Bab 15

"Siapa nama orang itu?".

"Clarisa Stewart. Dia di culik dan akhirnya mempunyai anak laki-laki dari ayah tiri nya yang bejat itu" kata Devian terlihat geram.

"Baiklah, aku akan mencoba membantumu untuk menemukannya".

Rian memutuskan untuk membantu Devian untuk menemukan Clarisa dan anaknya.

"Jadi kita mulai mencarinya darimana?" tanya Rian.

"Kita cari di mebel tempat mereka disembunyikan" jawab Devian.

"Kau yakin mereka masih ada disana setelah 3 tahun?".

"Tidak, tetapi pasti ada petunjuk disana".

"Apa kau sudah merasa baikan? kau baru saja sadar dari koma".

"Iya sudah, hanya sedikit pusing tadi saat bangun".

"Baiklah kalau begitu, kita pergi sekarang".

Devian dan Rian menuju ke tempat mebel ayah tiri Clarisa. Mebel itu terlihat sudah berantakan seperti tidak ada lagi pengurusnya.

Mereka memasuki tempat Clarisa di kurung, sesuai dugaan tempat itu sudah kosong bahkan ruangan yang dilapisi baja itu dibiarkan terbuka.

"Jadi mereka dikurung di tempat seperti ini? keterlaluan" ucap Devian, mengepalkan tangannya.

"Aku akan menghubungi tim ku untuk mencari tahu keberadaan wanita itu dan anaknya" kata Rian berjalan keluar untuk menghubungi tim nya.

Devian terlihat masih betah berada di dalam ruangan itu. Ia mengelilingi ruangan sempit itu dan melihat sesuatu yang menarik perhatiannya yaitu mainan dinosaurus.

Dia benar-benar menyukai mainan ini ternyata. Aku tidak sempat bertanya siapa namanya. Gumam Devian.

Devian duduk di tepi kasur, ia kembali memandangi seluruh ruangan itu dan menemukan satu catatan kecil, yang sepertinya milik Clarisa. Ia membuka catatan itu dan mulai membacanya.

Jika kau menemukan surat ini, berarti aku dan Aydin sudah pergi dari ruangan ini. Pada malam itu, aku seperti merasa kehilangan 2 orang yang berharga dari hidupku, yaitu kehilanganmu dan kehilangan janin di kandunganku. Saat aku mendengar suara tembakan, aku benar-benar merasa kehilanganmu Devian, aku harap kau masih hidup saat ini. Jika kau masih hidup, aku harap kau hidup dengan baik sekarang dan berhenti membantu menyelamatkanku karena aku tidak ingin kau dalam bahaya. Maafkan aku Devian, semoga kau bahagia.

Begitulah akhir dari pesan yang dibaca Devian, air matanya jatuh membasahi wajahnya. Ia merasa sangat menyesal karena tidak bisa membantu menyelamatkan Clarisa malam itu, jika saja ia berhasil menyelamatkannya mungkin saja bayi yang dikandung Clarisa masih tetap hidup sampai saat ini.

Aku tidak akan pernah berhenti mencarimu Clarisa, dimana pun kau berada aku akan tetap mencari dan menyelamatkanmu dari pria itu. Batin Devian.

Devian keluar dari ruangan itu dan pergi menemui Rian.

"Jadi bagaimana? apa ada petunjuk?"

"Aku sudah menghubungi tim ku, katanya ayah tiri Clarisa yang bernama Robert telah pindah bersama istrinya ke Texas. Mungkin saja dia juga membawa wanita dan anak itu bersamanya".

"Kalau begitu kita ke Texas sekarang".

"Apa kau tidak mabuk darat? perjalanannya cukup jauh" kata Rian, bercanda.

"Tenang saja, aku tidak sekampungan itu" sungut Devian.

"Hahaha baiklah".

.

.

.

Sesuai yang dikatakan Rian, saat ini Clarisa dan Aydin sedang berada di Texas. Ayah tiri nya yang bernama Robert, membawa Clarisa dan Aydin beserta istrinya yang tidak lain adalah ibu kandung Clarisa ke dalam mobil kap terbuka.

Aydin dan Clarisa disembunyikan Robert di kap mobil dengan ditutupi terpal dan beberapa furniture, agar istrinya tidak curiga.

Clarisa dan Aydin tidak bisa melompat keluar saat itu karena tangan, kaki dan juga mata mereka diikat. Di Texas, mereka disembunyikan di gudang samping rumah ayah dan ibunya tinggal.

