Ciuman pertama

Hana masih setia berdiri memandang ke luar jendela kamar entah apa yang gadis ini nantikan.

"Pasti mereka sedang bersenang-senang saat ini,' gumam Hana dalam hati.

"Sudahlah lupakan mereka Hana. Jangan

membuat hati mu semakin terluka," hibur Hana pada diri sendiri.

Ia pun mengambil sebuah buku Novel agar pikiran nya sedikit teralihkan. Hana duduk di tepi Ranjang sambil menyandarkan punggungnya dan mulai membaca buku Novel yang ia ambil dari rak tadi.

Ting..Tong..

Bell rumah berbunyi nyaring. Hana pun bergegas turun ke lantai bawah, untuk membuka pintu, Bell kembali berbunyi hingga membuat Hana menutup telinga karena berisik.

"Siapa sih gak sabaran banget?" gerutu Hana sebal.

Ceklek...

Hana terbelalak, pupil mata nya seketika melebar tatkala melihat siapa tamu yang datang tanpa di undang itu.

"Zian...," pekik Hana. Zian nampak tengah bersandar di dinding rumah Hana.

"Lama banget sih buka pintu nya aku sampe pegel nungguin kamu disini," gerutu nya. Wajahnya nampak mematut kesal. Ia pun nyelonong masuk gitu saja, membuat Hana berdecak kesal.

Hana menutup pintu terlebih dahulu dan segera menyusul Zian masuk ke dalam rumah.

Nampak, Zian tengah duduk di sofa sambil menyilangkan kaki, tangannya di bentangkan di sandaran sopa.

"Jadi ini rumah kamu agak kecil yah tapi lumayan bagus," komentar nya. Hana berdiri sambil melipat tangan di dada nya.

"Mau apa kamu kesini Zian?"

"Aku yang Tuan Muda ini akan mengajak kamu jalan-jalan hari ini."

"Aku gak bisa Zian! aku disuruh jaga rumah sama orang tua ku," tolak Hana.

"Kalau gitu aku akan menemanimu seharian ini!" ucapnya lagi.

"Apa...? kenapa kamu mau menemani aku?" pekik Hana.

"Sudahlah jangan banyak tanya. Apa kamu tidak mau menawari ku minum atau makanan?" ucapnya, sambil celingukan.

"Tamu macam apa yang meminta di suguhi makanan. H**uuh... dasar aneh, kenapa juga dia tiba-tiba datang ke sini? tapi aku senang setidak nya aku tidak sendirian hari ini.?" gumam Hana dalam hati.

Hana mengambil dua gelas jus jeruk dan beberapa makanan ringan dan meletakkan nya di atas meja.

"Maaf, jika makanan nya bukan selera mu. Tapi hanya ada ini di rumah," Hana pun ikut dudu di sopa yang berhadapan dengan Zian. Meskipun Hana masih penasaran mengapa Zian datang ke rumahnya tapi Hana memutuskan kan untuk tidak bertanya.

"Tidak apa-apa ini sudah cukup," Zian tidak terlalu mempermasalahkan makanan apa pun yang di berikan Hana. Karena niat yang sebenarnya dia ingin menemani Hana untuk hari ini.

Ia pun mengambil satu gelas jus jeruk dan meminum nya sedikit lalu meletakkan nya kembali di atas meja dan mengambil satu bungkus makanan ringan yang Hana suguh kan.

"Emh... keripik ini enak juga," gumamnya.

Zian menghabiskan beberapa bungkus keripik kentang yang Hana suguhkan di atas meja. Tinggal satu bungkus lagi yang tersisa.

Zian hendak mengambil kembali bungkusan keripik itu, namun perkataan Hana seketika menghentikan nya.

"Ih..Zian. ko kamu abisin sih. Aku kan juga mau," Hana mematutkan wajah nya sebal.

"Aku kira kamu gak mau.," ucapnya santai.

"lagian aku kan tamu di rumah kamu. Jadi sudah seharusnya nya aku menghargai apa yang kamu suguh kan untuk ku, jadi aku menghabiskan semua nya, lagian kenapa ini enak banget," Zian terkikik sendiri dengan ucapannya.

