20 Benar benar tidak mengenalnya

"Bagaimana kamu dapat tidak ." tanya Sinta pada selfi .

"Aku dapat tapi tidak bisa melihat wajahnya . posisinya terlalu miring dan tidak jelas ." keluh Selfi sambil mengeser layar ponselnya untuk mencari hasil jepretannya .

"Banyak yang goyang dan buram , karena buru buru ." tambah nya lagi

Tin Tin..

Suara klakson mobil di belakang saling bersautan membuyarkan , keasikan mereka yang sedang lihat lihat hasil fotonya . Mereka lupa jika sedang berada di jalan raya sedang menunggu lampu merah . Begitu lampu berubah hijau dan mobilnya tidak segera melaju . Membuat puluhan pengendara di belakangnya membunyikan klakson bergantian .

"Oh ..dalam keadaan begini kenapa kita salah ambil tempat ." ucap Sinta langsung melajukan mobilnya .

***

"Ada apa ?." Tanya Maxsim saat melihat anggita yang baru masuk ke dalam mobil dengan wajah sedikit pias .

Anggita menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Maxsim . Kemudian dia menyodorkan minuman segar yang baru saja dia beli di gerai kedai minuman di pinggir jalan tadi kepada Maxsim

"Kamu minta berhenti di sini hanya untuk membeli minuman ini ." Maxsim menaikan alisnya menatap Anggita lekat . Anggita mengangguk dengan lembut .

"Jika kamu haus , kamu bisa katakan pada Rey , dia akan menunjukan tempat yang lebih bagus dari pada gerai pinggir jalan ." kata Maxsim lagi .

"Memang kenapa dengan gerai pinggir jalan .? Mereka juga jual makanan dan minuman yang layak dan terjangkau . Dan lagian di tempat yang mewah harganya sangat mahal . Aku tidak mampu membelinya . Satu lagi dulu mamaku punya seorang sahabat , dia hamil karena kesalahan semalam , sahabat mamaku tidak kenal dengan laki laki itu , karena laki laki itu salah memasuki kamar sahabat mamaku . Akhirnya sahabat mama aku hamil ,kamu tahu ..." Anggita menatap wajah Maxsim sekil&:as .

Susah payah Maxsim menelan ludahnya yang seakan tercekat di tenggorokan , dia penasaran cerita apa yang selanjutnya dari Anggita .

"Anak dari sahabat mamaku bisa bertemu dengan papa kandungnya juga di gerai eskrim pinggir jalan ." lagi lagi Maxsim hanya bisa menelan ludahnya dengan mata yang mulai memerah .

"Anggap saja segelas minuman ini , sebagai tanda ucapan terimakasih aku , atas kado yang kamu berikan padaku ." tambah Anggita sambil menyodorkan kembali gelas minuman pada Maxsim .

Bukannya menerima gelas itu ,Maxsim menarik dan mencengkeram tangan Anggita dengan erat , tubuh Anggita hampir terjerembab , minuman di tangannya juga hampir tumpah . Dia menatap mata Maxsim yang juga menatap nya , tanpa mengatakan apapun mereka berdua hening dalam diam .

"Anggita Dewi Samudra ! Apakah kamu begitu kekurangan uang ? Suamimu adalah Maxsim putra samudra . Kamu bisa membeli semua yang kamu inginkan ."

Anggita meringis merasakan cengkeraman tangan Maxsim yang semakin erat ." Aku tahu , tapi aku hanya ingin membelikan sesuatu sc:c" ucap Anggita dengan lembut .

Kalimat yang begitu lembut membuat hati dingin Maxsim mencair seketika . Tanpa melepaskan pengangan di tangan Anggita Maxsim meraih gelas minumannya .

"Untuk sepatu itu jangan terlalu kamu pikirkan . Itu hanya kebetulan aku melihatnya di sebuah pameran , (arena melihat dan merasa bagus aku membelinya ."

Dengan senyuman samar Anggita memiringkan kepalanya ke arah Maxsim .

"Benarkah ?."

"Tidak percaya , kamu bisa tanyakan pada Rey . Reylah yang pertama kali menunjukannya padaku ." Maxsim memalingkan wajahnya sebelum menunjuk ke arah Reymond yang duduk di kursi kemudi .

