cepat hari ini.

Setelah menunggu sekitar 30 menit, terdengar suara mobil di halaman rumah.

Clarisa, Aydin dan Alvena terlihat sudah bersiap di ruang tengah menyambut kedatangan Devian.

Saat pintu terbuka, mereka langsung berteriak kejutan, membuat Devian yang baru saja masuk ke dalam rumah menjadi terkejut sekaligus bahagia.

"Papi kira kalian sudah lupa ulang tahun papi" kata Devian.

"Nggak mungkin lupa dong sayang. Tadi itu aku sengaja nggak kasih ucapan karena mau kasih kejutan sekarang" ucap Clarisa.

"Istriku ini memang hebat" Devian mengecup bibir Clarisa, kemudian beralih ke Aydin yang tengah memandangi nya.

"Aydin juga bantuin mami ya?" tanya Devian sambil berjongkok memandangi Aydin.

"Iya pi. Aku dan Alvena yang bantuin mami".

"Papi bangga sama kamu. Terima kasih sayang" ucap Devian lalu mengecup pipi Aydin, kemudian Alvena.

"Sekarang tiup lilinya dulu dong sayang, terus buat permohonan".

Devian memejamkan matanya membuat permohonan, kemudian meniup lilinnya.

"Apa permohonan kamu sayang?" tanya Clarisa kepada suaminya.

"Aku tidak memohon apapun, aku hanya berterima kasih kepada Tuhan karena Tuhan sudah mengirimkan wanita yang luar biasa, dengan anak-anak yang sangat cantik dan ganteng. Aku bersyukur memiliki kalian. Terima kasih sudah hadir di kehidupan ku selama ini".

"I love you sayang".

"I love you too papi" ucap Clarisa dan Aydin bersamaan.

TAMAT.

 

🌺 🌺 🌺 🌺

 

*Halo Guys, terima kasih banyak sudah mendukung karya author 😊

Mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dan alur cerita yang kurang baik, karena author masih penulis pemula 🙏

Jangan lupa mampir di karya author yang lainnya ya, yaitu :

Dosenku Sahabatku

Suamiku Adik Kelasku

Sampai jumpa 🤗*

Terpopuler

Comments

Sabrina Hasna

Sabrina Hasna

gila si ini kea di dunia asli kejadian juga tapi bedanya yg di dunia asli bapak kandung alig ga tuh tapi bukan 10 tahun tapi 20 tahun di ruang bawah tanah dinamain anti bom apalah itu gua nonton di ytp channelnya yuvi phan lupa judul nya.. untungnya happy ending:)

2020-11-15

1

Feby Andrea Arifa

Feby Andrea Arifa

sudah tamat y thor. sebenarnya aq ngilu bacanya karena banyak pelecehan. tapi y sudahlah yg penting happy ending. thanks Thor 👍

2020-11-12

2

~•°🌸kyky🌸°•~

~•°🌸kyky🌸°•~

ga panjang, tp lumayan untuk membuang waktu luang. teruslah berkarya thor..

2020-11-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!