Teman Masalalu

Nadia mengernyit bingung dengan lamaran dari Aldo yang di anggapnya Arka suaminya.

"Maksud kamu apa Arka? Bukannya kita sudah menikah, bahkan sudah punya Reyna." Ucap Nadia sembari menunjuk Reyna. Meskipun isi hatinya yang paling dalam masih menyadari bahwa Reyna bukanlah anak kandungnya tapi ego dan jiwanya mengakui Reyna sebagai putrinya dengan Arka.

Aldo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia merasa bingung harus bagaimana menjelaskannya pada Nadia. Tapi kemudian, Aldo menemukan ide.

"Buku nikah sama foto-foto pernikahan kita hilang sayang. Apalagi kita juga sudah lama tidak bertemu. Jadi sebaiknya kita menikah ulang." Ucap Aldo memberi paham pada Nadia.

Nadia terdiam sejenak. Ia mulai mengingat sikap Arka/Aldo yang selalu menghindarinya.

"Jadi itu sebabnya kamu selalu menjaga jarak sama aku? Kamu meragukan pernikahan kita?" Ucap Nadia baru paham dengan kebingungannya sejak kemarin.

Dari kemarin, Nadia merasa Arka sudah berubah dan menjaga jarak darinya.

Aldo mengangguk mengiyakan dugaan Nadia.

Setelah cukup lama terdiam, akhirnya Nadia menyetujui permintaan Aldo.

"Makasih ya Nad." Ucap Aldo dengan tersenyum manis, sembari menggenggam tangan Nadia. Meskipun Nadia masih menganggapnya Arka tapi Aldo tetap merasa senang dan lega.

Di mata Aldo, Nadia sangat cantik dan mampu membuat jantungnya berdebar kencang. Rasanya ia sudah tidak sabar ingin tinggal bebas satu atap dengan Nadia, meskipun nantinya, bisa saja Nadia meninggalkan dirinya saat tahu bahwa dirinya adalah Aldo, bukan Arka.

Reyna hanya bisa tersenyum melihat dua orang dewasa di hadapannya. Ia juga merasa senang melihat mamanya sudah lebih baik dari sebelumnya.

Setelah sarapan, Aldo bergegas pergi ke kantor. Tak lama kemudian Dirga muncul bersama Ririn dan putranya. Nadia menyambut kedatangan mereka dengan tersenyum bahagia, begitu juga Reyna. Ia senang melihat Attar sudah tambah besar. Attar adalah anak Dirga dan Ririn.

"Opa, oma. Reyna ajak main Attar dulu ya." Izin Reyna sambil menuntun balita mungil yang terlihat sangat lucu dengan topi bentuk kelinci.

Dirga dan Ririn hanya mengangguk dengan tersenyum. Kemudian mengobrol sebentar dengan Nadia sebelum pergi untuk mengurus pernikahan Nadia dan Aldo. Dirga hendak mengajukan beberapa pertanyaan terlebih dahulu pada Nadia.

"Semalam tidur sama siapa Nad?" Tanya Dirga mulai bertanya-tanya.

"Sama Reyna sama Arka." Jawab Nadia sambil tersenyum. Kedua tangannya memainkan baju yang di kenakannya.

"Kamu masih ingat nggak teman lama kamu yang bernama Aldo?"

Dirga bertanya sambil menunjukkan foto Aldo bersama Nadia dan Arin di kebun Anggur.

Nadia terdiam dan fokus menatap foto tersebut, tangannya yang tadi sedang memainkan bajunya juga langsung berhenti.

"Aldo?" Ucap Nadia pelan.

"Iya, Aldo. Kamu masih ingat sama dia?" Balas Dirga penasaran dengan jawaban dari Nadia.

Nadia langsung tertawa kecil dan mengangguk.

"Iya om. Nadia masih ingat. Aldo suami Arin kan? Sekarang mereka di mana? Kok Nadia nggak pernah ketemu lagi?" Ucap Nadia dengan raut wajah serius.

Ririn dan Dirga saling pandang. Merasa bingung dengan apa yang di pikirkan Nadia. Masih mengingat Aldo tapi menganggap Aldo sebagai Arka.

"Aldo sudah lama berpisah sama Arin, Nad. Arin juga sudah punya anak tiga sekarang. Dua dari suami keduanya." Ucap Ririn memberitahu.

Nadia mengangguk paham. Lalu tersenyum. Tapi tiba-tiba Nadia memasang raut wajah bingung dan kemudian menutup telinganya dan kedua tangannya.

