Eliana Jatuh Cinta ...?

"Tunggu Nona, katanya kita teman. Masa ninggalin gitu sih?" Rendy menghentikan Eliana dengan memegang tangan nya.

Eliana berhenti, dengan segera menepis tangan Rendy. Kemudian begitu cepat juga Rendy mengiringi langkah El, setelah membuka helm dan menyimpan di atas sepeda motornya.

Eliana dengan langkah cepat menuju ke arah Arsya, begitu pun dengan Arsya mempercepat langkahnya menuju Eliana, dia penasaran ingin segera tau siapa pria itu.

Rendy dasar pria yang cuek, dia tanpa beban sama sekali, mengikuti setiap langkah El, dia tidak tau ada makhluk yang akan sangat marah terhadapnya.

"Kak Ars, dimana ponselku?" begitu Eliana tiba dan kemudian menodong Arsya dengan pertanyaan yang sejak tadi ingin di utarakanya.

"Ponsel apa?" Arsya heran.

"Ponsel aku-lah, punya siapa lagi? Ibu bilang, Kak Arsya yang tau dimana ponselku."

"Ya ampun, De ... De. Begitu paniknya ga ketemu HP sebentar saja."

"Hari ini tuh, temenku mau ngirim tugas kuliah. Kalau penting banget gimana? Aku bisa keteter ...." Dengan manjanya El merengek pada kakak KW nya itu.

"Huh ... Adik manja, tadinya aku mau marah gak jadi deh." Arsya mengacak-acak rambut El.

Rendy yang memperhatikan sejak tadi heran, kenapa Eliana begitu manja pada pria itu. Dia tau Arsya Putra Sanjaya adalah siswa SMA di sekolah nya ketika dia masih SMP, tapi setau dia kakak Eliana bukan Ars.

Kenapa mereka begitu akrab? Jika mereka pacaran ga mungkin. Setauku pacar Arsya bukan El .... Gumam Rendy.

"Ayo El, udah selesai belum urusan nya? Kita jalan yuk!" Tiba-tiba Rendy nimbrung.

El mendadak tidak enak pada Arsya, tapi kenapa dia harus gak enak? Bukanya El tidak menaruh hati pada Arsya? Kenapa juga El harus menjaga perasaan Arsya? Hem ... Sebuah perasaan memang sulit untuk di gambarkan.

El melihat pada Arsya dengan tatapan kikuk, begitu pun Arsya sudah menatap El sejak tadi dengan tatapan tajam penuh tanda tanya.

"Oya Rend, maaf ya aku udah ngerepotin. Kayanya aku ga bisa kemana-mana, makasih ya udah mau antar aku." Akhirnya El menemukan jawaban yang tepat, dan berharap setelah ini Rendy pergi.

"Ya sudah, aku pergi ya. Nanti aku chat kamu, aku ingin ngobrol-ngobrol melepas kangen gitu, hehehe ...!" Rendy pergi dengan gaya cueknya sambil memutar-mutar kunci motor dengan jari telunjuknya.

Haduh ... kenapa Rendy bilang kaya gitu sih. Nyebelin banget dia. Bisa berabe urusannya, aku bakal di interogasi habis-habisan oleh kak Arsya. Eliana

Arsya menarik tangan El tanpa memberi tau akan kemana. Perasaan El tidak karuan, meski dia tidak mengakui perasaannya pada Arsya, tapi dia tidak ingin ada pertengkaran. El menghargai orang tuanya dan Arsya juga, El tau bahwa membuat Arsya terluka adalah kesalahan besar.

Arsya sudah tak ingin bicara lagi, biar diselesaikan di rumah saja pikirnya. Kemudian ia membawa El masuk ke dalam sebuah mobil. 

"Tunggu sebentar, jangan kemana-mana!" Hanya itu yang Arsya ucapkan. Kemudian dia pergi lagi.

"Makin tegang aja nih, Kak Ars mau apa sih? Mau marahin aku ya marah aja, jangan bikin teka teki seprti ini. Tuhan ... Aku mohon jangan terjadi masalah padaku, aku berjanji akan menjadi gadis yang dewasa. Aku ga bakal manja lagi, ga bakal mudah marah, aku mau membuka hati untuk kak Arsya, karena aku ga suka kalau kak Arsya marah atau sedih ...."

Tanpa sadar Eliana mengeluarkan isi hatinya tentang Arsya. Ternyata dia peduli pada kakak KW nya itu.

