Keributan Di Butik

Aluna sudah sampai di butik. Di sana ia disambut oleh salah satu pegawainya. Aluna lantas pergi ke ruang kerjanya untuk kembali membuat beberapa desain. Saat sedang serius ia dikejutkan dengan kedatangan Rania.

"Hai." Rania muncul di depan Aluna sembari mengejutkannya.

"Ya Tuhan, Rania!" Aluna terkejut hingga menjatuhkan alat gambarnya ke lantai.

"Maaf. Aku sengaja ingin mengejutkan dirimu," kekeh Rania. "Di mana si tengil itu?" tanya Rania sembari melihat sekeliling untuk mencari sosok Elgar.

"Kamu ke sini sengaja mencari dia. Apa kamu belum puas berdebat dengan dia?" celetuk Aluna.

"Tidak, aku hanya khawatir padamu. Jadi … aku menyusul ke sini," gurau Rania.

"Rania …," tegur Aluna.

"Iya, iya, aku tidak akan bahas dia lagi." Rania menutup mulutnya seolah sedang mengunci sesuatu.

"Oh iya, ada apa?" tanya Aluna. "Kalau tahu kamu akan ke sini, kita bisa pergi bersama," sambung Aluna.

"Aku tadinya tidak ada rencana ke sini, tapi tadi aku ke tempat Farel aku bertemu rekan bisnisnya. Katanya anak perempuannya akan berulang tahun, dia bingung harus memberikan apa. Jadi aku berikan saran untuk memberikan perhiasan saja. Tapi katanya sudah biasa. Setelah itu aku bilang temanku bisa membuat desain perhiasan yang sangat indah, dia ingin melihat desain kamu," jelas Rania. "Dia akan ke sini nanti."

"Benarkah? Kalau begitu aku akan menyiapkan semuanya," seru Aluna disambut anggukkan oleh Rania.

"Kalau begitu aku keluar dulu. Aku tidak akan mengganggumu," pamit Rania.

"Rania," panggil Aluna. "Kamu tidak akan ke mana-mana, kan? Maksudku kamu tidak akan pulang, bukan?" tanya Aluna.

"Tentu tidak. Aku juga bosan di rumah terus. Aku ingin melihat-lihat tempat ini saja," jawab Rania.

"Baiklah." Aluna tersenyum dan dibalas oleh Rania.

Aluna kembali berkonsentrasi menggambar. Hampir satu jam Aluna menyelesaikan beberapa desainnya. Ia melakukan sedikit gerakan untuk merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Saat akan berdiri, ia mendengar keributan di luar. Aluna segera keluar dan benar saja, Rania sedang berdebat dengan Sandra, adik iparnya.

"Tidak di rumah, tidak di sini. Dia selalu membuat ulah," decak Aluna.

Aluna menghampiri Rania lantas menghentikan pertengkaran itu.

"Ada apa ini? Kenapa kalian membuat keributan di sini?" lerai Aluna. "Tidak malu 'kah kalian dilihat banyak orang?" tegur Aluna.

"Dia keterlaluan, Aluna! Dia mendorong bahkan menginjak tangan pegawai kamu." Rania menarik lengan salah satu pegawai Aluna. Ia juga menunjukkan bekas merah di punggung tangan pegawai perempuan itu.

"Dia saja yang tidak benar melayani!" bela Sandra.

"Hani." Aluna memanggil pegawainya yang lain. "Obati luka Intan dulu! Ini biar saya yang urus," perintah Aluna.

"Baik, Bu," sahut Hani. "Ayo Intan," ajak Hani.

Pandangan Aluna beralih kembali pada Sandra. Ingin sekali Aluna menampar adik iparnya. Namun ia mencoba untuk menahan diri sebab butik miliknya sedang banyak pengunjung.

"Kamu mau apa datang ke sini?" tanya Sandra. "Jangan membuat keributan di sini," sambungnya.

"Aku datang untuk melihat butik kamu," jawab Sandra.

