16 Perhatian Maxsim.

Maxsim melirik dari pantulan cermin tanpa tanpa membalikan badan . Anggita merasa konyol dengan pertanyaan nya sendiri . Dia ingat dengan pesan Maxsim yang bilang akan pulang kemarin malam , jadi sudah pasti dia pulang sesuai perkataannya .

"Maaf aku ketiduran , tak menyadari saat kamu pulang ." ucap Anggita .

"Aku akan ke luar negri beberapa hari , uang belanja dan semua kebutuhan sudah aku tranfer ke pada Bibi indri ."

"Oh , hati hati ." ucap Anggita melihat kepergian Maxsim .

"Ternyata ini alasan dia datang , karena akhir pekan tidak bisa datang jadi sengaja memajukan jadwalnya . Aku sempat mengira kalau dia mulai luluh hatinya ternyata itu semua hanya imajinasiku saja , sadar Anggi kamu bukan siapa siapa , tak mungkin dia mencintaimu ." gumam Anggi dalam hati .

Anggita menepuk dadanya sendiri yang terasa sesak ,dia tidak mau banyak berpikir , Anggita bangkit dari tempat tidurnya pergi untuk membersihkan diri dan segera pergi ke kantor .

Anggita segera masuk ke dalam kamar dan menatap dirinya di pantulan cermin . Ia berpikir apa sebenarnya yang telah terjadi semalam .dia berusaha mengingat apa yang terjadi kemarin .

Namun ketika berusaha mengingatnya ,Anggita hanya merasakan kepalanya berdenyut dan cukup sakit . Kemarin dia pulang dari kantor lebih awal karena tidak enak badan . Lalu tertidur di kamar seharian .

"Harusnya aku benar benar tidak makan makanan pedas kemarin ." sesal Anggita . Dia merutuki kebodohannya sendiri , dengan melawan kehendak tubuhnya . Dan dapat terlihat dengan jelas raut wajah tidak senang yang di tunjukan oleh Maxsim .itu pasti karena dirinya tidur saat dia pulang .

"aku berjanji tidak akan makan makanan pedas lagi ." ucap Anggita pada pantulan nya di cermin .

Lima belas menit kemudian , Anggita segera turun ke bawah , dia mencari keberadaan Maxsim untuk sarapan . Tapi kelihatannya Maxsim sudah pergi tanpa sarapan .

Saat itu Bibi Indri sedang menata menu untuk sarapan di meja makan . Melihat anggita yang turun dari lantai atas segera menghentikan pekerjaannya dan menghampiri Nyonyanya .

"Nyonya sudah bangun? , apa keadaan Nyonya sudah lebih baik ." khawatir Bibi Indri .

Anggita tersenyum ." Terima kasih Bibi , karena Bibi merawatku kemarin jadi keadaan aku sekarang sudah lebih baik ."jawab Anggita .

"Haha Nyonya terlalu sungkan , padahal bibi cuma mengambilkan kompresan , selanjutnya Tuan yang merawat Nyonya , bahkan menjaga Nyonya semalaman ."

Anggita yang telah duduk di meja makan akan mengambil piring , tangan nya terhenti dengan tiba tiba saat mendengar penuturan Bibi Indri .

"Apa maksud Bibi ?." tanya Anggita

Bibi Indri tersenyum canggung merasa tidak enak ." Karena demam Nyonya sangat tinggi , Bibi juga sangat khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Nyonya pasti Tuan akan marah .Jadi bibi terpaksa menghubungi Tuan , mengabarkan keadaan Nyonya ." Anggita hanya bisa menelan ludah mendengar cerita bibi Indri .

"Sampai di rumah Tuan menghubungi Dokter iqbal setelah melihat keadaan Nyonya . Setelah Dokter Iqbal selesai memeriksa Nyonya dan pamitan pulang , Tuan masih tetap di kamar dan menjaga Nyonya , memberi Nyonya makan obat dan mengompres Nyonya juga ."

Anggita tak bisa menyembunyikan keterkejutannya mendengar cerita Bibi Indri panjang lebar .

Kenapa dia jadi begitu perhatian seolah mereka adalah pasangan yang saling mencintai .Anggita menjadi bingung , namun memikirkan hal itu lagi , Anggita mengira mungkin Maxsim melakukan semua secara spontan sebagai rasa prikemanusiaan saja .

