07 Kenapa harus dia

"Baiklah Pak , akan saya usahakan ." ucap Anggita .

Bos Narendra sangat puas dengan jawaban Anggita , dia juga menjanjikan sebuah Bonus yang besar jika Anggita melakukan pekerjaannya dengan baik . Tentu ini juga membuat Anggita bertambah semangat . Tapi Anggita harus memulai membuat proposalnya setelah kembali lagi ke kubikel , meja kerjanya .

Bahkan ketika jam pulang kerja , dia masih sibuk dan fokus di kubikelnya tanpa menghiraukan rekan rekan nya yang sudah mulai berkemas untuk pulang .

"Kak Anggita , aku dengar kamu sedang membuat proposal untuk tender dengan perusahaan Birdt And Meeting group , ya . Apa itu benar ." tanya Sinta dengan mata berbinar penuh semangat , dia berdiri sambil menyandarkan badannya di sekat meja kerja menunggu jawaban dari Anggita .

"Benar ,memangnya kenapa .?" Anggita menjawab dengan lesu . Dia yang buat proposal tapi Sinta yang bersemangat .

Sinta kembali berkata ." Birdt And Meeting adalah perusahaan presdir Maxsim. Pastinya kamu akan bertemu dengannya saat menghadiri tender . Ini sungguh merupakan keberuntungan ."

"Jika kamu mau , aku akan melapor kepada Pak Narendra . Agar kamu yang datang menggantikanku bagaimana ?." potong Anggita .

Sinta berdecak ." Seandainya aku pintar seperti dirimu , mungkin itu tidak akan jadi masalah untuk pergi ke sana . Bertemu dengan pria tampan seperti Presdir Maxsim aku rela bahkan jika harus melajang selama lima tahun ."

Anggita diam tidak mengatakan apapun untuk ekspresi Sinta yang begitu mengagumi Maxsim yang tidak lain adalah Suaminya . Tentu tidak nyaman hati seorang istri mendengar perempuan lain mengagumi dan terobsesi dengan suaminya dan bicara terang terangan di depannya .

Sinta benar benar tidak tahu jika pria yang dia kagumi adalah suami wanita yang ada di depan nya . Entah bagaimana reaksinya jika tahu kebenarannya .

***

Sementara di perusahaan Birdt , Maxsim menerima daftar berkas berkas dari perusahaan yang akan ikut memperebutkan tender kerja sama dengan perusahaannya .

"Tuan , ini adalah daftar dari perusahaan yang akan ikut partisipasi dalam tender besok ."

Maxsim yang sedang duduk menghadap ke jendela segera memutar kursinya saat mendengar suara sekretarisnya . Matanya yang hitam legam menatap beberapa berkas yang ada di mejanya .dan memperhatikan beberapa daftar perusahaan yang di maksud oleh Rey .

"Dari dua puluh perusahaan yang ikut daftar dan telah kami seleksi , di sini ada sepuluh perusahaan terakhir yang mempunyai kredibilitas tinggi ." tambah Rey sekretarisnya menambahkan untuk menjelaskan laporannya itu.

Maxsim melihat lihat berkas dari kesepuluh perusahaan itu . Tapi hanya satu yang cukup menarik perhatiannya .

"Apa ini Moon light yang sama ." tanya Maxsim sambil menatap Rey.

"Benar Tuan , ini Moon light perusahaan di mana Nona Anggita bekerja ." Rey sejenak menghentikan kalimatnya , setelah itu dengan ragu ragu bertanya pada Tuannya .

"Tuan , Apakah anda ingin...

Sebelum Rey menyelesaikan kalimatnya satu tatapan tajam membuat ciut nyalinya dan berhenti seketika .

"Lakukan saja seperti biasanya ."

"Baik Tuan ."

***

Setelah bergadang untuk menyelesaikan proposalnya , Anggita segera membawanya ke kantor pagi itu ,untuk di tunjukan kepada Bos Narendra , Bos Narendra tentu sangat senang dan puas dengan hasil.kerja Anggita .

Dia mengeluarkan sebuah kotak bekal dari dalam tasnya . Dan menyerahkan pada Anggita .

"Kamu pasti belum sarapan ,ini ada bekal untukmu yang di siapkan oleh istriku ." ucap Bos Narendra .