Eliana sudah mulai kepanasan di dalam mobil, waktu menunjukan pukul 11 siang dimana matahari memang begitu terik menuju titik puncaknya. Eliana gelisah, dibukanya kaca mobil lebar-lebar agar udara leluasa masuk menyampaikan kesegarannya. Tapi Arsya tak kunjung datang juga, andai Eliana memegang ponselnya pasti sudah menghubungi Arsya sejak tadi.

"Hai El, aku temenin ya!" Tiba-tiba Puput datang.

El yang sedang mengantuk, terkejut dengan kedatangan Puput. Dia senang sekali Puput datang, setidaknya ada teman untuk mengobrol.

"Kamu melihat Kak Arsya, Put?"

"Iya, aku kesini kan disuruh kak Ars. Agar pujaan hatinya tidak bosan dan wajahnya yang lugu ini tidak kusut karena bete, hehehe ...."

"Aku gak tau deh, kenapa aku suruh nunggu di sini. Biasana di ruang sekertariat atau di kelas mana saja, atau di kantin gitu. Dia kan tau di mobil pasti akan panas dan pengap." El menggerutu.

Puput hanya tersenyum geli, dia sebenarnya senang dengan hubungan Eliana dan Arsya, tapi kadang ada rasa kasihan di hatinya. Puput menyimpan perasaan yang disimpan selama bertahun-tahun, perasaan bersalah tapi juga tak mampu mengatakan pada siapapun. Terkadang Puput merasa tidak berguna sebagai sahabat.

"Eh, kenapa sih malah senyum-senyum gitu. Senang banget kayanya liat sahabatnya tersiksa gini." El kesal.

"Nona manis, kenapa kamu harus kesal? Pengaranmu itu sedang mengatur waktunya untuk tercurah semua pada pujaan hatinya. Harusnya kamu bersyukur memiliki calon imam seperti kak Arsya." Dengan suka cita Puput bercerita tentang rencana Arsya.

"Emm ... Justru karena kamu itu sahabatku, bahkan kalau kamu mau menerima aku sebagai saudaramu, aku sudah menganggap kamu sebagai saudaraku sendiri, aku senang dengan kebahagiaanmu. Termasuk hubunganmu dengan Kak Arsya. Aku berharap kamu dapat mempertahankan hubungan ini dengan seluruh kemampuanmu, Kak Arsya sangat memprioritaskan dirimu Eliana." Tambah Puput panjang lebar.

Entah kenapa ada rasa berdesir di hati Eliana, dia merasa bahagia sekali mendengar cerita Puput, dia merasa tersanjung, merasa bahwa dirinya sangat berharga dan kali ini entah kenapa hatinya seperti berbunga-bunga.

Perasaan apa ini? Kenapa hatiku merasa bahagia sekali, tapi bahagia ini berbeda. Tiba-tiba aku merasa ingin segera bertemu kak Arsya. Ah, kebodohan apa ini? Ini bukan sinetron dimana aku harus berpikir dan bertanya-tanya, apakah aku jatuh cinta? ... Haha ... dialog basi. Eliana berbicara dalam hatinya.

"El, kok malah melamun?" Puput membuyarkan lamunan Eliana.

"E-enggak kok, aku cuma memikirkan yang kamu katakan terlalu drama. Hehe ...." 

"Kamu dibilangin ga percaya, hati-hati loh jangan di sia-siakan pria seperti Kak Arsya, nanti ketika dia pindah ke pelukan wanita lain, kamu akan nyesel. Percaya deh sama aku!"

Kenapa hatiku ga enak ya, mendengar peringatan Puput. Batin Eliana.

Puput melihat Arsya mendekat ke arah dirinya dan Eliana, dia tersenyum kegirangan sambil mencolek sahabatnya itu dan berkata. "El, El ... Lihat pangeranmu kemari, kamu bisa perhatikan nggak sih, begitu tampan nya dia, kharismatik, dewasa banget, aku seperti melihat super hero yang selalu siap sedia melindungi tuan putri nya. Uh ...."  Puput gemas sendiri.

(ilustrasi pict, by Google)

"Kok malah kamu yang heboh sih. Kalau mau, ambil aja ...!" Kelakar El.

"Beneran? Aku mau banget dong, tapi ... Sayangnya Kak Ars pasti ga mau sama aku. Mending aku mundur aja deh, daripada cape mengejar cinta bukan hak aku, hehe ... Buat kamu aja, dia kan jodohmu."

El hanya tersenyum ringan menanggapi kegenitan sahabatnya.

Arsya sampai di tempat El dan Puput berada. Dia tersenyum pada Puput dan mengucapkan terima kasih karena telah menjaga Eliana. Puput membalas senyum Arsya seraya berkata bahwa apa yang dia lakukan adalah demi sahabatnya. Kemudian Puput pamit pada Arsya dan Eliana.