"Tapi tidak dengan membuat keributan di sini," ucap Aluna yang masih mencoba mengontrol emosinya.

"Dia yang tidak becus melayani," dalih Aluna.

"Di sini ada CCTV, Sandra," peringat Aluna. "Akan terbukti siapa yang benar dan salah." Nada bicara Aluna terkesan mengancam Sandra.

"Jika kedatangan kamu ke sini hanya untuk membuat keributan, silahkan pergi," usir Rania. Perempuan itu sudah muak dengan tingkah Sandra.

"Kamu siapa berani mengusirku?" desis Sandra. "Kakakku saja tidak keberatan dengan keberadaanku di sini." Sandra tersenyum miring seolah sedang mengejek Rania.

"Kamu —" Perkataan Rania dihentikan oleh Aluna.

"Sudah, Rania. Aku yang akan tangani dia." Aluna mengusap punggung Rania. Pandangannya beralih kembali pada Sandra. "Kamu mau melihat-lihat? Ayo aku yang akan melayanimu," tawar Aluna.

"Lihat itu? Kamu harus tahu diri." Sandra mengejek Rania.

Jika saja Rania tidak memikirkan Aluna pastilah di tempat itu sudah terjadi pertengkaran hebat.

"Aku mau lihat-lihat sepatu dan juga tas," ucap Sandra. "Ayo tunjukkan mana yang bagus," perintah Sandra.

"Baiklah, ayo," sahut Aluna. "Tunggu di sini aku akan berikan dia pelajaran." Aluna berbisik di dekat telinga Rania yang berhasil membuat Rania tertawa.

Aluna menyusul Sandra yang sudah lebih dulu pergi ke bagian tas. Di sana Sandra melihat-lihat, terkadang juga mengejek Aluna mengenai produk-produknya. Namun Aluna tidak peduli.

"Jadi apa kamu sudah tahu mana yang mau kamu beli?" tanya Aluna masih dengan nada ramah.

"Aku mau ini, free!" Sandra mengambil tas tenteng kecil berwarna hitam.

"Free?" Aluna tertawa mengejek. "Jadi kamu ke sini hanya untuk meminta bukan membeli?" ejek Aluna.

"Apa salahnya? Kamu kakak iparku. Jadi tidak ada salahnya aku meminta satu barang di sini," ucap Sandra.

"Jangan membuat kakakmu malu, Sandra." Aluna mengambil tas dari tangan Sandra lantas menaruhnya kembali ke tempatnya. "Bisnis adalah bisnis, Sandra. Tidak ada hubungannya dengan keluarga. Jika kamu ke sini hanya ingin meminta silahkan pergi!" Aluna mengusir Sandra secara halus, tetapi tepat mengenai sasaran.

"Kamu berani mengusirku?" geram Sandra.

"Anggap saja begitu. Tapi apa kamu tidak merasa malu pada teman-temanmu itu? Apa kata mereka jika kamu tidak bisa membeli tas yang harganya cuma belasan juta ini." Aluna menunjukkan tas yang diinginkan oleh Sanda.

"Apa? Tas begini harganya belasan juta?" Sandra terkejut dengan harga tas itu, tetapi masih mencoba untuk tidak menunjukannya. "Tas jelek begini tidak mungkin dibandrol dengan harga segitu. Mau menipuku?" tuding Sandra.

"Tempat ini menjual barang-barang kualitas premium, Sandra. Katakan saja jika kamu tidak mampu untuk membelinya," ejek Aluna.

Sandra yang tidak ingin harga dirinya diinjak-injak jelas langsung menyanggupinya. Ia mengeluarkan kredit card dari dalam tasnya lantas memberikannya pada Aluna.

"Ini aku mau tas ini dan juga …." Sandra melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada high heels bersama hitam di dekatnya. "Ini juga!"

"Oke, bagus. Akan aku siapkan ini. Ayo ikut aku ke kasir." Aluna membawa tas dan juga sepatu yang dipilih oleh Sandra membawanya ke kasir. "Tania, bungkus ini!" perintah Aluna.

