Arin Dan Mantan Suami Keduanya.

Aldo yang tadinya sedang menatap ke bawah langsung mendongak. Ia merasa penasaran dengan ajakan dari kakaknya. Pasti ada hubungannya dengan ucapan Nadia di makam tadi sore.

"Apa istri muda kakeknya Nadia bernama Mesya?" Tebak Aldo mengingat nama yang sempat di sebut Nadia di makam tadi.

Dirga mengangguk membenarkan.

"Meskipun semua harta kekayaan om Burhan jatuh ke tangan anak laki-laki dari istri mudanya. Tapi ada tiga aset yang sudah di berikan om Burhan pada orang tua Nadia. Itu tidak di masukkan ke dalam hak waris. Berhubung saat itu Nadia sedang mengalami gangguan kejiwaan jadi harta itu jatuh ke tangan perempuan itu. Saat itu kakak tidak bisa berbuat apa-apa karna kakak hanya orang luar bagi mereka."

"Kakak tahu darimana soal itu?"

"Papanya Nadia pernah cerita sama kakak."

Aldo mengangguk paham dan kemudian menyetujui ajakan kakaknya untuk merebut hak milik Nadia. Sebab Dirga pernah memintanya secara baik-baik tapi Mesya menolak dengan alasan bahwa Dirga hanya ingin memanfaatkan keadaan untuk memiliki harta Nadia. Mesya akan memberikan harta tersebut dengan syarat Nadia sudah sembuh dari sakit jiwa.

Disisi lain, malam ini Arin baru pulang dari kantor. Ia melihat mantan suaminya sedang berada di depan rumahnya.

"Ngapain di sini?" Tanya Arin sinis dan dengan raut wajah heran. Sebab sejak bercerai tiga tahun yang lalu, suaminya itu tidak pernah lagi menemuinya.

Bahkan di saat anak-anak menginap di rumah orang tuanya, mantan suami Arin yang bernama Farhat itu juga tidak mau menjenguk anak-anaknya. Dia hanya mentransfer uang untuk anak-anaknya saja tanpa mau tahu kabar anak-anak. Padahal Farhat belum pernah melihat anak ke duanya secara langsung, sebab Farhat meninggalkan Arin di saat Arin hamil dua bulan anak ke duanya dengan Farhat.

"Jangan sinis seperti itu lah! Aku kangen sama anak-anak." Jawab Farhat dengan santainya.

"Terus ngapain di sini? Kenapa nggak langsung masuk saja?" Arin terlihat kesal. Ia merasa masih sakit hati dengan mantan suaminya yang dulu meninggalkannya secara tiba-tiba dan tanpa sebab.

"Kenny sama pembantu baru kamu nggak kasih izin aku buat masuk."

Arin terdiam. Kenny putra nya itu memang tidak menyukai ayahnya. Ia juga sudah mewanti-wanti ART nya supaya tidak mengizinkan orang asing masuk tanpa seizinnya.

"Ya sudah, tunggu di sini dulu saja! Biar aku panggilkan anak-anak. Itu pun kalo mereka mau." Ucap Arin sembari membuka pintu rumahnya. Ia membawa kunci sendiri supaya tidak terlalu merepotkan ART nya saat pulang kemalaman.

Arin segera menemui putra putrinya di dalam kamar anak-anak. Tapi ternyata mereka sudah tidur.

"Eh ibu sudah pulang?" Ucap bibi ART Arin saat keluar dari dalam dapur dan berpapasan dengan majikannya di ruang makan.

"Iya bik. Bibi langsung istirahat saja ya!" Ucap Arin dengan ramah. Merasa paham dengan bibi ART nya yang pasti capek mengurus dua anaknya. Kalo untuk urusan rumah, Arin juga punya ART yang berangkat pagi pulang sore. Ia tidak menggunakan jasa baby sister lagi karna sudah merasa cocok dengan dua ART nya.

Setelah ART pengasuh anaknya masuk ke dalam kamar. Arin segera kembali keluar. Ia melihat mantan suaminya sudah masuk ke dalam ruang tamu.

"Sudah ku bilang kan jangan masuk! Kenapa masuk?" Ucap Arin dengan kesal.

