"Kak Rosa cepat buka kadonya ." Sinta bersorak menyemangati .namun Rosa masih diam yang tiba tiba ada keraguan yang datang menghampirinya .
"Bagaimana kalau isinya tikus atau kodok ? Bagaimana kalau isinya ular atau kecoa."? Tiba tiba Risa bergidik ngeri membayangkan hal itu . Kemudian Risa menarik tangan Sinta , dan meletakan gunting yang ada di tangannya ke tangan Sinta .
"Sinta kamu saja yang buka ." seketika mata Sinta membulat , Anggita yang berdiri di belakangnya menertawakan Rosa .
"Aku kira kamu berani , ternyata sama saja ." Rosa menunduk sambil mengaruk tengkuknya yang tidak gatal .
"Sudah terbuka ."
Silfi dan yang lainnya berteriak cukup kencang saat melihat Sinta sudah berhasil membukanya . Mereka langsung berkerumun dengan sangat antusias .
"Wahh...! Bukankah ini sepatu keluaran terbaru yang belum ada di negara kita ."
"Benar benar , ini produk limited buatan luar negri dan hanya ada sepuluh pasang di dunia ini ."
"Mbak Anggita bagaimana kamu mendapatkan ini semua ." tanya Sinta tidak percaya .
Semua ikut menatap Anggita dengan tatapan penuh tanya . Anggita yang tidak tahu hal ini hanya diam dalam kebingungannya .
"Apakah ini .... Sepatu dari Maxsim ."? Batin Anggita , dia tidak bisa memikirkan orang selain Maxsim tentang kotak kado itu .
"Eh....Mbak Anghi ini ada suratnya juga ."ucap Sifi dan segera menyerahkan kepada Anggita .
Anggita menerima lipatan kertas itu dan segera membukanya yang berisi ..
"Ini kan hadiah yang kamu mau , aku akan pulang hari ini jadi tunggu aku di rumah , Suamimu tersayang ."
Pipi Anggita langsung merah setelah membaca isi surat itu . Dia ingin segera menyembunyikan surat tersebut , agar tak seorang pun tahu . Tapi terlambat , karena tanpa sepengetahuannya kesembilan gadis itu ikut membaca di belakangnya .
"Wah ...Mbak Anggi . Kakak ipar romatis sekali "Suamimu tersayang " ah aku jadi ingin bertemu dengannya ." seru Sinta .
"Aku ingin hadiah juga ."
"Aku ingin cari suami juga ."
Anggita tidak menghiraukan ocehan Sinta yang merenggek ingin hadiah dan cari suami . Dia segera kembali ke kubikelnya sambil membawa kado dari Maxsim , sesekali matanya juga melirik ke arah surat kecil dari Maxsim .
"Aku sudah hampir lupa , jika dia pergi sudah hampir lima hari . Dan hari ini sudah sampai hari ke lima dan nanti malam dia akan pulang ."Anggita tiba tiba memikirkan persiapan apa yang harus dia lakukan untuk menyambut kepulangan Maxsim .
"Kenapa aku rasa ini semakin aneh , dulu Maxsim akan pulang sekali ,setiap akhir pekan dan dia tidak perlu repot memikirkan semua ini . Namun entah kenapa ini terasa sangat berbeda ." batin Anggita .
"Kakak Anggi , sebenarnya kakak ipar ini siapa ? ." Sinta tiba tiba datang dari belakang membuyarkan lamunannya , dengan melontarkan pertanyaan itu .
"Kenapa bertanya seperti itu .?" tanya Anggita kembali .
Sinta terlihat ragu , setelah diam beberapa lama akhirnya dia berbicara . " Entah kenapa aku merasa Mbak Anggi adalah istri rahasia Presdir Maxsim ."
Deg!
Jantung Anggita serasa berhenti berdetak mendengar ucapan Sinta .
""sepatu ini termasuk limited edition , dan belum ada di pasaran dunia . Hanya orang orang tertentu yang dapat membelinya . Karena itulah kenapa aku berpikir , kalau presdir Maxsim adalah suami Mbak Anggi . Hi hi hi....tapi sepertinya bukan , karena menurut pemberitaan Presdir Maxsim adalah orang yang dingin . Ya mungkin dia bisa membelikan hadiah , tapi kata kata romantis itu , sepertinya bukan . Aku bahkan tidak berani membayangkannya ." tambah Sinta .
