13 Emotikon Love

Anggita tidak lagi menghiraukan Rosa . Dia segera pergi ke ruangan Pak Narendra .

"Pagi , Pak Narendra . Anda memanggil saya ?." ucap Anggita yang masih berdiri di ambang pintu menunggu dipersilahkan . Sambil terus meremas ujung pakaiannya untuk menenangkan kegelisahannya .

"Masuklah Anggita ."

Mendengar itu Anggita segera masuk ke dalam dan berdiri di depan meja kerja Pak Narendra yang masih kelihatan sibuk menandatangani beberapa berkas kerja sama dengan perusahaan lain.

Setelah hampir dua menit Pak Narendra mengangkat wajahnya untuk menatap Anggita . Pada saat ini Anggita menelan ludahnya dan segera meminta maaf .

"Maaf kalau telah mengecewakan Anda . Saya akan berusaha lebih giat lagi pada kesempatan berikutnya ."

Pak Narendra yang baru akan bicara telah di dahului oleh Anggita hanya bisa diam mendengarkan apa yang di katakan oleh Anggita .Dan akhirnya Pak Narendra tertawa terkekeh dan meminta Anggita untuk menegakkan badannya .

"Anggita , saya baru tahu ternyata kamu sangat pesimis , dan percaya diri yang tinggi ." lontar Pak Narendra membuat Anggita mengerutkan keningnya .

"Maaf ...

"Saya tidak butuh ucapan maaf dari mu ."

Ucapan Pak Narendra membuat jantung Anggita seakan berhenti berdetak beberapa detik , wajahnya pucat dan telapak tangannya berkeringat .

"Pak Narendra , Mohon beri saya kesempatan . Tolong pertimbangkan apa yang sudah aku lakukan beberapa tahun ini . Saya janji akan berusaha lebih baik lagi ,tolong jangan pecat saya ."

Pak Narendra tertawa mendengar ucapan dan berbagai macam permohonan dari bibir Anggita yang membuat dirinya tergelitik . Tentu saja membuat Anggita heran dan merasa dirinya sangat bodoh .

"Anggita , kamu ini bicara ? Kenapa jadi ngelantur tidak jelas . Siapa yang bilang Saya akan memecat kamu ." Pak Narendra masih belum bisa menahan tawanya melihat ekspresi Anggita .

"ah ...jadi Anda memanggil saya pagi pagi bukan untuk memecat saya ."

"Tentu saja tidak , bagaimana mungkin saya akan memecat kamu , yang sudah memenangkan tender sebesar ini .? Mana mungkin saya bisa menyia nyiakan karyawan yang genius seperti kamu ."?

"Eh...Tender besar ?

"Ya , Bridt And Meeting telah memutuskan dan memilih Moonlight untuk mengaudit laporan tahunan . Semua ini berkat kamu Anggita . Kamu adalah bintang keberuntungan untuk saya ."

Anggita terkejut mendengar ucapan Pak Narendra hinga tidak dapat bereaksi . Pak Narendra telah berdiri kursinya lalu mengajak Anggita pergi .

"Dengan kabar bahagia ini , saya akan mentraktir divisi assurance dan secara khusus memberi waktu istirahat kepada mereka lebih awal ." ucap Pak Narendra .

Anggita menatap Pak Narendra yang telah berjalan keluar meninggalkan ruangannya menuju ke ruangan divisinya . Anggita masih mematung untuk mencerna berita ini .

Anggita mengira Maxsim tidak setuju untuk membantunya karena sampai saat ini belum menerima pesan darinya atau Reymond . Selain itu juga , pada saat mengantarkannya tadi dia masih bersikap begitu dingin dan keras . Siapa yang akan menyangka di balik sifatnya itu masih memiliki hati nurani .

Diam diam Anggita mengulum senyuman di bibirnya , lalu dia membuka ponselnya kemudian mengirim pesan kepada Maxsim .

" Terima kasih aku menyayangimu ." pesan yang di kirim oleh Anggita . Tidak lupa dia menyematkan emoticon hati dan gambar seorang penari belidance .

Anggita segera menutup ponselnya dan mengikuti langkah Pak Narendra setelah menaruh ponselnya ke dalam saku bajunya .