"Benar Nona , seperti yang Tuan katakan . Maaf sepatu itu saya yang merekomendasikan." Reymond seperti ingin menangis saat mengatakan itu . Meski yang dia ucapkan itu benar jika dirinya yang merekomendasikan itu kepada Bosnya .

Tapi bohong jika Tuannya bilang tiada niatan beli khusus untuk istrinya . Seharian berkeliling di pameran seni hanya untuk mencari hadiah , Reymond yang merasa kasihan dengan kebingungan yang di alami oleh Tuannya , iseng dia hanya menunjuk model sebuah sepatu .

"Tuan kenapa kamu tidak mengatakannya langsung ? Dengan begitu Nona Anggi pasti akan terharu dan semakin cinta ." gumam Reymond dalam hati

"Reymond!."

Reymond tersentak dari lamunannya oleh nada tinggi suara Tuannya .

"Apa kamu ingin kami tinggal di sini seharian atau semalaman . Cepat jalankan mobilnya ." ucap Maxsim dengan tegas kepada sekretarisnya itu .

Reymond segera mengangguk ."Baik Tuan , maaf saya segera menjalankan mobilnya ."

Mobil baru berjalan beberapa kilometer Anggita sudah mulai mengantuk , saat Reymond tiba tiba mengerem mobilnya mendadak , Dan Anggita hampir saja terjungkal ke depan . Beruntung dengan sigap dan cepat Maxsim menahan tubuh Anggita dan meletakan kepala istrinya untuk bersandar di bahunya .

"Tidak perlu mengebut , pelan pelan saja bawa mobilnya ."

Reymond melirik lewat kaca spion , dan dia baru paham . Perjalanan yang seharusnya bisa dia tempuh dalam waktu setengah jam . Kini harus dia tempuh dalam waktu satu jam karena harus mengemudi dengan pelan .

Tetapi Anggita masih tertidur , bahkan semakin lelap dengan bersandar di bahu Maxsim .

"Tuan apa perlu saya memanggil Bi indri .? Tanya Reymond saat mobil telah memasuki halaman vila .

"Tidak perlu , Bukakan saja pintunya ." Ucap Maxsim dan segera membopong Anggita masuk ke dalam vila menuju ke kamar tidur nya . Sesampainya di kamar Maxsim membaringkan tubuh Anggita dengan hati hati sekali juga menyelimuti tubuhnya .

"Saya sudah mengatur seseorang untuk membawa mobil Nona Anggi dan mengantar ke vila yang akan sampai beberapa menit lagi ." Lapor Reymond yang berdiri di ambang pintu .

"Baiklah kamu bisa pulang , dan jemput aku besok pagi tepat jam 6 pagi ." ucap Maxsim .

"Baik Tuan ." setelah itu Reymond menutup pintu kamar sebelum pergi . Di lantai bawah Reymond berpapasan dengan bi indri .

"Apakah Tuan akan menginap ?." tanya bi indri .Reymond hanya mengangguk .

"Entah kenapa akhir akhir ini sikap Tuan berbeda .Dia juga semakin sering menginap bersama Nyonya ."

Reymond hanya diam tidak bisa menyangkal ucapan Bi indri . Sebagai sekretaris dia juga menyadari semua itu . Sikap Tuannya dalam sebulan terakhir ini benar benar berbeda . Tuannya semakin sering datang ke vila bahkan menginap di vila juga .

"Bibi selalu berharap hubungan Tuan dan Nyonya terus membaik dan langgeng ." kata bibi Indri sambil memejamkan mata .

"Bibi Indri , saya harus pulang dulu . Karena besok harus datang pagi pagi sekali , Permisi Bi ."pamit Reymond untuk pergi dari sana .

Bibi Indri yang semula hendak akan pergi ke kamar Anggita juga mengurungkan niatnya , karena keberadaan Tuannya di sana .

***

Sementara Maxsim di dalam kamar baru saja selesai membersihkan dirinya . Dia keluar dari kamar mandi dengan memakai baju piyama tidur .

Dia menatap Anggita yang masih pulas dalam tidurnya , kemudian Maxsim duduk di sofa masih memperhatikan wajah istrinya .

"Anggi , sebenarnya kamu seperti apa , Mana kamu yang sebenarnya ?." tatapan Maxsim makin dalam

Meski sudah mengenal dan menjalani hidup bersama dengan nya selama satu tahun .Tapi Maxsim merasa benar benar tidak mengenalnya .

Episodes
1 01 Night Klub Blue
2 02 Maxsim Samudra .
3 03 Nikah Kontrak
4 04 Deal
5 05 mentraktir rekan kerja
6 06 Bukan pacar tapi suami
7 07 Kenapa harus dia
8 08 Dingin seperti gunung es
9 09 Kencan Dinner romantis
10 10 Perampokan berencana .
11 11 menggoda suami sendiri
12 12 Maxsim licik
13 13 Emotikon Love
14 14 Tunggu aku di rumah
15 15 Kamu pulang
16 16 Perhatian Maxsim.
17 17 kamu cemburu ?
18 18 Diam diam
19 19 Suamimu tersayang
20 20 Benar benar tidak mengenalnya
21 21 Sepertinya tidak mungkin
22 22 Pria dari masa lalu
23 23 aku tidak akan melepaskanmu
24 24 Moonlight yang hancur
25 25 Dia datang ?
26 26 kelinci kecil
27 27 Truth And Dare!
28 28 MR. M
29 29 Salah kirim
30 30 janji
31 31 menjenguk Anjas
32 32 pulang tanpa kabar
33 33 cemburu
34 34 kegelisahan
35 35 lost contact
36 36 Apa dia kakak ipar .
37 37 Berita hangat
38 38 Bertemu dengan Maxsim
39 39 Cemburu lagi
40 40 Salah orang
41 41 Dia masih marah
42 42 sikap aneh Maxsim
43 43 karyawan baru
44 44 Dia pergi
45 45 Burdir
46 46 Makan malam
47 47 kejutan untuk Anggita
48 48 Aku mencintaimu
49 49 Aku tidak menyukainya
50 50 I LOVE YOU
51 51 setelan awal
52 52 nonton
53 53 panik
54 54 Berdebar
55 55 Bertemu Sinta
56 56 adonan takoyaki berjalan .
57 57 Liburan
58 58 Aku sudah menikah
59 59 tidak kembali
60 60 Hotel the first
61 61 Maxsim ikut liburan
62 62 tidak sempurna
63 63 Dia wanitaku
64 64 maukah berdansa denganku
65 65 aku tidak cemburu
66 66 tetaplah di sini
67 67 tidak pulang
68 68 Anjas siuman
69 69 Rojak kontruksi
70 70 pulang terlambat
71 71 Selamat tinggal Anggita
72 72 penurut seperti kucing
73 73 tukang paksa
74 74 Janji Maxsim
75 75 hampir kacau
76 76 mungkinkah Winda
77 77 cemburu
78 78 obat nyamuk
79 79 cemas
80 80 semakin panik
81 81 Nyonya Samudra
82 82 Apa begitu jelas
83 83 gosip
84 84 provokasi Winda
85 85 Jebakkan
86 86 Rencana Winda .
87 87 Kedatangan Maxsim
88 88 ke puncak bukit
89 89 ternyata di dalangnya
90 90 Kamu pemenangnya
91 91 Alasan Winda
92 92 Nyonya Presdir Direktur .
93 93 Kunjungan dadakan
94 94 Kedatangan Happy
95 95 belum dapat restu
96 96 Datang ke Rojak kontruksi
97 97 Pikir saja sendiri ?
98 98 10 milyar
99 99 Saling berhubungan
100 100 mendapat donor
101 101 Apa masih tentang Nona Anggita
102 102 tak menjawab telpon
103 103 pemarah dan pemaksa
104 104 Dasar tidak tahu malu
105 105 Cemburu buta
106 106 Maxsim vs Jefri
107 107 Ikut ke tempat karaoke
108 108 endless love
109 109 Ramen bukan motel
110 110 Tahu siapa Jefri
111 111 peringatan untuk Jefri .
112 112 mencari kebenaran .
113 113 datang sebagai lawan
114 114 Alasan King
115 115 Jefri ingin bertemu
116 116 Maxsim kembali
117 117 mengakhiri kontrak
118 118 Hari Anjas operasi
119 119 Resepsi
120 120 surat dari Jefri
121 121 pov Jefri
122 122 Happy Ending 1
123 123 Happy Ending 2
Episodes

Updated 123 Episodes

1
01 Night Klub Blue
2
02 Maxsim Samudra .
3
03 Nikah Kontrak
4
04 Deal
5
05 mentraktir rekan kerja
6
06 Bukan pacar tapi suami
7
07 Kenapa harus dia
8
08 Dingin seperti gunung es
9
09 Kencan Dinner romantis
10
10 Perampokan berencana .
11
11 menggoda suami sendiri
12
12 Maxsim licik
13
13 Emotikon Love
14
14 Tunggu aku di rumah
15
15 Kamu pulang
16
16 Perhatian Maxsim.
17
17 kamu cemburu ?
18
18 Diam diam
19
19 Suamimu tersayang
20
20 Benar benar tidak mengenalnya
21
21 Sepertinya tidak mungkin
22
22 Pria dari masa lalu
23
23 aku tidak akan melepaskanmu
24
24 Moonlight yang hancur
25
25 Dia datang ?
26
26 kelinci kecil
27
27 Truth And Dare!
28
28 MR. M
29
29 Salah kirim
30
30 janji
31
31 menjenguk Anjas
32
32 pulang tanpa kabar
33
33 cemburu
34
34 kegelisahan
35
35 lost contact
36
36 Apa dia kakak ipar .
37
37 Berita hangat
38
38 Bertemu dengan Maxsim
39
39 Cemburu lagi
40
40 Salah orang
41
41 Dia masih marah
42
42 sikap aneh Maxsim
43
43 karyawan baru
44
44 Dia pergi
45
45 Burdir
46
46 Makan malam
47
47 kejutan untuk Anggita
48
48 Aku mencintaimu
49
49 Aku tidak menyukainya
50
50 I LOVE YOU
51
51 setelan awal
52
52 nonton
53
53 panik
54
54 Berdebar
55
55 Bertemu Sinta
56
56 adonan takoyaki berjalan .
57
57 Liburan
58
58 Aku sudah menikah
59
59 tidak kembali
60
60 Hotel the first
61
61 Maxsim ikut liburan
62
62 tidak sempurna
63
63 Dia wanitaku
64
64 maukah berdansa denganku
65
65 aku tidak cemburu
66
66 tetaplah di sini
67
67 tidak pulang
68
68 Anjas siuman
69
69 Rojak kontruksi
70
70 pulang terlambat
71
71 Selamat tinggal Anggita
72
72 penurut seperti kucing
73
73 tukang paksa
74
74 Janji Maxsim
75
75 hampir kacau
76
76 mungkinkah Winda
77
77 cemburu
78
78 obat nyamuk
79
79 cemas
80
80 semakin panik
81
81 Nyonya Samudra
82
82 Apa begitu jelas
83
83 gosip
84
84 provokasi Winda
85
85 Jebakkan
86
86 Rencana Winda .
87
87 Kedatangan Maxsim
88
88 ke puncak bukit
89
89 ternyata di dalangnya
90
90 Kamu pemenangnya
91
91 Alasan Winda
92
92 Nyonya Presdir Direktur .
93
93 Kunjungan dadakan
94
94 Kedatangan Happy
95
95 belum dapat restu
96
96 Datang ke Rojak kontruksi
97
97 Pikir saja sendiri ?
98
98 10 milyar
99
99 Saling berhubungan
100
100 mendapat donor
101
101 Apa masih tentang Nona Anggita
102
102 tak menjawab telpon
103
103 pemarah dan pemaksa
104
104 Dasar tidak tahu malu
105
105 Cemburu buta
106
106 Maxsim vs Jefri
107
107 Ikut ke tempat karaoke
108
108 endless love
109
109 Ramen bukan motel
110
110 Tahu siapa Jefri
111
111 peringatan untuk Jefri .
112
112 mencari kebenaran .
113
113 datang sebagai lawan
114
114 Alasan King
115
115 Jefri ingin bertemu
116
116 Maxsim kembali
117
117 mengakhiri kontrak
118
118 Hari Anjas operasi
119
119 Resepsi
120
120 surat dari Jefri
121
121 pov Jefri
122
122 Happy Ending 1
123
123 Happy Ending 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!