"Dasar tuan muda gak tau malu bisa-bisa nya dia menghabiskan semua nya dengan rakus seperti itu.' gumam Hana dalam hati.

Hana menghela nafas dalam. Ia begitu heran dengan kelakuan laki-laki di depan nya ini dia begitu berbeda sekarang tidak seperti waktu pertama kali mereka bertemu. Hana tertawa kecil sambil menatap Zian.

"Kenapa kamu ketawa?" tanya Zian.

"Habis.. kamu itu lucu Zian. Aku gak pernah nyangka kamu bisa seperti ini aku pikir kamu itu orang yang sombong dan galak tapi ternyata semakin aku mengenal mu aku semakin mengerti bahwa kamu sebenarnya orang baik," ucap Hana dengan senyum khasnya.

Zian nampak tertegun dengan ucapan Hana Ia menatap wajah gadis cantik di depannya itu yang nampak begitu menghipnotis dirinya.

"Terus lah tertawa seperti itu. Aku rela jadi bahan tertawaan mu jika itu membuat mu bahagia." batin Zian.

Untuk beberapa saat mereka pun saling bertatapan. Namun, dengan segera Hana memalingkan wajahnya.

"Emh... Zian aku permisi sebentar ke belakang," Hana pun berjalan ke arah dapur dengan perasaan campur aduk.

Sementara di ruang tamu. Zian nampak senyum-senyum sendiri dia masih mengingat kata-kata Hana barusan.

"Sperti nya dia sudah mulai membuka hati untuk ku." gumam Zian dalam hatinya. Sambil mengunyah keripik kentang.

Seharian ini Hana dan Zian melakukan banyak permainan bermain Monopoli, catur dan video games dan hasilnya Hana lah yang selalu menang. Entah Zian mengalah atau Hana yang pintar dalam permainan yang jelas mereka nampak senang hari ini. Terutama Zian dia sangat senang karena misinya membuat Hana tertawa sudah berhasil.

Hana nampak melupakan kesedihannya dan bisa mengalihkan pikirannya dari Rey dan juga Alisa, semua itu berkat Zian.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16:00.

"Zian sebaiknya kamu pulang ini udah sore," ucap Hana dia takut orang tuanya akan segera pulang.

"Kamu ngusir aku?" Zian menatap tajam kearah Hana.

"Nggak, Aku bukan nya ngusir kamu tapi aku takut orang tua aku akan segera pulang."

"Emangnya kenapa? biarin aja orang tua kamu tau aku disini," jawab Zian dengan santai.

"Zian! aku bisa di marahin. Kalau orang tua aku tau aku berduaan sama cowok di rumah."

"Oke-oke aku pulang sekaran," Ia pun beranjak dari duduk nya.

Hana mengikuti Zian dari belakang untuk mengantar Zian sampai ke depan pintu. Tiba-tiba Zian menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap tepat di depan Hana. tatapan mereka saling terkunci satu sama lain.

(Deg deg deg....) Jantung Zian berpacu dengan cepat, Ia menatap wajah Hana dengan Intens. Wajah yang begitu cantik, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir yang merah alami. Membuat Zian begitu terhipnotis dan tak ingin melewatkan kesempatan yang langka ini. Ia pun terus menatap nya, tanpa Zian sadari Ia semakin mendekatkan wajah nya dengan wajah Hana Ia pun meraih tengkuk Hana dengan tangan nya .

Cuup... Zian pun mencium bibir Hana dengan paksa.

Repleks Hana pun langsung mendorong Zian menjauh dari tubuh nya.

Bruk... suara tubuh Zian membentur pintu begitu keras.

"Zian kamu benar-benar keterlaluan. Pergi kamu dari sini!" teriak Hana Ia pun mengusir Zian dengan kasar dan mendorong tubuhnya keluar dari rumah nya.

Brak... Hana membanting pintu dengan keras.

Ia pun terduduk lemas di lantai sambil menangis.

"Kamu keterlaluan Zian kamu sudah mengambil ciuman pertama ku tanpa seijin ku, aku membencimu Zian."

Hana mengumpat dalam hati. Air mata tak henti-henti nya keluar dari kedua sudut mata nya.

