06 Bukan pacar tapi suami

"Ayo cepat habiskan makan siang kalian . Setelah itu kita harus kembali ke perusahaan melanjutkan kerja . " ucap Anggita .

Mereka pun segera menikmati makan siang ala barat yang mewah dengan senang dan tenang penuh kebahagiaan .

Mereka kembali ke kantor tepat wakyu dan langsung menuju ke kubikel masing masing melanjutkan pekerjaan nya .

"Kak Anggi , apa kakak punya pacar ? ." lirih Sinta bertanya kepada Anggita . Dia menyembulkan kepalanya di balik papan penghalang kubikel , di mana Sinta tempat kerja nya berada di samping Anggita .

Mendengar pertanyaan itu dari Sinta , Anggita menghentikan jari jari tangannya yang sedang menari nari di atas keyboard , bibirnya berkedut lalu secara perlahan menatap sinta dengan rumit

"Kenapa kamu bertanya begitu ." tanya Anggita dengan lirih juga .

Sinta lantas menunjuk syal di leher Anggita , lebih tepatnya bercak merah di balik syalnya .

"Baru saja aku teringat sesuatu . Aku pernah menontonya dalam sebuah drama .kalau tadi bukan bekas gigitan serangga , Tapi ..."Sinta bukannya menjawab , tapi mempertemukan kedua kedua ujung jari tangannya yang telah bersatu , memperagakan dua orang yang sedang berciuman .

Mata Anggita membulat sempurna dan segera menurunkan tangan Sinta . Tepat waktu itu Risa datang .

"Kalian berdua sedang bergosip tidak ajak ajak , Ayo cerita padaku apa yang sedang kalian bicarakan ."ucap Rosa .

"Kak Rosa ...

"Tidak ada , siapa yang sedang bergosip . Kita sedang membicarakan pekerjaan kantor . Benarkan SINTA ." Anggita segera memotong ucapan Sinta sambil menahan tangannya sedikit keras .

Sinta yang berniat membicarakan hal ini pun hanya bisa pasrah menutup mulut nya ." Benar benar, ini hanyalah masalah tugas kantor . Jika kami ingin bergosip tentu saja kak Rosa orang nomor satu yang tidak boleh di lewatkan he he he."

Rosa menatap mereka berdua dengan rasa curiga , dia menahan nafas ingin mengatakan sesuatu , tapi pada akhirnya dia simpan sendiri dan melangkah pergi .

Anggita bernafas lega melihat situasi tidak menjadi lebih kacau ." Beruntung kamu tidak mengatakannya ." Ainta tersenyum sungkan mendapat tatapan dari Anggita , dan dia bertanya .

"Kak Anggita , jadi benarkan kalau kakak punya pacar .?

"Bukan pacar , tapi Suami ."

Sinta manggut manggut ." Sufah aku tebak jika kakak memang sudah punya pac .. Ehh apa Suami .?! Kak Anggita kamu ..." Sinta langsung menoleh menatap Anggita .

"Aduh ...kenapa kamu harus teriak , kecilkan suaramu , dan tutup mulut jangan sampai semua orang yang ada di sini mendengarnya dan tahu semua ." Anggita terpaksa menutup mulut Sinta karena telalu berisik.

Sinta yang menyadari kecerobohannya segera berdiri dan mengedarkan pandangannya kesekitar dan memastikan tidak ada yang mendengarkan ucapannya .

"Kak Anggita seperti nya aman ." lirih Sinta . Semua orang sedang fokus dengan pekerjaan masing masing . Tidak terlalu memperhatikan mereka .

Anggita juga ikut melihat ke sekitar , memastikan ruangan tetap tenang dan semua orang duduk di tempat masing masing membuatnya lega .

"ya , Syhkurlah kalau tidak ada yang memperhatikan , jika tidak kamu harus bertanggung jawab ." ucap Anggita .

Sinta yang baru saja tersenyum langsung merubah raut wajahnya , dia kembali meminta maaf .

"Kak Anggita aku benar benar tidak sengaja . Tapi apa benar kau sudah menikah .? Tanyanya penasaran .

"Ya benar , aku sudah menikah."

"Dengan siapa ?, kenapa tidak di perkenalkan dengan kami ." tanya Sinta lirih tapi penuh dengan harapan .

Namun Anggita hanya menggelengkan kepala yang membuat Sinta tidak puas dan kecewa .

