*Untuk para pembaca, tolong jangan dibaca setengah-setengah ya🙏 author takut, kalian akan salah paham dengan ceritanya kalau tidak dibaca keseluruhan😊
Terima kasih semua*💕
.
.
.
Clarisa akhirnya mulai mengurungkan niatnya untuk pindah ke tempat lain, padahal uang tabungannya yang sudah dikumpulkan sejak 3 tahun itu sudah cukup untuk membiayai hidupnya dan kuliahnya. Tapi melihat keluarganya yang membaik, membuat Clarisa berpikir kembali untuk pindah dari rumah itu.
Keesokan harinya seperti biasa Clarisa bersiap untuk ke kampus, tetapi kali ini ia berniat untuk datang 1 jam lebih cepat dari biasanya.
Saat keluar dari rumah, Clarisa melihat stalker itu sudah ada dan menatap Clarisa dari kejauhan. Seperti biasa pria itu menggunakan masker dan kali ini dia memakai hodie berwarna abu-abu.
Wah apa dia menginap disekitar sini, kenapa sepagi ini dia sudah datang. Gumam Clarisa terlihat kagum dengan kesetiaan stalkernya itu.
Clarisa berjalan melewati stalker itu seakan-akan tidak mengetahui keberadaan dia. Clarisa mencoba menahan tawanya, sebab ia merasa lucu setiap kali memikirkan hubungannya dengan stalker itu seperti sedang bermain petak umpet.
Sesampainya di kampus, Clarisa bergegas ke perpustakaan untuk bertemu dengan sahabatnya yaitu Viona.
Viona merupakan satu-satunya sahabat Clarisa sejak mereka SD hingga sekarang dan merupakan satu-satunya orang yang mengetahui Clarisa memiliki Stalker selama 3 tahun ini. Tentu saja Viona juga mengetahui perlakuan ibu Clarisa yang sangat buruk kepada Clarisa sejak SD.
"Wah ternyata kamu beneran cepat datang nih. Apa stalker mu terkecoh?" tanya Viona mencoba menggoda Clarisa.
"Apanya yang terkecoh, aku keluar dari pintu, dia sudah menatapku dari kejauhan" ujar Clarisa.
"Wah luar biasa. Dia harusnya diberi penghargaan. Selama 3 tahun dia tidak pernah bosan mengikutimu ckck" kata Viona sangat kagum.
"Ngomong-ngomong kamu nggak penasaran dengan wajahnya? dan juga namanya?" tanya Viona.
"Penasaran sih, tapi setiap aku berjalan mendekatinya dia mulai menjauh seakan-akan tidak ingin berbicara denganku".
"Kamu bilang dia tidak pernah muncul setiap kamu berada di rumah kan? tapi setiap keluar, dia selalu muncul?" tanya Viona mencoba mengintrogasi Clarisa.
"Iya benar" angguk Clarisa.
"Aku punya ide supaya stalker kamu itu terkecoh. Mau dengar nggak?" tawar Viona.
Clarisa penasaran dengan tawaran Viona dan mengiyakan tawaran sahabatnya itu.
"Begini, kamu kan setiap hari aktivitasnya selalu monoton. Pergi kampus, ke tempat kerja, belanja kebutuhan dapur seminggu sekali, terus pulang kan?" kata Viona
"Jadi, karena kamu sampai di rumah stalker itu sudah tidak ikut lagi, nanti malam itu juga aku jemput kamu dirumah dan kamu menginap di rumah aku. Pasti besok pagi stalker kamu gelagapan nyariin kamu hahaha" Viona tertawa puas memikirkan idenya sendiri.
"Dasar, kamu jahat banget" Clarisa tertawa kecil. Ia mulai memikirkan tawaran Viona. Menurutnya, tidak ada salahnya menerima tawaran itu. Ia ingin tahu seberapa tanggap stalker itu padanya.
"Gimana? mau nggak?" tanya Viona.
"Baiklah, tapi aku bilang ke mama dan papa dulu" ujar Clarisa.
"Oh iya, gimana sama mama kamu? dia sudah tidak pernah pukul kamu lagi kan?"
"Sudah tidak. Semenjak papa tiri ku muncul, mama sangat berubah 180 derajat" kata Clarisa sangat senang.
"Untung lah papa tiri mu sangat baik. Semoga selalu harmonis"
"Iya semoga saja"
"Baiklah ayo kita ke kelas. Sebentar lagi sudah mau mulai pelajarannya" ajak Viona. Mereka berdua pun meninggalkan perpustakaan dan segera menuju ke kelas.
