Kencan Rey

Ke esokan hari nya. Seperti biasa Hana turun menuju Ruang makan keluarga. Namun, karena ini hari Minggu. Hana memutuskan untuk membantu Ibu nya memasak di dapur.

"Pagi bu..!" sapa Hana pada Ibu nya yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Han kamu udah bangun! sinih bantuin Ibu masak," ajak Bu Risna.

"Hana, bantuin apa Bu?" ucap Hana sambil mendekati Ibu nya yang tengah memasak.

"Kamu tolong potongin sayuran yang ada di atas meja aja Han," ucap Risna sambil tetap pokus mengaduk masakan nya di atas wajan.

"Oke siap, Ibu ku sayang," Hana mengangkat tangannya memberi hormat. Lantas Ia pun mengambil pisau dan talenan dan mulai memotong sayuran yang sudah Ibu nya siap kan di atas meja. Ibunya hanya menggeleng pelan melihat tingkah putrinya.

"Han, nanti siang Ibu sama Ayah mau pergi ke pernikahan putri teman Ibu kamu mau ikut gak?"

"Gak Bu. Aku di rumah aja, aku lagi males ke luar nih. Buk aku udah selesai motong sayuran nya!" Hana memberikan wadah yang berisi sayuran yang telah Ia potong-potong pada Ibunya.

"Ya makasih Nak. Taro aja di situ nanti Ibu ambil."

Tak berselang lama masakan pun telah matang. Ibu di bantu Hana menyajikan makanan yang telah matang di atas meja.

"Han, kamu panggil ayah gih!" perintah Ibu.

Hana mengangguk dan pergi ke ruangan tempat ayah nya bekerja. Tok tok tok. Hana mengetuk pintu ruangan kerja ayah nya.

"Masuk Han," perintah Ayahnya yang sudah tau jika putri nya lah yang mengetuk pintu.

Ceklek...Hana pun membuka pintu ruangan kerja ayah nya. "Ayah, ayo kita sarapan dulu," ajak Hana.

"Ayo nak, kebetulan Ayah juga udah laper nih," jawab Ayahnya sambil merangkul pundak putri nya. "Han gimana sekolah kamu, lancar Nak?"

"Alhamdulillah, lancar ko yah," mereka berbincang sambil berjalan menuju ruang makan.

"Han, kamu mau kuliah di jurusan apa nanti nak?"

"Hana belum tau Yah, Hana juga belum kepikiran, Hana mau jadi apa nanti," jawab Hana dengan santai.

"Ya udah, kamu belajar aja dulu yang bener nanti kita pikirkan lagi kamu akan kuliah di mana," Ayah pun mengusap kepala Hana pelan. Danu begitu menyayangi putri semata wayang nya ini dan ingin masadepan terbaik bagi putri nya.

Setelah selesai sarapan. Ibu dan Ayah Hana sudah siap untuk pergi ke acara pernikahan putri teman mereka. Mereka mengenakan baju batik senada, hingga terlihat begitu serasi.

"Han, kamu yakin gak mau ikut?" tanya Ibu nya.

"Iya Bu, Hana yakin ko. Hana lagi males keluar soal nya," Hana berusaha meyakinkan Ibu nya.

"Tapi Ibu sama ayah mungkin akan pulang malam Nak. Kamu yakin bisa sendiri di rumah?"

"Ibu.. Hana udah gede Ibu gak usah khawatir."

"Ya udah. Kalau ada apa-apa kamu langsung ke rumah Tante Ratna aja ya," Ibu nampak khawatir. Pasal nya baru kali ini Hana tinggal sendiri di rumah, biasa nya dia selalu ikut kemanapun orang tua nya pergi.

"Ibu sayang, Ibu gak usah khawatir aku akan baik-baik saja," Hana memeluk Ibu nya dengan sayang.

"Ehem.. udah acara peluk-pelukan nya,"ucap Danu sambil menggeleng-gelengkan kepala nya. "kalian ini kaya orang mau berpisah setahun aja."

"Ih Ayah, Ibu kan cuma khawatir ninggalin Hana sendiri di rumah. Baru kali ini dia gak ikut kita keluar, Ibu jadi cemas."

