Bayi Di Tempat Sampah

Baru saja masuk rumah mamanya, Dirga sudah berteriak memanggil mamanya. Ia sampai tidak memperdulikan keberadaan Aldo di rumah tersebut.

"Apa sih Dirga? Baru masuk rumah sudah teriak-teriak." Kesal Rani, merasa putranya tidak sopan dan berlebihan.

"Mana janji mama yang katanya mau bantu cari Nadia? Mama yang sudah usir dia, harusnya mama yang bertanggung jawab. Sekarang mana Nadia mah? Kenapa belum ketemu juga?" Dirga juga tak kalah kesalnya.

Rani langsung mengisyaratkan Dirga untuk memelankan suaranya, dan kemudian mengajaknya berbicara di ruangan yang sekiranya tidak akan di dengar oleh Aldo.

"Kamu ini gimana sih? Mama kan sudah pernah bilang. Perempuan itu sudah mati bunuh diri nyebur ke laut. Itu yang kata orang-orang bilang. Jadi sudah lah, nggak perlu kamu cari-cari lagi dia! Saudara kamu yang lebih dekat butuh pertolongan juga masih banyak. Bukan hanya wanita gila itu saja." Ucap Rani memperingatkan putra pertamanya yang terlihat kesal itu.

"Ini semua gara-gara mama. Seandainya waktu itu mama nggak usir Nadia, semua itu nggak akan terjadi mah." Ucap Dirga dengan mata sembab, mengingat nasib malang yang menimpa keponakannya.

Dirga sudah berusaha mencari keberadaan Nadia melalui surat kabar, tapi belum juga ada yang memberitahu tentang keberadaan Nadia. Dirga yakin, Nadia masih hidup. Ia tidak percaya dengan kabar miring dari mamanya tentang Nadia bunuh diri.

Rani hanya diam dan memasang raut wajah datar. Tidak merasa bersalah atau kasihan melihat putranya merasakan sesak mengingat kemalangan yang menimpa keponakannya.

Kemudian mereka berdua keluar dan menemukan Ririn sedang mengobrol dengan Aldo di ruang depan. Rani langsung terlihat panik, khawatir Ririn akan menanyakan tentang Nadia pada Aldo.

Rani langsung buru-buru meminta Aldo untuk membujuk Chila makan, supaya Aldo tidak mengetahui kabar tentang Nadia. Bisa-bisa putranya itu akan ikut marah dan mencari keberadaan Nadia.

Rani tahu betul, putra keduanya itu belum bisa move on dari Nadia. Meski sejak di bebaskan dari tahanan, Aldo langsung minta di kuliahkan di luar negeri supaya bisa menempuh pendidikan yang bagus. Dan bisa melupakan Nadia.

Tapi tetap saja, Nadia selalu ada di hati dan pikirannya. Aldo selalu mengalihkan pikirannya dengan cara belajar dan menyibukkan diri dengan berbisnis kecil-kecilan. Hingga akhirnya ia bisa sukses dalam waktu lima tahun.

Karna catatan baik Aldo selama berada di dalam tahanan dan berkat bantuan dari papanya, Aldo tidak sampai setahun di penjara.

Apalagi saat itu orang yang menuntut Aldo, yaitu Diego dan Arka mengalami kecelakaan tragis sampai meninggal. Jadi Aldo bisa dengan mudah di keluarkan oleh papanya. Namun Aldo sama sekali tidak tahu kabar tentang keluarga Dewangga.

Selama ini Aldo hanya menyibukkan diri dengan belajar dan berbisnis. Ia sampai bolak balik ke luar negri-indo hanya demi berbisnis dan menengok putrinya. Baru beberapa bulan ini Aldo menetap di Indonesia setelah mengakhiri masa belajarnya di luar negeri selama hampir lima tahun.

Setelah Aldo pergi ke kamar putrinya. Rani segera menyapa menantu dan cucunya dari Dirga.

"Apa kalian akan menetap di Indonesia, atau akan kembali lagi ke luar negeri?" Tanya Rani ingin tahu sembari menggendong cucu laki-lakinya yang baru berusia tiga tahunan.

"Untuk saat ini masih harus kembali keluar negeri mah. Tapi nggak tahu kalo tahun depan." Ririn yang menjawab. Sedangkan Dirga ia iseng mencari kabar tentang perusahaan Dewangga di internet.