"Eh.. Itu bekal yang di buat istri Bapak, untuk Bapak . Dimana istri Bapak berharap bapak memakannya , bagaimana bisa saya mengambilnya ." Anggita merasa tidak enak jika harus menerima bekal itu . Tapi perutnya tidak bisa berbohong, dan suara perutnya yang keroncongan membuatnya menunduk kan wajah sungkan .

Bos Narendra yang sebenarnya juga mendengar suara keroncongan di perut Anggita , pura pura tudak dengar dan bersikap acuh tak acuh agar tidak membuat Anggita semakin malu . Dan dia mendorong kotak bekalnya dengan sedikit memaksa .

"Saya hari ini ingin memesan untuk makan siang , dan bekal ini sebaik nya kamu ambil saja . Karena setelah ini kamu harus pergi ke Birdt And Meeting Group . Untuk menghadiri tender . Jika kamu berhasil itu juga bisa mempengaruhi perusahaan .jadi saya ingin kamu fokus saat presentasi ."

Anggita masih menyembunyikan wajahnya ." jika begitu , terima kasih atas bekalnya Pak Narendra ." ucap Anggita .

Karena waktunya yang sudah sangat mepet , Anggita segera berangkat ke perusahaan Birdt And Meeting Group .Beeuntung perusahaan memiliki jasa supir pengantar sehingga Anggita punya waktu untuk menyantap sarapan nya .

Namun sambil makan dia sambil menatap jam di tangannya . Begitu melihat waktu tinggal tersisa setengah jam lagi dan mereka masih di jalan membuat nya sedikit panik .

"Pak , bisa lebih cepat sedikit ." pinta Anggita .

"Baik mbak." ucap sang sopir yang langsung melajukan mobilnya lebih cepat lagi , Anggita menutup kotak bekal dan segera memperbaiki penampilannya . Sambil melihat bayangan di pantulan kaca pintu mobil .

Dua puluh lima menit kemudian mobil berhenti di parkiran gedung pencakar langit dengan tulisan Birdt And Metting Group di puncak gedung itu .

Anggita cepat cepat turun dan kemudian memperhatikan penampilan sekilas dari gedung megah nan menakjubkan yang ada di hadapannya .

Siapa yang mengira seluruh gedung itu adalah milik suaminya . Dia orang terkaya juga masuk dalam daftar orang yang paling dihormati di kota J.

Di saat Anggita masih mengagumi penampakan gedung Birdt And Meeting , tiba tiba sebuah mobil muncul di belakangnya dan hampir menabraknya .

Tin...

Suara klakson mobil yang menggema mengejutkan anggita hingga terjungkal . Beberapa petugas keamanan langsung menghampiri dan membantunya .

"Nona ,kamu baik baik saja .?"tanya satu dari mereka .

Anggita tersenyum sambil mengangguk kan kepala , sesaat kemudian dia mengangkat wajahnya melihat mobil yamg hampir menabraknya tadi . Begitu memandangnya , raut wajah Anggita dengan cepat berubah .

"Mobil ini ...." Bentley hitam dengan nomor plat AM-01. Tidak perlu berpikir lama untuk mengenali mobil siapa itu . Karena setiap minggu selalu masuk ke halaman villanya , yang tidak lain dan bukan adalah mobil suaminya , Maxsim .

"Kenapa harus dia ." gumam Anggita lalu dengan cepat dia membalikan badan . Dia takut Maxsim akan melihatnya jadi segera berlari masuk ke dalam gedung .

Pada saat itu Reymond segera turun dari mobil ." Kemana Nona itu tadi pergi .?" tanyanya kepada satpam yang baru saja menolong Anggita . Dia ingin memastikan kalau kondisi dia baik baik saja , meski dia yakin mobilnya berhenti sebelum benar benar menabraknya .

"Dia baru saja masuk ke dalam gedung Pak Rey . Tapi dia menjatuhkan cincinnya , mungkin karena terkejut atau karena buru buru saya tidak mengerti ." ucap Satpam penjaga keamanan itu sambil menyerahkan cincin milik Anggita .

Tak lama kemudian satpam itu pergi meninggalkan Rey , Rey mengamati cincin emas itu dengan cermat , dan dia rasa sangat familiar di matanya .

"kenapa cincin ini kelihatan sangat familiar ." guman Rey dalam hati kemudian ia mencoba membolak balik cincin itu hingga matanya melotot melihat inisial EL di dalam lingkaran cincin itu .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!