Hana dan Alisa kini telah sampai di halaman rumah Hana, Alisa pun turun dari motor di susul oleh Hana setelah dia menyimpan motor nya di garasi.
"Alisa, ayo masuk. Ajak Hana
Alisa pun berjalan mengikuti Hana di belakang. Assalamualaikum."Ucap Hana sambil membuka pintu rumah nya yang memang tidak di kunci.
"Waallaikumsalam." Jawab Ibu Risna dari arah dapur. "Kenapa kamu baru pulang Han?"
"Tadi Hana jalan-jalan dulu sebentar Bu," lalu Ia pun mencium punggung tangan Ibu nya.
"Bu kenalin ini Alisa temen aku."
"Halo! Tante aku Alisa temannya Ka Hana." Alisa memperkenal kan diri. Ia pun mencium punggung tangan Ibu Hana seperti yang Hana lakukan.
"Seperti nya aku pernah melihat gadis ini tapi dimana?" gumam Risna dalam hati. Sambil mengingat-ngingat wajah Alisa, Tapi dia tidak bisa mengingat apa pun.
"Oh.. Iya Nak jangan sungkan. Anggap saja rumah sendiri ya." Ucap Ibu Risna dengan ramah.
"Han, Ajakin Alisa makan pasti kalian belum makan Ibu udah masak tadi!"
"Iya Ibu ku sayang," Ucap Hana sambil memeluk Ibunya dari belakang.
"Alisa kamu duluan aja ya aku mau ganti baju dulu." Hana pun beranjak ke kamar nya untuk mengganti pakaian nya yang terasa tidak nyaman.
Alisa pun mengangguk. Ia pun berjalan ke dapur mengikuti Ibu Hana yang berjalan terlebih dahulu.
"Duduk Nak jangan sungkan!"
"I-iya Tante." Alisa pun duduk di salah satu kursi yang kosong.
"Mama nya Ka Hana baik banget. Seandainya Mama Ku juga seperti Mama nya Ka Hana pasti aku akan sangat bahagia." batin Alisa.
"Nak, Kamu udah lama berteman dengan Hana? Kaya nya Ibu baru lihat kamu?" Rasa penasaran nya mendorong Bu Risna untuk bertanya. Karena wajah Alisa terasa familiar dan seperti nya Risna pernah melihatnya tapi Dia tidak bisa mengingat semua itu.
"Baru beberapa hari yang lalu Tante!" Jawab Alisa seadanya. Memang benar Alisa mengenal Hana baru beberapa hari terakhir ini.
"Oh..!" Risna pun mengangguk-nganguk.
"Alisa Itu pacar nya Rey Bu." Celetuk Hana yang baru turun sehabis mengganti pakaian nya dan bergabung bersama mereka.
"Oh! Iya ibu ingat kamu yang ada di cafe waktu itu ya." Ucap Ibu Risna setelah dia mengingat siapa gadis di depannya itu.
"Iya Tante." Alisa pun mengangguk membenarkan. Memang dia lah yang duduk di cafe itu bersama Rey.
"Jadi ini pacar nya Rey. Kenapa Hana memperkenalkan nya sebagai teman? bukan nya dia ini saingan cinta nya. Aku tidak mengerti dengan anak ini sebenarnya apa yang Dia pikiran!" gumam Risna dalam hati.
Risna pun menatap Hana seolah menunggu jawaban.
"Bu udah dulu dong ngobrol nya. Kita makan dulu Hana udah laper nih." Hana pun mengalihkan pembicaraan. Karena dia sadar apa yang Ibunya pikiran.
"Eh.. Iya Ibu sampe lupa. Nak Alisa ayo makan jangan sungkan anggap aja rumah sendiri." Ucapnya dengan ramah.
"Iya Tante makasih." Alisa tak henti-hentinya tersenyum. Entah mengapa Ia merasa nyaman berada di rumah Hana.
Setelah selesai makan siang. Hana membantu Ibu nya membereskan piring bekas mereka dan mencuci nya .
"Han, Kenapa kamu bisa temenan sama pacar nya Rey?" Tanyanya.
"Emang nya kenapa Bu? Ada yang salah gitu sama Alisa dia anak baik ko." Ucap Hana berpura-pura tidak mengerti akan pertanyaan Ibunya.
"Bukan gitu Nak. Kamu pasti paham apa yang Ibu maksud!"
Hana pun menghela napas dalam.