***

Sementara di perusahaan Bridt And Meeting . Maxsim sedang berada di dalam ruangannya sedang menjamu tamunya , yang datang sesuai arahannya kemarin malam ,

Tamu itu tidak lain adalah Wendy . Dia datang sesuai undangan Reymond , tapi sudah setengah jam lebih menunggu , tidak ada pembicaraan sama sekali di antara satu sama lainnya .

"Ck...kenapa.pria ini sangat dingin . Bahkan dia tidak mengatakan apapun semenjak aku datang ." gerutu wendy dalam hati . Dia mencoba untuk menatap mata Maxsim . Namun ekspresinya yang suram membuatnya langsung mengalihkan pandangannya .

Pada saat itu Maxsim hanya mengotak atik ponselnya , dia sedang menunggu pesan yang tak kunjung datang hingga membuat suasana hatinya memburuk .

Tiba tiba terdengar suara notifikasi dari ponselnya . Melihat ada satu pesan baru Maxsim buru buru membukanya . Ketika dia membaca pesan itu , ekspresi dinginnya tiba tiba luluh .

Senyum yang tipis itu menghiasi bibirnya , dia menutup ponselnya dan masih dengan tersenyum .

Wendy yang melihat itu di buat heran dengan sikapnya ." Apa dia sudah gila ? Satu detik yang lalu dia masih muram dan sekarang tiba tiba berubah begitu senang .? Bahkan orang yang menang tender besar tidak akan sesenang itu dan merubah ekspresi secepat itu juga ." batin Wendy .

"Ambil ini dan pergilah ." kalimat yang di ucapkan oleh Maxsim membuat Wendy terkejut . Juga entah sejak kapan di depan nya telah ada goodie berwarna abu abu di depan nya .

Wendy segera mengambil dan membuka goodie itu , ia keluarkan sebuah kartu ATM yang membuat wajahnya senang dan berseri . Akan tetapi itu tidak bertahan lama . Raut wajahnya berubah dengan cepat saat mendapati gaun koleksinya yang berubah jadi sobekan kain yang tidak berguna . Maha karyanya tinggal sobekan sobekan bahkan di bagian permata dan berlian nya juga .

" Dalam kartu itu ada dua ratus juta , Anggap saja aku telah membeli gaun mu itu ." kata Maxsim dengan tenang .

Namun kata kata itu bagai anak panah yang menusuk hati Wendy . Dia berdiri dengan wajah yang terlihat marah .

"Kamu keterlaluan , bagaimana kamu bisa menghargai karya desainer sepertiku asal asalan ? Aku sudah bilang , aku tidak menjual gaunnya . Kamu harus mengembalikan ...

"Aku akan menyuruh Reymond mentransfer mu dua ratus juta lagi setelah kamu pergi ." Maxsim langsung memotong sebelum Webdy menyelesaikan kalimatnya .

Wajah Wendy seperti di tampar dengan barang yang tidak kelihatan . Tanpa basa basi dia membanting kartu ATM itu ke meja Maxsim .

"Sudah aku bilang , aku ti..

"Tiga ratus juta ..

Wendy segera diam mendengar ucapan Maxsim . Dia menegakkan tubuhnya lalu secara perlahan melangkah pergi keluar .

"Jangan lupa untuk mentranfernya , akan aku periksa setelah aku sampai di rumah ." ucap Wendy sebelum benar benar pergi .

Maxsim yang melihat tingkah Wendy hanya mendengus ,lalu menghubungi Reymond . Setelah itu Maxsim kembali melihat pesan yang di kirim oleh Anggita yang di sertai dengan emoticon hati . Sudut bibirnya terangkat membuat aura dinginnya benar benar menghilang .

Banyak pertanyaan yang memenuhi benak karyawan devisi dengan apa yang di lakukan oleh Pak Narendra .

" Sangat jarang lo Pak Narendra mentraktir kita semua . Sebenarnya ada hal baik apa yang terjadi hari ini ." Bisik Sinta . Yang menggeser badannya mendekat ke arah Anggita yang berdiri di dekat Pak Narendra ,Lalu bertanya .

Anggita yang mendengar itu hanya mengangkat bahunya , dan tidak ingin memberi tahu apa sebenarnya yang telah terjadi . Sinta pun langsung membuang mukanya dengan kesal .

"Duh ...Mbak Anggi tidak asik ,main rahasia rahasiaan ."keluhnya .

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

lanjut

2024-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!