"Kenapa marah-marah terus sih? Kelamaan nggak di cas ya jadi emosian." Ucap Farhat sambil tersenyum menggoda mantan istrinya yang terlihat semakin cantik dan seksi di matanya.

"Bukan urusan kamu. Sekarang cepat pulang sana! Anak-anak sudah pada tidur."

Arin segera membukakan pintu dan mempersilahkan mantan suaminya untuk segera keluar.

"Kenapa pelit banget sih? Mau bagaimanapun rumah ini juga dulunya aku yang bantu renovasi jadi lebih bagus seperti ini. Apa kamu lupa rumah kamu dulu sangat jelek dan kecil?"

Karna merasa tidak terima di usir. Farhat terpaksa mengungkit masalalu. Meskipun hanya membantu merenovasi rumah dengan menggunakan uang milik selingkuhannya, tapi Farhat sudah berasa sok jadi pahlawan untuk Arin.

"Aku cuma nggak mau berurusan sama istri baru kamu. Nanti bisa-bisa aku di tuduh pelakor sama dia." Ucap Arin mengungkapkan rasa khawatirnya. Meskipun ia tidak tahu siapa istri baru mantan suaminya. Tapi menurut cerita dari neneknya Kenny, istri kedua Farhat sangat sombong dan arogan. Bahkan istri kedua Farhat belum pernah menemui orang tua Farhat sama sekali.

Bukannya pergi. Farhat malah memasang wajah sendu. Membuat Arin mengernyit heran.

"Kenapa? Nggak usah modus ya!" Ucap Arin waspada.

"Untuk apa modus? Aku benar-benar lagi sedih. Aku sudah berpisah sama istriku. Sebulan yang lalu aku Ketahuan menyimpan foto kamu sama anak-anak. Dia marah dan mengusirku." Balas Farhat dengan suara dan raut wajah memelas.

"Arin. Kalo bisa aku ingin kembali sama kamu dan anak-anak. Jujur saja, selama ini aku selalu teringat sama kamu. Aku nggak bisa lupakan kamu sama anak-anak." Ucap Farhat lagi. Ia tampak begitu meyakinkan. Farhat berbicara sambil menyentuh tangan Arin.

"Omong kosong." Jawab Arin sembari menepis tangan Farhat. Tapi Farhat tidak mau kalah. Ia terus meyakinkan Arin dengan segala rayuan dan gombalannya. Hingga lama-lama Arin mulai percaya dengan ucapan Farhat.

"Kamu semakin cantik Rin. Aku nggak bisa lupa sama kamu. Kamu mau kan melanjutkan lagi hubungan kita yang sempat terpisah kemarin?" Ucap Farhat mengulang pertanyaannya.

"Nanti aku pikir-pikir dulu."

Arin masih merasa ragu akan keputusannya. Di satu sisi ia berharap rujuk lagi sama Aldo. Tapi rasanya akan sangat sulit jika Nadia yang menjadi saingannya. Kemungkinan besar pasti Aldo akan memilih Nadia daripada dirinya.

"Kamu ragu gara-gara Aldo sudah menetap di Indonesia? Kamu ada keinginan untuk rujuk kembali sama Aldo?" Tebak Farhat dengan yakin.

"Memangnya kenapa? Terserah aku mau kembali atau nggak. Lagian aku bisa pisah sama Aldo juga gara-gara kamu." Arin kembali kesal.

Farhat tertawa kecil dengan tuduhan Arin.

"Gara-gara aku bagaimana? Kamu sendiri yang bilang kalo suami kamu akan menceraikan kamu setelah kamu melahirkan. Kenapa jadi menyalahkan aku." Farhat merasa tidak terima.

"Tapi waktu itu dia berubah pikiran. Kalo seandainya kamu nggak bilang sama Aldo macam-macam, pasti hubungan aku sama Aldo akan tetap bertahan sampai sekarang."

"Kata siapa? Hah? Kamu pikir Aldo nggak akan marah kalo dia tahu anaknya yang sebenarnya sudah kamu buang ke tempat sampah." Ucap Farhat dengan tertawa meledek Arin.

Arin merasa jantungnya seakan berhenti berdetak. Bahkan ia sampai lupa akan fakta tersebut.