Episodes
1 Awal mula
2 Murid pindahan
3 Cinta dalam Diam
4 Ketahuan olehnya
5 Kenyataan yang harus di terima
6 Makan siang
7 Kesepakatan
8 Pertemuan tak di inginkan
9 Tak sengaja bertemu
10 Mencoba melupakan.
11 Mentraktir
12 Merasa bersalah
13 Pelukan Ibu
14 Kencan Rey
15 Ciuman pertama
16 Pernyataan cinta
17 Menerima Alisa
18 Terbiasa
19 Kesedihan Zian
20 Meninggal nya Papah Zian
21 melayad
22 berkunjung
23 Merindukan
24 Jadian
25 Berdebar
26 Mengetahui
27 Penculikan yang terjadi
28 menyelamatkan
29 Ceroboh
30 Zian terluka
31 menjadi perawat
32 ke jujuran Hana
33 Cemburu
34 Mamuji Zian
35 Dobel Date part 1
36 Dobel Date part 2
37 Benih-Benih Cinta
38 Meninggalnya Alisa
39 Terpuruk
40 Salah paham
41 Album foto
42 Ulang tahun Rey
43 Menonton film
44 Jujurlah
45 Putus
46 Cinta yang tak terungkap
47 Perasaan Hampa
48 Kenangan bersamanya
49 Akhir cerita musim pertama
50 Visual pemain
51 Awal cerita kembali
52 Terimakasih sahabat ku
53 Apa itu Dia?
54 Pertemuan kembali
55 Hati yang kau sakiti
56 Lagu kenangan
57 Bicara denganmu
58 Mencari tahu tentang mu
59 Wekend bersama Della
60 Penjelasan
61 Pertengkaran
62 Masalalu Zian
63 Masa lalu Zian part 2
64 Masa lalu Zian part 3
65 Rapat HDN part 1
66 Rapat HDN part 2
67 Orang aneh
68 Pemaksaan yang kembali terulang
69 Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70 Semalam dengan mu
71 Kemarahan Ayah.
72 Diamnya Ayah
73 Zian menyebalkan
74 Ancaman mematikan
75 Alisa kah?
76 Airin
77 Kerja sama
78 HDN lagi.
79 Sisi dirimu yang sebenar nya
80 Bukit Hijau
81 Hubungan baru.
82 Lamaran
83 Desain Vila
84 Perlahan mulai kembali
85 Pertunangan
86 Pernyataan cinta Zian
87 Perubahan yang janggal
88 Menerima takdir
89 Ciuman kedua
90 Menyembunyikan pakta
91 Ingatan tentang Alisa
92 Foto apa?
93 Fitnah dan fakta
94 Masalah Berat
95 Keputusan Akhir
96 Pernikahan
97 Hari pertama di rumah Zian
98 Malam pertama bersama
99 Pagi yang lucu
100 Kedatangan Paman
101 Kita mulai dari awal
102 Hubungan yang mulai membaik
103 Kekonyolan Zian
104 Terbongkar nya kebohongan Zian
105 Pertengkaran
106 Akhirnya terjadi juga
107 Hubungan yang Sah
108 Akibat film horor
109 Permintaan maaf fart 1
110 Permintaan maaf fart 2
111 Permintaan maaf fart 3
112 Maaf di terima
113 Menginap
114 Cemburu
115 Mencoba memahami
116 Kue coklat
117 Benarkah penyakit Mag?
118 Bukan Mag
119 Kerjasama dengan Sofia
120 Hamil
121 Kemarahan Zian
122 Pengumuman
123 Kecewa
124 Depresi
125 Kembali sadar
126 Kembali kambuh
127 Halusinasi
128 Tamu tak di undang
129 Kemarahan Rey
130 Kemana Hana?
131 Kejahilan Hana
132 Ke rumah mertua
133 Rujak buatan Ibu
134 Kejutan ulang tahun
135 Pelaku di temukan
136 Masa lalu Reno part 1
137 Masa lalu Reno part 2
138 Episode akhir
139 Pinal episode akhir
140 Pengumuman
141 Extra Capter 1
142 Extra Capter 2
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Awal mula
