18 Diam diam

Rasanya Sinta ingin menarik kembali ucapannya . Tapi terlambat satu divisi sudah mendengarnya . Dan delapan pasang mata sedang menatap kearahnya bulat bulat .

"Mbak Anggita sudah menikah !?." seru mereka .

"Anggita , kamu sudah menikah ." Rosa beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri Anggita . Anggita terdiam sambil menatap Sinta tajam .

"Ah ha ha ha ." Sinta tertawa .

"Sepertinya aku sudah gila ,Aku mulai bicara ngelantur , jangan percaya dengan ucapan aku , aku cuma asal ngomong , karena Mbak Anggi tidak punya respon tentang berita trending hari ini ." Sinta berusaha menarik ucapannya dengan gaya seperti orang mabuk .

Tapi tidak bisa merubah suasana di ruangan itu , yang masih tetap tegang dan serius .upaya Sinta gagal sehingga Sinta bisa meminta maaf pada anggita lewat gerakan bibirnya .

Rosa masih menunggu jawaban dari Anggita , Anggita menghela nafas dan tidak punya pilihan lain ." Ya , benar aku sudah menikah ." jawab Anggita .

"Eh tunggu dulu ! Presdir Maxsim menyangkal gosip tentang hubungannya dengan Happy Nayoan karena diam diam sudah punya istri . Sekarang Mbak Anggita diam diam ternyata juga sudah bersuami , jangan jangan ...

Selfi gadis berpenampilan culun dengan kacamata tebal yang duduk di sebelah Sinta menghubungkan dua hal itu menjadi satu .Analoginya berhasil membuat punggung Anggita berkeringat dingin .

Sangat kelihatan juga dari bagaimana reaksi anggota devisi seolah percaya dengan ucapan Selfi . Namun Sinta tiba tiba tertawa seakan tak percaya .

"Haha ha ha ...Selfi kamu yang benar saja . Bagaimana mungkin suami Mbak Anggi adalah presdir Maxsim , status mereka hanya kebetulan sama , diam diam sudah menikah ." bantah Sinta .

"Benar , ya memang Anggita cantik . Tapi selera Presdir Maxsim pasti lebih tinggi . Benarkan begitu kan , Anggi ." tanya Rosa dengan tatapan yang sulit di artikan .

Anggita tersenyum canggung , dia sadar dengan apa yang ada dalam pikiran sahabat sahabatnya yang begitu mendamba Maxsim .mereka hanya tidak bisa menrrima jika yang menjadi istri Maxsim adalah dirinya .

"Ya benar , bagaimana mungkin Presdir Maxsim suami aku . Jika aku istri dia , tidak mungkin kan aku bekerja di sini dengan kalian , di mana presdir Maxsim adalah pria terkaya no 1 di kota ini."

"Benar , menjadi istri orang terkaya di kota ini tidak perlu lagi bekerja . Hanya mengangkat tangan semua sudah datang dengan sendirinya ." ucap Selfi .

"Tapi jika begitu , sekarang siapa istri rahasia presdir Maxsim ." gumam Sinta yang dapat di dengar oleh semua orang .

Anggita hanya berpura pura tidak mendengarnya dan kembali fokus dengan pekerjaannya .

***

Setelah sibuk beberapa hari , Anggita benar benar tidak ada waktu untuk menjenguk anjas di rumah sakit . Dan hari ini Anggita meluangkan waktunya untuk menjenguk adiknya . Pagi pagi sekali sebelum berangkat kerja Anggita pergi ke rumah sakit terlebih dulu .

"Dokter bagaimana keadaan Anjas ." tanya Anggita setelah Dokter selesai memeriksa keadaan Anjas .

"Sangat baik , belakangan ini banyak mengalami kemajuan ,kondisinya pun terus membaik , saya berharap mas Anjas bisa menunjukan perkembangan yang lebih baik lagi . Hal itu mungkin dapat meningkatkan presentase kesembuhannya ." jelas Dokter .

Seketika Anggita menatap Anjas yang terbaring lemah dengan infus yang menancap di punggung tangannya , juga alat bantu nafas yang terpasang di antara mulut dan hidungnya . Air matanya menetes melihat tubuh adiknya yang kurus dan menyedihkan .