Meski mereka hanya pasangan suami istri kontrak . Tapi mereka sudah bersama satu tahun pasti banyak sedikit ada rasa kepedulian antara satu sama lainnya .melihat dirinya begitu terpuruk dia tentu merasa kasihan .

Anggita mengangkatbwajahnya menatap jam di dinding menyadari sudah cukup siang diapun mengurungkan niatnya untuk sarapan .

"Bi Indri taruh saja sarapan aku ke dalam kotak bekal , aku akan sarapan di kantor ."

"Apa ?." Bibi Indri terkejut .

"Nyonya baru saja membaik ,apa tidak sebaiknya Nyonya izin untuk istirahat di rumah hari ini ." ucap Bi Indri .

"Tidak apa apa ,Bi . Aku baik baik saja , Bi Indri siapkan saja bekal nya . Aku mau naik ganti baju kerja dulu ." ucap Anghita dan langsung kembali naik ke kamarnya .

***

Mobil yang di kendarai Anggita sudah memasuki halaman kantor Moonlight ,bersamaan dengan Rosa yang juga baru sampai .mereka bertemu di tempat parkiran .

"Anggita , Aku dengar kemarin dari Pak Narendra kamu pulang lebih awal karena sakit . Sekarang kenapa kamu sudah kembali masuk kerja .? ." Rosa bicara begitu cerewet seperti ibu kos yang menagih tugakan .

Rosa membalikkan badan Anggita dan menyentuh keningnya ingin memeriksa keadaan sahabatnya itu .

Anggita menepis tangan Rosa dengan pelan ." kemarin memang agak kurang enak badan . Tapi sekarang sudah membaik dan sehat ."Rosa berdecak kesal .

"Ck...kamu benar benar membuat orang khawatir , tapi alangkah baiknya kamu minta izin , Pak Narendra pasti akan mengerti ." ucap Rosa .

Namun Anggita malah menggelengkan kepala ." Aku tidak berpikir untuk libur , masih ada begitu banyak pekerjaan yang belum selesai . Bagaimana mungkin aku bisa duduk santai di rumah .?

"Kamu ini , sepertinya hidup hanya untuk bekerja . Kamu juga harus cepat mencari suami . Yang kaya raya lalu cukup menjadi ibu rumah tangga saja , dan biar suamimu saja yang bekerja ." canda Rosa .

Anggita tidak menjawab atau mengatakan apapun dan malah ikut tertawa bersama Rosa . Tidak tahu saja jika dirinya memang sudah menikah dan punya suami yang kaya raya no satu di kota J .

Namun pernikahan ini hanya akan bertahan selama dua tahun , jadi dia juga harus bekerja untuk hidup kedepannya .

Anggita dan Risa baru saja sampai di divisinya , melihat anak anak yang lain berkerumun di meja Sinta membuat mereka penasaran .

"Berita apa yang sedang kalian lihat , sepertinya sangat seru . Aku juga ingin melihatnya ." Ucap Rosa sambil mencari celah ikut mengintip dari samping .

"Eh Kak Rosa , Mbak Anggi sini kalian juga harus melihatnya ." panggil Sinta

"Berita ini jadi trending , hanya dalam setengah jam ." lanjut Sinta sambil melambaikan tangan nya .

"Berita hubungan antara Presdir Maxsim dengan artis pendatang baru Happy Nayoan , sepertinya sungguhan . Seorang paparazi berhasil mendapat photo Presdir Maxsim saat berada di bandara . Kebetulan juga postingan Happy juga menunjukan dirinya berada di bandara yang sama dengan Presdir Maxsim . Sekarang banyak orang yang percaya dengan berita ini ."

Anggita yang semula tidak begitu tertarik dengan berita itu sontak menghentikan langkah kakinya mendengar mereka menyebut nama Maxsim .

"Memang dia pergi pagi ini ke luar negri , tapi apa iya dia pergi dengan artis itu , tidak !." Anggita menggelengkan kepala nya dengan tegas . Gosip ini memang sudah ada sejak beberapa minggu yang lalu . Tapi itu hanya gosip dari media yang ingin membuat berita viral dan mencari folower untuk menaikan kualitas untuk mendapatkan centang biru .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!