2
Murid pindahan
3
Cinta dalam Diam
4
Ketahuan olehnya
5
Kenyataan yang harus di terima
6
Makan siang
7
Kesepakatan
8
Pertemuan tak di inginkan
9
Tak sengaja bertemu
10
Mencoba melupakan.
11
Mentraktir
12
Merasa bersalah
13
Pelukan Ibu
14
Kencan Rey
15
Ciuman pertama
16
Pernyataan cinta
17
Menerima Alisa
18
Terbiasa
19
Kesedihan Zian
20
Meninggal nya Papah Zian
21
melayad
22
berkunjung
23
Merindukan
24
Jadian
25
Berdebar
26
Mengetahui
27
Penculikan yang terjadi
28
menyelamatkan
29
Ceroboh
30
Zian terluka
31
menjadi perawat
32
ke jujuran Hana
33
Cemburu
34
Mamuji Zian
35
Dobel Date part 1
36
Dobel Date part 2
37
Benih-Benih Cinta
38
Meninggalnya Alisa
39
Terpuruk
40
Salah paham
41
Album foto
42
Ulang tahun Rey
43
Menonton film
44
Jujurlah
45
Putus
46
Cinta yang tak terungkap
47
Perasaan Hampa
48
Kenangan bersamanya
49
Akhir cerita musim pertama
50
Visual pemain
51
Awal cerita kembali
52
Terimakasih sahabat ku
53
Apa itu Dia?
54
Pertemuan kembali
55
Hati yang kau sakiti
56
Lagu kenangan
57
Bicara denganmu
58
Mencari tahu tentang mu
59
Wekend bersama Della
60
Penjelasan
61
Pertengkaran
62
Masalalu Zian
63
Masa lalu Zian part 2
64
Masa lalu Zian part 3
65
Rapat HDN part 1
66
Rapat HDN part 2
67
Orang aneh
68
Pemaksaan yang kembali terulang
69
Kenyamanan yang belum pernah di rasakan
70
Semalam dengan mu
71
Kemarahan Ayah.
72
Diamnya Ayah
73
Zian menyebalkan
74
Ancaman mematikan
75
Alisa kah?
76
Airin
77
Kerja sama
78
HDN lagi.
79
Sisi dirimu yang sebenar nya
80
Bukit Hijau
81
Hubungan baru.
82
Lamaran
83
Desain Vila
84
Perlahan mulai kembali
85
Pertunangan
86
Pernyataan cinta Zian
87
Perubahan yang janggal
88
Menerima takdir
89
Ciuman kedua
90
Menyembunyikan pakta
91
Ingatan tentang Alisa
92
Foto apa?
93
Fitnah dan fakta
94
Masalah Berat
95
Keputusan Akhir
96
Pernikahan
97
Hari pertama di rumah Zian
98
Malam pertama bersama
99
Pagi yang lucu
100
Kedatangan Paman
101
Kita mulai dari awal
102
Hubungan yang mulai membaik
103
Kekonyolan Zian
104
Terbongkar nya kebohongan Zian
105
Pertengkaran
106
Akhirnya terjadi juga
107
Hubungan yang Sah
108
Akibat film horor
109
Permintaan maaf fart 1
110
Permintaan maaf fart 2
111
Permintaan maaf fart 3
112
Maaf di terima
113
Menginap
114
Cemburu
115
Mencoba memahami
116
Kue coklat
117
Benarkah penyakit Mag?
118
Bukan Mag
119
Kerjasama dengan Sofia
120
Hamil
121
Kemarahan Zian
122
Pengumuman
123
Kecewa
124
Depresi
125
Kembali sadar
126
Kembali kambuh
127
Halusinasi
128
Tamu tak di undang
129
Kemarahan Rey
130
Kemana Hana?
131
Kejahilan Hana
132
Ke rumah mertua
133
Rujak buatan Ibu
134
Kejutan ulang tahun
135
Pelaku di temukan
136
Masa lalu Reno part 1
137
Masa lalu Reno part 2
138
Episode akhir
139
Pinal episode akhir
140
Pengumuman
141
Extra Capter 1
142
Extra Capter 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!