09 Kencan Dinner romantis

Untuk hari ini Anggita benar benar tidak menyangka Maxsim akan mengajaknya pergi . Jadi tidak mungkin juga dia datang menghadiri pesta rumah baru Sinta .

" Maaf ya , aku akan datang lain waktu saja ." ucap Anggita dengan sesal dia meminta maaf .

Sintapun berdecak mata hitamnya bergerak lalu perlahan mendekatkan mulutnya ke telinga Anggita .

"Mbak ngak bisa datang . Ini pasti karena Mbak akan keluar dengan suamimu , benar kan ?."

Anggita hanya tersenyum untuk menjawab asumsi Sinta , gadis itupun langsung manggut manggut di tempat sebelum berbicara lagi .

"Apa kalian akan berkencan ?. Diner romantis berdua ? Wah , aku bisa bayangkan suasana romantis seperti itu ." kita bikin romantis , kita bikin romantis ."

"kok kayak judul lagu ." tawa Anggita dan Sinta pecah . Sebenarnya Anggita hampir tersedak mendengar ucapan Sinta dan matanya yang berbinar .

 Diner , dengan suasana romantis , benarkah itu ada dalam hidup Maxsim .sepertinya kecuali pekerjaan , tidak ada yang dia pedulikan . Jika benar benar dia melakukan itu , maka dapat di pastikan kalau dunia dia sedang tidak naik baik saja .

"Baiklah jika mbak Anggita sedang ingin bersenang senang dengan kakak ipar ,maka aku tidak akan menganggu ."

"Oh , iya jangan lupa untuk mengambil foto kakak ipar , agar aku bisa melihatnya . Aku tahu dari internet jika seorang pria terlihat lebih tampan saat makan ."ucap Sinta dengan berbisik sebelum kembali ke meja kerjanya .

Anggita tidak bisa berkata kata lagi ,dia melihat jam tangan nya dan kembali lagi fokus dengan pekerjaan nya .

***

Jam pulang kerja telah tiba . Saat semua teman teman satu devisi sudah berkemas dan siap siap untuk pulang menuju ke rumah baru Sinta , begitu juga dengan Anggita dia masih setia duduk sambil melihat layar ponselnya .

Karena tadi Rey bilang akan menjemputnya jadi Anggita menunggu pesan dari Rey jika dia sudah sampai .Namun ternyata bukan Rey yang memberinya kabar , melainkan Maxsim sendiri .

Tentu saja Anggita terkejut karena berpikir hanya Rey yang datang menjemputnya . Tapi ternyata Maxsim juga datang menjemputnya secara langsung .

"Masih di atas ?." begitu pesan singkatnya . Anggita bingung hendak membalas apa , jadi dengan cepat dia mengetik sesuatu untuk membalas.

"Aku akan segera turun ." setelah iyu Anggita mengamati mejanya yang sudah rapi , lalu mengambil tasnya dan buru buru pergi .

Rosa dan kawan kawannya yang melihat gerak gerik Anggita pun berusaha bertanya , tapi keburu Anggita telah jauh melangkah , sehingga tidak mendengar panggilan teman temannya .

"Sinta , kamu sudah mengundangnya untuk datang kan ? ." tanya Rosa yang tidak tahu apa yang terjadi pada Anggita .

Sinta pun mengangguk ." sudah , tapi Mbak Anggita ada keperluan yang penting ,jadi tidak bisa datang ." ucap Sinta .

" Keperluan apa yang begitu penting ? Dia selalu tidak bisa jika di ajak pergi ." keluh Rosa terhadap sahabatnya itu . Mungkin waktu mereka pergi bersamaan saat bukan jam kerja selama satu tahun terakhir dapat mereka hitung dengan jari .

Sinta tahu apa yang di hadapi oleh Anggita hanya mengendikan bahu nya mendengar gerutuan Rosa tentang Anggita . Kemudian sinta mengajak semua teman teman untuk datang ke rumah barunya menikmati pesta kecil kecilan .

***

Sementara Anggita menatap ke sekeliling sebelum masuk ke dalam mobil Maxsim . Memastikan apakah ada orang yang melihatnya .

"Maaf , membiarkan mu lama menunggu ." ucap Anggita sambil menatap wajah Maxsim yang tenang di sampingnya .

"Hmmm ." Maxsim hanya menjawab dengan gumaman ringan . Kemudian memberi kode isyarat kepada Rey untuk menjalankan mobilnya .

