Setelah ke pergian Zian, Hana pun berjalan hendak masuk ke dalam rumah.
"Han tunggu," teriak seseorang.
Hana pun berbalik untuk melihat siapa yang memanggil nya, "Rey....!"
"Elu dari mana aja dari tadi ibu Elu nyariin? dan kenapa Elu tadi pulang naik mobil si anak orang kaya sombong itu? kenapa juga motor Elu di anterin sama supir si Zian?" Tanya Rey bertubi-tubi.
"Emh... itu Rey tadi ban motor gue kempes waktu di jalan. Dan kebetulan Zian lewat terus nolongin gue deh," jawab Hana berbohong.
Rey menatap Hana penuh curiga.
"Elu gak lagi bohong kan Han? apa jangan jangan Elu di culik sama dia. Terus di ancam iya?" terka Rey kepalanya yang penuh denngan asumsi itu muali berspekulasi sendiri. Dia tidak percaya pada Zian mana mungkin laki-laki sedingin dan seangkuh Zian bisa besikap baik pada orang lain.
"Apaan sih Rey, pikiran Elu tuh ngawur tau gue gak di culik. Tadi gue laper jadi kami makan siang dulu. Lagian Zian itu orang nya baik ko gak seburuk yang Elu pikirkan." ucap Hana membela.
"Gue tetap gak percaya sama dia." Rey masih kukuh dengan apa yang Ia yakini.
"Terserah Elu aja deh Rey gue cape. Gue mau masuk dulu."
"Ya udah Elu masuk gih. Nanti ibu Elu cemas, dan hati-hati Elu jangan terlalu dekat Sama si Zian," ucap Rey memperingatkan. Bukan tanpa alasan Rey mencemaskan Hana, Ia sudah menganggap Hana sebagai adik nya dan akan selalu menjaga nya sampai kapanpun.
"Heemm...!" Hana masuk ke dalam rumah.
Hana masih agak kesal pada Rey. Mengingat kejadian tadi rasanya dada Hana kembali sesak.
"Assalamualaikum, Hana pulang," ucap Hana. Lalu Ia pun berjalan hendak naik ke kamar nya.
"Han, kamu dari mana aja jam segini baru pulang?" tanya Bu Risna dengan kening yang berkerut.
"Tadi ban motor aku kempes bu, jadi aku pulang bareng temen," ucap Hana berbohong.
"Ya ga apa-apa. Tapi lain kali kalau kamu pulang telat kamu harus bilang dulu sama Ibu atau sama Rey biar Ibu gak khawatir."
"Iya bu, Hana minta maaf lain kali Hana akan minta ijin dulu sama Ibu. Kalo gitu Hana mandi dulu ya bu." Hana pun berlalu pergi menuju kamar nya.
Setelah di dalam kamar. Hana membaring kan tubuh nya di atas tempat tidur.
Hana kembali teringat akan kejadian siang tadi, hati nya terasa sakit mengingat semua Itu. luka nya seakan kembali terbuka, tanpa sadar air mata nya kembali meleleh menggenangi wajah cantik nya.
***
Malam hari nya Hana tengah duduk menonton televisi.
"Han, Ibu boleh minta tolong gak?"tanya ibunya
"Boleh Buk, mau minta tolong apa?"
"Bahan makanan di kulkas abis Nak. Tolong anterin Ibu ke supermarket ya," pinta Risna.
"Ya udah, Hana siap-siap dulu ya Bu."
Hana pun bergegas menuju kamar nya untuk mengganti pakaian. Tak lama kemudian Hana pun kembali turun dengan memakai celana jins dan juga sweter berwarna pink.
Setelah beberapa lama berkendara di jalanan kini mereka telah sampai di parkiran sebuah mall, yang cukup besar di kota Jakarta. Hana memarkir kan sepeda motor nya di salah satu ruang yang kosong.
Hana dan ibunya berjalan bersama memasuki mall tersebut.
"Hana...!" seseorang berteriak memanggil nya seketika Hana pun menoleh ke arah suara itu berasal.
Terlihat Rey tengah duduk di sebuah Cafe yang tidak terlalu besar bersama seorang gadis cantik di samping nya.
"Rey, dia bersama pacar nya."
Hana pun dengan segera berpaling berpura-pura tidak melihat, padahal pemandangan menyesakkan itu nampak sangat jelas di matanya.
"Hana sinih...!" Rey pun melambaikan tangan nya.
"Han, kalau kamu mau kumpul sama Rey dan temen nya Ibu gak papa Ko, nanti Ibu pulang di jemput ayah, lagian barang belanjaan Ibu pasti banyak."
"Ibu, beneran gak apa-apa belanja sendiri?"
"Sebenarnya aku males banget harus ketemu sama pacarnya Rey sekarang, Aku belum siap."
"Gak apa-apa ko Han, kamu tenang aja Ibu bisa ko belanja sendiri."
"Tapi Bu, Hana mau Ikut Ibu aja," Hana yang Merasa enggan untuk bertemu dengan Rey dan kekasih nya. Hana lebih memilih untuk menemani Ibu nya belanja.
Namun ketika Hana hendak melangkah Rey dengan cepat menghampiri Hana dan juga Ibu nya.
"Hay Han, Hay Tante!" sapa Rey. Penuh semangat. "kamu gak denger ya aku panggil-panggil tadi?"
"Emh.. maaf Rey tadi aku pikir Itu bukan kamu.!" ucapnya berbohong.
Ibu Risna mengerut kan kening nya heran kenapa putri nya memberi alasan seperti itu bukan nya tadi dia jelas-jelas melihat mereka.
"Han, kamu ikut aku yuk! aku mau ngenalin kamu sama seseorang!" ajak Rey penuh semangat.
Hana diam sejenak mempertimbangkan ajakan Rey. "Bu tolong, jangan biarkan Rey membawa Ku, Aku masih belum siap ketemu pacar nya Rey," Hana memberi isyarat dengan mengedipkan sebelah matanya. Namun, Ibunya yang tidak mengerti arti dari Isyarat itu, hanya diam dan terlihat keheranan.
"Han, kamu pergi aja sama Rey. Ibu gak apa-apa ko belanja sendiri," Ibu nya yang tidak mengerti arti isyarat dari Hana malah menyuruh nya pergi.
"Ya udah Hana pergi dulu ya Buk,"
lalu dengan terpaksa Hana pun mengikuti Rey untuk bertemu dengan kekasihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
susan menik2
lah..si ibu di kode ya gk ngertilah hana😅😅😅
2021-07-15
0