Padahal dulu Anjas seorang pemuda yang ceria dan selalu membawa kehangatan di manapun dia berada . Tapi setelah dia di vonis menderita penyakit jantung koroner , jangan kan tertawa , untuk bangun saja dia tidak melakukannya .

"Njas kamu harus semangat , kakak pasti akan menyembuhkan kamu , bagaimana pun caranya. Hanya kamu yang kakak punya di dunia ini . Jadi kakak mohon bertahan lah demi kakak Njas ." Anggita menggenggam tangan Anjas dengan penuh emosional .

Andai Anjas bisa mendengarnya , mungkin dia juga akan mengatakan hal yang sama , betapa dia sangat merindukan kakaknya yang cantik itu .

"Nona Anggita ! Bukannya anda akan pergi kerja , Anda akan terlambat jika masih terus di sini ." ucap sang Dokter yang menangani Adiknya .

Anggita segera mengangkat wajahnya dan melihat jam yang menggantung di dinding , benar kata sang Dokter ,sudah cukup lama dia berada di rumah sakit dan dia juga harus segera berangkat ke kantor .

"Njas kakak , kakak pergi dulu ya . Kakak akan datang menjenguk mu lagi kalau saat kakak ada waktu ." Anggita mengelus kepala adiknya kemudian beranjak dari tempatnya .

"Dokter Abraham , titip adik saya ." ucap Anggita .

"Anda jangan cemas Nona Anggi . pergilah , saya akan menjaga dan merawatnya dengan sungguh sungguh .serahkan semua pada saya ." ucap Dokter Abraham ,menenangkan Anggita , gadis yang dia anggap sangat malang , tapi tidak mau putus asa . Demi adik keluarga satu satunya dia rela bekerja keras ,maka dia sebagai Dokter yang berjiwa kemanusiaan yang tinggi , hatinya sangat tersentuh .

Setelah itu Anggita pergi meninggalkan rumah sakit , dan pergi menuju ke perusahaan tempatnya bekerja . Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang , tiga puluh menit kemudian mobilnya sudah memasuki halaman perusahaan .

"Mbak Anggi ..Mbak Anggi ." teriak Sinta seperti anak kecil yang melihat ibunya pulang . Di tangannya membawa sebuah kotak kado yang berukuran cukup besar .

"Kenapa ada kado di sini , siapa yang sedang ulang tahun .?" tanya Anggita Sinta dan yang lainnya diam .

"Ini bukan kado , Ada seseorang yang mengirimnya ke sini untuk Mbak Anggi." jelas Sinta .

"Apa Aku ?." Anggita tertegun sejenak sambil menatap kotak itu karena terkejut .

"Dari siapa ?." tanyanya kemudian .

"Tidak tahu , tidak ada nama pengirimnya , bagai mana jika Mbak Anggi buka saja ." ucap Sinta yang di angguki oleh teman temannya .

"Ini aku bawakan gunting , Anggi cepat kamu buka saja apa isinya ." ucap Rosa yang datang dari belakang Anggi , dengan semangat dia menyodorkan gunting ingin melihat apa isi kado.yang membuatnya penasaran .

Anggita menjadi ragu , dia yang akan menggunting pita kado kembali berhenti. " Ah bagaimana kalau ada orang iseng yang hanya ingin mengerjai ku , aku tidak mau membukanya .?." ucap Anggita .

Risa dengan cepat menahan tangan Anggita yang akan meletakkan guntingnya ." Ayolah Anggi , tidak mungkin ada orang yang tidak punya kerjaan , sehingga mau mengerjai mu . Bahkan jika ini kerjaan orang iseng , tidak mungkin juga isinya Boom kan . Jadi cepat buka jangan buat yang lain semakin penasaran ."bujuk Rosa yang tidak kalah penasaran .

Anggita tetap bergeming matanya berkedut samar sambil melirik Rosa ." bagaimana jika kamu saja yang membukanya ." ucap Anggita .

"Ck...kamu ini benar benar . Ya sudah sini aku saja yang membukanya ."Risa mengambil alih gunting dari tangan Anggita fan langsung menghadap ke kotak kado . Sebenarnya ada rasa sedikit takut juga di hatinya .tapi semua terkalahkan oleh rasa penasaran di sisi hatinya .tapi saat akan mengunting pita kadonya tangannya mendadak berhenti .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!