04 Deal

Anggita tak berdaya hingga memberikan penawaran tambahan .

"Kamu bisa memesan apa saja yang kamu mau ,aku akan membayarnya ."

Senyum Rosa seketika mengembang sempurna ." Deal ." ucap Rosa dengan cepat lalu mendorong bahu Anggita setelah sampai di depan pintu ruangan Bosnya .

"sekarang cepat masuk dan pergi temui pak Bos Narendra . semoga pak Bos Narendra ,dalam suasana hati yang baik . Agar kamu tidak kena marah berjam jam ,bermeter meter ." celetuk Rosa.

"Memangnya lagi mau ngukur panjang jalanan ." Anggita melihat Rosa tersenyum sambil mengedipkan matanya . Seakan dia juga berharap Anggita juga dapat omelan dari Bosnya . Anggita mendengus kesal , kemudian dengan pasti tangannya meraih handle pintu .

"Tenang saja mungkin akan membuatmu sedikit kecewa ,Pak Bos Narendra tidak akan memarahi ku ." ucap Anggita dengan percaya diri .

Rosa hanya mencibir sambil melengos membuang mukanya ." Semoga saja begitu ."

Anggita tidak lagi menanggapi kata kata Rosa , untuk melanjutkan perdebatan itu , dia segera mendorong pintu ruangan Pak Bos , perlahan anggita mengayunkan langkahnya masuk ke dalam ruangan Pak Bos .

"Selamat Pagi Pak Bos ." sapa Anggita .

Pria setengah baya yang sedang sibuk duduk di kursi kebesarannya , di antara tumpukan berkas berkas yang ada di atas meja nya .mendengar seseorang menyapanya dia segera menoleh dan menggeser kursi kebesarannya mundur kebelakang .

Pak Narendra menatap anggita dengan tatapan tidak senang , akan tetapi sejurus kemudian ekspresinya seketika berubah , saat melihat penampilan Anggita yang memakai pakaian tebal dan juga memakai syal .

"Kamu sakit ." tanya Pak Narendra .

Anggita mengerutkan keningnya , kemudian menjawab nya dengan ragu ." Ti tidak ..saya sehat sehat saja ."

"Kamu memakai pakaian tebal dan juga syal , jadi saya pikir kamu sakit."

Sekarang Anggita paham kenapa Pak Narendra bertanya ' apakah dirinya sakit ' itu karena pakaian tebalnya dan juga memakai syal yang membalut lehernya .

Namun ini semua tidak ada sangkut pautnya dengan penyakit apa pun . Ini semua karena Maxsim . Suaminya itu sama sekali tidak mau mendengarkan permohonannya agar tidak meninggalkan bercak di area terbuka .

Juga karena Maxsim lah Anggita tidur terlalu larut dan tidak bisa bangun tepat waktu .

"Saya minta maaf karena telah datang terlambat dan membuat waktu rapat tertunda ." ucap Anggita sambil menyerahkan dokumen berkas untuk rapat .kemudian dia berjalan mundur sambil membungkuk , menundukan kepala dengan rasa menyesal .

Bos Narendra termenung beberapa saat ,lalu menghela nafas ." Sudahlah , kamu adalah salah satu karyawan aku yang bisa di andalkan . Selain itu baru hari ini kamu datang terlambat . Jadi aku akan memaafkan mu ."

Mendengar ucapan Bis Narendra seperti itu , Anggita benar benar merasa beruntung . Dan dia segera berterima kasih sambil membungkukkan badan nya .

"Terima kasih , atas kemurahan hati Pak Bis Narendra ."

Kemudian Anggita langsung kembali ke departemen divisinya untuk melakukan tugasnya .

Rosa mengerutkan keningnya , saat melihat Anggita kembali dengan perasaan yang senang ." Sepertinya kamu benar benar lolos dari amukan Pak Bos Narendra ." tanya Rosa .

"Bukankah sudah aku bilang ? Pak Narendra tidak mungkin memarahi aku ." Anggita menunjukkan ekspresi wajah angkuhnya .

Lagi lagi Rosa berdecak . Dia tahu kalau Anggita adalah salah satu dari beberapa karyawan yang sangat di perhatikan karena kemampuan yang di milikinya . Risa juga sadar kalau hari ini hari pertama bagi Anggita datang terlambat . Jadi tidak heran jika Anggita masih dapat kemudahan .