"Bu Hana pergi sendiri ke sekolah berani masa di rumah gak berani sih. Lagian rumah kita kan dempetan sama rumah nya Tante Ratna, kalau ada apa-apa yah Hana tinggal lari aja ke rumah nya gampang kan," ucap Hana.

"Ya udah. Kalau gitu Ibu sama Ayah pergi dulu ya Nak, Assalamualaikum!"

"Waallaikumsalam!" jawab Hana. Ia pun mengantar kedua orang tua nya sampai di depan pintu.

Setelah mobil yang orang tua nya tumpangi sudah tak terlihat. Hana kembali masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu.

Hana menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya.

Hana tengah berdiri menatap ke luar jendela kaca kamar nya.

"hari ini Rey akan pergi bersama Alisa apa dia sudah pergi yah? kuat kan hati mu Hana." batin Hana

Tak berselang lama Rey pun keluar dari rumah nya. Hana mengerut kan keningnya heran.

"Apa? dia mau pergi kencan dengan penampilan seperti itu dasar aneh awas kamu," Hana beranjak ke luar.

"sinih kamu," Hana menarik tangan Rey dan menyeretnya ke dalam rumah.

"Hana ada apa?" tanya Rey kebingungan dengan tingkahnya.

Hana membawa Rey ke dalam kamar nya dan mendudukkan nya di meja rias miliknya. "Kamu ini, apa kamu mau pergi kencan dengan keadaan ancur gini dasar tidak tahu malu! lihat nih penampilan kamu ancur banget tau," Hana memberengut kesal. Sambil menoyor kepala Rey.

Rey menatap dirinya di cermin. Hehe.. Rey cengengesan melihat penampilan nya sendiri. Rambut acak-acakan, baju kebalik. Dan lagi ia mencium bau badan nya sendiri yang agak asem karena gak mandi.

"Dasar kamu. Kamu itu mau pergi sama pacar tapi kenapa penampilan kamu ancur kaya gini udah gitu bau lagi, kamu tuh mandi gak sih?" gerutu Hana. Ia pun menutup hidungnya.

"Hehe... Aku bangun kesiangan Han, jadi gak sempet mandi. Jaket aku juga udah seminggu gak di cuci," jawab Rey sambil cengengesan.

"Huuh dasar bodoh," Hana kembali menoyor kepala Rey dengan kesal. Lantas ia pun beranjak membuka lemari milik nya dan mengambil satu kaos dan switer warna hitam milik nya, baju Hana memang kebanyakan baju laki laki karna memang dia agak sedikit tomboy.

"Mandi dulu Sanah. Nih kamu pake baju aku, jangan sampai Alisa kecewa melihat penampilan kamu yang ancur kaya ginih."

Rey mengambil baju yang di berikan Hana. Lalu Ia Mandi kilat dan segera mengganti pakaian nya di dalam kamar mandi milik Hana. Tak berselang lama Rey keluar sudah dengan pakaian Rapih.

"Kamu duduk disini biar aku rapih kan penampilan kamu," perintah Hana.

Rey tidak dapat menolak dengan perintah sahabat nya itu, Ia hanya bisa mengaguk patuh karna memang semua yang Hana katakan itu ada benarnya juga.

Hana menyisir rambut Rey hingga terlihat rapi. Setelah di rasa sudah cukup Ia pun menghentikan aktivitas nya dan beralih mengambil farfum milik nya dan menyemprotkan nya ke tubuh Rey.

"Udah Rey. Kamu bisa pergi sekarang, kamu udah rapih dan ganteng pasti Alisa gak akan pernah bisa berpaling dari kamu" Hana mengangkat dua jempol nya seraya tersenyum.

Tiba-tiba Rey memeluk Hana dengan erat. Hana begitu terkejut dengan perlakuan Rey yang tiba-tiba memeluk nya.

"Makasih Han untuk segalanya. Kamu adalah sahabat terbaik ku," gumam Rey di dekat telinga Hana.

Hana merasakan hati nya terasa berat dan begitu enggan melepas kan Rey untuk Alisa.

"Sadar Hana. Kamu gak boleh egois seperti ini, karena Rey mencintai Alisa bukan dirimu. Kamu harus bahagia untuk kebahagiaan nya," batin Hana.

"Rey udah kamu pergi gih nanti Alisa kelamaan nunggu kamu," Hana melepaskan pelukan Rey dan mendorong nya keluar.

