Pertemuan Yang Tak Di Sengaja

Arin mengangguk dengan sedikit tersenyum. Hatinya merasa sedih dan kecewa karna ternyata Chila bukanlah anak kandungnya. Meskipun selama ini ia tidak perduli dengan Chila tapi ia tetap merasa sedih setelah menyadari kenyataan yang baru di diketahuinya.

Tak lama kemudian muncul mobil Aldo. Chila semakin merasa senang karna ternyata papanya juga menjemputnya.

"Lho, Arin kok kamu di sini?" Ucap Aldo, heran.

Arin sedikit tersenyum dan merasa tidak enak.

"Aku tadi habis dari rumah sakit untuk periksa. Kata dokter aku cuma banyak pikiran. Jadi aku langsung kesini saja buat nemuin Chila. Siapa tahu dengan bertemu Chila, bisa menghibur aku yang sedang banyak pikiran." Jawab Arin beralasan sembari merangkul bahu Chila.

"Kalo begitu, kita jalan-jalan bertiga saja pah. Chila kan belum pernah jalan-jalan bertiga sama mama papa." Ucap Chila dengan penuh harap.

Aldo terdiam, bingung untuk menjawab apa.

"Chila, kamu jalan-jalan sama mama saja ya! Papa kamu pasti sibuk di kantor." Ucap Arin berusaha untuk memberi pengertian pada Chila.

"Tapi mah. Kapan lagi Chila bisa jalan-jalan bertiga?" Ucap Chila dengan memanyunkan bibirnya.

"Yasudah nggak papa. Tapi sebentar saja ya!" Ucap Aldo mengalah. Ia merasa bersalah karna kemarin tidak menemui Chila, jadi sebagai gantinya, hari ini Aldo akan menuruti permintaan Chila.

"Hore." Teriak Chila dengan girang.

Aldo segera mengajak Chila dan Arin untuk masuk ke dalam mobilnya. Siang ini Chila ingin pergi ke kolam renang. Hanya butuh waktu sepuluh menit, untuk mereka sampai di tempat pilihan Chila.

"Mama, ayok kita berenang! Cepat!" Ucap Chila sembari menarik tangan mamanya menuju kolam renang. Saat ini mereka berdua sudah mengenakan baju renang. Sedangkan Aldo, ia hanya menunggu di meja kursi sekitar pinggiran kolam renang sambil memesan menu yang tersedia.

Chila terlihat senang bermain di dalam air kolam menggunakan pelampung berbentuk bebek. Sedangkan Arin, ia masih terlihat sedang menyimpan beban berat. Membuat Aldo jadi bertanya-tanya dalam hati.

Saat Arin hendak ke kamar mandi sendirian, Aldo mengikutinya. Arin merasa terkejut saat keluar dari dalam kamar mandi ternyata sudah ada Aldo di depan pintu toilet.

"Kamu ngapain di sini?" Tanya Arin bingung.

"Aku perhatikan, kamu lagi dalam masalah berat. Kalo kamu mau, kamu bisa cerita sama aku. Siapa tahu aku bisa bantu." Ucap Aldo mengira Arin sedang ada masalah tentang keuangan.

"Nggak ada kok." Jawab Arin singkat dan kemudian hendak pergi kembali menuju area kolam renang.

Untuk saat ini, berhadapan dengan Aldo rasanya seperti berhadapan dengan malaikat pencabut nyawa. Arin benar-benar ketakutan kalo sampai Aldo tahu bahwa Chila bukanlah putri kandungnya.

"Arin, nggak usah bohong! Aku bisa lihat wajah tertekan kamu." Ucap Aldo sembari menarik tangan Arin agar berhenti melangkah.

Arin menatap ke arah tangannya yang di pegang oleh Aldo. Kemudian Aldo melepasnya dan mengucap kata maaf.

"Farhat, mantan suamiku. Dia kembali lagi. Dia minta rujuk dan mengancam akan menyakiti Chila jika aku tidak bersedia untuk rujuk." Ucap Arin dengan sedikit menambah bumbu cerita.

"Kamu tahu kan Al? Farhat itu tempramental. Dia juga pergi dari rumah secara tiba-tiba. Aku nggak mau rujuk lagi sama dia. Tapi aku juga takut kalo sampai Chila di apa-apain sama Farhat." Ucap Arin lagi. Kali ia sampai menangis terisak.