"Baik, Bu," sahut Tania.

Aluna mengambil mesin EDC lantas menggesek kartu kredit milik Sandra.

"Pin," suruh Aluna.

Sandra menekan pin kartu kreditnya pada mesin EDC yang Aluna tunjukkan. Transaksi pun berhasil.

"Terima kasih, Sandra. Kamu memang adik ipar yang baik," puji Aluna.

Aluna tersenyum penuh kemenagan melihat nominal transaksi yang dilakukan oleh Sandra yang hampir menyentuh angka dua puluh juta.

"Ini barang-barang kamu." Aluna mengambil paper bag dengan tulisan De Luna lantas menyerahkannya kepada Sandra.

"Datang lagi ya," ucap Aluna.

"Tidak akan," tolak Sandra.

"Bagus kalau begitu," balas Aluna.

Sandra tidak lagi membalas ucapan Aluna, ia pun pergi bersama teman-temannya dari tempat itu.

"Trick marketing yang hebat, Aluna," puji Rania membuat keduanya tertawa bersama.

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

cerdik Aluna

2025-02-20

0

Heny

Heny

Trik nya mantap aluna

2024-12-27

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kehilangan
3 Sesuatu Yang Tak Terduga
4 Mulai Bangkit
5 Mulai Melawan
6 Sebuah Pemberontakan
7 Pembelaan
8 Kenapa Aku Tidak Boleh Egois
9 Perubahan Hariz
10 Hutang 3 Miliyar
11 Kembali Berkuasa
12 Tak Merasakan Kenikmatan
13 Sopir Baru, Elgar
14 Sopir Baru, Elgar part 2
15 Keributan Di Butik
16 Tuan Dan Nyonya Bramantyo
17 Kebohongan Rania
18 Peringatan Untuk Elgar
19 Camelia
20 Perdebatan Pagi Hari
21 Kekesalan Elgar Pada Sandra
22 Saran dari Elgar
23 Makan Siang Bersama
24 Obrolan Bersama Arleta
25 Curhatan Aluna
26 Bertengkar Lagi
27 Kekacauan Aluna
28 Kebenaran Akan Camelia
29 Rencana Gugatan Perceraian
30 Acara Makan Malam
31 Kepergok
32 Ajakan Having S*x
33 Kemarahan Elgar
34 Elgar Alexander Bramantyo
35 Keyakinan Rania
36 Kegilaan Hariz
37 Baikkan
38 Selamat Tinggal Masa Lalu
39 Sebuah Tanda
40 Kebimbangan Aluna
41 Wanita Kesayangan
42 Bertemu Kembali
43 Kejutan Untuk Hariz
44 Drama Keluarga
45 Rencana Penculikan
46 Hukuman Untuk Hariz Part 1
47 Hukuman Untuk Hariz Part 2
48 Liburan Ke Pulau
49 Rumah Masa Depan
50 Obrolan Bersama Elsa
51 Bertemu Sandra dan Mona
52 Singkirkan Yang Menjadi Masalah
53 Makan Malam Bersama
54 Kedatangan Camelia
55 Kemarahan Camelia Pada Clara
56 Will You Marry Me
57 Tawaran Oma Ananta
58 Kebenaran Yang Sesungguhnya
59 Mengganggu Saja
60 Keributan Di Kediaman Bramantyo
61 Satu Lawan Dua
62 Kehancuran Camelia
63 Hadiah Dari Ananta
64 Obat Perangsang
65 Hari Pernikahan
66 Honeymoon
67 Honeymoon 2
68 Rumah Baru
69 Pregnant
70 Calon Pewaris
71 Pelayan Baru
72 Penyusup
73 Penyusup 2
74 Penyusup 3
75 Kematian Hariz Dan Clara
76 Q-time
77 Kebersamaan Keluarga
78 Bibit Pelakor
79 Bibit Pelakor 2
80 Bibit Pelakor 3
81 Lahirnya Sang Pewaris
82 Galen Haidar Bramantyo
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh Sembilan