Jika ada kesempatan, Dirga ingin merebut perusahaan tersebut dari tangan Mesya, selaku ibu dari pewaris tunggal kekayaan Dewangga. Lebih tepatnya, Dirga ingin merebut hak Nadia saja.

Bagaimanapun, ada sebagian harta Diego dan Alda yang tidak termasuk warisan dari keluarga Burhan untuk keturunan laki-lakinya. Usaha kecil milik Arka juga di klaim menjadi milik kakeknya Arka, dan kabarnya sekarang bangkrut karna memang usaha tersebut belum kokoh, bangunannya juga hanya bangunan sewaan. Bukan milik Arka.

"Harusnya aku bekerjasama dengan Aldo. Tapi bagaimana caranya? Mama ngelarang aku memberitahu kabar tentang mereka pada Aldo." Batin Dirga merasa bingung. Apalagi Nadia juga tidak tahu kabarnya, entah beneran meninggal atau hanya kabar miring saja.

Sebenarnya Dirga ingin melakukan itu dari dulu saat Nadia masih tinggal bersama Oma Intan. Tapi saat itu Dirga masih sibuk dengan usahanya sendiri.

Apalagi semenjak Ririn hamil dan melahirkan, Dirga harus mengurus usaha milik Ririn juga. Jadi ia sangat-sangat sibuk hingga tak ada waktu untuk membantu Nadia selain mengirim uang saja untuk kebutuhan Nadia bersama Oma Intan dan putrinya Nadia. Lebih tepatnya putri angkat Nadia, karna sebenarnya, anak kandung Nadia juga meninggal dalam kandungan saat kecelakaan tragis menimpanya kala itu. Tapi hanya Mesya, Oma Intan dan Dirga saja yang tahu kalo sebenarnya Reyna bukan anak kandung Nadia.

Di sisi lain. Saat ini Nadia sedang demam. Reyna jadi tidak bisa berjualan karna harus merawat mamanya.

"Jangan ambil Reyna! Dia putri ku! Jangan ambil!" Teriak Nadia dalam kondisi mata terpejam. Dahi dan pelipisnya di penuhi dengan keringat dingin.

Reyna yang baru saja menjemur baju langsung mendekati mamanya.

"Mama. Mama kenapa? Reyna di sini mah." Ucap Reyna sedih sembari hendak membangunkan mamanya yang sedang mengigau.

"Reyna." Ucap Nadia saat terbangun, dan kemudian memeluk Reyna seakan takut kehilangan putri yang sedari bayi di susui dan di besarkannya itu, meski harus dengan bantuan oma Intan dan juga om Dirga.

Reyna merasa terkejut. Seingat Reyna. Ini pertama kali mamanya menyebut namanya dan juga memeluknya.

"Mama kenapa? Reyna di sini sama mama. Reyna nggak akan ninggalin mama." Ucap Reyna sambil memeluk erat mamanya.

Reyna kembali terkejut melihat senyum haru di wajah mamanya. Reyna tidak pernah melihat senyuman itu. Biasanya mamanya akan tersenyum dengan pandangan kosong. Tapi kali ini mamanya tersenyum ke arahnya seolah ia merasa bahagia melihat dirinya.

Setelah itu, Nadia melirik botol air mineral. Reyna merasa paham dengan tatapan mamanya, ia menawarkan mamanya untuk minum dan langsung di angguki mamanya tersebut. Setelah minum, Nadia kembali ingin tidur tapi ia ingin tidur dengan memeluk Reyna.

Terbesit kenangan masalalu dalam angan-angan Nadia. Ia yang sedang merasa hancur karna kehilangan semua anggota keluarganya tidak sengaja menemukan bayi di tempat pembuangan sampah. Nadia yang kala itu masih dalam masa nifas mengambil bayi itu dan langsung menyusuinya karna bayi tersebut sangat kehausan.

Meski saat itu ia mendengar ada seseorang yang sedang mencari keberadaan bayi tersebut, Nadia yang masih dalam kondisi depresi tidak ingin memberikan bayi tersebut dan malah membawanya pulang ke rumah kakeknya.

Nadia meneteskan air mata karna merasa bersalah sudah mengambil bayi itu meskipun bayi tersebut ia temukan di tempat sampah.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

bayi siapa itu ya...
mudah-mudahan bukan punya orang jahat..

