Merasa bersalah

Rey dan Alisa tengah berjalan menuju kantin. Mereka mengobrol sambil berpegangan tangan, mereka sungguh pasangan yang serasi.

Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di kantin untuk sejenak mengisi perut mereka yang terasa lapar.

"Alis, kamu mau makan apa biar Aku pesan kan?" tanya Rey.

"Aku, bakso aja Ka. Ka Rey ka Hana gak ikut kita ya?" tanya Alisa yang baru sadar bahwa Hana tidak ikut bersama mereka.

"Oh.. iya-ya Hana kemana bukan nya tadi dia bilang lapar," Rey mengedarkan pandangannya ke semua arah mencari sosok Hana. Namun, Hana tidak terlihat di manapun.

"Kamu tunggu sebentar di sini. Aku mau cari Hana dulu aku takut dia terkena masalah," Rey beranjak dari duduknya. Wajahnya terlihat khawatir, bisanya Hana tidak pernah mehilang seperti ini.

Alisa mengaguk patuh.

"Aku menyesal, kenapa juga aku bilang Ka Hana gak ikut ke sini. Reaksi Ka Rey sampai seperti itu, perhatian banget sama ka Hana, kenapa hati aku rasa nya sesak ya melihat Ka Rey sebegitu peduli nya sama ka Hana." batin Alisa.

Ia pun menatap punggung Rey yang perlahan menjauh darinya.

Taklama kemudian pesanan mereka pun datang. Alisa hanya menatap tiga mangkuk bakso di depan nya itu tanpa berniat memakannya. Rey sengaja memesan tiga porsi untuk nya Alisa dan juga Hana.

Sudah cukup lama Rey tak kunjung kembali. Alisa benar-benar di buat menunggu olehnya.

Bakso yang mereka pesan pun sudah menjadi dingin. Alisa memang sengaja menunggu Rey agar dia makan bersamanya tapi Rey seakan lupa akan dirinya yang tengah menunggu. Raut wajah Alisa nampak sedih dan kecewa rasa laparnya pun seolah menghilang dari perutnya.

Rey tengah berjalan menyusuri koridor. Sambil celingukan mencari Hana di setiap kelas yang Ia lewati. Barang kali Hana ada di salah satu kelas itu pikir nya.

"Hana kemana sih?"gumam nya. Perasaan khawatir semakin mendera nya. Ia pun terus berjalan menyusuri koridor sekolah. Rey berhenti ketika melihat sosok yang Ia cari tengah duduk di kursi taman bersama seorang laki-laki yang dirasa nya sangat menyebalkan.

"Hana, ngapain kamu disini sama dia?" Rey menatap tajam kearah Zian. Dia benar-benar tidak suka pada laki-laki itu.

Hana nampak terkejut karena kedatangan Rey secara tiba-tiba.

"Rey..aku..?" Hana terlihat gugup.

"Kamu ngapain di sini? bukan nya tadi kamu bilang kamu lapar. Terus kenapa kamu ngilang gitu aja, aku khawatir tau," Rey mendekat dan mengelus rambut Hana. Seketika rasa khawatirnya berubah menjadi rasa kesal karena mendapati Hana tengah duduk bersama laki-laki semenyebalkan Zian.

"Tadi aku kebelet Rey. Jadi aku pergi ke toilet dulu, pas aku mau nyusul kamu. Aku ketemu Zian disini dan ngobrol bentar sama dia." Hana memberi alasan agar Rey tidak mencurigai nya.

"Mudah-mudahan Rey percaya sama omongan Aku," batin Hana.

Zian Hanya menyimak perbincangan kedua orang itu. Ia begitu sebal dengan kedatangan Rey yang sangat mengganggu kebersamaannya dengan Hana.

"Ayo kita pergi ke kantin, Alisa udah nungguin kamu dari tadi," Rey menghunuskan tatapan tajam pada Zian. Yang hanya di tanggapi tatapan dingin oleh Zian.

"Iya ayo, Zian kamu mau ke kantin bareng kita gak? tanya Hana berbasa-basi pada Zian.