90 Sembilan puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 Sembilan Puluh Tujuh
98 Sembilan Puluh Delapan
99 Sembilan Puluh Sembilan
100 Seratus
101 Seratus Satu
102 Seratus Dua
103 Seratus Tiga (End)
104 Extra Part (End) Lamaran Untuk Elsa
105 Extra Part (End) Pesta Pernikahan Elsa dan Zaiyan.
106 Extra Part (End) Sandra Dan Deren
107 Extra Part (End) Kelahiran Arabella Quenza Bramantyo
108 Promosi Karya
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog
2
Kehilangan
3
Sesuatu Yang Tak Terduga
4
Mulai Bangkit
5
Mulai Melawan
6
Sebuah Pemberontakan
7
Pembelaan
8
Kenapa Aku Tidak Boleh Egois
9
Perubahan Hariz
10
Hutang 3 Miliyar
11
Kembali Berkuasa
12
Tak Merasakan Kenikmatan
13
Sopir Baru, Elgar
14
Sopir Baru, Elgar part 2
15
Keributan Di Butik
16
Tuan Dan Nyonya Bramantyo
17
Kebohongan Rania
18
Peringatan Untuk Elgar
19
Camelia
20
Perdebatan Pagi Hari
21
Kekesalan Elgar Pada Sandra
22
Saran dari Elgar
23
Makan Siang Bersama
24
Obrolan Bersama Arleta
25
Curhatan Aluna
26
Bertengkar Lagi
27
Kekacauan Aluna
28
Kebenaran Akan Camelia
29
Rencana Gugatan Perceraian
30
Acara Makan Malam
31
Kepergok
32
Ajakan Having S*x
33
Kemarahan Elgar
34
Elgar Alexander Bramantyo
35
Keyakinan Rania
36
Kegilaan Hariz
37
Baikkan
38
Selamat Tinggal Masa Lalu
39
Sebuah Tanda
40
Kebimbangan Aluna
41
Wanita Kesayangan
42
Bertemu Kembali
43
Kejutan Untuk Hariz
44
Drama Keluarga
45
Rencana Penculikan
46
Hukuman Untuk Hariz Part 1
47
Hukuman Untuk Hariz Part 2
48
Liburan Ke Pulau
49
Rumah Masa Depan
50
Obrolan Bersama Elsa
51
Bertemu Sandra dan Mona
52
Singkirkan Yang Menjadi Masalah
53
Makan Malam Bersama
54
Kedatangan Camelia
55
Kemarahan Camelia Pada Clara
56
Will You Marry Me
57
Tawaran Oma Ananta
58
Kebenaran Yang Sesungguhnya
59
Mengganggu Saja
60
Keributan Di Kediaman Bramantyo
61
Satu Lawan Dua
62
Kehancuran Camelia
63
Hadiah Dari Ananta
64
Obat Perangsang
65
Hari Pernikahan
66
Honeymoon
67
Honeymoon 2
68
Rumah Baru
69
Pregnant
70
Calon Pewaris
71
Pelayan Baru
72
Penyusup
73
Penyusup 2
74
Penyusup 3
75
Kematian Hariz Dan Clara
76
Q-time
77
Kebersamaan Keluarga
78
Bibit Pelakor
79
Bibit Pelakor 2
80
Bibit Pelakor 3
81
Lahirnya Sang Pewaris
82
Galen Haidar Bramantyo
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh Sembilan
90
Sembilan puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
Sembilan Puluh Tujuh
98
Sembilan Puluh Delapan
99
Sembilan Puluh Sembilan
100
Seratus
101
Seratus Satu
102
Seratus Dua
103
Seratus Tiga (End)
104
Extra Part (End) Lamaran Untuk Elsa
105
Extra Part (End) Pesta Pernikahan Elsa dan Zaiyan.
106
Extra Part (End) Sandra Dan Deren
107
Extra Part (End) Kelahiran Arabella Quenza Bramantyo
108
Promosi Karya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!