Aldo merasa kasihan dan reflek memeluk Arin. Aldo juga menenangkan Arin dan meyakinkan Arin bahwa ia tidak akan membiarkan Farhat akan bertindak macam-macam pada Chila.

Saat Aldo sedang memeluk Arin. Dua perempuan berbeda usia hendak akan ke kamar mandi, tapi langkahnya terhenti. Lebih tepatnya, seorang anak kecil menghentikan langkah orang dewasa di belakangnya dan mengajak untuk berbalik arah.

"Kenapa nggak jadi, sayang?" Ucap Nadia pada putrinya yang tadi mengajak ke kamar mandi tapi tiba-tiba mendadak mengajak putar balik.

"Nggak papa mah. Nanti saja ya!" Ucap Reyna sembari menarik mamanya kembali menuju kolam renang sebelah ujung.

"Itu tadi kan om Aldo. Sedang peluk siapa? Bukannya om Aldo mau menikah sama mama." Batin Reyna merasa kecewa setelah melihat calon papa barunya memeluk seorang wanita seumuran mamanya.

Setelah pulang nanti, Reyna berencana akan menegur calon papanya tersebut.

Saat Reyna melamunkan calon papanya dengan perempuan yang di lihatnya tadi. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil seumuran dirinya berteriak ketakutan. Reyna merasa terkejut saat melihat mamanya sedang memeluk seorang anak kecil seusianya, dan anak tersebut adalah Chila.

"Adek, ini kakak. Kakak sudah lama sekali mencari adek." Ucap Nadia sembari memeluk erat tubuh Chila. Orang-orang di sekitar hanya bisa melihat tanpa ada yang berani ikut campur.

"Bukan. Aku bukan adek. Papa, mama. Tolong Chila! Ada orang gila mau culik Chila." Teriak Chila ketakutan dan menangis.

Reyna segera menarik mamanya, berusaha melepas pelukan mamanya dari tubuh Chila.

"Mama, mama salah orang. Chila bukan adek mama. Adek mama ada di rumah." Ucap Reyna terpaksa berbohong supaya mamanya segera menghentikan aksinya yang memaksa untuk memeluk Chila.

"Nggak, sayang. Ini adeknya mama yang hilang. Ini buktinya! Ucap Nadia dengan yakin sambil menunjukkan tanda lahir di punggung Chila.

"Ini gara-gara kamu Reyna. Kalo punya mama sakit jiwa harusnya ke rumah sakit jiwa, bukan malah kesini." Maki Chila dengan kesal pada Reyna.

Mendengar teriakan Chila, Aldo dan Arin segera berlari ke arah sumber suara.

Aldo dan Arin merasa terkejut saat melihat Nadia memaksa memeluk Chila, sedangkan Chila berusaha berontak dan memanggil mama papanya. Hingga akhirnya satpam keamanan berusaha mengamankan Nadia.

"Mah, pah ayo kita pulang! Chila takut." Adu Chila sembari menarik tangan kedua orang tuanya.

"Arin. Tolong kamu antar Chila pulang dulu ya! Aku mau urus Nadia dulu." Ucap Aldo sembari menyerahkan lima lembar uang kertas warna merah. Dan kemudian segera pergi menyusul Nadia dan Reyna yang dibawa petugas keamanan. Aldo tidak peduli dengan Arin dan Chila yang berusaha menahannya.

"Nadia, Reyna." Panggil Aldo saat sudah sampai di dalam gardu pos keamanan.

"Arka. Tadi aku ketemu adek. Tapi bapak-bapak ini malah membawa aku kesini. Aku jadi kehilangan adek lagi." Adu Nadia dengan merengek sembari mendekat ke arah Aldo dan memeluknya.

"Maaf, apa bapak ini keluarganya ibu ini?" Tanya petugas keamanan pada Aldo sembari melirik ke arah Nadia.

"Iya pak. Saya calon suaminya. Maaf kalo calon istri saya membuat keributan di sini."

Petugas keamanan merasa terkejut mendengar pernyataan dari Aldo. Sebab setahunya, wanita yang di amankannya seperti sedang mengalami gangguan jiwa. Tapi ternyata dia adalah calon istri dari seorang CEO muda yang tampan.