Ya Tuhan ... Kenapa jantungku berdetak begitu cepat melihat Kak Arsya tersenyum, seperti baru pertama kali saja. Ah, tidak tidak ... Aku mungkin sudah tersugesti oleh omongan Puput. Eliana

Arsya masuk kedalam mobilnya, tepatnya didepan kemudi dan di sebelahnya duduk Eliana yang terlihat mematung seperti sedang bingung.

"Ada apa De, kamu sakit?" Tanya Arsya, hendak menempelkan punggung tangannya pada kening El.

Ya, Tuhan ... Tangan ini membuatku semakin deg-degan. El membatin, dan kemudian kepalanya agak mundur ketika tangan Arsya menyentuh keningnya.

"Kenapa kamu seperti ketakutan? Kamu bener-bener sakit ya? Semalam saja kamu tidur di motor begitu pulas." Arsya masih duduk berhadapan dengan Eliana, dia belum menyalakan mobilnya.

"Apa ... Maksud Kak Ars? Terus kenapa tiba-tiba aku ada di kamar jika aku ketiduran di motor. Omong kosong sekali jika aku ketiduran di motor, itukan bahaya. Ga mungkin, pasti Kak Arsya bohong. Bahkan ponselku saja tidak ada sekaligus dengan tas nya. Kak Arsya lagi bikin rencana apa sih? jangan macam-macam deh, ga usah ngerjain seperti ini. Aku ga suka, ini gak lucu, kalau sampai .... emph ...." mulut Eliana yang nyeroscos tak ada jedanya, di bungkam dengan tangan Arsya.

"ssst .... aku memang ga suka kalau kamu diam kaya ayam kena virus, murung ... terus. Tapi ga nyeroscos juga kaya kereta api ekspres tanpa jeda, titik, koma. Nanti kita bicaranya di rumah saja." Arsya berkata dengan lembut, kemudian melepaskan tangannya dari mulut Eliana.

Eliana langsung diam, dia tak bisa berkutik, dia merasa takut, canggung, deg-degan campur aduk. Penyakit mematungnya kambuh lagi setelah Arsya memperingatkan dirinya, entah mematung karena salah tingkah berada di dekat Arsya, entah karena apa, pokoknya Eliana sedang serba salah dengan sikapnya sendiri.

***BERSAMBUNG...

_________

SEPERTI BIASA READERS, AUTHOR MOHON TINGGALKAN JEJAK DI POSTINGAN INI YA!🙏

LIKE DAN KOMEN, BANTU JUGA VOTE.