"Gak usah ngajak dia," ucap Rey kesal. Rey pun menarik tangan Hana agar mengikuti nya.

"Gak, aku masuk kelas aja!" Zian beranjak dari duduknya dan pergi dari sana.

Hana berjalan di samping Rey tangannya masih ada dalam genggaman tangan Rey.

"Han, kenapa kamu masih deket sama dia? aku kan sudah melarang kamu deket-deket sama dia. Dia itu bukan laki-laki baik Han dia cuma mau memanfaatkan kamu aja,"

'Mungkin juga sih, tapi aku sudah terlanjur menyepakati perjajian dengan nya. Mau tidak mau aku harus menuruti apa mau nya,' batin Hana.

"Rey, kamu kenapa sih selalu berpikiran buruk tentang Zian?"

"Pokonya aku gak mau liat kamu deket sama dia. Tanggung jawab ku adalah menjaga kamu Hana, karena kamu sudah ku anggap sebagai adiku." ucapnya.

"Adik..! jika saja bukan itu alasan mu. Aku akan menuruti mu Rey untuk menjauhi nya. Tapi, kau selalu menganggap ku hanya sebagai adik untuk apa aku menuruti keinginan mu dan selalu mengikuti mu kemana pun bersama kekasih mu itu. Itu sangat tidak adil bagiku, luka ku seakan semakin bertambah setiap detik nya," gumam Hana dalam hati.

Di kejauhan terlihat Alisa tengah berjalan sambil menunduk. Wajahnya terlihat muram dan lesu kesedihan nampak jelas di matanya.

"Alisa..!" pekik Rey. Lalu Ia pun berlari menghampiri Alisa.

"Alis, kenapa kamu keluar dari kantin? kamu udah makan belum?"

"Aku, udah makan ko Ka," jawab Alisa. Dia seolah memaksa kan untuk tersenyum walau di dalam hati nya ia sedikit kecewa pada Rey.

Hana pun berjalan cepat menyusul Rey yang menghampiri Alisa.

"Alisa, aku minta maaf tadi aku ke belet jadi aku ke toilet dulu," ucap Hana Ia merasa bersalah terhadap Alisa.

"Nggak papa ko Ka Hana, aku ngerti. Aku masuk kelas dulu," Alisa pun pergi berlalu dari sana.

"Rey, kenapa kamu tadi nyari aku? seharusnya kamu temenin Alisa makan siang kasian dia seperti nya di kecewa. Kelihatan nya Alisa juga belum makan," ucap Hana merasa tidak enak.

"Iya, aku tadi cemas karena kamu ngilang gitu aja. Jadi aku pergi cari kamu dan nyuruh Alisa nunggu di kantin sebentar," ucap Rey dengan sedih.

"Jadi Alisa sedih gara gara aku? aku minta maaf Alisa aku gak tau kalau Rey tadi nyusul aku dan ninggalin kamu sendiri," gumam Hana dalam hati. Hana masih berdiri mematung di tempatnya. Dia benar benar merasa bersalah pada Alisa.

"Han, ayo kita masuk kelas sebentar lagi pak Satya datang," Ya, nama guru mereka adalah Satya seorang guru paruh baya yang sudah memiliki dua orang anak.

Ajakan Rey seketika menyadar kan Hana dari lamunan nya.

"I-iya ayo," Hana berjalan di samping Rey sambil sesekali melirik ke arah nya.

"Rey, kenapa Kamu begitu peduli pada ku? Aku semakin sulit untuk melupakan Mu. Akan lebih baik kalau kemu memberikan kan ku saja dan jangan peduli padaku,"batin Hana.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like👌

2021-07-07

0

Leni Latifah

Leni Latifah

Whidie aku mampir lagi...👍👍
dg boom like...tolong aku like bab 25-35 novelku yah... please, karena ada kesalahan up maka keluar semua

2021-01-05

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mula
2 Murid pindahan
3 Cinta dalam Diam
4 Ketahuan olehnya
5 Kenyataan yang harus di terima
6 Makan siang
7 Kesepakatan
8 Pertemuan tak di inginkan
9 Tak sengaja bertemu
10 Mencoba melupakan.
11 Mentraktir
12 Merasa bersalah
13 Pelukan Ibu
14 Kencan Rey
15 Ciuman pertama
16 Pernyataan cinta
17 Menerima Alisa
18 Terbiasa
19 Kesedihan Zian
20 Meninggal nya Papah Zian
21 melayad
22 berkunjung
23 Merindukan
24 Jadian
25 Berdebar
26 Mengetahui
27 Penculikan yang terjadi
28 menyelamatkan
29 Ceroboh
30 Zian terluka
31 menjadi perawat
32 ke jujuran Hana
33 Cemburu
34 Mamuji Zian
35 Dobel Date part 1
36 Dobel Date part 2
37 Benih-Benih Cinta
38 Meninggalnya Alisa
39 Terpuruk
40 Salah paham
41 Album foto
42 Ulang tahun Rey
43 Menonton film
44 Jujurlah
45 Putus
46 Cinta yang tak terungkap
47 Perasaan Hampa
48 Kenangan bersamanya
49 Akhir cerita musim pertama
50 Visual pemain
51 Awal cerita kembali
52 Terimakasih sahabat ku
53 Apa itu Dia?
54 Pertemuan kembali
55 Hati yang kau sakiti
56 Lagu kenangan
57 Bicara denganmu
58 Mencari tahu tentang mu
59 Wekend bersama Della
60 Penjelasan
61 Pertengkaran
62 Masalalu Zian
63 Masa lalu Zian part 2
64 Masa lalu Zian part 3
65 Rapat HDN part 1
66 Rapat HDN part 2
67 Orang aneh
68 Pemaksaan yang kembali terulang
69 Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70 Semalam dengan mu
71 Kemarahan Ayah.
72 Diamnya Ayah
73 Zian menyebalkan
74 Ancaman mematikan
75 Alisa kah?
76 Airin
77 Kerja sama
78 HDN lagi.
79 Sisi dirimu yang sebenar nya
80 Bukit Hijau
81 Hubungan baru.
82 Lamaran
83 Desain Vila
84 Perlahan mulai kembali
85 Pertunangan
86 Pernyataan cinta Zian
87 Perubahan yang janggal
88 Menerima takdir
89 Ciuman kedua
90 Menyembunyikan pakta
91 Ingatan tentang Alisa
92 Foto apa?
93 Fitnah dan fakta
94 Masalah Berat
95 Keputusan Akhir
96 Pernikahan
97 Hari pertama di rumah Zian
98 Malam pertama bersama
99 Pagi yang lucu
100 Kedatangan Paman
101 Kita mulai dari awal
102 Hubungan yang mulai membaik
103 Kekonyolan Zian
104 Terbongkar nya kebohongan Zian
105 Pertengkaran
106 Akhirnya terjadi juga
107 Hubungan yang Sah
108 Akibat film horor
109 Permintaan maaf fart 1
110 Permintaan maaf fart 2
111 Permintaan maaf fart 3
112 Maaf di terima
113 Menginap
114 Cemburu
115 Mencoba memahami
116 Kue coklat
117 Benarkah penyakit Mag?
118 Bukan Mag
119 Kerjasama dengan Sofia
120 Hamil
121 Kemarahan Zian
122 Pengumuman
123 Kecewa
124 Depresi
125 Kembali sadar
126 Kembali kambuh
127 Halusinasi
128 Tamu tak di undang
129 Kemarahan Rey
130 Kemana Hana?
131 Kejahilan Hana
132 Ke rumah mertua
133 Rujak buatan Ibu
