05 mentraktir rekan kerja

Mereka bersorak dengan senang , Sinta yang duduk di samping Anggita menjadi orang pertama yang lebih dulu mengambil buku daftar menu . Tangannya menunjuk beberapa menu hidangan ala barat dengan semangat 45 . Setelah selesai memesan tidak lupa dia mengucapkan terimakasih .

"Terimakasih Kak Anggita ,Atas traktirannya . Mungkin besok gantian kaka Risa yang akan traktir kami .Benar tidak Kak Rosa .?

Rosa yang baru mengambil daftar menu melebarkan mata mendengar ucapan Sinta .dia terbatuk dua kali sambil mengelus dagunya mencari alasan .

"Uhuk uhuk ." tidak bisa Sinta , aku masih punya banyak tanggungan , cicilan mobil dan rumah aku belum lunas . Lalu asuransi dan beberapa kebutuhan yang lain nya . Aku tidak sanggup jika harud mentraktir kalian di tempat seperti ini ." ucap Rosa .

Anggita dan Sinta tertawa melihat wajah panik Rosa ,juga beberapa teman di sampingnya ikut tertawa . Di tengah hiruk pikuk ramainya restoran , ada sebuah televisi LID dengan ukuran besar di tengah ruangan tiba tiba menyala dan menampilkan sebuah acara wawancara bisnis .

Pengunjung restoran yang semula tenang tiba tiba berubah heboh dan ramai setelah melihat sosok yang tampil.sebagai bintang tamu dan nara sumber .

Sinta adalah pengemar fanatik dunia bisnis , ketika melihat sosok tampan di televisi , dia langsung menjerit histeris .

"Bukankah itu Maxsim Samudra ." tangannya gemetar menunjuk ke layar televisi .

Bukan hanya Sinta bahkan orang awam sekalipun akan heboh ketika melihat Maxsim samudra .Selain memiliki penampilan sempurna ,Maxsim Samudra juga memiliki kekayaan dan popularitas yang tinggi .

"Jika aku menjadi istrinya , Aku akan bisa mentraktir kalian di tempat seperti ini , mungkin setiap hati dan tidak hanya satu devisi , satu gedung perusahaan Moonlight pun aku mampu ." ucap Rosa dengan enteng .

Sinta dan teman teman nya tertawa mendengar hayalan Rosa .

"Kak Rosa ,kamu jangan terlalu berhayal . Pria sesempurna seperti Presdir Maxsim , bagaimana mungkin suka dengan 0erempuan seperti kita ." ucap Sinta .

"Apa yang tidak mungkin di dunia ini , Sin . Apa lagi wajahku juga tidak terlalu buruk .Jika ada kesempatan mungkin aku harus mencari tahu tempat tinggalnya , dan aku akan datang untuk menggodanya . Lalu setelah itu karena merasa bersalah ,0resdir Maxsim akan bertanggung jawab ...

"Uhuk...uhuk .." perkataan Rosa terpaksa terhenti karena suara batuk yang datang dari mulut Anggita .

"Kak Anggita , kamu tidak apa apa ." tanya Sinta dengan khawatir . Namun Anggita hanya menggoyangkan tangannya saja ,sambil menundukkan kepala .

"Aku tidak apa apa , aku baik baik saja kok ." jawab Anggita . Dia menyembunyikan wajahnya untuk menstabilkan ekspresi . Walau dia tahu , ucapan Rosa itu hanya lah karangan saja , tapi rangkaian kejadian sangat mirip dengan kisah nya dengan Maxsim .

Tak lama kemudian pelayan datang membawakan pesanan . Semua tampak bersemangat dan hampir meneteskan air liurnya melihat menu hidangan yang menggugah selera .

Anggita sudah memegang sendok dan garpu siap untuk makan , tiba tiba ponselnya berdering memperlihatkan satu nama kontak yang tidak asing .

"Umm ...kalian makan saja dulu , aku ke belakang sebentar ." ucap Anggita sambil menatap layarnya sebentar , kemudian segera beranjak dati kursinya menuju ke toilet .

"Hallo Dokter Abraham , apa ada masalah dengan Anjas .? Tanya Anggita langsung pada Dokter Abraham setelah masuk ke salah satu ruangan di toilet . Sambil mengunci pintu toilet dan duduk di atas klosed . Wajahnya tampak khawatir mengingat Anjas sang adik.