AUTHOR AKAN SANGAT BERTERIMA KASIH SEKALI. 🙏***

Terpopuler

Comments

Hujan Pemimpi 🌧️ 🦋

Hujan Pemimpi 🌧️ 🦋

baru ngeuh.. kenapa babang suho ku menclok di sini? 🤣🤣🤭🤭🤭🤭

2020-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 Tokoh Utama Eliana Dan Arsya
2 Tokoh Utama Eliana Dan Arsya (2)
3 Keluarga El dan Ars
4 Bertemu Kembali Dengan Arsya
5 Arsya Mengutarakan Isi Hatinya.
6 Pertengkaran
7 Membisu.
8 Membisu (Part 2)
9 Eliana Gugup
10 Eliana Gugup (part 2)
11 Eliana Tak Berkutik
12 Eliana Salah Bicara
13 Kekhawatiran Arsya
14 Khawatir Berujung Malu.
15 Khawatir Berujung Malu (part 2)
16 Kenyamanan.
17 Sosok Misterius.
18 Eliana Bertemu Rendy
19 Eliana Jatuh Cinta ...?
20 Salah Bicara.
21 Lamaran Arsya
22 Eliana Marah
23 Hampa
24 Pergi Tanpa Pamit
25 Pergi Tanpa Pami (2)
26 Komitmen Arsya Dan Puput
27 Sesak
28 Kampus
29 Kampus Eliana
30 Warung Bu Wanti
31 Warung Bu Wanti (2)
32 Masa Lalu Eliana
33 Rencana Arsya
34 Food Court
35 Terkejut
36 Terkejut (2)
37 Pesona Arsya
38 Ketegangan.
39 Ketegangan (2)
40 Perasaan Eliana
41 Luka Arsya
42 DT3 / 42
43 DT3 / 43
44 DT3/44
45 DT3 / 45
46 DT3 / 46
47 DT3 / 47
48 DT3 / 48
49 DT3 / 49
50 DT3 / 50
51 DT3 / 51
52 DT3 / 52
53 DT3 / 53
54 DT3 / 54
55 DT3 / 55
56 DT3 / 56
57 DT3 / 57
58 Kecurigaan Eliana
59 Senjata Makan Tuan
60 Kedewasaan Eliana
61 Mematung
62 Kesempatan
63 Usaha Arsya
64 Isi Pesan Puput dan Arsya (part 1)
65 Isi Pesan Puput dan Arsya (Part 2)
66 Eliana Kepergok Arsya
67 Kantin Kampus
68 First Kiss
69 Eliana Adik Arsya
70 Eliana Menanyakan Puput
71 Arsya Tak Menjawab
72 Jujur
73 Kejutan Lagi
74 Eliana Cemas
75 Menuju Lakbor
76 Kehadiran Genta
77 Arsya Cemas
78 Eliana Interogasi Puput
79 Puput Menyerah
80 Arsya Pergi
81 Kegelisahan Eliana
82 Hari ke-2 Tanpa Arsya
83 Janji Arsya
84 Pasangan Untuk Glen
85 Kisah Cinta Glen dan Claudia
86 Melepas Rindu
87 Claudia Melihat Puput
88 Eliana Tersentuh
89 -
90 -
91 -
92 H-1 Pertunangan
93 H-1 Pertunangan (part 2)
94 Puput Menghindar
95 Hari Pertunangan Tiba
96 Reuni
97 Arsya Heran Pada Eliana
98 Claudia Berduka
99 Kerjasama
100 Tidak Suka
101 Eliana Genta
102 Hati Tak Tau
103 Noda Lipstik
104 Komunikasi Berjarak
105 Risi
106 Dua Hati Menahan Rasa
107 Ketegangan Eliana
108 Penjelasan Genta
109 Semua Jelas
110 Puput dan Arsya Ketahuan
111 Eliana Histeris
112 Dalam Kelemahan Eliana
113 Arsya Terpojok
114 Arsya Menghindar
115 Mencari Ketenangan
116 Eliana Menyerah
117 Mulai Pulih
118 Bimbang
119 Puput Bersuara
120 Puput Bersuara Part 2
121 Pengakuan Keduanya
122 Titik Terang
123 Mereda
124 Mengenang
125 Mulai Luluh.
126 Kisah Puput
127 Kembali
128 Selesai
129 Kisah Baru
130 Sakit Rahasia
131 Perawatan
132 Tidak Terduga
133 Calon Pembalap
134 Pantas Bahagia
135 Rahasia Arsya
136 Eliana Berbohong.
137 Pesan Dari Arsya
138 Rahasia Dalam Rahasia
139 Glen Panik
140 Arsya Plin-Plan
141 Glen Marah
142 Maaf
143 Sandiwara
144 Masa Lalu Keluarga Puput
145 Terbongkar
146 Penjelasan
147 Perencanaan Menikah.
148 Rapat Keluarga
149 Adaptasi
150 Operasi Pertama
151 Harus Bagaimana?
152 Rapuh
153 Gugup
154 Di balik Topeng
155 Nyonya Arsya Sanjaya
156 Resepsi
157 Suami Istri
158 Malam Pertama di Rumah Sakit
159 Kesabaran Eliana
160 Kembali Normal
161 Tanda-Tanda Kehidupan
162 Tak Lepas Ujian
163 Kabar Baik vs Kabar Buruk
164 Batin Menangis
165 Perubahan Baik
166 Apalagi?
167 Curhat!
168 Menuju Bangkrut
169 FLASHBACK
170 Sandiwara
171 Masih Bersandiwara
172 Jujur
173 Harus Jujur
174 Mertuaku
175 Pengantin Baru Bercengkrama
176 Arsya Curiga Tentang Vio
177 Strategi Arsya