134 Kejutan ulang tahun
135 Pelaku di temukan
136 Masa lalu Reno part 1
137 Masa lalu Reno part 2
138 Episode akhir
139 Pinal episode akhir
140 Pengumuman
141 Extra Capter 1
142 Extra Capter 2
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal mula
2
Murid pindahan
3
Cinta dalam Diam
4
Ketahuan olehnya
5
Kenyataan yang harus di terima
6
Makan siang
7
Kesepakatan
8
Pertemuan tak di inginkan
9
Tak sengaja bertemu
10
Mencoba melupakan.
11
Mentraktir
12
Merasa bersalah
13
Pelukan Ibu
14
Kencan Rey
15
Ciuman pertama
16
Pernyataan cinta
17
Menerima Alisa
18
Terbiasa
19
Kesedihan Zian
20
Meninggal nya Papah Zian
21
melayad
22
berkunjung
23
Merindukan
24
Jadian
25
Berdebar
26
Mengetahui
27
Penculikan yang terjadi
28
menyelamatkan
29
Ceroboh
30
Zian terluka
31
menjadi perawat
32
ke jujuran Hana
33
Cemburu
34
Mamuji Zian
35
Dobel Date part 1
36
Dobel Date part 2
37
Benih-Benih Cinta
38
Meninggalnya Alisa
39
Terpuruk
40
Salah paham
41
Album foto
42
Ulang tahun Rey
43
Menonton film
44
Jujurlah
45
Putus
46
Cinta yang tak terungkap
47
Perasaan Hampa
48
Kenangan bersamanya
49
Akhir cerita musim pertama
50
Visual pemain
51
Awal cerita kembali
52
Terimakasih sahabat ku
53
Apa itu Dia?
54
Pertemuan kembali
55
Hati yang kau sakiti
56
Lagu kenangan
57
Bicara denganmu
58
Mencari tahu tentang mu
59
Wekend bersama Della
60
Penjelasan
61
Pertengkaran
62
Masalalu Zian
63
Masa lalu Zian part 2
64
Masa lalu Zian part 3
65
Rapat HDN part 1
66
Rapat HDN part 2
67
Orang aneh
68
Pemaksaan yang kembali terulang
69
Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70
Semalam dengan mu
71
Kemarahan Ayah.
72
Diamnya Ayah
73
Zian menyebalkan
74
Ancaman mematikan
75
Alisa kah?
76
Airin
77
Kerja sama
78
HDN lagi.
79
Sisi dirimu yang sebenar nya
80
Bukit Hijau
81
Hubungan baru.
82
Lamaran
83
Desain Vila
84
Perlahan mulai kembali
85
Pertunangan
86
Pernyataan cinta Zian
87
Perubahan yang janggal
88
Menerima takdir
89
Ciuman kedua
90
Menyembunyikan pakta
91
Ingatan tentang Alisa
92
Foto apa?
93
Fitnah dan fakta
94
Masalah Berat
95
Keputusan Akhir
96
Pernikahan
97
Hari pertama di rumah Zian
98
Malam pertama bersama
99
Pagi yang lucu
100
Kedatangan Paman
101
Kita mulai dari awal
102
Hubungan yang mulai membaik
103
Kekonyolan Zian
104
Terbongkar nya kebohongan Zian
105
Pertengkaran
106
Akhirnya terjadi juga
107
Hubungan yang Sah
108
Akibat film horor
109
Permintaan maaf fart 1
110
Permintaan maaf fart 2
111
Permintaan maaf fart 3
112
Maaf di terima
113
Menginap
114
Cemburu
115
Mencoba memahami
116
Kue coklat
117
Benarkah penyakit Mag?
118
Bukan Mag
119
Kerjasama dengan Sofia
120
Hamil
121
Kemarahan Zian
122
Pengumuman
123
Kecewa
124
Depresi
125
Kembali sadar
126
Kembali kambuh
127
Halusinasi
128
Tamu tak di undang
129
Kemarahan Rey
130
Kemana Hana?
131
Kejahilan Hana
132
Ke rumah mertua
133
Rujak buatan Ibu
134
Kejutan ulang tahun
135
Pelaku di temukan
136
Masa lalu Reno part 1
137
Masa lalu Reno part 2
138
Episode akhir
139
Pinal episode akhir
140
Pengumuman
141
Extra Capter 1
142
Extra Capter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!