"Kak anggita mau sampai kapan kamu menyembunyikan suamimu dari kami ? izinkan aku mengenalnya , atau kalau tidak tunjukan saja fotonya padaku ." renggek sinta .

"Aku tidak ada menyimpan fotonya ." jawab Anggita singkat .

Akan tetapi bagaimana mungkin Sinta akan percaya . Pasangan suami istri tidak saling menyimpan foto pasangan masing masing. Satu sama.lain ? Setidak nya , paling tidak foto pernikahan mereka .

"Ah karena Kak Anggita tidak mau mengatakan nya , aku tidak lagi memaksa ." ucap Sinta

Anggita dapat melihat kekecewaan di mata Sinta . Tapi Anggita juga tidak bisa melakukan sesuatu karena itulah kenyataan nya .

Jangankan mengabadikan foto , bertemu saja mereka sangat jarang dan jika pun bertemu itu pasti di vila seperti malam kemarin .

"Anggita , Pak Narendra memanggilmu , segera lah ke ruangan nya ." Anggita mengangkat wajahnya menatap Rosa yang telah berdiri di depan meja kubikelnya .

"Pak Narendra , kenapa dia memanggilku lagi .? Rosa mengendikan bahunya .

"Tidak tahu , mungkin dia menyesal karena tadi tidak memberikan hukuman padamu . Jadi sekarang memintamu kembali datang ke ruangannya , untuk memberimu hukuman ." ucap Rosa .

Anggita segera menjitak kening Rosa yang langsung membuat gadis itu meringis .

"ahh ...sakit tahu ?." pekik Rosa .

"Orang lagi serius bertanya , jawabnya malah bercanda . Rasakan tu ." Anggita menjulurkan lidahnya dan segera pergi berlari keluar dengan secepat kilat .

Rosa mengerucutkan bibirnya dengan kesal ." benar benar keterlaluan ." gumam Risa sambil meraba keningnya .

***

"Permisi , Pak Narendra sedang mencari saya ." ucap Anggita setelah mengetuk pintu dan dapat ijin masuk .

Bos Narendra segera menutup laptopnya dan melambaikan tangannya pada Anggita .

"Ya , ada yang ingin saya bicarakan , duduklah ." ucapnya sambil menunjuk kursi yang ada di depan meja kerjanya .

Melihat gelagat Bosnya , perasaan Anggita jadi tidak enak . Melihat raut wajah Bosnya yang sangat serius menunjukan ada situasi di luar kendalinya .

Anggita duduk tenang diam di sana , setelah diam beberapa saat Bos Narendra mengeluarkan sebuah informasi tender .

"Anggita , saya mau minta bantuanmu untuk membuatkan sebuah proposal , ini adalah informasi semua tentang tendernya ."

Ketika membaca beberapa kalimat awal Anggita merasa tidak ada yang salah dengan hal itu . Tapi begitu melihat nama perusahaan raut wajahnya dengan segera membeku .

"Birth And Meeting group ? Ini adalah perusahaan Maxsim. " Anghita membatin dengan gelisah . Tapi Bos Narendra yang tidak mengetahui kegelisahan isi hati Anggita hanya berpikir telah setuju untuk menerima tugas tersebut karena sikap diam dari Anggita .

"Kamu harus menyelesaikan proposalnya malam ini . Karena besok harus sudah di serahkan ." Anggita mendongak tercengang .

"Pak Narendra , bukankah ini terlalu mendadak .? Bagaimana mungkin saya bisa menyelesaikan Proposalnya malam ini ?."

"Ayolah Anggita , saya percaya dan yakin kamu pasti bisa melakukannya .kamu adalah salah satu karyawan yang paling bisa di andalkan . Jika bukan kamu , saya harus mencari siapa lagi ."

"Terlebih ini adalah kesempatan emas Moon light . Karena moon light bisa berpartisipasi dalam tender Bridt And meeting , ini kesempatan langka , jika kita bisa berhasil , atau setidaknya memberi kesan yang bagus mungkin akan bisa membuka jalan bagi kita untuk bekerja sama kedepannya dengan proyek yang lebih kecil ".

Anggita tidak bisa membantah dengan ucapan Bos Narendra . Jelas dia tahu betapa berkuasanya , Britd And Meeting di dalam kota J . Ini memang menguntungkan dan momentum yang sangat bagus untuk Moon light , membangun nama perusahaan di antara sekian banyaknya perusahaan perusahaan kecil yang lainnya.

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!