02 Maxsim Samudra .

Setelah cukup lama berdiam diri dan merenung di ruang ganti . Anggita segera pergi menemui Manajer Bar dengan kostum pelayan yang di berikan .

"Permisi Pak ." ucap Anggita .

Manajer Bar melongo melihat penampilan Anggita saat masuk ke dalam ruangannya , sangat cantik . Dia bangkit dari kursinya dan berjalan mendekat sambil terus menelisik dengan matanya .

"Anggita , saya tanya sekali lagi . Kamu benar benar ingin bekerja di tempat seperti ini ." tanya sang Manajer yang sangat menyayangkan penampilan Anggita , kalau harus bekerja di tempatnya .

"Ya , saya membutuhkan pekerjaan yang bisa menghasilkan banyak uang dengan cepat ."

Manajer Bar tentu sangat puas dengan jawaban Anggita , dia segera memanghil salah satu pelayan yang kemudian datang membawa troli berisikan botol botol minuman beralkohol .

"Tugas pertama kamu adalah pergi ke ruangan no 13 dan temani tamu minum . Semakin banyak mereka memesan minuman ,akan semakin banyak bonus yang akan kamu dapatkan ." ucap Manajer .

Anggita segera membawa troli minuman itu menuju ke ruangan nomor 13 yang di sebut oleh manajer Bar . Saat pertama kali menginjak kan kaki ke dalam ruangan ,asap rokok telah memenuhi ruangan . Lampu utama tidak menyala hanya ada beberapa lampu kecil di beberapa titik . Membuat keadaan ruangan sedikit gelap .

Meski begitu Anggita berusaha mengabaikan nya dan mencoba mendorong troli menuju ke arah meja .pada saat yang sama dua orang tamu pria yang sedari tadi duduk tiba tiba berdiri .Mereka mengitari troli juga sesekali memperhatikan Anggita .

Tak anyal jantung Anggita berdegup kencang karena takut .

"Apa yang kamu bawa ." tanya kedua pria itu mereka bertanya tentang botol botol minuman yang ada di atas troli itu . Tapi matanya terus menatap ke arah Anggita .

"Saya membawa ..." dengan menekan rasa takut dalam dirinya Anggita menjelaskan tentang minuman itu sesuai catatan di tangannya .

Terlihat dua pria itu mengangguk angguk dan mereka memesan beberapa botol . Mereka juga menambahkan jika Anggita mau menemani mereka minum . Mereka akan memesan lebih banyak lagi .

Sejenak Anggita ragu . Lalu dia bertanya pada mereka untuk memastikan ." hanya mi minum saja ."

Kedua pria itu mengangguk setelah saling melirik .

Malam itu untuk pertama kalinya Anggita meneguk minuman haram itu dan hampir menghabiskan enam gelas anggur . Anggita keluar dari ruangan itu dengan kondisi kepala pusing sambil mendorong troli yang kosong menuju ruang manajer .

Manajer memberikan sebuah amplop pada Anggita ."itu adalah upah dan bonus kamu untuk malam ini . Dan saya berharap besok kamu datang lagi , karena saya sangat menyukai kinerja kamu ,Anggi ."ucap Manajer .

Anggita melihat uang dalam amplop itu ada satu juta . Itu cukup lumayan banyak mengingat dia bekerja hanya 6 jam. Namun jika setiap hari hanya mendapat satu juta itu masih tidak cukup untuk biaya perawatan Anjas .

Anggita meninggalkan ruangan manajer , dia duduk di meja bar sambil menangkup wajahnya dengan bingung . Jika biaya perawatan adiknya tidak segera di lunasi . Maka pengobatan pada Anjas akan di hentikan . Secara otomatis itu akan membuat kondisi Anjas semakin memburuk . Dan dia akan kehilangan satu satunya keluarga yang tersisa .

"Tidak , ini tidak boleh terjadi .!

Pada saat itulah datang seorang wanita yang juga memakai pakaian pelayan , datang dan duduk di samping Anggita . Dia menepuk pundak Anggita pelan lalu bertanya dengan penuh perhatian .

"Ada apa dengan mu Anggita ? Aku lihat dan dengar manajer sangat suka dengan kinerjamu . Tapi kenapa kamu kelihatan sedih ?