"Oh..Ia aku lupa. Aku pergi dulu ya Han. Dah," Rey melambaikan tangannya dan bergegas pergi ke luar .

Tak berselang lama terdengar suara motor Rey yang pergi menjauh dari halaman Rumah nya. Hana hanya bisa diam terpaku melihat Rey pergi dari balik kaca jendela kamar nya.

Episodes
1 Awal mula
2 Murid pindahan
3 Cinta dalam Diam
4 Ketahuan olehnya
5 Kenyataan yang harus di terima
6 Makan siang
7 Kesepakatan
8 Pertemuan tak di inginkan
9 Tak sengaja bertemu
10 Mencoba melupakan.
11 Mentraktir
12 Merasa bersalah
13 Pelukan Ibu
14 Kencan Rey
15 Ciuman pertama
16 Pernyataan cinta
17 Menerima Alisa
18 Terbiasa
19 Kesedihan Zian
20 Meninggal nya Papah Zian
21 melayad
22 berkunjung
23 Merindukan
24 Jadian
25 Berdebar
26 Mengetahui
27 Penculikan yang terjadi
28 menyelamatkan
29 Ceroboh
30 Zian terluka
31 menjadi perawat
32 ke jujuran Hana
33 Cemburu
34 Mamuji Zian
35 Dobel Date part 1
36 Dobel Date part 2
37 Benih-Benih Cinta
38 Meninggalnya Alisa
39 Terpuruk
40 Salah paham
41 Album foto
42 Ulang tahun Rey
43 Menonton film
44 Jujurlah
45 Putus
46 Cinta yang tak terungkap
47 Perasaan Hampa
48 Kenangan bersamanya
49 Akhir cerita musim pertama
50 Visual pemain
51 Awal cerita kembali
52 Terimakasih sahabat ku
53 Apa itu Dia?
54 Pertemuan kembali
55 Hati yang kau sakiti
56 Lagu kenangan
57 Bicara denganmu
58 Mencari tahu tentang mu
59 Wekend bersama Della
60 Penjelasan
61 Pertengkaran
62 Masalalu Zian
63 Masa lalu Zian part 2
64 Masa lalu Zian part 3
65 Rapat HDN part 1
66 Rapat HDN part 2
67 Orang aneh
68 Pemaksaan yang kembali terulang
69 Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70 Semalam dengan mu
71 Kemarahan Ayah.
72 Diamnya Ayah
73 Zian menyebalkan
74 Ancaman mematikan
75 Alisa kah?
76 Airin
77 Kerja sama
78 HDN lagi.
79 Sisi dirimu yang sebenar nya
80 Bukit Hijau
81 Hubungan baru.
82 Lamaran
83 Desain Vila
84 Perlahan mulai kembali
85 Pertunangan
86 Pernyataan cinta Zian
87 Perubahan yang janggal
88 Menerima takdir
89 Ciuman kedua
90 Menyembunyikan pakta
91 Ingatan tentang Alisa
92 Foto apa?
93 Fitnah dan fakta
94 Masalah Berat
95 Keputusan Akhir
96 Pernikahan
97 Hari pertama di rumah Zian
98 Malam pertama bersama
99 Pagi yang lucu
100 Kedatangan Paman
101 Kita mulai dari awal
102 Hubungan yang mulai membaik
103 Kekonyolan Zian
104 Terbongkar nya kebohongan Zian
105 Pertengkaran
106 Akhirnya terjadi juga
107 Hubungan yang Sah
108 Akibat film horor
109 Permintaan maaf fart 1
110 Permintaan maaf fart 2
111 Permintaan maaf fart 3
112 Maaf di terima
113 Menginap
114 Cemburu
115 Mencoba memahami
116 Kue coklat
117 Benarkah penyakit Mag?
118 Bukan Mag
119 Kerjasama dengan Sofia
120 Hamil
121 Kemarahan Zian
122 Pengumuman
123 Kecewa
124 Depresi
125 Kembali sadar
126 Kembali kambuh
127 Halusinasi
128 Tamu tak di undang
129 Kemarahan Rey
130 Kemana Hana?
131 Kejahilan Hana
132 Ke rumah mertua
133 Rujak buatan Ibu
134 Kejutan ulang tahun
135 Pelaku di temukan
136 Masa lalu Reno part 1
137 Masa lalu Reno part 2
