Semua murid tengah beristirahat sejenak melepas kepenatan mereka. Tak terkecuali Hana, kini Ia tengah berjalan menuju kantin sekolah. Namun, seketika ia memutar arah ketika melihat sahabatnya dengan seorang gadis, Ia pun melangkah mnuju balkon sekolah.
'Jadi itu pacarnya Rey, ternyata dia cantik juga yah. Pantes dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama,' gumam Hana dalam hati.
"Rey, maafin gue yang ngga bisa bahagia melihat kebahagiaan elu. Gue memang teman yang buruk, seharus nya Gue ikut bahagia tapi hati ini tidak bisa bohong kalau gue sebenernya suka ama elu," gumam Hana, seraya menatap pasangan baru itu dengan sendu.
Hati nya terasa sakit tapi apa daya, bagi Hana persahabatan nya dengan Rey lebih berharga dari pada rasa cinta nya itu sendiri.
"Bodoh....!" tiba-tiba ada suara seseorang yang menyahut dan mengagetkan Hana. Ia begitu terkesiap bagaimana dia bisa tidak menyadari jika ada orang disana.
Hana pun berbalik untuk melihat siapa yang telah mengaget kan nya, "Zian...!" ucap hana.
"Kamu Zian kan Anak baru itu ngapain kamu disini?"
'Sial. Apa dia mendengar semua yang aku katakan barusan?"
"Seharusnya aku yang bertanya padamu sedang apa kau di sini?" bukannya menjawab Zian malah balik bertanya.
"A-Aku hanya sedang mencari udara segar," ucapnya memberi alasan.
"Bukan nya ngintip orang pacaran," cibir Zian.
"Siapa juga yang ngintip so-tau kamu," dalih Hana
"Sudah lah, kamu mengaku saja. Aku sudah mendengar semua yang kamu katakan tadi," Zian menyeringai jahil.
"Apa...!" Hana memekik keras.
"Dasar bodoh. Gimana aku gak dengar kamu aja ngomong nya kenceng banget."
"Kenceng apa nya. Kamu aja tukang nguping," gerutu Hana.
"Heh, kalau kamu suka sama dia kenapa kamu gak bilang aja sih dasar bodoh," ucap Zian
"Heh, dasar seenak nya aja kamu bilang aku bodoh," ucap Hana kesal.
"Emang kamu bodoh,"ucap Zian tak mau kalah.
"Dasar gila!" umpat Hana. Hana pun pergi mninggal kan Zian yang tengah tersenyum samar padanya.
'Eh, kenapa aku tersenyum?' Zian merasa ada yang aneh dengan dirinya.
"Dasar cowok gila. Aneh banget nyesel gue udah bersikap baik sama dia,"gerutu Hana.
"Baru kali ini si Anak baru songong itu ngomong sama gue. Aduh gimana kalo dia bilang sama Rey atau sama murid yang lain, bisa mati gue." Hana pun bingung sendiri. Tanpa sadar dia menggigiti kuku jari nya.
Lalu tanpa pikir panjang ia pun kembali menghampir Zian yang tengah duduk di tempat yang sama.
'Dia kembali.' seulas senyuman kemenangan tersungging di bibir seksi nya. Entah mengapa dia merasa senang dengan kehadiran gadis di depan nya itu.
"Zian, aku bisa minta tolong gak?" ucap Hana.
"Hem...!" Zian menyaut tanpa menoleh.
Ia berpura-pura menyibukkan diri dengan buku di tangannya.
"Zian, aku mohon kamu lupa'in ya anggap aja kamu gak pernah dengar apa pun!" Hana mengutarakan maksudnya. Ia takut kalau Rey tau dia akan kecewa padanya dan memutus kan tali persahabatan mereka.
"Baik lah, tapi ada syarat nya." ucap Zian dengan senyum penuh maksud.
"Apa syarat nya?"
"Kamu hanya perlu menuruti apa yang aku mau," ucapnya.
Hana pun terdiam sejenak. "Ok, asal Jangan minta yang aneh-aneh ya, terus apa yang harus aku lakukan?"
"Aneh-aneh kamu pikir aku cowok apaan. Nanti aku kasih tau," Zian pun menyodorkan Handphone milik nya.
"Apa ini?" ucap Hana sedikit bingung.
"Hp lah, gak liat atau kamu buta. Tulis nomor hp kamu di situ biar aku gampang hubungi kamu,"
'Gila yah nih cowok ngeselin banget. Gak ada lembut-lembut nya, beda banget sama Rey. Sumpah gue yakin gak akan ada cewek yang betah lama-lama pacaran sama nih orang, atau sebenernya dia ini Jonges (jomblo ngenes) jadi sikap nya super duper nyebelin,' batin Hana.
Dengan terpaksa Hana pun menulis kan nomor hp milik nya di hp Zian. Dari pada dia mendapat masalah, lebih baik dia menuruti syarat nya saja. Tapi, kalau sampai dia berani macem-macem dan bikin ulah Hana tak akan segan-segan melaporkan nya pada guru.
"Nih udah..!" Hana mengembalikan Handphone itu pada sang pemilik nya. Dan di sambut dengan ekspresi wajah penuh kemenangan, membuat Hana memutar bola mata nya jengah. Hana pun berlalu pergi meninggalkan Zian sendiri di balkon.
Zian tersenyum penuh kemenangan sembari memandangi ponsel miliknya Ia begitu senang mendapat kan nomor hp Hana.
Entah mengapa Ia pun tidak mengerti. Namun, dia merasa ada sedikit cahaya yang mampu menerangi hati nya di kala ia tengah mengalami masalah yang begitu berat dalam hidup nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
susan menik2
sejauh ini Q sangat menikmati ceritanya
2021-07-15
0
zien
hadir 🌹🌹
2021-05-18
0
michellionazee
semangat up nya kak ku
2021-02-07
0