Mencari Keberadaan Anak Kandung

Setelah menyadari sesuatu, Arin menatap Farhat dengan tatapan tajam.

"Kamu menukar bayiku?" Ucap Arin curiga.

Dulu Arin sempat merasa aneh dengan bayinya. Karna menurut Arin bayinya berubah setelah Farhat mengembalikan bayi Arin yang hampir di buangnya. Waktu itu Arin tidak sampai curiga pada Farhat karna tidak mungkin Farhat bisa mengambil atau menukar bayi lain dalam waktu yang cepat. Arin hanya mengira bahwa itu hanya perasaannya saja.

"Menurutmu?" Ucap Farhat dengan menaikkan alisnya dan menatap Arin dengan senyum penuh kemenangan.

"Kurang ajar kamu. Tega kamu sama aku. Sekarang di mana anak aku yang sebenarnya?" Arin merasa marah dan memukuli Farhat.

"Aku nggak tahu anak kamu di mana. Yang pasti aku sudah membuangnya sesuai permintaan kamu. Saat kamu meminta aku untuk kembali mengambilnya, anak kamu sudah tidak ada. Aku juga nggak tahu siapa yang mengambilnya." Farhat menjelaskan sembari berusaha menahan tangan Arin yang terus saja menyerangnya.

"Terus kamu bawa anak siapa itu?" Ucap Arin ingin tahu.

"Aku nggak tahu anak siapa. Orang yang memberikan bayi itu nggak kasih tahu aku. Dia cuma kasih anak itu ke aku dan meminta aku jangan memberitahu siapa-siapa. Yasudah, aku anggap aja itu Tuhan telah menyelamatkan aku."

Arin langsung terduduk dengan tubuh yang mendadak lemas. Ia merasa semakin tidak punya tujuan lagi untuk hidup kedepannya. Ia merasa menyesal dan merasa hidupnya selalu tidak beruntung.

Dulu Arin sudah berusaha menjadi istri yang terbaik untuk Aldo tapi Aldo benar-benar tidak bisa menerimanya. Hingga di usia kehamilan Arin yang ke tujuh bulan, Arin bertemu dengan Farhat. Arin merasa nyaman dan senang bersama Farhat. Kehadiran Farhat membuat Arin ingin menyerah untuk memperjuangkan Aldo.

Arin berniat ingin membuang bayinya karna merasa dendam pada Aldo yang sudah menghancurkan hidupnya. Namun setelah Arin melahirkan, tiba-tiba Aldo yang masih berada dalam tahanan menghubungi Arin dan mengatakan bahwa ia akan tetap mempertahankan pernikahannya demi kebaikan putrinya kelak.

Arin langsung kalang kabut, sebab Farhat sedang beraksi untuk membuang bayinya. Arin segera menghubungi Farhat dan memintanya untuk mengembalikan bayinya. Arin mengancam akan memutuskan hubungannya dengan Farhat jika sampai Farhat tidak mengembalikan bayi tersebut.

Terpaksa Farhat kembali lagi ke tempat sampah untuk mengambil kembali bayi Arin yang sudah ia buang, tapi ternyata bayi tersebut sudah hilang. Farhat merasa kebingungan dan mencari-cari bayi Arin. Ia tidak peduli saat ada yang mencibirnya gila karna sudah meninggalkan bayi di tempat sampah. Sampai pada akhirnya ia melihat seorang wanita yang sangat di kenalinya sedang membawa seorang bayi perempuan.

Farhat melihat gerak gerik mencurigakan dengan wanita yang sangat di kenalnya tersebut. Dan ternyata wanita itu juga akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Farhat barusan.

Farhat menegur wanita itu dan menanyakan siapa bayi yang dibuangnya tersebut. Wanita itu tidak menjawab. Ia hanya mengatakan bahwa bayi tersebut adalah hama yang harus di musnahkan.

Farhat merasa sangat beruntung dan langsung meminta bayi tersebut. Farhat mengatakan pada wanita yang di kenalnya itu bahwa saudaranya sedang membutuhkan seorang bayi karna mereka susah memiliki momongan. Wanita itu langsung percaya dan menyerahkan bayi yang hampir di buangnya itu.