Terbesit dalam ingatan Nadia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, ia mengalami kecelakaan bersama kedua orang tuanya, adiknya yang masih bayi dan juga Arka suaminya. Nadia menangis histeris saat melihat jasad Arka di dalam ruang mayat.

"Nggak. Arka masih hidup. Arka belum meninggal." Ucap Nadia dengan tubuh bergetar.

"Nadia, kamu kenapa?" Ucap Dirga dan Ririn secara bersamaan sambil menyentuh bahu Nadia untuk menenangkan Nadia.

Nadia mendongak dan menatap ke arah wajah om dan tantenya secara bergantian. Lalu menatap ke depan dengan dada naik turun.

"Nadia melihat Arka di dalam ruang mayat om, tante." Ucap Nadia dengan suara sedih. Kemudian meneteskan air mata dan terisak.

"Arka di mana om? Arka belum meninggal kan om? Semalam Arka masih di sini om. Bahkan tadi pagi Arka mengajak Nadia untuk menikah lagi. Nadia nggak lagi mimpi kan om, tante?" Ucap Nadia dengan terisak, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu tantenya.

Dengan bahasa isyarat, Ririn meminta suaminya untuk menghubungi Aldo menggunakan panggilan Video call. Tanpa menunggu lama panggilan tersambung.

"Ada apa kak?" Ucap Aldo saat sudah nampak wajah kakaknya di layar ponselnya.

Dirga tidak menjawab, ia langsung menyerahkan ponselnya pada Nadia.

"Arka. Kamu dimana?" Tanya Nadia masih dengan terisak.

"Kan tadi aku sudah bilang sayang. Aku mau kerja. Jangan nangis dong! Aku pergi nggak sampai besok kok." Balas Aldo sambil fokus menyetir dan sesekali melirik ke arah ponselnya.

"Aku takut. Aku lihat kamu di dalam kamar mayat. Aku takut kamu pergi lagi." Keluh Nadia dengan raut wajah gelisah dan khawatir.

"Aku nggak akan ninggalin kamu. Aku sayang kamu Nadia Putri Dewangga. I love you sayangku cintaku. Udah ya jangan nangis! Malu sama Reyna! Udah gede nangis." Ucap Aldo dengan lembut. Berusaha merayu, menggoda dan bercanda dengan meledek Nadia. Supaya Nadia kembali merasa tenang.

Nadia tertawa dan kemudian mengusap air matanya. Setelah mengucap akhir percakapan dan sudah memutuskan panggilannya. Aldo reflek mengerem mobil secara mendadak, sebab ia hampir saja menabrak seseorang.

"Gobl*k. Bisa bawa mobil nggak? Dasar Anj*ng." Maki seseorang pada Aldo.

Aldo merasa tidak terima dan langsung keluar dari dalam mobilnya.

"Saya akui saya memang salah. Saya minta maaf. Tapi tidak seharusnya anda memaki saya seperti itu!" Protes Aldo dengan raut wajah kesal.

"Aku tidak peduli. Bodo amat." Balas orang tersebut dengan gaya songongnya. Kemudian bergegas pergi dari hadapan Aldo.

Tiba-tiba terdengar suara perempuan dari dalam mobil yang akan di datangi orang yang memaki Aldo tadi.

"Aldo. Tolong aku Al!" Teriak seorang perempuan sambil menggedor-gedor kaca jendela mobil. Tampak juga anak kecil seusia Reyna dan Chila bersama perempuan tersebut.

Sesaat Aldo terbengong tapi kemudian ia langsung masuk ke dalam mobilnya dan mengejar mobil yang dibawa laki-laki yang mengomel tadi.

Khawatir takut kehilangan jejak. Aldo berusaha menghafal nomor plat mobil tersebut untuk berjaga-jaga. Dan benar dugaannya. Tak lama kemudian Aldo kehilangan jejak karna ada lampu merah yang menghalangi laju mobilnya.

Setelah sampai di kantor, Aldo menghubungi seseorang dan meminta orang tersebut untuk mencari keberadaan mobil tadi. Setelah mendapatkan mobil tersebut, Aldo meminta orang suruhannya untuk membawa perempuan dan anak perempuan yang ada di mobil tersebut ke rumahnya.

Saat Aldo melamun memikirkan apa yang tadi sempat ia lihat. tiba-tiba Arin datang mengejutkannya.