"Jangan cemas Nona Anggita , tidak ada apa apa dengan Mas Anjas , kita selalu mengeceknya setiap dua jam sekali untuk memantau situasinya .Nona Anggita tidak usah khawatir ." ucap Dokter Abraham membuat Anggita bernafas lega .

"Baiklah , setelah ini saya akan segera tranfer biaya perawatan untuk Anjas ke rekening Dokter."ucap Anggita .

"Terima kasih Nona ."

"Tidak Dok , seharusnya saya yang berterimakasih pada Dokter . Karena Dokter telah berbaik hati memberi saya keringanan dan kemudahan untuk merawat adik saya ."

"Sama sama Nona , kita sebagai manusia sudah seharusnya saling tolong menolong . Karena saya berpikir mungkin suatu hari entah saya , atau anak anak saya mungkin juga akan mengalami kesusahan seperti Nona ."

Setelah memgakhiri sambungan telepon nya , Anggita segera mentranfer uang 100 juta ke rekening Dokter Abraham . Dia sangat bersyukur bertemu dengan Dokter Abraham .pemilik Rumah sakit di mana Anjas di rawat .

Menurut cerita Dokter Abraham mempunyai dua orang anak perempuan dan laki laki .memang manusia tidak selama di atas begitu pula yang di bawah tidak akan selama nya di bawah . Takdir Allah tidak berhenti di tempat tapi terus berputar sesuai dengan tekat dan istikomah kita masing masing .

Uang seratus juta yang di tranfer Maxsim semalam , dia gunakan untuk biaya rumah sakit Anjas . Dia keluar dari ruang toilet kemudian berdiri di depan wastafel . Dia melepas syal yang melilit leher nya dan melihat pantulan dirinya di depan cermin besar .

Anggita menggosok lehernya yang ada bercak merahnya sembari membasuh dengan air . Tapi tanda merah itu tidak mau hilang , Bahkan pagi tadi sudah berusaha mencoba menutupinya dengan foundation tapi masih belum bisa menyamarkan bekas kiss mark yang di buat oleh Maxsim .

"Dia benar benar keterlaluan ."

Dalam posisi seperti ini Anggita juga tidak bisa marah dan hanya bisa menarik nafas dalam dalam .

"Kak Anggita ...kami menunggu mu lama di luar ,apa sebenarnya yang kamu lak.. " Sinta berjalan masuk sambil.bicara tanpa permisi . Saat melihat Anggita dengan tampilan saat ini dia segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya .

"Ya Ampun , kak Anggita . Ada apa dengan lehermu .? Apa ini di gigit serangga .? Sinta berjalan mendekati Anggita , lalu menyentuh cap merah yang ada di lehernya dengan pernuh tanda tanya .

"Be benar itu , di gigit serangga ." jawab Anggita sangat gugup .

Tapi Sinta masih ragu dan penasaran dengan kesimpulan ini . Dia mengelus dagunya sambil terus menatap bercak merah tersebut .

"Ah sepertinya ini bukan gigitan serangga . Mana ada bekas gigitan serangga sebesar ini ."

Mata Anggita membulat sempurna mendengar gumaman Sinta , dia segera memakai kembali syalnya untuk menutupi lehernya .

"Ayo kita kembali , bukankah yang lain sudah menunggu ? Anggita membalik dan mendorong bahu Sinta untuk keluar dari toilet , dan berharap Sinta segera melupakan rasa penasarannya .

"Itu mereka !"

Suara Rosa dan teman teman menunjuk ke arah Anggita dan Sinta yang baru saja kembali .

"Kamu tidak berpikiran untuk kaburkan dan memaksa kita untuk membayar sendiri sendiri to ." celetuk Rosa yang seketika membuat anggita mengerucutkan bibirnya .

"tentu saja tidak , aku sudah membayarnya . Kalian tidak perlu memikirkan itu ." jawaban Anggita membuat lega di dada rekan rekan kerjanya .

"Terima kasih kak Anggita ."

"Terima kasih Anggitaku yang baik ." Ucap Rosa sambil mengulurkan kedua tangannya yang membentuk simbol hati .

Anggita mendengus pelan .dan segera menyuruh teman teman nya untuk segera menghabiskan makan siang nya .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!