Sepanjang perjalanan Anggita terus berharap harap cemas , memikirkan maxsim akan membawanya pergi kemana . Apakah seperti yang di katakan oleh Sinta . Diner Romantis ? Tapi sepertinya tidak mungkin dengan karakter Maxsim yang dingin seperti gunung es kutub utara .

"Kita akan kemana ." Akhirnya Anggita memutuskan untuk bertanya , setelah cukup lama memendamnya dan hanya menebak nebak saja .

Namun bukannya menjawab pertanyaan Anggita , Maxsim malah memberi perintah kepada Rey pergi ke suatu tempat .

" Mampir ke tempat Wendy dulu ." ucap Maxsim. Anggita yang mendengar nama itu ,semakin jadi penasaran .

Wendy adalah teman Maxsim dan satu satunya dari sekian orang orang yang tahu hubungan pernikahan mereka . Wendy sendiri seorang desainer pakaian mewah yang namanya sudah terkenal secara nasional bahkan sampai internasional.

Untuk apa mereka pergi ke tempat Wendy Fashion ? Apa mereka benar benar akan berkencan ? Dan Dinner Romantis ? Tidak ada yang tahu .

Pada saat Anggita semakin penasaran . Mobil mereka telah memasuki kawasan butik milik Wendy . Rey langsung memarkirkan mobilnya dan membukakan pintu mobil untuk Bosnya .

Mereka berjalan berdampingan , terlihat seperti pasangan yang sangat serasi . Pada saat itu Wendy sedang serius membuat gambar sketsa gaun rancangan baru di butiknya . Sampai salah satu asistennya datang untuk memberi tahunya , membuat terpaksa menghentikan pekerjaannya .

"Tuan Wendy , Presdir Maxsim ada di sini ."

Spontan Wendy mengangkat wajahnya menatap asistennya ." Pria itu , kenapa dia datang ke tempatku ,aneh sekali .? Gumam Wendy . Biasanya Maxsim akan memanggilnya jika ada perlu . Sangat jarang Maxsim datang ke butiknya bahkan hampir tidak pernah . Tapi hari ini tiba tiba datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu .membuatnya penasaran juga .

Pria blasteran Cindo bermata sipit itu langsung beranjak turun meninggalkan kursi kerjanya untuk menemui mereka .

Saat sampai di lantai bawah ,dia melihat Maxsim sudah berada di ruangan utama penyimpanan koleksi gaun mewahnya . Sedang duduk.di sofa sambil melipat tangannya tampak begitu mendominasi .

Wendy memasang senyumanya yang cukup mengembang , lalu melangkah mendekat ke tempat Maxsim.

"Angin apa yang meniup kamu untuk datang ke gubuk derita ku ini . Apa yang kamu inginkan ."

Di waktu yang sama Anggita keluar dari ruang ganti sudah menggunakan gaun hitam yang mewah dan indah .

Melihat Anggita juga datang ke butiknya , wendy tidak bisa untuk tidak semakin mendekat ke samping Maxsim untuk menginterogasi .

"Kau ingi mengajak kakak ipar ke mana ? Apa akhirnya kamu menyadari akan perasaanmu sendiri , dan ingin berkencan dengannya ?"

Walau Wendy berbisik di samping Maxsim tapi suara Wendy cukup jelas dan keras untuk di dengar oleh Anggita. Dan itu cukup membuat wajahnya bersemu merah dan menjadi canggung . Karena tatapan para karyawan Wendy yang ada di sekitarnya .

Wendy masih ingin mengatakan sesuatu tapi tatapan Maxsim membuat ciut nyalinya dan langsung mengunci rapat mulutnya .

"Dari pada kamu bicara di sini , lebih baik kamu keluarkan semua gaunmu yang terbaik ." ucap Maxsim.

Wendy mengangguk dua kali , dan melambaikan tangannya kepada asistennya dan beberapa karyawannya untuk mengeluarkan koleksi terbaiknya .

"Keluarkan semuanya untuk kakak ipar , tunjukan kalau produk kita berkualitas nomor satu ." ucap Wendy tegas .

Sekilas Maxsim melirik jam di tangannya , lalu berkata dengan serius ." Jika tidak ada yang bagus , lebih baik kamu berhenti membuat gaun ."

Meski cukup tenang , tapi membuat wajah Wendy pucat dan punggungnya berkeringat dingin .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!