Petugas keamanan bisa mengenali siapa Aldo karna ia membaca ID.Card yang tergantung di saku baju Aldo.

"Anak kecil tadi, masih keluarga saya. Jadi tolong jangan di perbesarkan lagi masalahnya!" Ucap Aldo sembari menunjukkan foto dirinya bersama Chila. Petugas keamanan mengangguk dan mempersilahkan Aldo untuk membawa Nadia kembali pulang.

"Kamu tahu darimana kalo anak kecil tadi, Adek?" Ucap Aldo saat sudah berada dalam perjalanan mengantar Nadia dan Reyna pulang.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

Nadia peka banget. ikatan batinnya kuat.

2024-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah
2 Ternyata Om Itu Papanya Chila
3 Bayi Di Tempat Sampah
4 Aldo Bertemu Mama Reyna
5 Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6 Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7 Jadi, Nadia Masih Hidup?
8 Ayo kita pulang, Arka!
9 Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10 Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11 Teman Masalalu
12 Nasib Malang Hubungan Kenzo
13 Kok om? Ini papa kamu sayang.
14 Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15 Adik Nadia Yang Hilang
16 Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17 Mencari Keberadaan Anak Kandung
18 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19 Seseorang Di Rumah Sakit
20 Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21 Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22 Arin Dan Rani Menemui Nadia
23 Nadia Pergi Menemui Arin
24 Mimpi Bertemu Arka
25 Arin Kembali Menemui Nadia
26 Hari Pernikahan Tiba
27 Nad, Bayi Siapa Ini?
28 Merasa Tidak Terima
29 Menjemput Chila
30 Memilih Tinggal Dengan Nenek
31 Reyna Ingin Tidur Sendiri
32 Sulit Untuk Bisa Terlelap
33 Nadia Bertemu Vera
34 Pil KB Untuk Nadia
35 Gara-Gara Pil KB
36 Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37 Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38 Nadia Pergi Tanpa Izin
39 Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40 Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41 Hilangnya Reyna
42 Setuju Untuk Di Madu
43 Perdagangan Manusia
44 Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45 Aku Mau Jujur Sama Kamu
46 Kamu Akan Tetap Kalah
47 Pertemuan Dirga Dan Aldo
48 Pilihan Yang Sulit
49 Pisah Ranjang
50 Kedatangan Dirga
51 Habis Kesabaran Mesya
52 Merasa Cemburu
53 Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54 Kabur Dari Tahanan
55 Takut Kehilangan
56 Kecelakaan Beruntun
57 Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75 (TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah
2
Ternyata Om Itu Papanya Chila
3
Bayi Di Tempat Sampah
4
Aldo Bertemu Mama Reyna
5
Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6
Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7
Jadi, Nadia Masih Hidup?
8
Ayo kita pulang, Arka!
9
Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10
Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11
Teman Masalalu
12
Nasib Malang Hubungan Kenzo
13
Kok om? Ini papa kamu sayang.
14
Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15
Adik Nadia Yang Hilang
16
Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17
Mencari Keberadaan Anak Kandung
18
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19
Seseorang Di Rumah Sakit
20
Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21
Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22
Arin Dan Rani Menemui Nadia
23
Nadia Pergi Menemui Arin
24
Mimpi Bertemu Arka
25
Arin Kembali Menemui Nadia
26
Hari Pernikahan Tiba
27
Nad, Bayi Siapa Ini?
28
Merasa Tidak Terima
29
Menjemput Chila
30
Memilih Tinggal Dengan Nenek
31
Reyna Ingin Tidur Sendiri
32
Sulit Untuk Bisa Terlelap
33
Nadia Bertemu Vera
34
Pil KB Untuk Nadia
35
Gara-Gara Pil KB
36
Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37
Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38
Nadia Pergi Tanpa Izin
39
Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40
Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41
Hilangnya Reyna
42
Setuju Untuk Di Madu
43
Perdagangan Manusia
44
Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45
Aku Mau Jujur Sama Kamu
46
Kamu Akan Tetap Kalah
47
Pertemuan Dirga Dan Aldo
48
Pilihan Yang Sulit
49
Pisah Ranjang
50
Kedatangan Dirga
51
Habis Kesabaran Mesya
52
Merasa Cemburu
53
Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54
Kabur Dari Tahanan
55
Takut Kehilangan
56
Kecelakaan Beruntun
57
Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!