Beberapa hari kemudian setelah Arin pulang dari rumah sakit, tiba-tiba Arin menolak kehadiran Farhat di rumahnya. Farhat merasa penasaran dan mencaritahu penyebabnya. Setelah tahu kalo ternyata Arin dan suaminya tidak jadi bercerai. Farhat merasa marah dan tidak terima. Ia langsung pergi menemui Aldo di kantor polisi. Farhat memberitahu Aldo tentang hubungannya dengan Arin. Bahkan Farhat juga menunjukkan foto-foto dan video panas antara dirinya dan Arin.

Dengan raut wajah tenang Aldo langsung mengatakan bahwa ia akan segera mengurus perceraiannya dengan Arin. Setelah itu Aldo juga langsung menghubungi mamanya untuk mencarikan pengacara supaya bisa mengurus perceraian dengan cepat dan mendapat hak asuh anaknya.

               ************

Hari ini Arin terlihat tidak bersemangat saat di kantor. Sesekali ia juga melirik ke arah Aldo yang terlihat serius berkutat dengan laptopnya.

"Bagaimana jika nanti Aldo tahu kalo ternyata Chila sudah di tukar dengan anak orang lain?" Batin Arin merasa sedih. Kemudian ia berpikir akan mengunjungi rumah sakit tempat ia bersalin dulu. Barang kali ada petunjuk tentang anak kandungnya.

Karna melamun. Arin sampai tidak sadar, saat ini Aldo sudah berdiri di hadapannya. Arin kaget saat Aldo menegurnya.

"Kamu kenapa rin? Kayak lagi nggak konsen? Ada masalah? Atau lagi sakit? Kalo butuh istirahat, kamu bisa izin untuk cuti dulu!" Ucap Aldo penasaran dan menebak-nebak.

"Iya mungkin, bisa jadi. Apa boleh aku izin hari ini? Aku mau pergi ke dokter buat periksa." Balas Arin dengan penuh harap. Sebab ia sudah tidak sabar ingin segera pergi ke rumah sakit.

"Silahkan! Kesehatan kamu lebih penting." Ucap Aldo dengan penuh perhatian di mata Arin.

Ada rasa sejuk di hati Arin dengan perhatian Aldo. Padahal Aldo hanya menghargai Arin sebagai ibunya Chila. Tapi Arin menganggapnya lain tanpa mengingat ada Nadia calon istri Aldo.

Arin segera pergi menuju rumah sakit tempat ia bersalin dulu. Tapi sesampainya di sana ia merasa bingung harus melakukan apa. Setelah cukup lama berpikir, Arin segera mencari info tentang siapa saja yang dulu melahirkan bayi dalam beberapa hari yang sama dengan dirinya.

"Maaf Bu. Tidak bisa, ini privasi. Kami tidak bisa sembarangan menyebarkan data-data mereka." Ucap petugas rumah sakit dengan ramah.

"Tolong saya kak, saya ingin mencari anak kandung saya yang tertukar." Ucap Arin beralasan.

"Tidak mungkin bisa tertukar Bu. Rumah sakit ini sudah bekerja dengan baik. Selama ini tidak pernah ada komplain buruk semacam itu."

Arin terdiam dan bingung harus menjelaskan dengan cara bagaimana.

"Begini saja. Ibu tinggalkan nomor ibu di sini dulu. Nanti kalo ada kabar tentang orang yang juga bernasib sama, kami akan segera menghubungi ibu, bagaimana?" Tawar petugas rumah sakit kepada Arin. Dengan tersenyum Arin langsung mengangguk dan mencatat nomornya.

Setelah dari rumah sakit. Arin pergi keluar dan mencari tempat sampah di sekitaran area rumah sakit. Saat sudah menemukan tempat sampah sesuai yang di katakan Farhat. Arin bertanya-tanya pada orang sekitaran. Tapi ternyata tidak ada yang tahu menahu soal penemuan bayi yang dibuang sekitar enam tahun yang lalu.

Arin merasa putus asa dan memutuskan untuk menemui Chila di sekolah.