2024-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah
2 Ternyata Om Itu Papanya Chila
3 Bayi Di Tempat Sampah
4 Aldo Bertemu Mama Reyna
5 Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6 Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7 Jadi, Nadia Masih Hidup?
8 Ayo kita pulang, Arka!
9 Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10 Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11 Teman Masalalu
12 Nasib Malang Hubungan Kenzo
13 Kok om? Ini papa kamu sayang.
14 Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15 Adik Nadia Yang Hilang
16 Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17 Mencari Keberadaan Anak Kandung
18 Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19 Seseorang Di Rumah Sakit
20 Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21 Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22 Arin Dan Rani Menemui Nadia
23 Nadia Pergi Menemui Arin
24 Mimpi Bertemu Arka
25 Arin Kembali Menemui Nadia
26 Hari Pernikahan Tiba
27 Nad, Bayi Siapa Ini?
28 Merasa Tidak Terima
29 Menjemput Chila
30 Memilih Tinggal Dengan Nenek
31 Reyna Ingin Tidur Sendiri
32 Sulit Untuk Bisa Terlelap
33 Nadia Bertemu Vera
34 Pil KB Untuk Nadia
35 Gara-Gara Pil KB
36 Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37 Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38 Nadia Pergi Tanpa Izin
39 Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40 Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41 Hilangnya Reyna
42 Setuju Untuk Di Madu
43 Perdagangan Manusia
44 Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45 Aku Mau Jujur Sama Kamu
46 Kamu Akan Tetap Kalah
47 Pertemuan Dirga Dan Aldo
48 Pilihan Yang Sulit
49 Pisah Ranjang
50 Kedatangan Dirga
51 Habis Kesabaran Mesya
52 Merasa Cemburu
53 Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54 Kabur Dari Tahanan
55 Takut Kehilangan
56 Kecelakaan Beruntun
57 Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75 (TAMAT)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah
2
Ternyata Om Itu Papanya Chila
3
Bayi Di Tempat Sampah
4
Aldo Bertemu Mama Reyna
5
Aldo Tidak Sengaja Bertemu Arin
6
Menikah Dengan ODGJ, Apakah Sah?
7
Jadi, Nadia Masih Hidup?
8
Ayo kita pulang, Arka!
9
Lebih Mirip Arin Daripada Nadia
10
Kamu Mau Nggak Menikah Sama Aku?
11
Teman Masalalu
12
Nasib Malang Hubungan Kenzo
13
Kok om? Ini papa kamu sayang.
14
Pekerjaan Untuk Nadia Dan Ratu
15
Adik Nadia Yang Hilang
16
Arin Dan Mantan Suami Keduanya.
17
Mencari Keberadaan Anak Kandung
18
Pertemuan Yang Tak Di Sengaja
19
Seseorang Di Rumah Sakit
20
Saya Adalah Ayah Kandung Keyla
21
Gadis Yang Dijodohkan Dengan Aldo
22
Arin Dan Rani Menemui Nadia
23
Nadia Pergi Menemui Arin
24
Mimpi Bertemu Arka
25
Arin Kembali Menemui Nadia
26
Hari Pernikahan Tiba
27
Nad, Bayi Siapa Ini?
28
Merasa Tidak Terima
29
Menjemput Chila
30
Memilih Tinggal Dengan Nenek
31
Reyna Ingin Tidur Sendiri
32
Sulit Untuk Bisa Terlelap
33
Nadia Bertemu Vera
34
Pil KB Untuk Nadia
35
Gara-Gara Pil KB
36
Aku Sudah Percaya Sama Kamu
37
Bertemu Seseorang Di Sekolah Chila
38
Nadia Pergi Tanpa Izin
39
Lebih Baik Pergi Daripada Di Madu
40
Arin Ingin Meminta Hak Asuh Chila
41
Hilangnya Reyna
42
Setuju Untuk Di Madu
43
Perdagangan Manusia
44
Sebenarnya Reyna Anak Kandung Kamu
45
Aku Mau Jujur Sama Kamu
46
Kamu Akan Tetap Kalah
47
Pertemuan Dirga Dan Aldo
48
Pilihan Yang Sulit
49
Pisah Ranjang
50
Kedatangan Dirga
51
Habis Kesabaran Mesya
52
Merasa Cemburu
53
Saya Dan Nadia Sudah Menikah
54
Kabur Dari Tahanan
55
Takut Kehilangan
56
Kecelakaan Beruntun
57
Bagaimana Nasib Putrinya Kelak
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!