"Maaf pak Aldo. Sudah bikin kaget." Ucap Arin saat melihat raut wajah kaget dari Aldo.

"Nggak papa. Bagaimana soal meeting hari ini?" Tanya Aldo dengan mode serius.

"Hari ini ada meeting dengan perusahaan Aglonema Jaya, pak." Jawab Arin sembari membaca agenda yang sudah ia tulis di buku khusus.

"Oke. Kita bersiap-siap sekarang!"

Sekitar tiga puluh menit kemudian setelah sampai di tempat meeting, Aldo merasa terkejut karna ternyata, orang yang akan meeting dengannya adalah teman masalalunya saat masih menduduki bangku SMA kelas Tiga.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Tri Musyaropah

Tri Musyaropah

👍🥰

2024-12-09

0

Yuli a

Yuli a

Kenzo ya?

2024-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah
2 Ternyata Om Itu Papanya Chila
3 Bayi Di Tempat Sampah
4 Aldo Bertemu Mama Reyna
5 Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6 Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7 Jadi, Nadia Masih Hidup?
8 Ayo kita pulang, Arka!
9 Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10 Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11 Teman Masalalu
12 Nasib Malang Hubungan Kenzo
13 Kok om? Ini papa kamu sayang.
14 Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15 Adik Nadia Yang Hilang
16 Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17 Mencari Keberadaan Anak Kandung
18 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19 Seseorang Di Rumah Sakit
20 Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21 Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22 Arin Dan Rani Menemui Nadia
23 Nadia Pergi Menemui Arin
24 Mimpi Bertemu Arka
25 Arin Kembali Menemui Nadia
26 Hari Pernikahan Tiba
27 Nad, Bayi Siapa Ini?
28 Merasa Tidak Terima
29 Menjemput Chila
30 Memilih Tinggal Dengan Nenek
31 Reyna Ingin Tidur Sendiri
32 Sulit Untuk Bisa Terlelap
33 Nadia Bertemu Vera
34 Pil KB Untuk Nadia
35 Gara-Gara Pil KB
36 Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37 Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38 Nadia Pergi Tanpa Izin
39 Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40 Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41 Hilangnya Reyna
42 Setuju Untuk Di Madu
43 Perdagangan Manusia
44 Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45 Aku Mau Jujur Sama Kamu
46 Kamu Akan Tetap Kalah
47 Pertemuan Dirga Dan Aldo
48 Pilihan Yang Sulit
49 Pisah Ranjang
50 Kedatangan Dirga
51 Habis Kesabaran Mesya
52 Merasa Cemburu
53 Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54 Kabur Dari Tahanan
55 Takut Kehilangan
56 Kecelakaan Beruntun
57 Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75 (TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah
2
Ternyata Om Itu Papanya Chila
3
Bayi Di Tempat Sampah
4
Aldo Bertemu Mama Reyna
5
Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6
Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7
Jadi, Nadia Masih Hidup?
8
Ayo kita pulang, Arka!
9
Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10
Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11
Teman Masalalu
12
Nasib Malang Hubungan Kenzo
13
Kok om? Ini papa kamu sayang.
14
Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15
Adik Nadia Yang Hilang
16
Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17
Mencari Keberadaan Anak Kandung
18
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19
Seseorang Di Rumah Sakit
20
Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21
Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22
Arin Dan Rani Menemui Nadia
23
Nadia Pergi Menemui Arin
24
Mimpi Bertemu Arka
25
Arin Kembali Menemui Nadia
26
Hari Pernikahan Tiba
27
Nad, Bayi Siapa Ini?
28
Merasa Tidak Terima
29
Menjemput Chila
30
Memilih Tinggal Dengan Nenek
31
Reyna Ingin Tidur Sendiri
32
Sulit Untuk Bisa Terlelap
33
Nadia Bertemu Vera
34
Pil KB Untuk Nadia
35
Gara-Gara Pil KB
36
Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37
Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38
Nadia Pergi Tanpa Izin
39
Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40
Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41
Hilangnya Reyna
42
Setuju Untuk Di Madu
43
Perdagangan Manusia
44
Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45
Aku Mau Jujur Sama Kamu
46
Kamu Akan Tetap Kalah
47
Pertemuan Dirga Dan Aldo
48
Pilihan Yang Sulit
49
Pisah Ranjang
50
Kedatangan Dirga
51
Habis Kesabaran Mesya
52
Merasa Cemburu
53
Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54
Kabur Dari Tahanan
55
Takut Kehilangan
56
Kecelakaan Beruntun
57
Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!