138 Episode akhir
139 Pinal episode akhir
140 Pengumuman
141 Extra Capter 1
142 Extra Capter 2
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal mula
2
Murid pindahan
3
Cinta dalam Diam
4
Ketahuan olehnya
5
Kenyataan yang harus di terima
6
Makan siang
7
Kesepakatan
8
Pertemuan tak di inginkan
9
Tak sengaja bertemu
10
Mencoba melupakan.
11
Mentraktir
12
Merasa bersalah
13
Pelukan Ibu
14
Kencan Rey
15
Ciuman pertama
16
Pernyataan cinta
17
Menerima Alisa
18
Terbiasa
19
Kesedihan Zian
20
Meninggal nya Papah Zian
21
melayad
22
berkunjung
23
Merindukan
24
Jadian
25
Berdebar
26
Mengetahui
27
Penculikan yang terjadi
28
menyelamatkan
29
Ceroboh
30
Zian terluka
31
menjadi perawat
32
ke jujuran Hana
33
Cemburu
34
Mamuji Zian
35
Dobel Date part 1
36
Dobel Date part 2
37
Benih-Benih Cinta
38
Meninggalnya Alisa
39
Terpuruk
40
Salah paham
41
Album foto
42
Ulang tahun Rey
43
Menonton film
44
Jujurlah
45
Putus
46
Cinta yang tak terungkap
47
Perasaan Hampa
48
Kenangan bersamanya
49
Akhir cerita musim pertama
50
Visual pemain
51
Awal cerita kembali
52
Terimakasih sahabat ku
53
Apa itu Dia?
54
Pertemuan kembali
55
Hati yang kau sakiti
56
Lagu kenangan
57
Bicara denganmu
58
Mencari tahu tentang mu
59
Wekend bersama Della
60
Penjelasan
61
Pertengkaran
62
Masalalu Zian
63
Masa lalu Zian part 2
64
Masa lalu Zian part 3
65
Rapat HDN part 1
66
Rapat HDN part 2
67
Orang aneh
68
Pemaksaan yang kembali terulang
69
Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70
Semalam dengan mu
71
Kemarahan Ayah.
72
Diamnya Ayah
73
Zian menyebalkan
74
Ancaman mematikan
75
Alisa kah?
76
Airin
77
Kerja sama
78
HDN lagi.
79
Sisi dirimu yang sebenar nya
80
Bukit Hijau
81
Hubungan baru.
82
Lamaran
83
Desain Vila
84
Perlahan mulai kembali
85
Pertunangan
86
Pernyataan cinta Zian
87
Perubahan yang janggal
88
Menerima takdir
89
Ciuman kedua
90
Menyembunyikan pakta
91
Ingatan tentang Alisa
92
Foto apa?
93
Fitnah dan fakta
94
Masalah Berat
95
Keputusan Akhir
96
Pernikahan
97
Hari pertama di rumah Zian
98
Malam pertama bersama
99
Pagi yang lucu
100
Kedatangan Paman
101
Kita mulai dari awal
102
Hubungan yang mulai membaik
103
Kekonyolan Zian
104
Terbongkar nya kebohongan Zian
105
Pertengkaran
106
Akhirnya terjadi juga
107
Hubungan yang Sah
108
Akibat film horor
109
Permintaan maaf fart 1
110
Permintaan maaf fart 2
111
Permintaan maaf fart 3
112
Maaf di terima
113
Menginap
114
Cemburu
115
Mencoba memahami
116
Kue coklat
117
Benarkah penyakit Mag?
118
Bukan Mag
119
Kerjasama dengan Sofia
120
Hamil
121
Kemarahan Zian
122
Pengumuman
123
Kecewa
124
Depresi
125
Kembali sadar
126
Kembali kambuh
127
Halusinasi
128
Tamu tak di undang
129
Kemarahan Rey
130
Kemana Hana?
131
Kejahilan Hana
132
Ke rumah mertua
133
Rujak buatan Ibu
134
Kejutan ulang tahun
135
Pelaku di temukan
136
Masa lalu Reno part 1
137
Masa lalu Reno part 2
138
Episode akhir
139
Pinal episode akhir
140
Pengumuman
141
Extra Capter 1
142
Extra Capter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!