Dia adalah meisya , Dia termasuk pelayan Bar juga tapi dia lebih senior dan di tugaskan oleh manajer untuk menjadi mentor Anggita .

"Kak meisya , kak meisya sejak kapan ada di sini .? Tanya Anggita kaget .

Meisya tersenyum ." bahkan kamu tidak menyadari kedatangan aku . Apakah masalah yang kamu hadapi begitu besar ?.

Anggita sangat menghargai meisya yang sangat perhatian . Namun demikian mereka berdua tetap dua orang asing yang baru kenal .

"Minggir Minggir ."

Tiba tiba datang sepuluh orang berseragam hitam memasuki Bar dengan begitu heboh . Di belakang mereka tampak sosok pria tampan bertubuh tegap dengan balutan jas mewah .

Ketika kelompok orang ini berjalan , tidak ada orang satupun yang berani menghalangi . Aura kekuasaan nya tampak terpancar nyata , dari tatapan matanya yang menyorot lurus begitu Angkuh .

"Maxsim Samudra ". Bibir Meisya bergumam mengenali sosok pria itu .

"Anggita apa kamu tidak mau mencoba melayaninya .? Dia adalah Maxsim putra Samudra . tapi di sini hanya di kenal dengan sebutan Maxsim Samudra . Ceo Perusahaan terkenal Birth and meeting Group yang terkenal di kota J ini ."

Mendengar Meisya yang begitu antusias membahas tentang Maxsim Samudra , tanpa Sadar Anggita juga mulai ikut memperhatikannya .

Tentu saja dia tahu siapa Maxsim Samudra yang terkwnal di kota J , selain terkenal dia juga termasuk Pria yang kaya raya di kota itu . Dia juga pria tampan yang menjadi bintang di mata setiap wanita .

"Anggita , kamu harus mencoba melayani dia ? Dengan kecantikan kamu aku yakin tidak ada pria yang tidak akan tertarik dengan mu ? Siapa tahu kamu beruntung dan dapat membuatnya tertarik .Sungguh suatu hal yang sangat di dambakan oleh seluruh wanita di kota ini , bisa menjadi wanitanya Maxsim Samudra . Tidak perlu lelah bekerja . Hanya mengarahkan telunjuk semua keinginan pasti akan terpenuhi ."

Untuk yang ke sekian kalinya Anggita melirik lagi ke arah Maxsim , memikirkan kembali ucapan Meisya untuk usaha mendekati Maxsim.

"Kak Meisya ,aku harus pergi." ucap Anggita buru buru .

"Kamu mau ke mana ."tanya Meisya . Tapi Anggita telah pergi melangkahkan kakinya dengan mantap .

***

Anghita mendorong trolinya menuju ke pintu ruang VVIP no 01 .

"Kamu siapa ? Tidak ada yang boleh masuk ke rauangan ini ?." pria pria bertubuh kekar itu menghentikan gerakan Anghita yang ingin membuka pintu ruangan .

Punggung Anggita langsung berkeringat karena takut . Dia menenangkan dirinya sambil menarik nafas dalam , lalu berkata kepada mereka dengan tenang .

"Saya di minta oleh Manajer datang ke ruangan ini . Untuk membersihkan ruangan . Ini juga permintaan langsung dari Tuan Maxsim Samudra ."

Mendengar kalau itu perintah langsung dari sang tuannya . Kedua bodyguard yang menginterograsi langsung menurunkan tangan nya dan tak lagi menghalangi jalannya Anggita .

Anggita langsung masuk.setelah menarik nafas , dia menutup pintu perlahan sambil membalikkan badan , sambil meminimalisir suaranya . Akan tetapi tetap saat akan melangkahkan kaki nya sosok pria bertubuh tegap berdiri tiga langkah ada di depannya .

"Kamu siapa ?." tanya suara berat itu .

Anggita mengangkat wajahnya , Dia ingin mengatakan sesuatu . Tapi mulutnya terasa kelu .

"Aku....? Di saat yang sama Anggita dapat melihat mata pria.yang ada di depannya sudah berkabut . Wajahnya tampak memerah padam dan dia seperti orang yang setengah sadar .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!