Selesai perkuliahan, Clarisa menuju ke tempat kerjanya. Seperti biasa saat sedang bekerja, ia melihat stalker itu sedang menatap nya dari kejauhan.
Setelah Clarisa mendapat izin dari ibu dan ayah tirinya untuk menginap di rumah Viona. Maka malam ini juga, Viona dan Clarisa akan melaksanakan aksi mereka.
Saat dilihatnya stalker itu sudah pergi meninggalkan sekitar rumahnya, Clarisa mulai mengirimkan pesan kepada Viona untuk menjemputnya.
Dia sudah pergi. Begitulah isi pesan Clarisa. Tidak lama, Viona membalas pesan Clarisa dengan mengirimkan emoticon tanda bahwa ia mengerti.
Beberapa saat kemudian, mobil Viona sudah datang. Segera Clarisa masuk ke dalam mobil itu seperti sedang dikejar seseorang.
"Wah, kenapa aku seperti pencuri yang sedang bersembunyi begini" ucap Clarisa mencoba mengatur kembali napasnya.
"Kau tahu, aku merasa seperti sedang berada di sebuah film kejar-kejaran" ujar Viona yang sedang berkendara.
"Kau yakin stalker itu tadi sudah pergi?" lanjut Viona.
"Iya aku yakin. Aku melihatnya pergi kok" jawab Clarisa.
"Kalau dia mengetahui keberadaanmu bagaimana?"
"Jika dia tahu, aku harus mendaftarkannya di museum pemecah rekor sebagai stalker terbaik sepanjang masa" mereka tertawa bersama membayangkan hal yang menurut mereka konyol itu.
Tanpa Viona dan Clarisa sadari, stalker itu melihat kejadian tadi dan membuntuti mereka berdua dari jarak yang agak jauh.
Sesampainya di apartemen Viona, mereka berdua memutuskan untuk menonton film bersama sambil curhat satu sama lain. Ya, Viona memang tinggal sendiri di apartemen, sehingga tidak ada yang mengganggu mereka saat itu.
Saat ingin tidur, Clarisa berencana untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan wajahnya terlebih dahulu. Saat akan ke kamar mandi, Clarisa tidak sengaja melihat ke arah jendela. Tiba-tiba saja Clarisa berteriak, membuat Viona terkejut dan segera menghampiri Clarisa.
"Kamu kenapa berteriak Cla?" tanya Viona.
"It..itu, stalkernya ada di seberang apartemen kamu" kata Clarisa. Ia tidak percaya stalker itu akan menemukannya saat ini juga.
"Fix kamu harus laporin dia ke polisi. Dia pasti sudah lacak hp kamu sehingga dia tahu kamu kesini" ujar Viona.
"Hah? kok sampai ke polisi sih" Clarisa sedikit takut jika hal seperti ini harus dilaporkan ke polisi.
"Kamu nggak lihat apa? dia itu sudah menganggu kenyamanan. Bisa saja nanti dia menjadi ancaman buat kamu Cla".
"Iya nanti aku akan pikirkan itu. Sekarang kita tidur dulu" ujae Clarisa.
Sebelum masuk ke kamar, Clarisa kembali melihat ke arah jendela. Matanya dan stalker itu seakan sedang bertatapan saat ini.
Sebenarnya kau siapa? kenapa selalu mengikutiku selama 3 tahun ini. Batin Clarisa.
Keesokan harinya, Clarisa dan Viona pergi bersama ke kampus. Saat keluar dari parkiran, lagi-lagi mereka melihat stalker itu sedang menatap dari kejauhan.
"Wah apa dia tidak ada pekerjaan? kenapa 24 jam selalu mengikutimu" kata Viona merasa kesal.
"Entahlah. Antara dia tidak mempunyai pekerjaan, atau dia kaya tujuh turunan sehingga tidak perlu kerja lagi." ucap Clarisa sedikit tertawa.
"Iya ya. Aneh banget sumpah. Kalau aku jadi kamu Cla, sudah lama aku laporin orang itu ke polisi"
"Entahlah Vi. Aku merasa lega setiap dia mengawasiku. Apa mungkin karena sudah 3 tahun seperti ini ya?" tanya Clarisa.
Viona terkejut mendengar perkataan sahabatnya itu. "Sepertinya aku harus membawamu ke rumah sakit, otakmu jadi gagal berfungsi karena stalker itu"
Clarisa hanya menarik napas dan menatap kosong ke arah jendela mobil. Ia sendiri bingung kenapa perasaannya seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
maharastra
emmm..mungkin kenal 🤔
2022-10-30
0
Betty Manoppo
🤣🤣stalkerx rich banget
2020-11-12
0