"Mama. Mama jemput Chila." Ucap Chila dengan tersenyum senang, saat baru keluar dari area sekolah, ia melihat mamanya di depan menunggunya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

yang ngasih bayi Chila ke Farhat ini Mesya kali ya... dia nggak mau sebagia harta Burhan jatuh ke tangan Chila.

2024-12-14

2

Arwondo Arni

Arwondo Arni

menurutku chila anaknya Nadia dan Reyna anaknya Aldo

2024-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah
2 Ternyata Om Itu Papanya Chila
3 Bayi Di Tempat Sampah
4 Aldo Bertemu Mama Reyna
5 Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6 Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7 Jadi, Nadia Masih Hidup?
8 Ayo kita pulang, Arka!
9 Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10 Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11 Teman Masalalu
12 Nasib Malang Hubungan Kenzo
13 Kok om? Ini papa kamu sayang.
14 Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15 Adik Nadia Yang Hilang
16 Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17 Mencari Keberadaan Anak Kandung
18 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19 Seseorang Di Rumah Sakit
20 Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21 Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22 Arin Dan Rani Menemui Nadia
23 Nadia Pergi Menemui Arin
24 Mimpi Bertemu Arka
25 Arin Kembali Menemui Nadia
26 Hari Pernikahan Tiba
27 Nad, Bayi Siapa Ini?
28 Merasa Tidak Terima
29 Menjemput Chila
30 Memilih Tinggal Dengan Nenek
31 Reyna Ingin Tidur Sendiri
32 Sulit Untuk Bisa Terlelap
33 Nadia Bertemu Vera
34 Pil KB Untuk Nadia
35 Gara-Gara Pil KB
36 Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37 Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38 Nadia Pergi Tanpa Izin
39 Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40 Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41 Hilangnya Reyna
42 Setuju Untuk Di Madu
43 Perdagangan Manusia
44 Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45 Aku Mau Jujur Sama Kamu
46 Kamu Akan Tetap Kalah
47 Pertemuan Dirga Dan Aldo
48 Pilihan Yang Sulit
49 Pisah Ranjang
50 Kedatangan Dirga
51 Habis Kesabaran Mesya
52 Merasa Cemburu
53 Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54 Kabur Dari Tahanan
55 Takut Kehilangan
56 Kecelakaan Beruntun
57 Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75 (TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah
2
Ternyata Om Itu Papanya Chila
3
Bayi Di Tempat Sampah
4
Aldo Bertemu Mama Reyna
5
Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6
Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7
Jadi, Nadia Masih Hidup?
8
Ayo kita pulang, Arka!
9
Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10
Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11
Teman Masalalu
12
Nasib Malang Hubungan Kenzo
13
Kok om? Ini papa kamu sayang.
14
Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15
Adik Nadia Yang Hilang
16
Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17
Mencari Keberadaan Anak Kandung
18
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19
Seseorang Di Rumah Sakit
20
Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21
Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22
Arin Dan Rani Menemui Nadia
23
Nadia Pergi Menemui Arin
24
Mimpi Bertemu Arka
25
Arin Kembali Menemui Nadia
26
Hari Pernikahan Tiba
27
Nad, Bayi Siapa Ini?
28
Merasa Tidak Terima
29
Menjemput Chila
30
Memilih Tinggal Dengan Nenek
31
Reyna Ingin Tidur Sendiri
32
Sulit Untuk Bisa Terlelap
33
Nadia Bertemu Vera
34
Pil KB Untuk Nadia
35
Gara-Gara Pil KB
36
Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37
Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38
Nadia Pergi Tanpa Izin
39
Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40
Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41
Hilangnya Reyna
42
Setuju Untuk Di Madu
43
Perdagangan Manusia
44
Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45
Aku Mau Jujur Sama Kamu
46
Kamu Akan Tetap Kalah
47
Pertemuan Dirga Dan Aldo
48
Pilihan Yang Sulit
49
Pisah Ranjang
50
Kedatangan Dirga
51
Habis Kesabaran Mesya
52
Merasa Cemburu
53
Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54
Kabur Dari Tahanan
55
Takut Kehilangan
56
Kecelakaan Beruntun
57
Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!