178 Malaikat Kecil
179 Happy Ending
180 Menikahi Sopir Majikan
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Tokoh Utama Eliana Dan Arsya
2
Tokoh Utama Eliana Dan Arsya (2)
3
Keluarga El dan Ars
4
Bertemu Kembali Dengan Arsya
5
Arsya Mengutarakan Isi Hatinya.
6
Pertengkaran
7
Membisu.
8
Membisu (Part 2)
9
Eliana Gugup
10
Eliana Gugup (part 2)
11
Eliana Tak Berkutik
12
Eliana Salah Bicara
13
Kekhawatiran Arsya
14
Khawatir Berujung Malu.
15
Khawatir Berujung Malu (part 2)
16
Kenyamanan.
17
Sosok Misterius.
18
Eliana Bertemu Rendy
19
Eliana Jatuh Cinta ...?
20
Salah Bicara.
21
Lamaran Arsya
22
Eliana Marah
23
Hampa
24
Pergi Tanpa Pamit
25
Pergi Tanpa Pami (2)
26
Komitmen Arsya Dan Puput
27
Sesak
28
Kampus
29
Kampus Eliana
30
Warung Bu Wanti
31
Warung Bu Wanti (2)
32
Masa Lalu Eliana
33
Rencana Arsya
34
Food Court
35
Terkejut
36
Terkejut (2)
37
Pesona Arsya
38
Ketegangan.
39
Ketegangan (2)
40
Perasaan Eliana
41
Luka Arsya
42
DT3 / 42
43
DT3 / 43
44
DT3/44
45
DT3 / 45
46
DT3 / 46
47
DT3 / 47
48
DT3 / 48
49
DT3 / 49
50
DT3 / 50
51
DT3 / 51
52
DT3 / 52
53
DT3 / 53
54
DT3 / 54
55
DT3 / 55
56
DT3 / 56
57
DT3 / 57
58
Kecurigaan Eliana
59
Senjata Makan Tuan
60
Kedewasaan Eliana
61
Mematung
62
Kesempatan
63
Usaha Arsya
64
Isi Pesan Puput dan Arsya (part 1)
65
Isi Pesan Puput dan Arsya (Part 2)
66
Eliana Kepergok Arsya
67
Kantin Kampus
68
First Kiss
69
Eliana Adik Arsya
70
Eliana Menanyakan Puput
71
Arsya Tak Menjawab
72
Jujur
73
Kejutan Lagi
74
Eliana Cemas
75
Menuju Lakbor
76
Kehadiran Genta
77
Arsya Cemas
78
Eliana Interogasi Puput
79
Puput Menyerah
80
Arsya Pergi
81
Kegelisahan Eliana
82
Hari ke-2 Tanpa Arsya
83
Janji Arsya
84
Pasangan Untuk Glen
85
Kisah Cinta Glen dan Claudia
86
Melepas Rindu
87
Claudia Melihat Puput
88
Eliana Tersentuh
89
-
90
-
91
-
92
H-1 Pertunangan
93
H-1 Pertunangan (part 2)
94
Puput Menghindar
95
Hari Pertunangan Tiba
96
Reuni
97
Arsya Heran Pada Eliana
98
Claudia Berduka
99
Kerjasama
100
Tidak Suka
101
Eliana Genta
102
Hati Tak Tau
103
Noda Lipstik
104
Komunikasi Berjarak
105
Risi
106
Dua Hati Menahan Rasa
107
Ketegangan Eliana
108
Penjelasan Genta
109
Semua Jelas
110
Puput dan Arsya Ketahuan
111
Eliana Histeris
112
Dalam Kelemahan Eliana
113
Arsya Terpojok
114
Arsya Menghindar
115
Mencari Ketenangan
116
Eliana Menyerah
117
Mulai Pulih
118
Bimbang
119
Puput Bersuara
120
Puput Bersuara Part 2
121
Pengakuan Keduanya
122
Titik Terang
123
Mereda
124
Mengenang
125
Mulai Luluh.
126
Kisah Puput
127
Kembali
128
Selesai
129
Kisah Baru
130
Sakit Rahasia
131
Perawatan
132
Tidak Terduga
133
Calon Pembalap
134
Pantas Bahagia
135
Rahasia Arsya
136
Eliana Berbohong.
137
Pesan Dari Arsya
138
Rahasia Dalam Rahasia
139
Glen Panik
140
Arsya Plin-Plan
141
Glen Marah
142
Maaf
143
Sandiwara
144
Masa Lalu Keluarga Puput
145
Terbongkar
146
Penjelasan
147
Perencanaan Menikah.
148
Rapat Keluarga
149
Adaptasi
150
Operasi Pertama
151
Harus Bagaimana?
152
Rapuh
153
Gugup
154
Di balik Topeng
155
Nyonya Arsya Sanjaya
156
Resepsi
157
Suami Istri
158
Malam Pertama di Rumah Sakit
159
Kesabaran Eliana
160
Kembali Normal
161
Tanda-Tanda Kehidupan
162
Tak Lepas Ujian
163
Kabar Baik vs Kabar Buruk
164
Batin Menangis
165
Perubahan Baik
166
Apalagi?
167
Curhat!
168
Menuju Bangkrut
169
FLASHBACK
170
Sandiwara
171
Masih Bersandiwara
172
Jujur
173
Harus Jujur
174
Mertuaku
175
Pengantin Baru Bercengkrama
176
Arsya Curiga Tentang Vio
177
Strategi Arsya
178
Malaikat Kecil
179
Happy Ending
180
Menikahi Sopir Majikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!