"Bagaimana ya reaksi Aldo kalo sampai tahu anak yang dibesarkannya selama ini bukan anak kandungnya." Ucap Farhat lagi dengan senyum menyeringai.

"Apa maksud kamu?" Ucap Arin bingung.

"Bukankah kamu yang nyuruh aku buang anak Aldo ke tempat sampah?" Farhat berusaha mengingatkan.

"Tapi.." Arin tampak berpikir dan mengingat.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

Oalah begitu to... pantesan Arin nggak sayang sama Chila.

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah
2 Ternyata Om Itu Papanya Chila
3 Bayi Di Tempat Sampah
4 Aldo Bertemu Mama Reyna
5 Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6 Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7 Jadi, Nadia Masih Hidup?
8 Ayo kita pulang, Arka!
9 Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10 Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11 Teman Masalalu
12 Nasib Malang Hubungan Kenzo
13 Kok om? Ini papa kamu sayang.
14 Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15 Adik Nadia Yang Hilang
16 Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17 Mencari Keberadaan Anak Kandung
18 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19 Seseorang Di Rumah Sakit
20 Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21 Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22 Arin Dan Rani Menemui Nadia
23 Nadia Pergi Menemui Arin
24 Mimpi Bertemu Arka
25 Arin Kembali Menemui Nadia
26 Hari Pernikahan Tiba
27 Nad, Bayi Siapa Ini?
28 Merasa Tidak Terima
29 Menjemput Chila
30 Memilih Tinggal Dengan Nenek
31 Reyna Ingin Tidur Sendiri
32 Sulit Untuk Bisa Terlelap
33 Nadia Bertemu Vera
34 Pil KB Untuk Nadia
35 Gara-Gara Pil KB
36 Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37 Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38 Nadia Pergi Tanpa Izin
39 Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40 Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41 Hilangnya Reyna
42 Setuju Untuk Di Madu
43 Perdagangan Manusia
44 Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45 Aku Mau Jujur Sama Kamu
46 Kamu Akan Tetap Kalah
47 Pertemuan Dirga Dan Aldo
48 Pilihan Yang Sulit
49 Pisah Ranjang
50 Kedatangan Dirga
51 Habis Kesabaran Mesya
52 Merasa Cemburu
53 Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54 Kabur Dari Tahanan
55 Takut Kehilangan
56 Kecelakaan Beruntun
57 Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75 (TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah
2
Ternyata Om Itu Papanya Chila
3
Bayi Di Tempat Sampah
4
Aldo Bertemu Mama Reyna
5
Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6
Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7
Jadi, Nadia Masih Hidup?
8
Ayo kita pulang, Arka!
9
Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10
Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11
Teman Masalalu
12
Nasib Malang Hubungan Kenzo
13
Kok om? Ini papa kamu sayang.
14
Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15
Adik Nadia Yang Hilang
16
Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17
Mencari Keberadaan Anak Kandung
18
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19
Seseorang Di Rumah Sakit
20
Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21
Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22
Arin Dan Rani Menemui Nadia
23
Nadia Pergi Menemui Arin
24
Mimpi Bertemu Arka
25
Arin Kembali Menemui Nadia
26
Hari Pernikahan Tiba
27
Nad, Bayi Siapa Ini?
28
Merasa Tidak Terima
29
Menjemput Chila
30
Memilih Tinggal Dengan Nenek
31
Reyna Ingin Tidur Sendiri
32
Sulit Untuk Bisa Terlelap
33
Nadia Bertemu Vera
34
Pil KB Untuk Nadia
35
Gara-Gara Pil KB
36
Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37
Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38
Nadia Pergi Tanpa Izin
39
Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40
Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41
Hilangnya Reyna
42
Setuju Untuk Di Madu
43
Perdagangan Manusia
44
Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45
Aku Mau Jujur Sama Kamu
46
Kamu Akan Tetap Kalah
47
Pertemuan Dirga Dan Aldo
48
Pilihan Yang Sulit
49
Pisah Ranjang
50
Kedatangan Dirga
51
Habis Kesabaran Mesya
52
Merasa Cemburu
53
Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54
Kabur Dari Tahanan
55
Takut Kehilangan
56
Kecelakaan Beruntun
57
Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!