"Bu. Aku tau apa yang Ibu maksud. Tapi Bu, Aku tidak keberatan berteman dengan Alisa. Jika memang Rey bahagia dengan Alisa maka aku juga ikut bahagia." Sebenarnya Hana bicara seperti itu hanya untuk menenangkan Ibunya. Tidak bisa di pungkiri ada sedikit rasa tidak suka di hati Hana. Tapi Ia berusaha menepis nya dari Hati karena setiap Cinta punya jalannya sendiri.
Ibu Risna pun memeluk Hana dengan sayang.
"Ibu bangga Sama kamu Nak. Kalau Ibu yang ada di posisi kamu belum tentu Ibu ikhlas melepas orang yang Ibu sayang kepada orang lain." Ucap Risna sambil mengusap-ngusap punggung Hana.
"Aku juga belum benar-benar Ikhlas Bu. Tapi, Aku akan berusaha menerimanya dan juga menerima Alisa sebagai teman ku."
"Iya Nak. Ibu akan selalu ada untukmu!" Risna pun tersenyum lembut.
"Terimakasih Bu. Aku sayang Ibu," Ucap Hana lalu Ia pun melepas pelukan nya.
"Bu Alisa dimana?" Hana lupa kalau Alisa ada disini dia takut kalau Alisa mendengar pembicaraan mereka tadi.
"Tenang aja Nak. Alisa ada diruang tengah dia gak mungkin dengar pembicaraan kita." Ucap Bu Risna.
Hana pun bernapas lega.
"Ya udah Bu. Ayo kita samperin Alisa kasian dia sendirian." Hana dan Ibu Risna pun berjalan menghampiri Alisa yang tengah memainkan ponselnya dan duduk bergabung bersamanya.
"Alisa maaf ya, Kamu di tinggal sendiri. Aku tadi bantuin Ibu ku dulu sebentar." Ucap Hana.
"Gak papa ko Ka. Aku jadi malu seharusnya Aku juga ikut bantuin Kaka sama Tante."
"Alisa kamu ini ngomong apa! kamu kan tamu di rumah Ku. Mana mungkin aku minta bantuan kamu. Ucap Hana.
"Gimana masakan Ibu aku enak gak?' tanya Hana.
"Masakan Tante enak banget." Puji Alisa sambil mengacungkan jempol tangannya.
"Makasih Nak. Ibu kamu juga pasti pinter masak!"
Alisa pun menunduk sedih. Pasalnya dia tidak pernah merasa kan makanan buatan Ibu nya. Jangan kan memasak untuk sekedar makan bersama saja itu seperti sangat sulit untuk dilakukan. Karena kesibukan orang tuanya mengurus bisnis mereka Alisa hampir tak pernah bertemu dengan kedua orang tua nya.
"Nggak Tante. Mamih gak pernah masak di rumah." Ucap Alisa dengan sedih.
"Emangnya Ibu kamu kemana Nak?"
Alisa hanya diam tak menjawab matanya berkaca-kaca.
"Ibu Alisa wanita Karier Bu. Jadi jarang sekali di Rumah." Hana pun menceritakan apa yang dia ketahui nya tentang Alisa.
"Oh..jadi gitu kamu gak usah sedih Nak. Ibu yakin orang tua kamu bukan nya gak peduli sama kamu. Tapi justru mereka Ingin mengaman kan masadepan kamu Nak, agar kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan!" Risna pun berusaha untuk membuat Alisa mengerti.
"Tapi Tante. Aku juga butuh perhatian aku butuh kasih sayang mereka. Bukan hanya uang mereka. Aku juga ingin bisa menghabiskan waktu bersama keluarga walau hanya sesaat." Ucap Alisa mulai terisak.
Ibu Risna beranjak mendekati Alisa dan memeluk nya sambil mengelus rambut panjang Alisa.
"Tante mengerti apa yang kamu alami Nak. Kamu yang sabar ya Nak, Tante yakin orang tua kamu juga sayang banget sama kamu. Gak ada orang tua yang gak sayang anaknya Nak, hanya saja cara mereka mengekspresikan nya berbeda-beda. Ibu kamu adalah seorang wanita karier yang sudah pasti akan sibuk dengan pekerjaan nya. Kamu harus bisa memahami sisi pandang mereka. Mereka ingin mencukupi kebutuhan kamu. Pasti itu membutuhkan uang bukan cobalah mengerti!" Risna pun menjelaskan panjang lebar berharap Alisa mengerti apa yang Ia maksud.
Alisa pun melepas pelukannya dan mengusap Air mata dari pipinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments