"Halo Devian, bagaimana kabarmu hari ini?" tanya tamu itu yang ternyata adalah ayah tiri Clarisa.
"Tuan, ada apa tuan kemari?" tanya Devian sangat gugup.
"Ohh tidak, saya hanya ingin berkunjung saja dan ingin mengatakan sesuatu hal" ujar pria paruh baya itu.
"Silahkan duduk tuan" Devian mempersilahkan pria yang ia sebut tuan itu untuk duduk.
"Mulai hari ini, kamu berhenti mengikuti Clarisa" kata pria itu to the point.
"Kenapa tiba-tiba tuan?" tanya Devian. Ia merasa bingung karena selama 3 tahun, ini pertama kalinya ia disuruh berhenti.
"Jika saya menyuruhmu berhenti maka berhenti lah, jangan pernah tanya alasannya" kata pria itu dengan nada serius.
"Ba..baik tuan" ucap Devian sambil tertunduk.
"Baiklah hanya itu saja yang ingin saya sampaikan. Semoga hari mu menyenangkan" ucap pria itu sambil berlalu pergi.
Flashback on
Devian baru saja keluar dari penjara. Ia dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, karena dituduh membunuh ibu kandungnya sendiri. Kini Devian tinggal seorang diri, tidak ada satupun keluarga yang ia kenal setelah ayah dan ibunya meninggal.
Setelah keluar dari penjara, Devian diberi tempat tinggal di sebuah basement dan diberi uang oleh seseorang yang mengaku teman ayahnya yang kini ia panggil dengan sebutan 'tuan' itu. Tentu saja itu semua tidak gratis, Devian disuruh untuk mengikuti kemana pun seorang gadis, yang tidak lain adalah Clarisa.
Sejak Clarisa berumur 16 tahun sampai sekarang berumur 19 tahun, Devian terus mengkutinya.
Tuannya itu menyuruh Devian untuk mengikuti Clarisa karena ia tidak ingin Clarisa dekat dengan cowok lain. Ya, ayah tiri Clarisa telah terobsesi dengan Clarisa sejak ia pertama kali melihatnya di rumah Clarisa.
Bahkan saking terobsesinya kepada Clarisa, ia menyuruh Devian untuk mengikuti 24 jam kemana pun Clarisa pergi, kecuali di rumah. Karena tentu saja ia bisa mengawasi Clarisa jika berada di rumah.
Flashback off
POV Devian
Aku sangat bahagia bisa menjadi lebih dekat dengan Clarisa, wanita yang selama 3 tahun ini selalu aku ikuti kemana pun. Ternyata dia merupakan anak yang sangat ceria dan juga cerewet. Aku yang hampir tidak pernah tersenyum, menjadi lebih sering tersenyum saat bersama dia.
Hari ini aku sudah siap menunggunya seperti biasanya. Ia keluar dengan tersenyum. Sangat manis, pikirku.
Tiba-tiba dia mengatakan bahwa ingin mengajak aku untuk makan malam bersama keluarganya dan juga mengatakan nama ku pada keluarganya, terutama ayahnya itu.
Tentu saja itu membuatku sangat ketakutan. Aku tidak bisa menerima tawarannnya dan pergi begitu saja.
Aku terus merasa gelisah, sampai akhirnya terdengar ketukan pintu. Aku melihat ternyata iblis itu datang. Ya, iblis yang aku sebut 'tuan' itu tepat berada di depanku.
Dia menyuruhku untuk tidak mengikuti Clarisa lagi. Sungguh aneh, ini pertama kalinya dia menyuruhku berhenti mengikuti Clarisa.
Aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh orang ini. Aku akan mencari tahu apa yang dia sembunyikan dari ku.
POV Author
Clarisa masih dikurung di ruang bawah tanah itu. Ia mencoba berteriak meminta tolong, tapi usahanya sia-sia. Clarisa merasa sangat lelah dan putus asa, yang dilakukan hanyalah menangis setiap saat.
Ayah tirinya datang ke tempat Clarisa dikurung. Ia memberikan makanan kepadanya.
Clarisa membuang muka melihat makanan itu, ia enggan untuk memakannya.
"Makanlah, sejak tadi malam kau belum makan apa-apa" ucap pria itu sambil menyodorkan makanan di hadapan Clarisa.
Clarisa tetap membuang mukanya. Sampai ayah tiri nya mulai kesal dan memaksa Clarisa untuk makan makanan itu.
"Saya sudah bilang jangan pernah melawan kenapa kau keras kepala sekali!" ujar ayah tiri Clarisa sambil menjambak rambut Clarisa.