Anggita menghela nafas diam diam mendengar kalimat terakhir yang di katakan Sinta . Dia sempat berpikir identitaskan akan segera terungkap . Ternyata gadis itu tidak secerdas yang dia kira .
"Kamu saja yang terlalu halu , malah kamu yang tahu lebih dulu kalau aku sudah menikah , tapi kenapa kamu sangkut pautkan aku dengan Presdir Maxsim yang kamu ketahui kalau dia sudah punya istri . Jangan terlalu penasaran dan penuh curiga sama kehidupan orang lain ." sarkah Anggi .
Sinta mengerucutkan bibirnya lalu mengambil surat itu dari tangan Anggi .
"Makanya ajak aku bertemu dengan kakak ipar agar aku tidak penasaran lagi dan berpikiran yang macam macam ."
"Tidak untuk sekarang , biar aku pikirkan ." jawab Anggi sambil meraih kembali suratnya dari tangan Sinta .
"Hanya di pikirkan saja ."
"Itu , kamu tahu ." jawab Anggi.sambil tertawa keras . Membuat Sinta tambah kesal .
"Sudah sudah kamu cepat kembali bekerja . Jangan sampai Pak Bos kamu bermalas malasan saat jam kerja .," ucap Anggita .
Mau tidak mau Sinta kembali ke kubikelnya karena tidak ingin Pak Bos memarahinya . Anggita memastikan Sinta benar benar telah pergi sebelum mengeluarkan ponselnya . Lalu mengambil foto surat dari Maxsim , dia akan abadikan surat itu dalam memory ponselnya sebagai kenangan terindah .
***
"Belum keluar ? Aku sudah di depan "
Seketika mata Anggita terbuka lebar saat sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya , pesan dari Maxsim . Dia segera berjalan ke jendela kaca dan melihat mobil Maxsim sudah berada di bawah .
"Kok dia sudah pulang .?" gumam Anggi , padahal dia berencana akan masak makan malam untuk menyambutnya . Tapi siapa yang menyangka kalau Maxsim pulang lebih cepat , bahkan sekarang sudah berada di depan perusahaan .
"Aku akan turun sekarang " balas Anggita .
Kebetulan karena waktu pulang kerja telah tiba . Anggita segera membereskan meja kerjanya dan langsung meninggalkan ruangannya .tanpa memperdulikan tatapan penasaran teman temannya .
Ya ,Rosa , Sinta dan selfi teman satu devisinya memperhatikan dengan penasaran .
"Ada apa dengan Mbak Anggi , kelihatan buru buru sekali .dan tidak biasanya dia pulang tepat waktu ." ucap Sinta .
"Mungkin dia akan menyambut suaminya , kan suaminya akan pulang ." jawab Selfi mengingatkan tentang isi dari surat Anggi .
"Ck..." Sinta berdecak .
"Padahal aku akan mengajaknya ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan ."
"Bagaimana kalau denganku ? Aku juga ingin membeli keperluan dapur ." tawar selfi .
"Benarkah ? Ok ayo kita pergi ? " Sinta cukup antusias karena punya teman untuk pergi berbelanja . Meski melakukan nya sendiri bukan halangan baginya . Tapi jika ada teman tentu suasananya akan berbeda .
Sinta dan Selfi pergi mengunakan mobil sinta . Saat mobil berhenti di lampu merah , Sinta melihat mobil yang tampak tidak asing dalam ingatannya .
"Bukankah itu mobil presdir Maxsim ." seru Sinta sambil menunjuk mobil Bentley berwarna hitam dengan Plat mobil AM_01 yang berhenti di pinggir jalan .
Selfipun dengan segera memutarkan kepalanya dan melihat ke arah yang di tunjuk Sinta .
"Benar benar , itu mobil presdir Maxsim . Tapi kenapa dia berhenti di pinggir jalan . Mungkinkah sedang membeli minuman ?." Selfi menatap gerai minuman yang ada di dekat mobil Maxsim parkir .
Dan gerai minuman itu kelihatan sangat ramai , dan mereka berspekulasi demikian . Tepat saat itu muncul seorang wanita yang berjalan menunduk menuju ke arah mobil Maxsim .
"Siapa wanita itu ? Selfi cepat ambil fotonya ." ucap Sinta dimana dia sendiri juga mengambil ponselnya untuk mengambil foto sebanyak banyaknya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Reni Anjarwani
doubel up trs thor
2024-12-10
0