Clarisa lebih banyak berdiam diri semenjak kejadian tempo hari. Tidak ada lagi senyum menghiasi wajahnya. Aydin yang saat ini sudah mulai mengerti dengan keadaan yang sedang ia alami dengan ibunya, mulai memperhatikan kondisi ibunya yang sering berdiam diri.

"Mami, mami mau makan?".

"Tidak apa, Aydin makan saja duluan, mami belum lapar".

"Mami belum makan dari kemarin, Aydin ambilkan roti ya, mami makan sedikit".

"Iya, makasih sayang".

Clarisa sangat bersyukur memiliki Aydin di hidupnya. Aydin yang baru berusia 6 tahun, sudah menjadi anak yang mandiri, bahkan bisa dibilang anak yang kuat. Dia tidak pernah menunjukkan kesedihannya saat terluka atau pun terjatuh dan juga tidak pernah mengeluh tentang apapun.

.

.

.

Devian dan Rian telah sampai di Texas. Sesuai informasi yang diberikan oleh tim Rian, mereka menemukan alamat rumah Robert.

"Kita belum bisa menggeledah rumahnya" kata Rian.

"Kenapa begitu?" tanya Devian merasa heran.

"Tidak ada surat perintah jadi kita tidak bisa melakukannya".

"Jadi apa yang harus kita lakukan?".

"Kita harus menjebak dia dengan suatu hal, agar surat perintah penggeledahan bisa dilakukan".

"Tapi kau yakin wanita dan anak itu ada di rumah itu?".

"Aku sangat yakin. Ayo kita jebak dia" kata Devian.

Devian dan Rian mulai melakukan aksi mereka. Devian yang terampil mencuri barang sejak ia kecil memakai keahlian yang ia punya untuk menjebak Robert seakan-akan Robert lah pencurinya. Karena hal itu lah, menyebabkan Robert di tahan di kepolisian selama 1 x 24 jam.

Dalam waktu 1 x 24 jam itu juga mereka harus menemukan keberadaan Clarisa dan Aydin, jika tidak, usaha mereka semua akan sia-sia.

Pencaharian pun dimulai, tim kepolisian mulai menggeledah seluruh bagian rumah Robert.

Istri Robert yaitu ibu Clarisa berteriak marah, ia tidak terima ada orang yang masuk dan menggeledah rumahnya.

"Tolong kerja samanya bu, jika ibu tidak bisa diajak kerja sama, kami tidak segan-segan untuk menyuruh ibu menunggu di luar sampai penyelidikan selesai" ujar Rian.

"Apa maksudmu? ini rumah saya, kalian tidak berhak mengusir saya dari rumah ini dan suami saya juga bukan seorang pencuri!".

"Tolong kerja samanya ibu. Anak anda mungkin dalam bahaya saat ini" kata Rian dengan suara besar, saat ini ia mulai terpancing emosi.

"Anak? anakku sudah tidak ada. Dia sudah kabur dari rumah. Anak tidak tahu terima kasih itu sebaiknya tidak aku lahirkan dulu".

Saat Rian ingin membalas perkataan ibu Clarisa, tiba-tiba terdengar suara teman polisinya yang berteriak, "Disini".

Saat Rian datang ke tempat yang dimaksud temannya, ia sangat terkejut telah menemukan seorang wanita kurus yang terlihat lemah, dan seorang anak laki-laki yang memiliki rambut panjang berada di gudang rumah itu.

"Keluarkan mereka dan bawa ke rumah sakit. Sepertinya mereka adalah korban penculikkan".

Devian yang menunggu di halaman depan rumah terkejut melihat Clarisa dan Aydin yang dikawal polisi memasuki mobil.

"Clarisa, Aydin" teriak Devian.

Clarisa mencoba mencari suara orang yang memanggilnya dan ia mendapati Devian.

"Terima kasih banyak Devian" ucap Clarisa, kemudian masuk ke dalam mobil polisi bersama Aydin.

Devian meneteskan air matanya, hatinya kini merasa sangat lega. Perjuangannya yang sangat panjang yaitu selama 10 tahun akhirnya terbayar juga. Ia berhasil menyelamatkan Clarisa dan Aydin, kedua orang yang dia sayangi.

Terpopuler

Comments

LadyRain Gothik

LadyRain Gothik

thor orang yang baru sadar dari koma 3 tahun langsung bisa jalan ya.. mungkin di percepat penyembuhannya ya?

2021-01-05

0

Berrox Kaibo

Berrox Kaibo

Akhirnya.... hepi jg 😂

2020-09-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!