"Akkhh, sakit" ucap Clarisa.
"Kalau kau tidak ingin tersiksa, sebaiknya ikuti perintahku! makan sekarang!"
Clarisa terpaksa mulai makan makanannya sambil terus menangis.
Selesai makan Clarisa ditarik ke kasur oleh ayah tiri nya. Clarisa terkejut dengan sikap ayah tiri nya itu, dan yang lebih mengejutkan lagi saat ayahnya mulai membuka celana di hadapan Clarisa.
"Ap..apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Clarisa sangat ketakutan.
"Bersenang-senang sayang" jawab ayah tiri nya.
"Tolong jangan perkosa saya, tolong jangan" teriak Clarisa histeris saat ayahnya mulai membuka baju Clarisa.
Clarisa terus berusaha memberontak sambil terus menangis. Tiba-tiba tamparan melayang di pipi nya.
"Kau nikmati saja bodoh! semua ini salahmu yang berani dekat dengan pria lain"
"Tidak. Aku mohon jangan lakukan ini aku masih perawan, aku tidak sudi keperawananku hilang diambil orang bejat seperti mu!" Clarisa semakin berteriak tidak karuan.
Ayah tiri Clarisa segera mengikat kedua tangan dan kaki Clarisa dan mulai melakukan aksinya. Ia menghujamkan miliknya kepada Clarisa, membuat Clarisa memekik begitu keras.
Dilihatnya darah segar keluar dari tubuh Clarisa, membuat ayah tiri nya tersenyum kemenangan.
"Akhirnya aku memilikimu seutuhnya sayang"
Clarisa hanya bisa menangis meratapi nasibnya saat ini. Ia merass ingin mengakhiri hidupnya, ia merasa tidak kuat lagi. Sejak kecil ia terus saja disiksa, dan sekarang ia harus kehilangan keperawanannya yang berharga akibat perlakuan bejat ayah tiri nya itu.
Setelah memperkosa Clarisa beberapa kali, ayah tiri nya segera pergi meninggalkannya tanpa merasa bersalah sama sekali.
Clarisa terus menangis bahkan sampai memukul kepalanya di tembok akibat perlakuan ayah tiri nya itu.
Ayah tiri Clarisa kini sedang membuat surat seolah-olah Clarisa yang menulis surat itu. Suratnya berisi kata-kata makian yang ditujukan kepada ibu Clarisa karena selama ini telah menyiksa Clarisa. Di surat itu juga tertulis bahwa Clarisa akan pergi jauh dan tidak akan kembali lagi kepada ibunya.
Setelah menulis suratnya, ayah tiri Clarisa segera pulang ke rumah dan memulai aksinya.
"Hai sayang kamu sudah pulang?" tanya ibu Clarisa kepada suaminya.
"Iya sayang"
"Kamu lihat Clarisa? kenapa dari kemarin saya tidak melihat anak itu" ucap ayah tiri Clarisa memulai aksinya.
"Entahlah mungkin dia lagi keluar dengan anak bernama Devian atau Viona"
"Saya akan coba melihatnya di kamar, siapa tahu dia sudah datang" ujar ayah tiri Clarisa.
Saat sampai di kamar Clarisa, ayahnya langsung mengeluarkan surat yang tadi ditulisnya.
"Mama, ma. Coba kamu kemari" teriak ayah tiri Clarisa.
"Ada apa pa?" tanya ibu Clarisa.
"Ini ada surat di meja ini, sepertinya surat ini dari Clarisa"
Ibu Clarisa mulai membaca surat itu, ia sangat marah mengetahui anaknya yang pergi meninggalkannya.
"Dasar anak tidak tahu diri. Bisa-bisanya dia pergi dari rumah ini dan mengatai aku seperti itu" kata ibu Clarisa terlihat sangat emosi.
"Sabar ma, kita cari Clarisa ya"
"Biarkan saja dia pa. Anak itu sangat tidak tahu terima kasih. Mama tidak mau berurusan lagi dengan dia"
Ayah tiri Clarisa segera memeluk istrinya. Ia tersenyum sinis melihat reaksi istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Fitri Lin
waahhhh.smpe diperkosa...ckckck...
2020-12-09
0
Fitri Nurdiny
sdkt mirip sm kisah nyata org luar yg ayahnya menyekap dan menyetubuhi anaknya bertahun2 dan membuat alibi seolah anaknya kabur...🙏
2020-11-18
0
Berrox Kaibo
waw... waw... waw...
mak ma bpk horor jg ya 🤔
ntar mampir lg thor, mandi dl byar seger 😁
2020-09-06
2