Mereka berdua kembali lagi ke kubikel masing masing . Mengerjakan tugas sesuai dengan ,kapasitas mereka sebagai seorang akutan .

Moonlight sendiri adalah Firma jasa profesional , melayani urusan Asuransi , perpajakan . Konsultasi keuangan dan lain lainnya .

Memang jika di banding dengan beberapa perusahaan di dalam bidang yang sama di kota J . Moonlight termasuk perusahaan kecil . Tapi di sinilah Anggita bekerja sudah lebih dari satu tahun . Lebih tepatnya dalam divisi Assurance .

Anggita telah menyelesaikan berbagai tugas dan kerja sama dengan banyak klient . Dalam divisinya dia menjadi panutan sekaligus senior untuk sembilan orang .pegawai lainnya termasuk juga Rosa . Dia sangat di hormati karena Anggita yang berada lebih lama di divisi itu .

"Kak Anggita , aku dengar kakak mau traktir kita makan siang , apa itu benar .? Tanya sinta , wanita yang lebih muda dua tahun dari Anggita . Jadi dia selalu memanggil Anggita dengan sebutan kakak . Dia juga termasuk pegawai baru di divisi ini . Tapi karena kepribadiannya yang terbuka membuatnya lebih cepat akrab dengan siapa pun .

Kening Anggita mengkerut naik sebelah setengah melirik mendengar ucapan Sinta ." Kamu dengar berita itu dari mana ? ." tanyanya .

Sinta langsung menunjuk ke arah Rosa yang sedang berdiri menyeduh kopi di pantry , dia juga terlihat sedang memperhatikan Anggita dan Sinta . Tapi ketika tatapan mereka bertemu Rosa langsung mengalihkan pandangannya ke lain tempat , dia berpura pura tidak tidak melihat dan mendengar obrolan mereka

"Aish...itu perempuan benar benar ? ." gumam Anggita dalam hati .

"Kak , Anggita . Di mana kamu akan mentraktir kami untuk makan siang ?." tanya Sinta lagi .

Anggita menarik nafas , kemudian mematikan komputernya , dia melihat jam masuk kerja sudah akan sampai waktu istirahat makan siang ." Baiklah , aku akan mentraktir kalian semua ."

Setelah mendengar ucapan Anghita Sinta langsung memberi tanda pada Rosa dengan acungan jempol kedua tangannya .Rosa segera berseru pada semua orang , makan siang akan di traktir seseorang .

"Teman teman , Anggita akan mentraktir kita makan siang ." seru Rosa dengan bahagia.

Satu persatu rekan kerja dalam divisi Assuranse berterima kasih sambil memuji untuk mendapatkan hati Anggita .

"Terima kasih kakak Anggita ."

"Kakak Anggita benar benar berhati baik ."

"Kakak Anggita sangat dermawan ."

Segala pujian datang silih berganti .Namun tatapan Anggita hanya tertuju pada Rosa yang kini tersenyum tanpa ada rasa berdosa . Setelah mencari keuntungan darinya . Jika tidak ingat karena teman , mungkin sudah dia lempar pakai kursi kerjanya , karena kesal .

 Satu divisi yang terdiri sepuluh orang itu akhirnya pergi makan siang bersama di sebuah restoran barat bintang lima .

Meski awalnya ini idea gila Rosa . Tapi Anggita tidak berpikir makan siang bersama adalah ide yang buruk . Selama satu bulan ini mereka tidak pernah makan siang bersama satu divisi .

Dan ide gila Rosa ini dapat menjadi cara untuk menciptakan suasana kerja yang baik dan kondusif.

"Pesan saja , kalian dapat memesan apapun karena kak Anggita yang akan membayarnya ." Rosa sengaja bicara seperti rekan satu divisi memanggil Anggita , dan menunjukan senyum di bibir menornya .

Anggita ingin rasanya menjitak kepala Rosa jika dia berdiri di sampingnya , sayangnya Risa tidak bisa dia gapai . Karena jarak tempat duduknya yang sangat jauh . Dan dia hanya bisa mengangguk menyetujui ucapan Rosa .

"Kalian pesan saja yang banyak , saya yang akan membayarnya ." mereka pun bersorak senang mendengarnya .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!